Ketahui Apa Itu Rekonsiliasi Bank, Beserta Contoh dan Cara Membuatnya

Gambar Blog Ukirama Ketahui Apa Itu Rekonsiliasi Bank, Beserta Contoh dan Cara Membuatnya

Proses bisnis dalam sebuah perusahaan tak bisa lepas dari yang namanya aktivitas akuntansi. Secara umum aktivitas akuntansi terdiri dari empat bagian yaitu pencatatan, penggolongan, peringkasan dan yang terakhir pelaporan.Dalam pelaporan keuangan seringkali ditemukan beragam permasalah-permasalahan, Salah satunya adalah laporan data kas perusahaan yang tidak akurat.  Berbagai faktor bisa menjadi penyebab hal tersebut bisa terjadi, dan yang paling umum adalah kesalahan pencatatan oleh seorang akuntan.Ketika masalah tersebut terjadi maka perlu sebuah solusi. Maka dari itu diperlukan yang namanya rekonsiliasi bank. Rekonsiliasi bank berperan untuk meminimalkan kemungkinan adanya perbedaan antara saldo dari perusahaan dengan saldo yang tercatat dalam laporan keuangan buku besar perusahaan.Setiap perusahaan pasti memiliki akun bank untuk menyimpan uang mereka. Sementara uang yang disimpan sendiri oleh perusahaan hanyalah kas kecil (pretty cash). Dengan perusahaan memiliki rekening di Bank maka kas perusahaan akan lebih terkendali. Meski begitu perusahaan juga tetap punya laporan keluar masuk kas dan tidak sepenuhnya bergantung dengan laporan dari bank.Dalam prakteknya, seringkali ditemui perbedaan antara catatan buku besar perusahaan dengan catatan bank. Disitulah rekonsiliasi bank bekerja, yaitu untuk mencocokkan antara laporan keuangan perusahaan dengan bank.Tapi tak hanya itu, rekonsiliasi bank juga memiliki manfaat untuk mencegah terjadinya resiko buruk lainnya seperti kesalahan bank hingga indikasi pencurian uang.Pengertian Rekonsiliasi BankMenurut Haryono Jusup (2005:21) Rekonsiliasi bank adalah proses untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya perbedaan antara catatan perusahaan dengan laporan bank serta menentukan jumlah saldo rekening giro yang sesungguhnya pada suatu saat tertentu.Sementara itu menurut Donald F. Kiso (2013:63) Rekonsiliasi bank adalah sebuah skedul informasi yang memberikan penjelasan terkait perbedaan antara catatan bank dan catatan kas nasabah. Jika perbedaan tersebut hanya berasal dari transaksi yang belum dicatat oleh pihak bank ataupun dari pihak perusahaan.Jadi secara sederhana rekonsiliasi bank adalah rangkaian catatan yang memuat informasi keuangan tentang perbedaan kas antara bank dengan perusahaan. Perbedaan itu dapat dilihat dari catatan bank dengan catatan kas nasabah.Dalam aktivitas akuntansinya bank memiliki catatan transaksi berupa bank statement atau yang biasa juga dikenal dengan istilah rekening koran. Itu adalah catatan yang berisi informasi aktivitas transaksi keluar masuknya uang yang ada di perusahaan. Bank akan mengirimkan bank statement/rekening Koran kepada perusahaan secara berkala.Dari rekening Koran inilah perusahaan bisa mencari tahu dimana titik kesalahan pada sebuah laporan keuangan.Secara umum Rekonsiliasi Bank ini dilakukan oleh perusahaan selama satu kali tiap bulannya. Biasannya dilakukan saat akhir bulan. Proses rekonsiliasi bank dilakukan setelah bank mengirimkan laporan bank perusahaan yang berisikan berbagai jenis transaksi selama satu bulan.Tapi saat ini rekonsiliasi bank bahkan bisa dilakukan setiap hari. karena adanya aplikasi akuntansi yang membuat perusahaan dapat mengakses laporan keuangannya kapan saja.Manfaat Rekonsiliasi BankSetelah mengerti apa itu rekonsiliasi bank, selanjutnya akan dijabarkan manfaat dari adanya rekonsiliasi bank. Selain mencocokkan saldo dalam catatan akuntansi entitas untuk menghindari kesalahan, ada sejumlah manfaat lain dari penerapan rekonsiliasi bank.

  1. Mencegah pencurian 

Dengan mencocokan saldo dalam catatan akuntansi entitas perusahaan dengan transaksi buku bank, perusahaan mungkin akan bisa mengungkap kemungkinan transaksi yang dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab yang ingin mencuri uang mereka.

  1. Menjaga transaksi piutang

Selain untuk melacak transaksi, rekonsiliasi bank juga bermanfaat dalam melacak status piutang perusahaan.

  1. Mengetahui penyebab terjadinya perbedaan selisih uang di bank  dengan catatan keuangan perusahaan

Seperti yang telah diketahui bahwa fungsi utama rekonsiliasi bank adalah untuk mencocokkan keuangan perusahaan dengan laporan bank. Jadi ketika terjadi perbedaan maka perusahaan akan bisa mencari tahu dimana sumber kesalahannya.

  1. Menjaga transparansi

Saat perusahaan melakukan rekonsiliasi bank atas laporan dan juga rekening, maka hal itu akan dapat menjaga transparansi atas seluruh pihak yang terlibat. Dengan kejelasan transaksi akan membantu dalam mempertahankan hubungan yang kuat.Bentuk Rekonsiliasi BankTernyata rekonsiliasi bank dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis bentuk. Yang membedakan antara satu bentuk dan bentuk lainnya adalah tampilan dalam laporan keuangan. Pembuatan bentuk-bentuk rekonsiliasi bank ini berfungsi agar lebih mudah dibaca.Lalu apa saja bentuk rekonsiliasi bank?. Berikut ini ulasannya.

  1. Rekonsiliasi Bank Bentuk Vertikal

Bentuk rekonsiliasi bank yang pertama adalah rekonsiliasi bank vertikal atau yang biasa juga dikenal dengan bentuk staffel. Sistem rekonsiliasi bank yang satu ini disusun secara bertingkat . Jadi semua laporan dalam lembar kerja rekonsiliasi bank membentuk vertikal. Dalam bentuk ini akan terdiri dari kolom yang berisi catatan rekonsiliasi saldo dengan berdasar pada catatan keuangan perusahaan.

  1. Rekonsiliasi Bank Bentuk Skontro

Yang berikutnya adalah rekonsiliasi bank bentuk skontro. Bentuk ini dalam istilah akuntansi juga dikenal dengan sebutan account form. Dalam rekonsiliasi bank bentuk skontro, laporan keuangan disusun secara horizontal.Lembar kerja rekonsiliasi bank dipisah menjadi bagian kanan dan kiri. Pada bagian sebelah kiri berisikan catatan saldo perusahaan. Sementara di bagian kanan berisikan catatan rekonsiliasi saldo rekening Koran. Penempatannya sistem rekonsiliasi bentuk skontro sendiri tidak mutlak seperti itu dan bisa dibalik-balik. Catatan saldo perusahaan juga bisa ditaruh di sebelah kanan, begitupun sebaliknya.

  1. Rekonsiliasi Bank Dengan Bentuk 4 Kolom

Rekonsiliasi bank dengan bentuk 4 kolom terdiri dari lima kolom yang disusun horizontal. Kolom pertama berisi keterangan transaksi. Sementara 4 kolom lainnya berisi nominal mutasi. Maka dari itulah disebut 4 kolom, meskipun sebenarnya memiliki 5 kolom.Rekonsiliasi bank dengan bentuk 4 kolom merupakan perluasan dari metode rekonsiliasi bank untuk kas saldo.

  1. Rekonsiliasi Bank Dengan Bentuk 8 Kolom

Sesuai dengan namanya, rekonsiliasi bank dengan bentuk 8 kolom artinya memiliki 8 kolom. Total ada 9 kolom dengan rincian satu kolom untuk keterangan transaksi dan 8 lainnya berisi nominal mutasi.Rekonsiliasi bank dengan bentuk 8 kolom sebenarnya tidak jauh berbeda dengan bentuk 4 kolom. Hanya saja dalam bentuk 8 kolom laporannya cenderung lebih kompleks.Tapi intinya rekonsiliasi bank dengan bentuk 4 kolom dan 8 kolom lebih kompleks dibandingkan dengan bentuk rekonsiliasi bank lainnya. Karena keduanya dapat memberikan laporan secara lebih mendetail terkait perbedaan antara catatan transaksi dari bank dengan catatan laporan keuangan perusahaan.Untuk membantu dalam proses rekonsiliasi bank secara lebih mendetail, di masa sekarang ini perusahaan bisa memanfaatkan software rekonsiliasi bank. Dengan rekonsiliasi bank menggunakan software akuntansi akan memungkinkan perusahaan membuat rekonsiliasi otomatisRekonsiliasi otomatis menggunakan aplikasi rekonsiliasi bank membuat pekerjaan jauh lebih sederhana, ringkas dan cepat. Selain itu juga bisa lebih meminimalisir kesalahan dalam proses pembuatan laporan. Saat ini sudah banyak produk aplikasi rekonsiliasi bank yang bisa menjadi pilihan untuk perusahaan.Komponen Dalam Rekonsiliasi BankRekonsiliasi bank terbentuk dari tiga komponen utama. Komponen itu saling berkaitan satu sama lain. jadi jika ada satu yang terlewat maka tidak bisa disebut sebagai rekonsiliasi bank. Ketiga komponen tersebut yaitu:

  1. Deposit in Transit (Setoran Dalam proses)

Komponen pertama yaitu Deposit in transit (setoran dalam proses). Ini adalah kondisi ketika uang tunai telah diterima oleh perusahaan, namun belum tercatat oleh pihak bank. Kondisi ini dapat terjadi ketika data dari perusahaan terlambat sampai ke pihak bank atau perusahaan belum mengirim laporan deposit kepada pihak bank.

  1. Oustanding Check (Check Beredar)

Komponen yang kedua ini adalah kondisi dimana cek sudah dituliskan oleh perusahaan namun belum dicairkan oleh pihak bank. Ketika Outstanding Check (Check beredar) terjadi maka catatan transaksi tidak akan masuk dalam laporan bank statement atau rekening Koran.Sehingga akan wajar jika ketika dilakukan rekonsiliasi bank akan terdapat perbedaan laporan nominal dalam catatan perusahaan dengan bank. Maka dari itu jika sudah dicairkan harus segera membuat laporan untuk bank. Sehingga bank akan mengupdate catatan laporan keuangan dari perusahaan tersebut.

  1. Non-Sufficient Fund Check (Cek Kosong)

Non-Sufficient Fund Check (Cek Kosong) adalah cek yang tidak bisa diterima oleh pihak bank karena saldo perusahaan di rekening bank tidak mencukupi untuk mencairkan cek tersebut. Apabila hal ini terjadi maka perusahaan akan mengeluarkan laporan nota debet dan saldo rekening akan dikurangi oleh pihak bank.


You Might Also Like