Bagi sebuah perusahaan, aset merupakan sumber daya penting yang harus dijaga. Aset bisa dalam bentuk uang atau bentuk lain seperti gedung, alat transportasi, semua perlengkapan kantor, hingga saham. Melalui kepemilikan aset inilah, perusahaan bisa menjalankan aktivitas bisnisnya untuk menghasilkan keuntungan. Ya, suatu benda bisa dikatakan aset hanya jika keberadaannya bisa menghasilkan keuntungan. Apabila aset seperti uang tunai sudah direncanakan untuk membayar utang, maka uang itu tidak lagi disebut aset.
Dalam dunia akuntansi , aset kerap disebut sebagai harta atau aktiva. Sebagai suatu aktiva, maka aset akan dimasukkan dalam saldo debit perusahaan. Dalam penerapannya pula, perusahaan akan melakukan suatu sistem penilaian akan aset. Hal ini biasa disebut sebagai valuasi aset (asset valuation). Apa itu valuasi aset? Apa saja jenis-jenisnya dan bagaimana manfaat penerapannya?
Pengertian Valuasi Aset
Valuasi aset (asset valuation) merupakan suatu proses menentukan nilai aset yang dimiliki perusahaan. Penilaian dilakukan untuk semua jenis aset, baik berupa saham, obligasi, aset tetap, aset tidak tetap, aset berwujud, hingga aset tidak berwujud. Valuasi aset ini sendiri dilakukan untuk menentukan pasar wajar atau nilai saat ini dari aset. Hal ini dilakukan dengan analisa hasil atas fakta objektif yang relevan menggunakan beberapa pendekatan, seperti pendekatan data pasar, pendekatan biaya, dan pendekatan pendapatan.
Melakukan penilaian aset perusahaan dianggap penting dalam akuntansi perusahaan. Hal ini agar dalam laporan keuangan bisa dihadirkan pula nilai kekayaan perusahaan yang akan sangat bermanfaat bagi investor. Apalagi untuk aset tidak berwujud seperti merek dagang atau kekayaan intelektual, jika dinilai secara subyektif maka bisa menimbulkan risiko goodwill berlebihan dalam akuisisi.
Jenis- Jenis Valuasi Aset
Seperti yang sudah diungkap sebelumnya, valuasi aset dilakukan untuk berbagai jenis sumber daya perusahaan. Hal ini pula yang menjadi pembagi dari jenis-jenis valuasi aset. Apa saja jenis valuasi aset yang dimaksud?
Valuasi Aset Tetap
Valuasi aset tetap dilakukan untuk menilai sumber daya atau peralatan yang dimiliki dan dipakai perusahaan dalam aktivitas operasi bisnisnya. Terdapat beberapa metode yang bisa dilakukan untuk menentukan nilai aset tetap ini, diantaranya adalah metode nilai pasar, metode biaya, dan metode basis nilai.
Metode nilai pasar dipakai berdasarkan pada harga yang diproyeksikan saat aset dijual di pasar terbuka. Berbeda dengan metode biaya, pemakaiannya dilakukan dengan menentukan aset tetap atas harga pembelian aset. Sedangkan valuasi aset dengan metode berbasis nilai diukur dengan menghitung nilai saat ini dari arus kas yang dihasilkan dengan menjual aset. Dengan kata lain, metode ini menilai aset atas dasar kapasitasnya untuk menghasilkan kas perusahaan.
Valuasi Aset Tidak Berwujud
Bagi perusahaan, keberadaan aset tidak berwujud bisa menjadi alat persaingan yang unggul. Hanya saja, adanya bentuk non-fisik membuat aset ini sulit dikuantifikasi. Oleh karenanya, ada beberapa cara untuk melakukan valuasi aset tidak berwujud, yakni pendekatan pendapatan, pendekatan biaya, dan pendekatan pasar.
Pendekatan pendapatan untuk valuasi aset dilakukan melalui penilaian aset atas nilainya sekarang dari pendapatan masa depan aset tersebut. Jika menggunakan metode pendekatan biaya, maka penilaian dilakukan berdasar perkiraan biaya untuk memperoleh aset tidak berwujud baru yang serupa dengan aset yang ada sekarang. Sedangkan valuasi aset dengan metode pendekatan pasar dilakukan dengan melihat bukti pasar atas apa yang telah dibayar oleh pihak ketiga untuk aset tak berwujud yang serupa.
Valuasi Saham
Jenis ketiga dari valuasi aset adalah penilaian akan harga saham. Dalam pengaplikasian valuasi saham ini, terdapat tiga model atau metode yang umum dipakai yaitu membandingkan valuasi (comparable valuation), diskonto dividen (discounted dividend), dan diskonto arus kas (discounted cash flow).
Model comparable valuation artinya penentuan harga saham dilakukan dengan merasiokan atau membandingkan valuasi atas beberapa perusahaan serupa. Biasanya rasio yang dipakai ialah price-to-book ratio (P/BV ratio) , price-to-earnings ratio (P/E ratio), dan price-to-cash flow ratio. Berikutnya adalah model discounted dividen yang dipakai dengan menghitung harga saham dengan mendiskonkan dividen masa depan ke nilai saat ini. Sedangkan model discounted cash flow dilakukan melalui evaluasi atas proyeksi arus kas bebas saat ini dengan beberapa tahun ke depan. Pendiskontoannya sendiri dilakukan dengan memakai biaya rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital).
Manfaat Valuasi Aset
Menghitung valuasi atas aset perusahaan tentunya dilakukan karena memiliki beberapa manfaat atau keuntungan bagi perusahaan. Beberapa manfaat yang dimaksud contohnya adalah:
Bahan pertimbangan untuk membeli atau menjual saham perusahaan. Hal ini lantaran valuasi aset dipakai dalam pendekatan dasar analisis dalam menghitung harga wajar suatu saham perusahaan.
Bahan pertimbangan untuk menentukan harga beli perusahaan. Melalui valuasi maka perusahaan bisa menghitung harga yang tepat atas suatu aset atau saham sebelum mengakuisisinya.
Berperan dalam pemetaan portofolio. Maksudnya adalah valuasi aset akan menunjukkan kemampuan masing-masing aset dalam memberi nilai tambah perusahaan. Ini artinya akan tampak mana aset yang perlu dipertahankan dan mana yang tidak produktif.
Valuasi aset bagi perusahaan juga bisa membantu dalam perhitungan pajak. Apalagi perusahaan biasanya memiliki banyak aset dan properti sehingga menghitung pajak menjadi hal yang lebih kompleks.
Perusahaan tentu membutuhkan dana untuk operasionalnya. Oleh karena itu, perusahaan akan berusaha untuk go public agar bisa menjual sebagian sahamnya dan mencatatkan saham di bursa. Semua upaya tersebut bisa terealisasi dengan melakukan valuasi aset terlebih dahulu.
Dalam hal pengajuan pinjaman atau untuk asuransi aset, valuasi aset bisa dipakai untuk menentukan premi yang tepat. Penilaian akan aset ini juga memang biasa dilakukan oleh pihak bank sebelum memberikan pinjaman atau kredit. Hal ini lantaran dalam memberikan pinjaman atau kredit, bank membutuhkan jaminan sebagai syarat yang juga diatur dalam perundang-undangan. Untuk mengetahui nilai jaminan yang diberikan perusahaan itulah, maka dibutuhkan valuasi aset.
Valuasi aset menjadi cara perusahaan untuk menghitung kekayaan bersihnya dengan menambahkan nilai aset saat ini dengan nilai liabilitasnya. Oleh karena penting, maka valuasi aset selayaknya dipahami dengan baik oleh akuntan. Valuasi aset yang juga mempengaruhi laporan keuangan selayaknya diimbangi dengan laporan keuangan yang berkualitas.