KPI atau Key Performance Indicator Perusahaan: Pengertian, Jenis, dan Penerapannya

KPI_atau_Key_Performance_Indicator_Perusahaan

Sebuah sistem manajemen kerja bisa Anda ukur menggunakan KPI atau Key Performance Indicator. Melakukan kontrol serta evaluasi memang menjadi fungsi yang sangat penting di dalam manajemen. Tujuannya untuk memastikan agar rencana kerja perusahaan atau organisasi dapat berjalan secara baik.Melalui hal tersebut tujuan perusahaan maupun organisasi dapat terlaksana. Sebuah sistem manajemen kerja yang baik akan memuat hal-hal terkait Key Performance Indicator. Pembahasan selengkapnya seputar istilah ini bisa Anda simak melalui ulasan berikut.Pengertian KPI atau Key Performance Indicator KPI atau Key Performance Indicator merupakan alat ukur yang di dalamnya menggambarkan seberapa efektif perusahaan terkait tujuan bisnisnya. Perusahaan yang menerapkan indikator performa kinerja akan mampu mengukur seberapa sukses perusahaan dalam mencapai targetnya.Terdapat beberapa karakteristik yang terdapat pada Key Performance Indicator, yaitu:

  • Ukuran non-finansial
  • Ukuran yang sudah diketahui manajemen
  • Regular measurements atau ukuran yang umum digunakan
  • Tanggung jawab pada individu serta tim
  • Mempunyai efek positif
  • Mempunyai efek signifikan
  • Semua orang dalam perusahaan atau organisasi mengerti serta memahami KPI

Key Performance Indikator biasanya diukur untuk periode harian, mingguan, atau bulanan. Key Performance Indicator harus selalu mendapatkan perhatian dari manajemen. Pada saat ada karyawan yang tidak sesuai ketentuan dari indikator tersebut, maka pihak manajemen bisa mengambil keputusan serta memanggil pihak yang bertanggung jawab.Jenis-jenis KPI atau Key Performance Indicator Terdapat dua jenis Key Performance Indicator yaitu bersifat finansial dan non-finansial.

  1. KPI Finansial

Key Performance Indicator Finansial merupakan indikator kinerja yang berhubungan dengan keuangan. Beberapa contoh yang termasuk di dalamnya yaitu:

  • Gross Profit atau KPI Laba Kotor. Sebuah Key Performance Indicator yang mengukur berapa banyak sisa uang melalui pendapatan setlah sebelumnya dikurangi HPP atau Harga Pokok Penjualan
  • Net Profit atau KPI Laba Bersih, Key Performance Indicator yang mengukur total uang yang tersisa melalui pendapatan setelah sebelumnya dikurangi HPP serta biaya bisnis lainnya, misalnya pajak dan bunga
  • Gross Profit Margin atau KPI Laba Kotor, indikator yang mengukur berapa nilai persentase yang didapatkan dengan cara membagi antara Laba Kotor dengan Pendapatan
  • Current Ratio atau KPI Rasio Lancar, indikator yang mengukur seperti apa kinerja keuangan pada neraca likuiditas. Caranya dengan membagikan antara aktiva lancar atau current assets dengan current liabilites atau kewajiban lancar
  • Net Profiit Margin atau KPI Marjin Laba Bersih, indikator yang digunakan untuk mengukur berapa nilai persentase yang didapatkan. Cara dengan membagi antara laba bersih sesuai pendapatannya
  1. KPI Non-Finansial

Sebuah jenis Key Performance Indicator yang tidak langsung berpengaruh terhadap kondisi keuangan perusahaan. Terdapat beberapa contoh yang termasuk KPI Non-Finansial:

  • Pangsa pasar atau Market Share
  • Manpower Turnover atau Perputaran Tenaga Kerja
  • Matriks terkait kepuasan pelanggan atau Customer Satisfication Matriks
  • Repeat Customer to New Customer Rasio atau Rasio antara Pelanggan Berulang Pada Pelanggan Baru

Faktor yang Dapat Berpengaruh Terhadap Efektivitas KPIKey Performance Indicator hanya bermanfaat ketika terdapat tindak lanjut terhadap indikator kinerja itu sendiri. Tidak sedikit perusahaan yang mengadopsi KPI untuk diterapkan di industrinya. Akan tetapi, ternyata Key Performance Indicator malah belum merefleksikan kinerja dari perusahaan.Untuk itu perlu mengembangkan sebuah strategi yang tepat ketika menyusun indikator tersebut,, maka Anda perlu memulai dengan melihat tujuan dari organisasi atau perusahaan Anda. Selain itu, Anda juga harus mempertimbangkan bagaimana mencapainya serta siapa saja yang bisa mengambil keputusan dengan berdasarkan informasi yang tersedia.Hal tersebut seharusnya menjadi sebuah proses yang berulang dan melibatnya masukan dari analisis, manajer, serta kepala bagian. Kemudian Anda bisa memperoleh pengertian secara lebih baik mengenai bagaimana Key Performance Indicator bisa mengukur bisnis perusahaan Anda serta siapa saja pihak yang akan menindaklanjuti proses tersebut.Adapun cara membuat Key Performance Indicator yang sesuai yaitu dengan memperhatikan kriteria SMART. Ini adalah singkatan dari specific, measurable, attainable, relevant, dan time-bound. Untuk penjelasan terkait hal-hal tersebut yaitu:

  • Seperti apa tujuan perusahaan secara lebih spesifik
  • Bagaimana Anda bisa mengukur pencapaian dari tujuan tersebut
  • Apakah tujuannya bisa Anda capai
  • Apakah tujuan yang Anda buat berhubungan dengan perusahaan
  • Berapa lama waktu untuk bisa mencapai tujuan 

Penerapan KPISetidaknya ada empat kriteria dasar yang perlu dipenuhi sebelum perusahaan maupun organisasi menyatakan bahwa mereka sudah menerapkan KPI dalam kegiatan operasional. Beberapa kriteria tersebut yaitu:

  • Kolaborasi di antara karyawan, supplier, tim, serta pelanggan
  • Desentralisasi dari tingkat manajemen hingga operasional
  • Hubungan KPI dengan strategi
  • Keterkaitan atau integrasi di antara ukuran, tindakan, dan laporan

Agar dapat menerapkan Key Performance Indicator, perlu adanya sistem yang saling berkaitan. Sistem tersebut mencakup lingkungan yang berasal dari organisasi seperti manajer, karyawan, pemegang saham, maupun pihak yang ada di luar perusahaan seperti supplier dan pelanggan. Selain itu, laporan juga dibuat secara efisien, tepat waktu.Laporan tersebut juga berfokus pada peningkatan dalam pengambilan keputusan. Pada saat mengimplementasikan KPI, hal penting yang harus Anda perhatikan yaitu definisi tujuan atau hasil dari setiap KPI. Di dalam menerapkannya, ada metode yang bisa Anda gunakan untuk merumuskan tujuan yang memadukan berbagai kriteria yang disingkat SMART.

  • Specific: hasil atau tujuan harus spesifik dan jelas. Pada saat tujuan maupun hasilnya bisa Anda susun secara jelas serta spesifik, ini akan memudahkan untuk tahu kapan hasil tersebut bisa dicapai
  • Measurable: sebuah tujuan atau hasil yang bisa diukur, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya
  • Achievable: tujuan yang bisa dicapai, namun harus tetap disusun sebagai tantangan. Ini akan menginspirasi perusahaan atau organisasi agar dapat mencapai tujuan tersebut
  • Realistic: tujuan yang dibuat harus bersifat realistis
  • Time Sensitive: setiap tujuan atau hasil mempunyai batas waktu kapan harus dicapai

Sekian pembahasan tentang KPI atau Key Performance Indicator. Sebuah indikator yang sangat bermanfaat untuk melihat apakah tujuan dari perusahaan atau organisasi bisa dicapai atau tidak. Selain itu, terdapat beberapa jenis dan faktor yang dapat mempengaruhi seberapa efektif Key Performance Indicator bisa diterapkan. Semoga bermanfaat.


You Might Also Like