Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai indeks harga yang sudah sering didengar dalam ilmu ekonomi. Apa yang dimaksud dengan indeks harga itu sendiri?
Indeks harga itu sendiri memiliki pengertian yaitu suatu rasio yang biasanya digambarkan dalam bentuk persentase yang digunakan untuk mengukur satu variabel pada suatu waktu tertentu ataupun lokasi relatif terhadap besarnya suatu variabel yang sama pada waktu atau lokasi lainnya. Secara sederhana, definisi indeks harga dapat diartikan sebagai sebuah ukuran statistik yang digunakan untuk menyatakan berbagai perubahan harga yang terjadi seiring berjalannya waktu (dari waktu ke waktu).
Indeks harga memiliki beberapa fungsi atau kegunaan di dalam perekonomian yang bertujuan untuk menumbuhkan perekonomian negara yaitu sebagai berikut:
Indeks harga dijadikan sebagai acuan dasar untuk membuat kebijakan ekonomi negara
Indeks harga juga dijadikan sebagai acuan dasar untuk menentukan kebijakan harga suatu barang atau produk
Indeks harga dijadikan sebagai alat untuk mengukur tingkat kemajuan ekonomi di dalam perekonomian suatu negara
Indeks harga juga dijadikan sebagai alat untuk menyelidiki faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan atau peningkatan serta penurunan perekonomian suatu negara
Indeks harga dapat digunakan oleh para pebisnis atau para pedagang di dalam menentukan harga jual suatu produk atau barang mereka masing-masing
Indeks harga dapat dijadikan sebagai acuan dasar untuk menentukan jumlah persediaan atau stok suatu barang yang masih tersedia
Indeks harga dijadikan pula sebagai acuan untuk menentukan jumlah gaji atau upah para karyawan di dalam suatu perusahaan
Indeks harga dapat digunakan sebagai alat untuk penentuan yang harus diterima dan dibayar oleh petani
Indeks harga dapat dijadikan sebagai suatu dasar pertimbangan di dalam kegiatan jual beli saham pada perusahaan-perusahaan (terutama pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang bisnis)
Indeks Harga Produsen (IHK) dan indeks biaya hidup dapat digunakan untuk menentukan besarnya gaji yang akan diterima oleh para karyawan di dalam sebuah perusahaan
Berikut akan dibahas mengenai macam-macam metode indeks harga yang tertera dalam ilmu ekonomi. Metode indeks harga dibagi menjadi 2 yaitu sebagai berikut:
Indeks harga tidak tertimbang dengan menggunakan metode Agregatif Sederhana
Angka indeks di dalam perhitungan indeks harga tidak tertimbang meliputi indeks harga, nilai, dan juga kuantitas.
Angka indeks harga (Price = P)
IA= PnPo x 100
Keterangan:
IA = Indeks harga yang tidak tertimbang
Pn= Harga yang dihitung angka indeksnya
Po= Harga pada tahun dasar atau awal tahun
Contoh cara perhitungan angka indeks harga:
Berdasarkan data pada tabel di atas, maka dapat diketahui angka indeks harga pada tahun 2004 yaitu: IA=1.500 1.300 X 100 = 115,38%
Jadi, angka indeks harga pada tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 15,38%.
Angka indeks kuantitas (Quantity = Q)
IA=QnQo x 100
Keterangan:
IA = Indeks kuantitas yang tidak tertimbang
Qn = Kuantitas yang akan dihitung angka indeksnya
Qo = Kuantitas pada tahun dasar atau awal tahun
Contoh cara perhitungan angka indeks kuantitas:
Berdasarkan data pada tabel di atas, maka dapat diketahui angka indeks kuantitas pada tahun 2004 yaitu: IA=1.000800 X 100 = 125%
Jadi, angka indeks kuantitas pada tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 25%.
Angka indeks nilai (Value = V)
IA= Pn.QnPo.Qo x 100 atau IA= VnVo x 100
Keterangan:
IA = Angka indeks nilai yang tidak tertimbang
Vn = Nilai yang dihitung angka indeksnya
Vo = Nilai pada tahun dasar atau awal tahun
Perhitungan angka indeks dengan metode agregatif sederhana bersifat sederhana sehingga perhitungan dengan menggunakan metode tersebut memudahkan siapapun untuk menghitungnya. Namun di sisi lain, pada metode ini apabila terjadi perubahan kuantitas pada satuan barang, maka angka indeksnya juga akan berubah.
Angka indeks tertimbang
Angka indeks tertimbang dapat dilakukan perhitungannya dengan menggunakan beberapa metode seperti berikut ini:
Metode Agregatif Sederhana
IA= Pn.WPo.W X 100
Keterangan:
IA = Indeks harga yang ditimbang
Pn = Nilai yang dihitung angka indeksnya
Po = Harga pada tahun dasar atau awal tahun
W = Faktor penimbang
Contoh cara perhitungan angka indeks dengan metode agregatif sederhana:
Berdasarkan data pada tabel di atas, maka dapat diketahui angka indeks pada tahun 2004 yaitu:
IA= Pn.WPo.W X 100 = 18.25016.500 x 100 = 110,61%
Jadi, angka indeks pada tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 10,61%.
Metode Laspeyres
Angka indeks dengan metode laspeyres merupakan angka indeks yang ditimbang dengan faktor penimbangnya yaitu kuantitas di tahun dasar atau awal tahun (Qo).
IL= (Pn.Qo)(Po.Qo) x 100
Keterangan:
IL = Angka indeks laspeyres
Pn = Harga tahun yang dihitung harga indeksnya
Po = Harga pada tahun dasar atau awal tahun
Qo = Kuantitas pada tahun dasar atau awal tahun
Contoh cara perhitungan angka indeks dengan metode laspeyres:
Berdasarkan data pada tabel di atas, maka dapat diketahui indeks laspeyres pada tahun 2004 yaitu: IL=210.000 200.000 X 100 = 105%
Jadi, indeks laspeyres pada tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 5%.
Metode Paasche
Angka indeks dengan metode paasche merupakan angka indeks yang ditimbang dengan faktor penimbangnya yaitu kuantitas tahun n (tahun yang dihitung angka indeksnya) (Qn).
IP= (Pn.Qn)(Po.Qn) x 100
Keterangan:
IP = Angka indeks paasche
Pn = Harga per tahun yang dihitung angka indeksnya
Po = Harga pada tahun dasar atau awal tahun
Qn = Kuantitas per tahun yang dihitung angka indeksnya
Contoh cara perhitungan angka indeks dengan metode paasche:
Berdasarkan data pada tabel di atas, maka dapat diketahui indeks paasche pada tahun 2004 yaitu: IP=242.500 240.000 X 100 = 101,04%
Jadi, indeks paasche pada tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 1,04%.
Demikian penjelasan mengenai macam-macam metode indeks harga, kegunaaan atau fungsi, serta cara perhitungan dari masing-masing metode indeks harga tersebut. Semoga penjelasan di atas memberikan pengetahuan yang lebih dan bermanfaat bagi Anda semua di dalam mengembangkan sebuah perusahaan.