Manajemen Produksi, Definisi, Tujuan, dan Ruang Lingkupnya

Manajemen_Produksi_Definisi_Tujuan

Aktivitas produksi merupakan kegiatan paling penting dalam berjalannya suatu usaha. Nah, dalam setiap perusahaan dikenal satu istilah penting yakni manajemen produksi. Baik pemilik maupun pengelola perusahaan wajib mengetahui proses manajemen produksi yang dilakukan dalam usahanya. Ini karena, manajemen produksi adalah salah satu aktivitas yang krusial dalam dunia bisnis. Lantas, apa itu manajemen produksi?

Definisi Manajemen Produksi 

Definisi manajemen produksi sendiri juga beragam. MenurutJay Heizer dan Barry Rander, oenulis buku “Operations Management”, manajemen produksi merupakans erangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dari bentuk barang atau jasa dengan mengubah masukan (input) menjadi suatu luaran (output) poduk atau jasa tertentu. Sementara menurut ahli pemasaran Sofjan Assauri, manajemen produksi adalah kegiatan untuk mengatur dan mengoordinasikan pemakaian sejumlah sumber daya. Adapun sumber daya yang digunakan meliputi sumber danaya manusia (SDM), alat, dana, hingga bahan produksi. Menurut Sofjan, manajemen produksi yang dilakukan secara tepat dan efektif mampu menciptakan serta menambah fungsi suatu barang atau jasa. Ahli pemasaran lain, Handoko, mendefinisikan manajemen produksi sebaga uoaya pengelolaan seluruh sumber daya secara optimal. Beberapa sumber daya tersebut, yaitu tenaga kerja, peralatan, mesin, barang mentah, dan sebagainya. Menurut Handoko, jika seluruh faktor tersebut diotomalkan kinerjanya, maka mampu mentransformasi bahan mentah menjadi beragam produk barang dan jasa. Ahli pemasaran Irham Fahmi berpendapat, manajemen produksi merupakan ilmu manajemen yang membahas tentang cara manajemen sebuah perusahaan menggunakan seni dan ilmu yang dimiliki dengan tujuan mengatur dan mengarahkan SDM dalam meraih hasil produksi sesuai target dan tujuan yang diinginkan. Dengan berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa manajemen produksi adalah penataan terhadap proses perubahan bahan mentah yang diolah menjadi produk atau layanan jasa. Produk atau jasa yang dihasilkan ini haruslah memiliki nilai jual, tujuan dari aktivitas bisnis yang dilakukan berhasil. 

Dua Faktor Manajemen Produksi 

Untuk memahami manajemen produksi sebuah perusahaan, Anda perlu mengetahui dua faktor yang sangat berpengaruh pada proses ini. Keduanya yaitu division of labour dan revolusi industri. Division of labour adalah pembagian tanggung jawab dan tugas secara tepat. Pembagian tugas ini diperlukan agar aktivitas produksi dapat terjaga kualitasnya. Selain itu, produk atau jasa yang diproduksi dapat diterima sesuai dengan kondisi pasar. Faktor ini pun berhubungan dengan pembagian kerja agar profuksi berjalan dengan efektif dan efisien. Faktor kedua adalah revolusi industri yang artinya adalah pergantian tenaga manusia ke teknologi. Hal ini wajar terjadi terutama di era modernisasi produksi. Faktor ini mebuat target produksi lebih mampu dicapai lebih maksimal.Namun, faktor ini pula yang membuat tenaga manusia dapat dengan mudah tergantikan dengan mesin. Oleh karenanya, karyawan perlu melakukan upaya lebih untuk meningkatkan keahlian dalam bidang produksi agar tak mudah tergantikan dengan adanya kemajuan teknologi. 

Tujuan Manajemen Produksi

Setelah  mengetahui berbagai definisi dari manajemen produksi, Anda mungkin sudah mulai mengtahui tujuan dari proses ini. Menurut William K. Holstein, manajemen produksi memiliki lima unsur untuk dikelola yang dikenal dengan 5M, yaitu:

  • Man: SDM atau tenaga kerja suatu perusahaan
  • Machines: Mesin atau alat produksi produk atau jasa
  • Method: Metode atau rancangan strategis terkait operasionalisasi produksi
  • Materials: Material atau bahan baku dan bahan pendukung proses produksi barang dan jasa
  • Money: Uang atau finansial suatu perusahaan. Uang dalam manajemen produksi mencakup modal, perputaran uang dalam operasionalisasi produksi, hingga keuntungan yang diperoleh dari proses produksi tersebut. 

Dengan adnaya lima unsur tujuan dalam manajemen produksi, maka proses ini memiliki tujuan utama mengelola tenaga kerja agar mampu memaksimalkan potensi sesuai keahlian dalam proses produksi. Selain itu, manajemen produksi juga bertujuan dalam pengelolaan mesin-mesin produksi yang mencakup pembelian alat, perawatan, dan pembaharuan mesin. Tujuan ini dilakukan agar proses produksi tidak terhambat, sehingga produk dan jasa yang dihasilkan terjaga kualitasnya. 

Aspek atau Ruang Lingkup Manajemen Produksi

Manajemen produksi pada dasarnya berfungsi untuk meningkatkan dan mengembangkan sebuah produksi. Namun, pada dasarnya, ruang lingkup anajemen produksi mencakup kegiatan-kegiatan yang cukup luas dan menyangkut berbagai keputusan dari manajemen. Ada empat aspek atau ruang lingkup penting lain dari proses ini, yaitu:

  1. Perencanaan

Manajemen produksi terkait dengan perencanaan. Ini karena, setiap aktivitas produksi atau bisnis yang dilakukan harus memiliki perencanaan yang matang. Oleh karenanya, perusahaan perlu memiliki sebuah cetak biru atau blueprint untuk mengawali proses operasionalisasinya. Setelah perencanaan ditetapkan, perusahaan dapat menerapkan manajemen produksi untuk memastikan operasionalisasi perusahaan dijalankan sesuai rencana bisnis uyang telah ditetapkan. Dengan demikian, produsen dapat memaksimalkan biaya produksi yang telah dikeluarkan. Manajemen juga dapat mengoptimalkan proses produksi untuk menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas. Adapun aspek-aspek perencanaan yang harus dilakukan meliputi:

  • Perencanaan produk

Sebelum memulai proses produksi, produsen atau pengusaha perlu membuat perencanaan mengenai produk apa yang akan dibuat. Perencanaan mengenai produk ini penting, sebab memerlukan pertimbangan teknis, desain, bentuk produk, kegunaan produk, fungsi teknis produk, hingga cara pemasaran dan target pasar dari produk tersebut. 

  • Perencanaan lokasi produksi

Setelah itu, produsen perlu memiliki rencana mengenai lokasi produksi. Perencanaan ini berhubungan erat dengan kegiatan-kegiatan penunjang produksi. Apabola lokasi produksi tidak dipilih secara tepat, maka berpotensi menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Sebaliknya, jika lokasi roduksi dipilih dan direncanakan dengan tepat, maka dapat berfungsi menunjang kegiatan produksi perusahaan. 

  • Perencanaan letak fasilitas produksi

Ketika lokasi produksi telah dipilih, maka produsen perlu menentukan layout atau  letak fasilitas produksi. Letak fasilita sproduksi perlu diperhatikan karena dapat menunjang produktivitas dan efektivitas produksi. 

  • Perencanaan lingkungan kerja

Seperti kita tahu, lingkungan kerj ayang baik akan mendukung produktivitas para tenaga kerja. Oleh karenanya, perencanaan lingkungan kerja merupakan aspek yang tidak boleh diabaikan. 

  • Perencanaan standar produksi

Salah satu aspek paling penting dalam perencanaanproduksi adalah perencaaan standar produksi. Ini karena, perencanaan standar produksi yang baik dapat membuat tenaga kerja atau karyawan memiliki pegangan untuk melaksanakan proses produksi. Selain itu, standar produksi yang direncanakan dengan baik dapat memudahkan manajemen melakukan pengendalian dalam proses produksi, baik pengendalian bahan baku maupun pengendalian tenaga kerja dan lainnya.

  1. Sarana pendukung

Manajemen produksi menjadi sarana pendukung untuk menetapkan cara yang digunakan agar proses produksi berjalan lebih efektif. Manajemen produksi juga dibutuhkan untuk membantu bisnis agar dapat bersaing dengan sehat, sehingga menghasilkan produk atau layanan jasa yang berkualitas pula. Dengan kata lain, manajemen produksi bertanggung jawab dalam mengelola aspek finansial untuk mendukung jalannya proses produksi. Manajemen produksi juga harus memastikan anggaran yang direncanakan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

  1. Pengawasan

Manajemen produksi juga berfungsi sebagai alat pengawasan proses produksi. Dengan demikian proses ini bertanggaung jawab dalam pengawasan operasionalisasi produksi hingga proses pemasaran produk atau jasa. Dengan adanya pengawasan, proses produksi diharapkan dapat berjalan dengan maksimal, sehingga mampu menjamin mutu produk atau jasa yang dijual ke konsumen. Dalam pelaksanaan pengawasan, ada beberapa kegiatan yang saling berkaitan, di antaranya penentuan kualitas barang, pelaksanaan produksi sesuai jadwal, dan pembuatan standar barang atau jasa. 

  1. Pengolahan produk

Keberadaan manajemen produksi mampu mengawalproses pengolahan agar produk yang dihasilkan lebih optimal. Pengolahan produk atau sumber daya diperlukan untuk menjamin ketersediaan bahan baku agar tidak menghambat proses produksi. Selain itu, proses produksi yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan produk dan jasa yang bernilai jual. Kegiatan produksi dalam sebuah perusahaan merupakan jantung atau dapur dari suatu usaha. Oleh karenanya, diperlukan manajemen yang baik untuk menjaga agar kegiatan produksi tidak terhambat atau tersebdat. Dengan demikian, kegiatan produksi mampu menghasilkan produk atau jasa yang bernilai jual. Guna menunjang proses produksi tersebut, maka diperlukan manajemen produksi yang baik pula. Dalam menjalankan manajemen produksi, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Hal ini membutuhkan kerja sama yang bai, baik dari sisi pengusaha, manajemen, hingga tenaga kerja. Dengan berjalannya manajemen produksi dalam suatu usaha, maka diharapkan  tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik. 


You Might Also Like