Laporan keuangan adalah hal penting yang harus dimiliki setiap perusahaan, termasuk perusahaan dagang. Pembuatan dan pengelolaan laporan keuangan untuk setiap jenis bisnis berbeda-beda.
Dengan memiliki laporan keuangan. Anda akan tahu kemana semua uang dibelanjakan. Jadi, Anda tidak akan kaget atau bertanya-tanya saat keuangan bisnis mulai berkurang.
Laporan keuangan perusahaan, termasuk perusahaan dagang, biasanya dibuat setiap akhir periode bisnis. Namun, pembuatan laporan keuangan biasanya tergantung dari kebijakan masing-masing perusahaan. Ada yang melakukan pelaporan keuangan sebulan sekali, tahunan, atau bahkan mingguan. Setiap jenis bisnis akan selalu membutuhkan laporan keuangan. Dalam perusahaan dagang, laporan keuangan juga membantu pemilik bisnis membaca bagaimana kondisi perusahaan serta membantu mereka dalam mengambil keputusan yang tepat.
Mengenal apa itu perusahaan dagang
Sebelum membuat laporan keuangan, ada baiknya Anda memahami terlebih dahulu apa itu perusahaan dagang. Perusahaan dagang adalah jenis perusahaan yang berfokus terhadap penjualan barang kepada konsumen. Hal yang dijual oleh perusahaan dagang adalah barang berwujud atau fisik, seperti perhiasan, kosmetik, mesin, kendaraan, sepatu, pakaian, dan sejenisnya.
Barang yang dijual juga terdiri dari tiga jenis, yaitu barang jadi, barang setengah jadi, dan bahan belum jadi atau bahan baku. Salah satu ciri khas perusahaan dagang adalah membeli sebuah barang dan menjualnya kembali tanpa mengubah bentuk dari barang tersebut.
Oleh sebab itu, perusahaan dagang banyak diminati karena menjadi salah satu bisnis yang mudah dijalankan dan sederhana namun mampu memberikan profit yang menjanjikan.
Profit perusahaan dagang didapatkan dari hasil markup dan distribusi transaksi barang. Hal ini berbeda dengan perusahaan jasa yang menjual keahlian untuk mendapatkan profit. Proses jual dan beli dalam perusahaan dagang harus dicatat rapi dan dilaporkan setiap periode tertentu dalam bentuk laporan keuangan. Sebab, perusahaan dagang sangat bergantung pada hasil penjualan yang mendatangkan keuntungan.
Manfaat Laporan Keuangan untuk Perusahaan Dagang
Laporan keuangan perusahaan dagang memiliki fungsi sebagai berikut:
Membantu mengambil keputusan
Laporan keuangan bisa menjadi bahan evaluasi kinerja perusahaan. Selanjutnya, hasil evaluasi tersebut bisa menjadi bahan perbaikan dan pertimbangan dalam membuat keputusan atau kebijakan perusahaan.
Bentuk pertanggungjawaban
Laporan keuangan bisa berfungsi sebagai bentuk pertanggungjawaban pada pihak luar. Sebuah perusahaan harus menjalin hubungan baik dengan setiap manajemen dan pihak luar. Sementara itu, laporan keuangan bisa berfungsi sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pihak eksternal, seperti investor atau kreditur bank.
Laporan keuangan juga bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk melihat tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban membayar hutang dengan rasio tertentu.
Menunjukan kredibilitas perusahaan
Laporan keuangan juga bisa menunjukan kredibilitas perusahaan. Semakin transparan laporan keuangan, makan kredibilitas perusahaan tersebut juga semakin tinggi. Kredibilitas ini berpengaruh kuat di mata calon investor yang akan menaruh saham pada bisnis kita.
Menggambarkan kondisi perusahaan
Laporan keuangan bisa membantu kita melihat kondisi perusahaan secara keseluruhan. Perusahaan yang mengalami kerugian biasanya memiliki laporan keuangan yang negatif. Sebaliknya, perusahaan yang mampu meraih profit tinggi biasanya memiliki laporan keuangan yang positif.
Memeriksa jumlah keuntungan yang diperoleh
Dalam bisnis, biasanya ada fase di mana Anda mendapatkan keuntungan yang banyak atau sedikit. Melalui laporan keuangan, Anda bisa menganalisa berapa banyak keuntungan yang Anda peroleh.
Membantu menghitung pajak
Laporan keuangan juga membantu kita untuk menghitung pajak dengan mudah. Semua informasi dalam laporan keuangan sangat menentukan besaran pajak yang harus kita bayarkan. Jadi, kita bisa mengetahui besaran pajak terutang dalam perusahaan atau bisnis kita.
Contoh laporan keuangan
Beberapa contoh laporan keuangan yang harus dimiliki perusahaan dagang antara lain:
Laporan laba rugi
Laporan laba rugi adalah laporan keuangan utama perusahaan. Laporan ini berfungsi sebagai ringkasan pendapatan, keuntungan, kerugian, pengeluaran, dan pendapatan bersih yang diperoleh perusahaan dalam periode tertentu. Laporan laba dan rugi juga mencerminkan aktivitas operasi perusahaan. Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang harus diperiksa setiap akhir periode. Fungsi laporan laba dan rugi adalah mengukur kinerja perusahaan dalam periode tertentu. Item utama yang harus ada dalam laporan laba rugi antara lain:
Pendapatan, yakni jumlah yang didapatkan dalam penjualan barang
Beban, yakni harga pokok penjualan, beban, dan bunga
Keuntungan dan kerugian, yakni penjualan aset tidak tak dengan jumlah yang berbeda dari nilai buku
Pendapatan bersih, yakni hasil pengurangan biaya dan kerugian dari pendapatan dan keuntungan perusahaan.
Laporan arus kas
Laporan keuangan ini berfungsi untuk melaporkan kas yang dihasilkan dan dibelanjakan dalam periode tertentu. Laporan arus kas berperan sebagai jembatan antara laporan laba rugi dan neraca untuk menunjukan proses uang masuk dan keluar. Laporan arus kas terdiri dari tiga bagian utama seperti berikut:
Aktivitas operasi yang terdiri dari aktivitas penghasil pendapatan utama dan aktivitas lain yang bukan investasi atau pendanaan
Aktivitas investasi yang didapatkan dari akuisisi dan pelepasan aset jangka panjang atau investasi lain yang tidak termasuk setara dalam kas
Aktivitas pendanaan yang menghasilkan perubahan ukuran dan komposisi modal ekuitas.
Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang membantu pemilik bisnis mengevaluasi posisi keuangan secara keseluruhan. Laporan keuangan ini juga bisa digunakan untuk menentukan bagaimana memenuhi kewajiban keuangan dan cara menggunakan kredit untuk membiayai operasi perusahaan. Dalam pembuatan neraca, harus terdapat tiga komponen berikut:
Daftar aset, bisa berupa aset likuid atau non likuid. Contoh aset likuid adalah uang tunai atau barang yang mudah diubah menjadi uang tunai. Aset non likuid antara lain tanah, peralatan, dan bangunan.
Kewajiban adalah dana yang dimiliki saat ini dan jangka panjang. Kewajiban terdiri dari kewajiban lancar dan jangka panjang. Contoh kewajiban lancar adalah gaji. pengurangan pajak, utang jatuh tempo. dan pengurangan pajak pendapatan. Sementara itu, contoh kewajiban jangka panjang antara lain hutang jangka panjang seperti dana pensiun dan kewajiban pajak tangguhan.
Modal adalah dana yang tersisa setelah dikurangi kewajiban dari aset. Modal juga bisa disebut dengan istilah ekuitas.
Laporan utang
Laporan utang adalah laporan keuangan yang menunjukan jumlah hutang yang dihasilkan dari penyedia barang atau jasa secara kredit. Jumlah utang dicatat dalam akun buku besar piutang. Nantinya, saldo yang belum dibayar di akun ini harus dilaporkan sebagai aset lancar dalam neraca perusahaan.
Laporan stok barang
Laporan stok barang berisi daftar barang dan stok gudang. Laporan keuangan ini berisi tentang data barang yang paling laku penjualannya untuk melihat nilai penjualan setiap barang.