banner iklan

Memahami Metode Single Entry dan Double Entry dalam Akuntansi

memahami_metode_single_entry_dan_double_entry_dalam_akuntansi.png

Jika Anda mendengar kata “akuntansi”, apa yang langsung terlintas dalam benak pertama kali? Apakah Anda langsung teringat akan sederet sistem pencatatan keuangan? Beragam jenis tabel dan namanya? Atau angka yang saling menjumlahkan atau sebaliknya mengurangi?Sebenarnya hal ini bukan hal yang terlalu asing untuk kita. Karena pendidikan di Indonesia memasukkan pembahasan tentang akuntansi ke dalam kurikulum di sekolah umum. Sehingga meskipun kita bukan murid atau mahasiswa yang mempelajari jurusan akuntansi, kita bisa mengenalnya.Jika Anda bertanya mengapa kita membahas akuntansi? Tentu saja karena topik yang akan dijabarkan dalam artikel ini adalah salah satu bagian dari keseluruhan sistemnya. Yaitu tentang metode Single Entry dan Double Entry. Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang dua metode tersebut? Maka simaklah baik-baik pembahasan di bawah ini!

Pengertian Metode Single Entry

Mari kita mulai pembahasan dalam artikel ini dengan memahami metode Single Entry terlebih dulu. Seperti namanya, maksud dari metode Single Entry adalah setiap transaksi dicatat dalam pembukuan dengan entry tunggal.Metode ini khususnya digunakan untuk melaporkan hasil usaha, misalkan dalam laporan laba-rugi. Khususnya ketika perusahaan ingin melakukan pelacakan terhadap penerimaan kas dan pembayaran tunai. Sedangkan untuk catatan tentang kewajiban dan aset, biasanya akan dipisahkan pada bagian lain.Jika Anda bertanya tentang contoh pencatatan yang menggunakan sistem entri tunggal adalah catatan dalam buku kas. Dimana sebenarnya catatan tersebut adalah pengembangan dari daftar pemeriksaan. Didalamnya akan ada kolom untuk digunakan mencatat penggunaan dan sumber uang tunai. Sedangkan pada bagian atas dan bawahnya digunakan untuk menampilkan saldo awal dan akhir.Sistem akuntansi dengan metode ini memiliki konsekuensi kekurangan sebagai berikut :

  • Aktiva 

Sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas, bahwa pencatatan secara terpisah bagian aset membuatnya justru beresiko untuk hilang ataupun dicuri. Karenanya pelacakannya akan lebih sulit saat itu terjadi.

  • Kewajiban

Seperti halnya aktiva, karena bagian kewajiban juga ditempatkan secara terpisah, pada akhirnya menuntut perusahaan untuk membuat sistem baru, supaya bisa tetap waktu membayar setiap kewajiban.

  • Kesalahan 

Dengan menggunakan metode ini, peluang kesalahan justru akan lebih besar. Khususnya itu disebabkan karena total debit dan kredit dicatat pada bagian yang terpisah. Sehingga besar peluangnya tidak cocok.

  • Laporan untuk audit keuangan

Hal lain yang membuat metode ini justru menghambat akuntan adalah karena auditor hanya menggunakan sistem entri ganda dalam pencatatan. Sehingga jika perusahaan menggunakan ini, akan merepotkan ketika proses audit akan dilakukan. Akuntan harus mengubahnya ke sistem entri ganda.

  • Pelaporan 

Hal lain yang juga menjadi masalah dalam laporan adalah metode ini jauh lebih sedikit menampilkan informasi, khususnya untuk menunjukkan posisi keuangan bisnis. Sehingga jika bagian direksi akan lebih sulit untuk mendapatkan gambaran keuangan perusahaan hanya dengan menggunakan metode ini.

Pengertian Metode Double Entry

Sekarang mari kita beralih ke metode berikutnya, metode double entry. Metode yang digunakan dalam akuntansi saat ini, dan akhirnya menjadi dasar dari keseluruhan aktivitas pembukuan. Hal ini pula yang kita pelajari, dimana kita menjadi sangat akrab dengan dua kolom, kredit dan debit.Metode double entry adalah metode yang dalam setiap transaksi keuangannya menampilkan dua efek sekaligus. Satu efek untuk kolom kredit dan efek lainnya terhadap kolom debit. Dimana kedua kolom harus bernilai sama, hingga total akhirnya, yang kemudian sering disebut dengan balance.Sebagian orang salah memahami, bahwa kredit sama dengan pengurangan dan sebaliknya debit sama dengan pertambahan. Padahal tidak selalu demikian, karena debit tidak selalu bertambah dan begitupun sebaliknya kredit tak selalu berkurang.Setiap akun akan memiliki posisi normal di kedua sisi kolom. Pada kolom debit yang mencatat saat ada kondisi aset atau biaya mengalami peningkatan. Maupun pada kolom kredit, saat ada equity dan liability yang mengalami peningkatan.

Perbedaan Metode Single Entry dan Double Entry

Jika ada yang bertanya tentang perbedaan antara kedua metode ini, tentu saja sangat banyak. karena keduanya menjadi cara dasar dalam proses pencatatan transaksi keuangan. Sehingga sistem yang digunakan keduanya pun memiliki karakteristiknya sendiri-sendiri.Dalam metode single entry, Anda akan menemukan proses pencatatan yang hanya dilakukan satu kali untuk setiap akunnya. Itupun hanya daftar transaksi yang secara langsung berpengaruh terhadap akun kas. Sehingga hanya akan terlihat efeknya apakah itu menjadi kas masuk atau sebaliknya kas keluar.Sedangkan dalam metode double entry, setiap akun akan dicatat transaksinya dua kali. Pertama pada bagian kolom kredit dan kedua pada bagian kolom debit. Hal ini akan sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan yang harus membuat akun neraca dan laba rugi.

Penggunaan Metode Single Entry dan Double Entry

Jika pertanyaan berikutnya adalah kriteria penggunaan kedua metode tersebut, maka jawabannya jelas tergantung dari jenis bisnis yang dijalankan. Dulunya, metode single entry digunakan khususnya oleh pihak pemerintah. Mungkin hal itu karena metode ini jauh lebih praktis untuk diterapkan.Hal itu berubah karena tuntutan yang semakin tinggi terhadap pemerintahan yang baik dan transparan dari sisi keuangan. Sehingga akhirnya harus menampilkan laporan yang lebih lengkap dan mudah diaudit. Karenanya kemudian beralih menggunakan metode double entry.Jika ada bisnis kecil yang jenis kepemilikannya tunggal, tak masalah jika harus menggunakan single entry. Karena hanya dirinya yang melakukan pengecekan transaksi keuangan. Hal itu menguntungkan karena lebih praktis untuk digunakan.Berbeda cerita jika bisnis yang dijalankan cukup besar yang memiliki hutang, piutang dan sistem keuangan yang diperiksa oleh berbagai pihak. Metode double entry yang lebih rinci, lebih disarankan untuk itu. karena bisa dengan mudah mengecek apakah transaksi seimbang atau tidak.Sehingga disini Anda sudah memahami apa itu sebenarnya metode double entry dan single entry dalam akuntansi. Termasuk juga karakteristik dari masing-masing metode dan bagaimana penggunaannya dalam pelaporan transaksi keuangan.Jadi jika Anda bertanya mana yang lebih cocok untuk digunakan bagi bisnis Anda, tanyakan kembali pada kebutuhan bisnis Anda. Semoga bermanfaat!


You Might Also Like