Mengenal 3 Komponen Laba Dalam Bisnis Serta Mengetahui Perbedaan dan Keterkaitannya

mengenal_3_komponen_laba_dalam_bisnis_dan_perbedaannya

Kita tentu tahu dengan istilah laba. Ini adalah kata yang umum dipahami sebagai keuntungan dari suatu kegiatan usaha atau bisnis. Tapi apakah definisi laba yang sebenarnya? Menurut Horngren (1997), laba merupakan kelebihan total pendapatan dibandingkan total bebannya. Lebih detail, Hansen dan Mowen (2001) juga memberi definisi bahwa laba merupakan laba operasi dikurangi pajak, biaya bunga, biaya riset, dan pengembangan.Pengertian laba juga dapat dilihat dari dua sisi ilmu yaitu secara ekonomi murni atau secara akuntansi. Secara ilmu ekonomi, laba diartikan sebagai keuntungan yang didapat investor dalam suatu kegiatan bisnis yang sudah dikurangi dengan biaya operasional. Sedangkan dalam akuntansi, laba didefinisikan sebagai selisih antara harga penjualan dengan biaya yang dikeluarkan saat produksi.Dalam dunia bisnis, laba juga memiliki 3 komponen yang berbeda. Ketiganya yaitu laba kotor, laba bersih, dan laba usaha. Apa beda ketiganya dan apa pula keterkaitan antara ketiganya?

Apa itu Laba Kotor?

Laba kotor atau Gross Profit adalah selisih total penjualan dikurangi dengan biaya produksi tanpa memperhitungkan biaya tambahan yang besarnya bisa berubah-ubah. Sebagai contoh biaya tambahan tersebut ialah biaya listrik, biaya air, biaya transportasi, biaya komunikasi, dan lain sebagainya.Berdasarkan definisi di atas, bisa ditarik rumus dari laba kotor adalah Penjualan Bersih dikurangi Harga Pokok Penjualan (HPP).Laba Kotor = Penjualan Bersih – HPPDalam perhitungan laba kotor, jumlahnya juga tentu akan berubah-ubah. Hal ini karena laba kotor memiliki faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya laba kotor adalah:

  1. Faktor Penjualan

Faktor Penjualan terdiri dari harga jual satuan dan kuantitas penjualan. Peningkatan harga jual tentu akan mempengaruhi laba kotor yang juga akan ikut naik. Terjadinya penyimpangan laba kotor umumnya disebabkan oleh perusahaan yang menjual barang dengan harga tidak seperti yang direncanakan.Selain itu pada kuantitas atau volume penjualan, semakin banyak jumlah barang yang dijual maka semakin tinggi pula laba kotor yang akan diperoleh. Penyimpanan laba kotor pada hal ini juga umumnya terjadi jika perusahaan menjual produk dengan volume penjualan lebih besar atau lebih kecil yang volume yang direncanakan.

  1. Faktor Harga Pokok Penjualan

Harga pokok berpengaruh pada laba kotor dengan formula jika harga pokok penjualan barang berubah tetapi harga jual tidak berubah. Naiknya harga pokok penjualan tetapi harga jual tidak berubah, maka laba kotor perusahaan akan berkurang.Harga pokok penjualan sendiri terdiri dari beberapa unsur tergantung pada jenis perusahaan. Pada perusahaan dagang misalkan, harga pokok penjualan terdiri dari unsur persediaan barang dagang di awal periode, pembelian barang dagang, potongan pembelian, retur pembelian dan ongkos angkut pembelian. Sedangkan pada perusahaan manufaktur, harga pokok penjualan terdiri dari biaya produksi, persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi.

Apa Itu Laba Bersih?

Laba bersih adalah kelebihan dari seluruh pendapatan atas seluruh biaya untuk suatu periode tertentu yang sudah dikurangi semua biaya operasi dan overhead. Laba bersih terdiri dari dua jenis yaitu laba bersih sebelum dipotong pajak serta laba bersih setelah dipotong pajak.Untuk menghitung laba bersih ini bisa dilakukan dengan rumus sederhana:Laba Bersih = Pendapatan Kotor – BebanPendapatan sendiri bisa didapat dari berbagai sumber tetapi umumnya berasal dari pendapatan operasional seperti pendapatan penjualan. Pendapatan non operasional seperti penjualan aset juga bisa dimasukkan dalam perhitungan namun dimasukkan dalam pos total laba komprehensif di tahun berjalan.


You Might Also Like