banner iklan

Mengenal Apa Itu Perusahaan Ekstraktif

Gambar Blog Ukirama Mengenal Apa Itu Perusahaan Ekstraktif

Perusahaan merupakan tempat untuk memproduksi barang atau jasa guna memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Dalam buku Hukum Perusahaan karangan Handri Raharjo, pada mulanya perusahaan merupakan istilah dari pedagang. Namun seiring berjalannya waktu dan dihapusnya Pasal 2 hingga Pasal 5 UU Hukum Dagang, istilah pedagang dihapus lalu diganti dengan perusahaan.Perlu diketahui bahwa perusahaan berfungsi sebagai penggerakan perekonomian nasional atau negara. Hal itu disebabkan perusahaan menyerap tenaga kerja untuk memproduksi suatu produk.Salah satu bentuk perusahaan yang ada di Indonesia adalah perusahaan ekstraktif. Adapun perusahaan ekstraktif biasanya bergerak dalam bidang pengelolaan sumber daya alam.Biasanya perusahaan ekstraktif mulai melakukan prosesnya dari eksplorasi, pengambilan, dan juga proses jadi. Adapun perusahaan jenis ini berfungsi untuk memenuhi keperluan manusia.

Pengertian Perusahaan Ekstraktif

Secara pengertian, perusahaan eksplorasi merupakan sebuah kegiatan industri yang mengambil bahan baku produksinya langsung dari alam. Bisa dibilang bahwa perusahaan ekstraktif ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang sumber daya alam atau mengolah sumber daya alam.Perusahaan ekstraktif ini adalah suatu industri dasar. Selain itu perusahaan ekstraktif ini juga bisa dilakukan oleh perorangan. Selain itu, perusahaan ekstraktif ini juga banyak ditemukan di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh Indonesia yang kaya akan sumber daya alamnya, baik berupa tambang maupun perkebunan.Setiap masyarakat Indonesia bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia yang kaya ini sebagai bahan baku industrinya. Berkat kekayaan alamnya ini, di Indonesia ada bermacam-macam jenis industri, seperti pertambangan minyak, batu bara, emas, kelapa sawit, karet, dan masih banyak lagi.Meski memiliki tujuan yang baik, yakni untuk memenuhi energi yang bisa dimanfaatkan oleh umat manusia, perusahaan ekstraktif ini memiliki dampaknya. Sejak tahun 1990-an, seluruh dunia telah dipenuhi dengan berbagai macam kasus dan analisa yang luas terkait industri ini. Dalam laporan kegiatan ini membuktikan bahwa industri ekstraktif, seperti migas dan tambang berhasil menyerap ketimpangan. Selain itu terdapat resiko dan manfaat selama periode tersebut.Adapun resiko yang terbesar adalah ditanggung oleh mereka yang berada di dekat atau di tempat sumber daya tersebut dieksplorasi. Sementara itu, manfaatnya paling besar dinikmati oleh perusahaan dan para investornya.Jadi, kondisi ekonomi suatu wilayah yang menjadi lokasi dilakukan kegiatan industri ekstraktif harus mengikuti fase dari perusahaan tersebut, seperti eksplorasi, konstruksi, operasi, dan juga pasca-operasi.Saat dilakukan eksplorasi, maka manfaat ekonomi yang terjadi bisa dibilang sedikit, hal ini disebabkan perusahaan fokus mencari sumber daya alam yang akan diambil olehnya.Bahkan, tingkat keberhasilannya belum juga pasti. Bila berhasil menemukan sumber daya alam pun belum tentu layak secara teknis dan finansial untuk bisa dilakukan langkah berikutnya.Karena situasi tersebut, biasanya perusahaan hampir tidak mau membagikan keuntungan atau manfaat ekonomi kepada negara atau kawasan eksplorasi dilakukan.Apabila perusahaan berhasil menemukan sumber daya alam yang dicari, serta bisa mendatangkan keuntungan, biasanya perusahaan akan masuk pada langkah konstruksi.Langkah konstruksi ini bisa dilakukan apabila perizinan perusahaan sudah dimiliki. Di fase ini akan terjadi dampak ekonomi yang besar.Selain itu, peluang lapangan kerja juga akan meningkat, bahkan sebelum turun ke fase operasi. Peluang bisnis lokal untuk menjadi pemasok material atau jasa juga semakin banyak dibutuhkan.Namun, jika dilihat dari agregat, fase ekonomi ini tidak besar karena periode ekonominya sangat pendek.Di sisi lain, manfaat ekonomi paling besar untuk negara bisa didapatkan pada periode operasi atau eksplorasi. Karena terdapat pajak yang masuk dan juga penerima negara bukan pajak.

Tujuan Perusahaan Ekstraktif

Terdapat beberapa tujuan dengan diadakannya suatu perusahaan ekstraktif. Namun, tujuan yang paling utama pendirian perusahaan ekstraktif adalah untuk mengelola sumber daya alam. Sumber daya alam tersebut kemudian diolah untuk manfaat umat manusia dan dijadikan berbagai jenis produk.Sementara tujuan lain dari didirikannya perusahaan ekstraktif adalah untuk membuka lapangan kerja, memperoleh keuntungan, dan menyediakan pilihan alternatif untuk memenuhi keperluan manusia.Jadi, didirikannya perusahaan ekstraktif memiliki beberapa tujuan yang tidak hanya bermanfaat bagi produsen, bisa juga bermanfaat kepada semua pihak.

Ciri-ciri Perusahaan Ekstraktif

Sesuai dengan pengertian perusahaan ekstraktif yang bertujuan mengambil sumber daya alam. Maka ciri-ciri perusahaan ekstraktif, sebagai berikut:

  1. Mengambil Bahan dari Alam

Ciri pertama dari sebuah perusahaan ekstraktif adalah untuk memanfaatkan hasil alam yang diambil langsung dari alam.Selain itu, jenis usaha ekstraktif ini juga akan melakukan berbagai tahap proses sampai menjadi barang jadi dan siap disalurkan kepada konsumen.Tujuannya adalah supaya bisa memenuhi keperluan hidup manusia, sehingga kehadiran perusahaan ekstraktif mampu mencukupi kebutuhan manusia.

  1. Mengambil keuntungan dari Alam

Dalam melakukan kegiatannya, perusahaan ekstraktif memiliki tujuan utama untuk mencari keuntungan atau laba. Pada usaha ekstraktif, keuntungan tersebut dihasilkan dari mengambil dan mengolah hasil alam. Dengan ciri-ciri usaha ekstraktif tersebut, maka masyarakat dapat dipenuhi kebutuhannya baik berupa sandang maupun pangan yang berbahan dasar hasil alam. Selain itu, perusahaan ekstraktif berbeda dengan perusahaan agraris, karena usaha ekstraktif adalah mengambil dan memanfaatkan sumber daya alam. Sedangkan usaha agraris lebih ke mengolah dan mengelola alam untuk memenuhi kebutuhan.

Contoh Perusahaan Ekstraktif

Seperti yang disebutkan sebelumnya, perusahaan ekstraktif merupakan usaha atau industri yang ada banyak di wilayah yang memiliki sumber daya alam. Berikut adalah beberapa contoh dari perusahaan ekstraktif:

  1. Pertanian

Sektor pertanian merupakan tulang punggung utama dari negara Indonesia. Hal ini disebabkan banyak masyarakat Indonesia yang menjadi petani.Selain itu, negara Indonesia merupakan negara agraris yang sudah dikenal sejak zaman kuno.Alam Indonesia yang subur dan mendukung aktivitas pertanian sangatlah mudah dikembangkan di Indonesia.Bahkan pemerintah Indonesia mengklaim bahwa sektor pertanian menjadi solusi untuk mengentaskan kemiskinan.Saat ini, kegiatan di lahan yang dianggap penting dan sering dikembangkan, seperti proses pengadaan bahan dan budaya. Di sisi lain, hal itu bisa dilihat dengan adanya bagian yang berperan penting dalam membantu sektor pertanian, seperti industri pertanian.

  1. Perkebunan

Perkebunan merupakan bentuk kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu di tanah atau media yang ekosistemnya sesuai. Adapun tujuan dari sektor perkebunan adalah untuk mengolah, dan memasarkan barang serta jasaKegiatan perkebunan ini dilakukan dengan menggunakan ilmu pengetahuan, teknologi, modal, dan juga manajemen.  Hal itu bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan para pebisnis perkebunan.

  1. Pertambangan

Pertambangan merupakan bagian tahap kegiatan dalam rangka pengelolaan, penelitian, dan pengusahaan mineral di dalamnya.Dalam pertambangan memiliki tahapan, seperti penyelidikan umum, studi kelayakan, eksplorasi, konstruksi, pengolahan, dan lain sebagainya.


You Might Also Like