Mengenal Istilah Balance Scorecard dalam Perusahaan Dagang

mengenal_istilah_balance_scorecard_dalam_perusahaan_dagang

Kinerja merupakan salah satu tolak ukur dari majunya sebuah perusahaan. Tentunya seluruh perusahaan menginginkan adanya peningkatan kinerja dari waktu ke waktu. Tanpa adanya peningkatan kinerja, maka sebuah perusahaan bisa saja mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan bisnis. Untuk mengetahui kualitas kinerja suatu perusahaan maka tentu saja kinerja perusahaan tersebut harus dapat terukur dengan baik. Pengukuran kinerja ini dibutuhkan agar visi dan misi perusahaan tercermin dengan baik kedalam parameter yang menunjukkan kinerja perusahaan tersebut.Dulu, pengukuran kinerja suatu perusahaan didasarkan hanya semata-mata kepada aspek keuangan. Apabila angka-angka keuangan suatu perusahaan membaik maka kinerja perusahaan tersebut dapat dikatakan baik secara keseluruhan. Namun seiring berjalannya waktu, aspek keuangan saja tidak cukup dalam mengukur kinerja suatu perusahaan. Terdapat aspek-aspek lainnya diluar keuangan yang juga merupakan bagian dari kinerja perusahaan tersebut. Aspek-aspek lainnya tersebut adalah aspek pelanggan, proses internal dan pembelajaran & pertumbuhan. Keempat aspek tersebut termasuk aspek keuangan membentuk sesuatu yang disebut dengan “Balanced Scorecard”. Dalam artikel kali ini, anda akan mengenal lebih dalam apa itu Balanced Scorecard serta peran pentingnya dalam pengukuran kinerja perusahaan dagang.Konsep Dasar Balanced ScorecardBalance Scorecard merupakan sebuah konsep manajemen strategis yang dapat diterapkan pada perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Pada dasarnya konsep ini menekankan pengukuran kinerja perusahaan yang menilai dari perspektif yang terlihat/material (tangible) maupun sisi yang tak terlihat (intangible).  Tentu saja yang dimaksud dengan perspektif yang terlihat adalah aspek keuangan dan perspektif yang tidak terlihat adalah aspek non-keuangan. Pada mulanya konsep dasar balanced scorecard diperkenalkan oleh Robert Kaplan di tahun 1992.  Robert Kaplan menggarisbawahi adanya aspek-aspek lain selain aspek keuangan yang juga penting untuk diperhitungkan dalam mengukur kinerja sebuah perusahaan. Tentunya pemikiran ini didasari oleh pertimbangan bahwa mengukur kinerja perusahaan hanya dari kinerja keuangan saja memiliki banyak kelemahan, diantaranya:

  1. Mendasarkan penilaian kinerja perusahaan hanya pada aspek keuangan dapat membuat perusahaan mengambil keputusan strategis yang mengorbankan kepentingan jangka panjang demi mencapai tujuan jangka pendek (laba/ROI).
  2. Kinerja keuangan hanya bisa didapatkan dari tahun buku keuangan yang sudah lewat sehingga mungkin tidak relevan dengan kondisi masa tahun berjalan.

Dari kedua kelemahan tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa perusahaan pastinya menginginkan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan di masa depan. Tidak hanya memperoleh keuntungan jangka pendek semata. Tentunya hal ini tercermin dari visi dan misi perusahaan itu sendiri. Dengan melihat perspektif lain diluar aspek keuangan, maka visi dan misi perusahaan harus ditransformasikan ke dalam sebuah pengukuran kinerja yang komprehensif seperti Balanced Scorecard.Aspek Keuangan dan Non Keuangan dalam Balance ScorecardVisi dan misi perusahaan tentu saja tidak hanya memperoleh keuntungan jangka pendek, namun juga keberlangsungan perusahaan di masa-masa mendatang. Visi dan misi ini harus diturunkan ke dalam perspektif keuangan dan non keuangan dalam balanced scorecard yang akan mengukur kinerja perusahaan tersebut di masa sekarang maupun masa mendatang. Setiap elemen yang diturunkan dari visi dan misi perusahaan haruslah sesuatu yang memberi nilai bagi keberlangsungan perusahaan tersebut di masa depan. Aspek KeuanganSebagaimana kita ketahui dalam sistem penilaian kinerja tradisional, aspek keuangan tentu saja berarti hal-hal yang memberi pertambahan nilai bagi investasi keuangan pemangku kepentingan. Hal ini bisa dilihat dari seberapa tinggi ROI, ROA, ROE dan Laba suatu perusahaan, seberapa besar kerugian yang dialami perusahaan dalam periode waktu tertentu, maupun aspek-aspek keuangan lainnya.  Aspek Non-KeuanganAspek non keuangan terbagi menjadi 3 yaitu:

  • Aspek Pelanggan
  • Aspek Proses Internal
  • Aspek Pembelajaran dan Pertumbuhan

Dalam perspektif aspek pelanggan, perusahaan menempatkan posisinya di mata pelanggan. Bagaimanakah seharusnya perusahaan dapat memberi penambahan nilai bagi pelanggan? Pertanyaan ini yang harus dijawab untuk menentukan apa saja fokus yang akan dinilai dalam perspektif aspek pelanggan. Contoh fokus yang dapat memberikan penambahan nilai bagi pelanggan adalah peningkatan loyalitas pelanggan, peningkatan kepuasan pelanggan dan peningkatan jumlah pelanggan.Dalam perspektif aspek proses internal, perusahaan menilai seberapa efisien proses internal yang berjalan dalam menjalankan bisnis. Dalam hal ini, proses yang berjalan haruslah memberikan penambahan nilai. Contoh fokus dalam perspektif aspek proses internal adalah efisiensi waktu produksi barang, peningkatan inovasi dalam produk dan aktivitas pasca-penjualan yang dapat berdampak pada peningkatan penjualan di masa mendatang.Dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perusahaan menilai dirinya berdasarkan aset yang paling berharga yaitu karyawan. Dalam perspektif ini, perusahaan harus mengupayakan langkah-langkah yang membawa penambahan nilai bagi kualitas sumber daya manusia dalam perusahaan tersebut. Peningkatan kualitas karyawan akan membawa dampak positif bagi aspek pelanggan dan keuangan. Contoh fokus dalam aspek pembelajaran dan pertumbuhan adalah peningkatan kepuasan karyawan, peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan karyawan dan peningkatan motivasi dan tanggung jawab karyawan.Penerapan Balanced Scorecard dalam Perusahaan DagangSetelah mengetahui aspek aspek penting dalam balanced scorecard, maka anda dapat mulai menerapkan penilaian balanced scorecard tersebut kedalam perusahaan anda. Secara sederhana, penilaian balanced scorecard harus diawali dengan penerjemahan visi dan misi perusahaan kedalam fokus-fokus yang ingin dicapai atau ditingkatkan dalam perspektif keuangan dan non keuangan.Fokus Sasaran & Indikator Kinerja Utama / Key Performance Indicator (KPI)Setelah mendapatkan fokus dan target yang akan dicapai dari masing-masing aspek, maka elemen yang penting berikutnya adalah menentukan Indikator Kinerja Utama / Key Performance Indicator (KPI). KPI adalah suatu parameter acuan yang digunakan untuk mengukur apakah suatu tujuan sudah tercapai atau tidak. KPI memiliki berbagai macam dimensi tergantung dari perspektif yang digunakan, mulai dari satuan  rupiah (Rp), angka penuh, maupun persentase. Hal ini dimaksudkan agar seluruh capaian dalam masing-masing perspektif dapat diukur secara jelas dengan angka. Berikut adalah contoh KPI dari masing-masing perspektif aspek keuangan dan non keuangan dalam perusahaan dagang.

PerspektifFokus / TargetKPI
KeuanganPeningkatan LabaRp. Laba  Tahun Berjalan
PelangganPeningkatan Kepuasan Pelanggan% Indeks Kepuasan Pelanggan
Proses BisnisPeningkatan Efisiensi Proses Produksi% Percepatan Proses Produksi
Pembelajaran & PertumbuhanPeningkatan Kepuasan  Karyawan% Indeks Kepuasan Karyawan

Dalam tabel diatas dapat dilihat bahwa fokus target dari perspektif keuangan adalah peningkatan laba. Peningkatan laba dinilai dengan KPI dalam dimensi jumlah laba di tahun berjalan. Sementara dalam perspektif pelanggan, fokus target yang ingin dicapai adalah peningkatan kepuasan pelanggan. Hal ini dinilai dari KPI berupa persentase indeks kepuasan pelanggan. Berikutnya dari sisi proses bisnis, fokus target yang ingin dicapai adalah peningkatan efisiensi proses produksi produk dan diukur dengan KPI berupa persentase percepatan proses produksi. Sementara dalam aspek pembelajaran dan pertumbuhan, fokus target yang ingin dicapai adalah peningkatan kepuasan karyawan dengan KPI berupa persentase indeks kepuasan karyawan.Seluruh proses diatas adalah contoh penerapan penilaian kinerja balanced scorecard dalam perusahaan dagang. Dengan mengikuti penilaian kinerja balanced scorecard, maka perusahaan dapat menilai kinerjanya tidak hanya dari aspek keuangan, namun juga aspek-aspek lainnya yang tidak kalah pentingnya. Pentingnya aspek aspek non keuangan ini akan berdampak langsung bagi keberlangsungan perusahaan di masa mendatang. Sekarang anda sudah mengetahui mengenai konsep balanced scorecard dalam perusahaan dagang, semoga informasi ini bermanfaat!


You Might Also Like