Mengenal Istilah dan Prinsip Lean Manufacturing dengan Kegunaannya pada Perusahaan Anda

mengenal_istilah_dan_prinsip_lean_manufacturing_dengan_kegunaannya_pada_perusahaan_anda

Perkembangan zaman membuat strategi dan budaya bisnis juga berubah. Konsep-konsep baru juga terus dikembangkan sebagai bentuk pembaharuan dan perbaikan. Di dunia industri misalnya, upaya-upaya efisiensi semaksimal mungkin menjadi tren yang tak bisa dihindari jika ingin mampu bersaing dengan perusahaan lain. Jika perusahaan anda bergerak di bidang produksi/industri, mungkin sudah tak asing dengan istilah Lean Manufacturing. Ini merupakan konsep manajemen yang diadaptasi dari Toyota Production System (TPS) dimana tujuan utamanya yaitu meningkatkan efisiensi produksi sekaligus menghilangkan aktivitas yang tidak penting. Taiichi Ohno, merupakan salah satu pelopor Lean Manufacturing ini di awal abad 20. Ia menyatakan bahwa biaya tidak hanya untuk dihitung, tetapi harus dikurangi. Apa itu Lean Manufacturing?Lean Manufacturing merupakan strategi, metode, atau budaya yang dirancang untuk mencapai suatu siklus produksi manufaktur sesingkat mungkin dengan mengurangi persediaan yang berpotensi tidak terpakai atau terbuang (waste product). Hasilnya yang diharapkan adalah memproduksi barang hanya untuk memenuhi permintaan pelanggan secara tepat sekaligus mengurangi persediaan yang tidak efektif. Hal ini akan berdampak pada berkurangnya beban biaya, kinerja yang lebih tinggi, dan siklus produksi yang singkat.Banyak perusahaan yang mulai mencoba konsep Lean Manufacturing ini, namun seringkali mereka justru meninggalkan prinsip paling dasar dari konsep ini. Sehingga pada akhirnya, upaya untuk menambah value dan menghilangkan waste product justru hanya menjadi kegiatan sementara atau tidak berkelanjutan.Lantas, seperti apa sebenarnya prinsip dasar dalam Lean Manufacturing itu?Prinsip Lean ManufacturingPrinsip Lean Manufacturing berbeda dari prinsip perusahaan manufaktur yang umumnya dipakai yaitu hanya berkonsentrasi pada efisiensi dan pemanfaatan sumber daya secara penuh. Namun seperti yang sudah dijelaskan di awal, Lean Manufacturing juga menekankan pada pengurangan persediaan tak terpakai. Ini artinya, konsep ini akan berupaya memangkas persediaan yang bisa mengurangi Harga Pokok Penjualan (HPP).Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Lean Manufacturing setidaknya memiliki 3 prinsip dasar, yaitu nilai produk, menghilangkan pemborosan, dan mengutamakan karyawan.

  1. Prinsip Mendefinisikan Nilai Produk (Define Value Principle)

Mendefinisikan nilai suatu produk didasarkan pada pandangan dan perspektif pelanggan. Konsep yang digunakan adalah QCDS (Quality Cost Delivery, Service) + PME (Productivity, Motivation, and Environment). Prinsip ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai yang ada pada seluruh aliran proses, mulai dari pemasok sampai ke pelanggan. Hasil identifikasi tersebut berupa informasi mengenai proses atau elemen apa saja yang tidak memberikan nilai tambah kepada kepuasan pelanggan.

  1. Prinsip Menghilangkan Pemborosan (Waste Elimination Principle)

Konsep Lean Manufacturing dalam memandang pemborosan adalah untuk menghilangkan segala aktivitas yang tidak memberikan kontribusi dalam peningkatan nilai produk di mata pelanggan. Setidaknya ada 8 macam pemborosan (waste) yang umumnya terjadi dalam perusahaan manufaktur, yaitu :

  • Pemborosan Transportasi, yang terdiri dari pemindahan atau pengangkutan yang tidak dibutuhkan seperti perpindahan barang, penempatan sementara, atau penumpukan barang.
  • Pemborosan Gerakan, yaitu berupa waktu untuk mencari atau bekerja yang tidak efisien dan tidak ergonomis.
  • Pemborosan Kelebihan Persediaan, yaitu stok yang jumlahnya berlebihan dan justru tidak berguna.
  • Pemborosan Menunggu, seperti aktivitas menunggu barang untuk datang atau menunggui mesin otomatis yang tengah bekerja yang pada hakikatnya akan membuang waktu.
  • Pemborosan Kelebihan Produksi, yaitu produk yang melebihi permintaan ataupun lebih awal dari jadwal yang sudah ditetapkan.
  • Pemborosan Proses Berlebih, yaitu penambahan proses yang sebenarnya tidak diperlukan bagi produksi dan justru menambah biaya produksi.
  • Pemborosan Defect, yaitu pekerjaan yang dilakukan berulang namun tidak menambah nilai barang tersebut.
  • Pemborosan Keterampilan, yaitu manajemen tidak memanfaatkan kemampuan staf secara tepat termasuk tidak melibatkan mereka pada proyek improvement perusahaan.
  1. Prinsip Mengutamakan Karyawan (Support the Employee)

Lean Manufacturing selayaknya dilakukan oleh karyawan di semua level dalam organisasi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus memberikan pendidikan dan pelatihan kepada karyawan untuk memahami metode Lean Manufacturing karena karyawanlah yang menjalankan operasional harian produksi.Kegunaan Lean Manufacturing pada PerusahaanLean Manufacturing bermanfaat bagi perusahaan tidak hanya soal efisiensi produksi. Jika di breakdown lebih dalam, maka metode ini akan berguna bagi perusahaan diantaranya seperti :

  1. Merampingkan Proses Perusahaan

Penerapan Lean Manufacturing menjadikan perusahaan merampingkan proses di seluruh bagian organisasi dari mulai front office sampai ke distribusi. Hal ini akan berkaitan erat dengan biaya produksi dan percepatan penjualan.

  1. Menghilangkan Pemborosan

Seperti yang sudah dijelaskan panjang lebar sebelumnya, Lean Manufacturing akan menghilangkan pemborosan di berbagai titik. Kegiatan yang tidak perlu dan tidak menambah nilai dianggap sebagai waste yang harus dihilangkan.

  1. Pekerjaan yang Berkesinambungan

Kesinambungan antara satu proses ke proses lainnya dalam suatu kegiatan produksi menjadikan suatu metode yang dipakai akan saling mempengaruhi. Kesempatan untuk menjadi lebih efisien juga akan mengikuti seiring penerapan metode Lean Manufacturing ini.

  1. Meminimalisasi Inventory

Perusahaan seringkali terlalu banyak menyiapkan stok inventaris pada proses produksi untuk mengantisipasi kekurangan material. Hal ini menjadi kurang efisien karena perusahaan membutuhkan tempat dan tambahan biaya untuk meletakkannya. Metode Lean Manufacturing yang menganggap inventory atau stok sebagai pemborosan, akan menjadikan perusahaan menghapus atau menguranginya dengan menciptakan alur produksi yang lancar.

  1. Komunikasi yang Efektif

Kelancaran alur dalam proses produksi di perusahaan akan sangat dipengaruhi oleh komunikasi. Lean Manufacturing dengan sistem yang lebih ringkas akan membuat komunikasi menjadi lebih efektif dan membuat aktivitas produksi menjadi lebih lancar.

  1. Peningkatan Kemampuan Karyawan

Melalui penerapan Lean Manufacturing, pengembangan sumberdaya juga menjadi hal yang diperhatikan. Kemampuan karyawan akan ditingkatkan agar bisa mengikuti pola kerja berdasarkan metode yang digunakan.Sebagaimana namanya, Lean Manufacturing, artinya ada proses perampingan (lean) yang diharapkan. Penerapannya bagi perusahaan dapat memberi banyak kontribusi baik dari segi produk, biaya, proses produksi, hingga pengembangan karyawan. Metode ini juga akan sia-sia apabila tidak ada dukungan dan kerjasama antara pihak manajerial dan karyawan. Sistem produksi yang fleksibel juga diperlukan agar Lean Manufacturing bisa berjalan sebagaimana mestinya.


You Might Also Like