Mengenal Istilah Omset, Profit dan Free Cash

mengenal_istilah_omset__profit_dan_free_cash.png

Jika saat ini Anda ingin mencoba untuk membangun sebuah usaha atau menjadi wirausaha dan seorang akuntan, tentunya Anda harus tahu terlebih dahulu apa itu omset, profit dan free cash. Tiga istilah tersebut mempunyai peran penting untuk mengetahui kondisi perusahaan pada setiap periode, sehingga nantinya akan memberikan informasi kepada pihak terkait untuk membantu dalam pengambilan keputusan selanjutnya. Untuk menambah informasi Anda, kami akan membahas lebih dalam mengenai istilah omset, profit dan free cash.

Omset

Omset adalah seluruh pendapatan kotor perusahaan atau hasil dari penjualan barang atau jasa perusahaan selama 1 periode. Omset sering digunakan sebagai dasar untuk menilai besar atau kecilnya skala perusahaan. Anggapan ini tidak sepenuhnya salah maupun sepenuhnya benar. Omset yang besar memang sering dijumpai pada perusahaan besar, karena perputaran badan usaha tersebut yang cepat. Namun, omset tidak bisa murni digunakan sebagai alat untuk menilai kemajuan perusahaan, karena belum berupa laba bersih.Untuk mengetahui jumlah omset cukup dengan perhitungan sebagai berikut:Omset = jumlah produk x harga jualContoh kasus, toko sumber sejahtera adalah toko yang khusus menjual beras merk ABC. 1 sak beras dijual dengan harga Rp. 500,000. Dalam 1 bulan toko sumber sejahtera mampu menjual 100 sak beras. Berarti total omset toko sumber sejahtera dalam 1 bulan adalah:100 sak x Rp. 500,000 = Rp. 50,000,000Jika produk atau jasa yang dijual memiliki variasi harga, maka Anda dapat menghitungnya dengan rumus sebagai berikut:Omset = (produk A x harga jual) + (produk B x harga jual) + …Contoh kasus, CV. XYZ menjual beberapa barang sebagai berikut:

  • Laptop merk A dengan harga Rp. 3,500,000
  • Laptop merk B dengan harga Rp. 5,000,000
  • Laptop merk C dengan harga Rp. 8,000,000
  • Laptop merk D dengan harga Rp. 10,000,000

Dalam 1 bulan adapun jumlah penjualan dari masing-masing laptop tersebut adalah:

  • Laptop merk A sebanyak 50 buah
  • Laptop merk B sebanyak 60 buah
  • Laptop merk C sebanyak 40 buah
  • Laptop merk D sebanyak 30 buah

Maka perhitungan omset CV. XYZ adalah sebagai berikut:[(Rp. 3,500,000 x 50) + (Rp. 5,000,000 x 60) + (Rp. 8,000,000 x 40) + (Rp. 10,000,000 x 30)] = Rp. 1,095,000,000Anda bisa menghitung dengan cara menjumlah uang yang masuk secara langsung, namun cara tersebut dinilai kurang efektif. Sebab Anda tidak mengetahui apakah benar jumlah uang yang masuk sama dengan hasil dari jumlah barang yang dijual. Dengan menghitung per produk, Anda akan tahu apakah uang yang masuk sama dengan barang yang telah terjual.Omset belum termasuk pendapatan bersih, karena pada periode berjalan, uang hasil penjualan dapat dikeluarkan untuk kegiatan operasional perusahaan, seperti untuk membayar gaji karyawan, membayar tagihan listrik, air dan telepon, membayar uang kebersihan, dan lain sebagainya. Maka omset belum dapat dikatakan sebagai indikator laba bersih yang akan Anda terima.Jumlah omset mempengaruhi pajak perusahaan. Biasanya omset yang besar terjadi karena produk atau jasa yang dijual memiliki perputaran yang cepat. Sebagai contoh penjualan makanan, perputarannya cepat karena barang tersebut memiliki tanggal kadaluarsa yang cepat pula. Selain itu, barang kebutuhan sehari-hari dan barang yang memiliki harga produksi atau harga pokok tinggi juga ikut menyumbang tingginya omset suatu badan usaha.

Profit

Profit adalah jumlah laba bersih yang didapat dari hasil penjualan dalam 1 periode setelah dikurangi dengan beban-beban dan HPP (Harga Pokok Penjualan). Profit merupakan harta bersih yang diperoleh perusahaan dan murni untuk perusahaan, tidak dialokasikan lagi ke bagian lain. Biasanya, pergerakan profit mempengaruhi kondisi perusahaan, Anda bisa mengetahui apakah penjualan tahun ini mengalami untuk atau tidak, naik atau turun. Jumlah profit juga mempengaruhi suatu badan usaha dalam pengambilan keputusan. Profit merupakan bagian dari omset.Laporan laba rugi adalah laporan untuk menghitung profit yang sering disebut laba bersih. Berikut cara menghitung profit pada umumnya:Profit = Pendapatan penjualan – harga pokok penjualan – beban operasional + pendapatan lain-lain – beban atau kerugian – pajak penghasilan (PPH)

  • Pendapatan penjualan = penjualan barang dan jasa – retur barang dan jasa – diskon
  • Harga pokok penjualan = (persediaan awal + pembelian + ongkos kirim atau jasa angkut) – persediaan akhir
  • Beban operasional = total beban yang mempengaruhi jalannya aktivitas perusahaan
  • Pendapatan lain-lain = total pendapatan selain dari penjualan barang atau jasa
  • Beban dan kerugian = beban dan kerugian yang terjadi bukan dari kegiatan operasional perusahaan. Contohnya beban bunga dan kerugian dari penjualan peralatan.
  • Pajak penghasilan (PPH) = Sesuai dengan peraturan pajak berdasarkan jumlah penghasilan

Perhitungan tersebut untuk perusahaan dengan skala besar, biasanya jika perusahaan masih skala menengah kebawah cukup dengan menggunakan rumus seperti berikut:Profit = Pendapatan penjualan – harga pokok penjualan – beban – PPH

Free Cash

Banyak orang yang masih salah mengartikan free cash. Sebagian besar masih menganggap free cash dan free cash flow memiliki arti yang sama. Free cash flow adalah uang bebas dari sisa arus kas yang biasanya digunakan untuk membayar dividen dan lain-lain. Sejumlah uang ini biasanya sudah dikurangi dengan pengeluaran-pengeluaran untuk biaya operasional perusahan.Sedangkan free cash merupakan uang yang disisihkan dari profit dan berhak digunakan sesuka hati oleh pemilik usaha untuk kepentingan diri sendiri, diluar kepentingan perusahaan. Free cash adalah uang yang murni dinikmati, sebagai hasil dari usaha selama 1 periode. Uang ini tidak digunakan untuk perputaran usaha lagi.Misalkan profit yang didapat dari perusahaan adalah Rp 100,000,000. Anda harus membuat skema keuangan untuk periode berikutnya, atau yang biasa disebut dengan istilah budgeting. Budgeting adalah sejumlah uang yang diperkirakan perusahaan akan keluar di periode berikutnya. Termasuk di dalamnya beban-beban, pembayaran hutang, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan jalannya perusahaan. Katakanlah perhitungan budgeting selanjutnya adalah Rp. 30,000,000. Maka free cash untuk Anda adalah Rp. 70,000,000. Namun jika Anda mempunyai rencana untuk membuka usaha baru, tentunya profit tersebut masih harus dikurangi lagi sebelum menjadi free cash.Saat ini Anda sudah mengerti istilah omset, profit dan free cash. Informasi ini tentu akan berguna untuk Anda yang saat ini sedang menjalankan usaha atau berprofesi sebagai akuntan, atau bahkan untuk sekedar menambah informasi.


You Might Also Like