Mengenal Jenis Aset dan Cara Kerjanya

mengenal_jenis_aset_dan_cara_mengelolanya

Ketika mengelola bisnis, Anda pasti dihadapkan dengan pengelolaan aset. Aset adalah sumber daya yang mengandung. nilai ekonomi. Aset bisa dimiliki dan dikelola oleh individu, perusahaan, atau negara dengan tujuan agar bisa memberikan keuntungan atau manfaat di masa depan.Dalam bisnis, aset dibeli dan dikelola untuk meningkatkan nilai perusahaan atau memberi keuntungan dalam operasional perusahaan. Aset juga bisa dianggap segala hal yang dapat menghasilkan arus kas, meningkatkan penjualan, atau mengurangi pengeluaran di kemudian hari.Aset juga berhubungan erat dengan utang dan modal. Sebab, kita perlu menggunakan modal atau utang agar bisa mendapatkan suatu aset. Proses operasional perusahaan juga sangat tergantung dengan keberadaan aset. Tanpa aset, sebuah perusahaan tidak akan bisa menjalankan proses operasionalnya dengan baik.

Memahami Apa Itu Aset

Aset adalah sumber daya atau barang yang digunakan untuk menghasilkan arus kas, mengurangi pengeluaran, atau memberikan manfaat ekonomi di masa depan bagi individu, pemerintah, atau bisnis. Aset mengandung nilai ekonomi dan dapat menghasilkan keuntungan untuk perusahaan, meningkatkan nilai bisnis, atau meningkatkan kekayaan bersih individu.Aset bisa dimiliki oleh individu atau perusahaan, baik yang berwujud atau tidak. Dalam dunia bisnis, aset juga menjadi bagian penting bagi operasional perusahaan. Karena itu, setiap perusahaan memerlukan pengelolaan aset yang baik akan bisa mendatangkan manfaat maksimal di masa depan.Untuk tujuan akuntansi, aset didefinisikan sebagai sumber daya ekonomi yang diperoleh atau dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa masa lalu agar bisa menghasilkan manfaat di masa mendatang.Baik untuk kepentingan pribadi atau bisnis, aset adalah komponen kunci dari stabilitas keuangan. Aset dilaporkan di neraca perusahaan, dan yang memiliki persamaan akuntansi seperti berikut:Aset = kewajiban + ekuitas

Jenis-Jenis Aset

Aset terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu aset jangka pendek atau lancar dan aset tidak lancar Berikut masing-masing penjelasannya:

  1. Aset Lancar

Aset lancar adalah sumber daya ekonomi yang memiliki siklus perputaran jangka pendek dan bisa dikonversi menjadi uang tunai atau manfaatnya bisa dirasakan dalam waktu singat, umumnya dalam waktu satu tahun.Aset lancar memang memiliki siklus perputaran yang singkat dan manfaatnya juga cepat habis. Akan tetapi, manfaat aset lancar akan digantikan dengan aset atau aktiva yang lain. Contoh aset lancar antara lain kas piutang, persediaan, dan berbagai biaya yang dibayar di muka.

  1. Aset tidak lancar

Aset tidak lancar adalah sumber daya ekonomi yang memiliki siklus perputaran dan manfaat lebih dari satu tahun. Aset tidak lancar ini terdiri dari dari  aset tetap, aset tidak berwujud, dan investasi. Berikut masing-masing penjelasannya:

  1. Aset tetap

Aset tetap adalah aktiva yang memiliki bentuk fisik. Contoh aset tetap bisa berupa pabrik, peralatan, dan bangunan. Aset tetap bisa digunakan untuk memproduksi barang atau jasa. Jika manfaat dari aset tetap tersebut sudah habis atau rusak, maka pemilik bisa menjualnya kembali.

  1. Aset tidak berwujud

Aset tidak berwujud adalah sumber daya ekonomi yang tidak berbentuk fisk atau tak dapat disentuh. Aset tidak berwujud bisa berupa hak paten, merek dagang, hak cipta, dan sejenisnya. Pada aset tidak berwujud, akuntansi tergantung pada jenis aset dan dapat diuji penurunan nilainya setiap tahun.

  1. Aset Keuangan

Aset keuangan adalah sumber daya ekonomi berupa  investasi seperti saham, obligasi negara dan korporasi, ekuitas preferen, dan sekuritas hibrida lainnya. Nilai aset keuangan tergantung dari kategori investasi dikategorikan dan motif di balik investasi tersebut.

Cara kerja aset

Kita membeli aset, entah itu saham, obligasi, tanah, dan sejenisnya, dengan harapan aset tersebut bisa memberikan manfaat di kemudian hari. Kita bisa menjual obligasi, tanah, atau saham yang kita beli sebelumnya saat harganya naik. Dengan begitu, kita bisa mendapatkan keuntungan dari selisih antara harga jual dan harga beli. Aset juga dapat dijual karena kehilangan nilainya juga.Jadi, perusahaan atau seseorang mengumpulkan aset dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi jangka pendek atau jangka panjang di masa depan. Aset bisa mengalami kenaikan atau penurunan nilai, yang mengurangi solvabilitas atau kemampuan pemiliknya untuk melunasi hutang dan membayar kewajibannya.Aset tak berwujud, seperti hak paten atau nama merek, juga bisa memberikan kita keuntungan. Misalnya, kita memproduksi camilan dengan merek X dan telah memiliki hak paten atas nama merek tersebut. Jika di kemudian hari ada perusahaan yang ingin menggunakan nama merek yang sama, maka perusahaan tersebut harus membayar royalti kepada kita.Sebuah perusahaan bisa memperoleh aset dalam menjalankan bisnis. Selain aset berwujud dan tidak berwujud, aset perusahaan juga bisa didapatkan ketika mereka membeli bisnis lain atau melakukan akuisisi. Sebab, membeli bisnis lain juga dapat menciptakan nilai jangka panjang.  Salah satu contoh bentuk akuisisi perusahaan perusahaan teknologi Gojek yang mengakuisisi Tokopedia. Dengan akuisisi tersebut, driver Gojek pun mulai kebanjiran order. Hal ini tentu meningkatkan nilai perusahaan tersebut.

Kaitan Antara Aset, Kewajiban, dan Ekuitas

Sebuah perusahaan bisa dinilai dari perbandingan kewajiban, aset, dan ekuitas. Istilah-istilah tersebut sering muncul di neraca perusahaan. Ketiga istilah tersebut juga menunjukan total kekayaan yang dimiliki, ekuitas pemegang saham, dan kewajiban bisnis. Lalu apa kaitan antara aset, kewajiban, dan ekuitas? Berikut penjelasannya:

  1. Aset

Aset adalah item fisik atau nonfisik yang bisa mengalami pertambahan atau penurunan nilai dari waktu ke waktu. Aset membantu pemiliknya membangun ekuitas—penilaian aset tanpa utang. Aset termasuk barang-barang yang dimiliki atau dimiliki oleh perusahaan. Aset juga mewakili keuntungan bersih yang didapatkan oleh perusahaan, sedangkan kewajiban mewakili kerugian bersih yang dialami perusahaan.

  1. Kewajiban

Kewajiban adalah kewajiban hukum atau hutang yang menjadi tanggung jawab seseorang atau perusahaan, yang dikurangi dari nilai aset entitas untuk menghitung ekuitas. Kewajiban dapat mencakup sewa gedung, utang usaha, pinjaman bank, atau penggajian.

  1. Ekuitas

Ekuitas adalah evaluasi bebas hutang dari aset yang dimiliki atau perbedaan antara aset dan kewajiban. Ekuitas mengacu pada nilai sebenarnya dari aset setelah hutang atau kewajiban keuangan lainnya yang telah dibayarkan.Demikian penjelasan lengkap mengenai aset dan cara kerjanya. Aset merupakan hal penting yang menunjang nilai sebuah perusahaan. Karena itu, Anda perlu mengelola aset dengan sebaik mungkin agar dapat memenuhi kewajiban atau membayar hutang tanpa mempengaruhi proses operasional perusahaan Anda.


You Might Also Like