Mengenal Modal Kerja Dalam Perusahaan: Pengertian dan Apa Fungsinya

mengenal_modal_kerja_dalam_perusahaan_pengertian_dan_apa_fungsinya

Modal kerja merupakan istilah yang sering dijumpai dalam dunia akuntansi bisnis. Apa yang dimaksud dengan modal kerja? Secara sederhana modal kerja adalah kumpulan uang atau juga bisa berupa barang yang diperlukan untuk menjalankan usaha terutama dalam pemenuhan kewajiban jangka pendek. Modal ini dikeluarkan dengan harapan terkonversi dalam operasional dengan maksimal sehingga nantinya dipergunakan kembali untuk membiayai operasional secara berkelanjutan.Ini menjadi salah satu aspek yang memegang kunci kesuksesan perusahaan. Dengannya Anda bisa membayar karyawan dan vendor Anda, bahkan memastikan lampu toko/ kantor tetap menyala (membayar tagihan listrik). Hingga diperlukan untuk merencanakan pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan. Kali ini kami akan menjelaskan beberapa hal tentang modal kerja ini. Yuk simak lebih lanjut!

Mengenal pengertian modal kerja

Dilansir dari investopedia.com, modal kerja adalah keseluruhan modal yang tersedia saat ini yang dapat dengan mudah digunakan oleh perusahaan untuk operasi sehari-hari. Biasanya modal kerja ini difungsikan sebagai investasi yang ditanam dalam aktiva lancar. Ketersediaan modal kerja ini perlu dihitung untuk likuiditas perusahaan, efisiensi operasional, dan kesehatan keuangan jangka pendeknya. Untuk mengetahui modal kerja perusahaan, bisa dengan membandingkan aset lancar dengan kewajiban lancar perusahaan. Adapun contoh modal kerja perusahaan bisa berupa kas dan setara kas, surat berharga, piutang, persediaan, dan aktiva lancar lainnya.

Komponen-komponen modal kerja

Komponen modal kerja meliputi aset lancar dan hutang lancar, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

Aset lancar

Aset lancar adalah harta yang dimiliki perusahaan saat ini, baik yang berwujud maupun tidak berwujud yang dapat dengan mudah berubah menjadi uang tunai. Contoh aset lancar termasuk rekening giro dan tabungan, surat berharga yang sangat likuid seperti saham, obligasi, dana yang diperdagangkan di bursa. Serta kas dan setara kas, biaya yang dibayar di muka, piutang, dan persediaan.

Hutang lancar

Hutang lancar atau biasa disebut dengan hutang jangka pendek/ kewajiban lancar adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pembayaran atau pelunasannya akan dilakukan dalam satu tahun atau siklus bisnis sejak tanggal neraca dibuat. Hutang lancar ini biasanya mencakup biaya normal menjalankan bisnis seperti sewa, utilitas, bahan dan perlengkapan, upah pegawai, pembayaran bunga atau pokok pinjaman, pajak penghasilan dan hutang jangka panjang yang masih harus dibayar.

Jenis-jenis modal kerja

Menurut Kasmir (2017:251), dalam praktiknya secara umum, modal kerja diklasifikasikan dalam berbagai jenis, yaitu sebagai berikut:

Modal Kerja Kotor (Gross Working Capital)

Modal kerja kotor (gross working capital) adalah seluruh harta atau kekayaan aset lancar perusahaan. Mencakup kas, bank, surat-surat berharga, piutang, sediaan, dan aktiva lancar lainnya. Semua aset lancar tersebut dianggap menjadi total nilai modal kerja yang dimiliki perusahaan.

Modal Kerja Bersih (Net Working Capital)

Modal kerja bersih (net working capital) adalah semua komponen aktiva lancar setelah dilakukan pengurangan dengan seluruh total kewajiban lancar. Riyanto (2016: 61) juga mengklasifikasikan modal kerja menjadi beberapa jenis, yaitu: 

Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital) 

Modal kerja permanen adalah modal kerja yang secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha sehingga harus tetap ada pada perusahaan. Permanent working capital ini dapat dibedakan lagi menjadi:a. Modal kerja primer (primary working capital). Yaitu jumlah modal pokok yang harus dimiliki perusahaan untuk menjamin keberlangsungan usahanya dalam kerja minimum.b. Modal kerja normal (normal working capital). Modal kerja normal merupakan jumlah modal kerja yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk menyelenggarakan cakupan produksi pada kondisi normal.

Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)

Modal kerja variabel (variable working capital) adalah modal kerja yang jumlahnya dapat dipengaruhi oleh variabel-variabel tertentu sesuai kondisi/ keadaan sehingga jumlahnya berubah-ubah. Sama seperti modal kerja permanen, modal kerja variabel ini bisa dibedakan lagi menjadi:a. Modal kerja musiman (seasonal working capital). Yaitu jumlah modal kerja yang dipengaruhi oleh fluktuasi musim. b. Modal kerja siklis (cyclical working capital). Ini adalah jumlah modal kerja yang berubah-ubah karena fluktuasi konjungtur. c. Terakhir, modal kerja darurat (emergency working capital). Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena adanya keadaan darurat yang diketahui maupun tidak diketahui sebelumnya (misalnya adanya pemogokan buruh, bencana banjir, dll)

Pengaruh modal kerja pada kesehatan keuangan perusahaan

Memiliki rasio modal kerja terhadap kewajiban lancar yang positif dapat menjadi pertanda baik dari kesehatan keuangan jangka pendek perusahaan. Hal dikarenakan perusahaan memiliki aset likuid yang cukup untuk melunasi tagihan jangka pendek dan untuk membiayai pertumbuhan bisnisnya secara internal. Sementara modal kerja negatif berarti aset tidak digunakan secara efektif dan perusahaan mungkin menghadapi krisis likuiditas dan menghadapi tantangan keuangan. Dengan defisit modal kerja, perusahaan mungkin harus meminjam lebih banyak dana tambahan dari bank maupun bankir investasi. 

Fungsi penting modal kerja 

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, modal kerja digunakan untuk mencukupi kewajiban jangka pendek perusahaan. Jumlahnya harus cukup dalam arti harus mampu digunakan untuk membiayai pengeluaran perusahaan sehari-hari dan menghindarkan perusahaan dari kesulitan keuangan. Dengan modal kerja yang cukup ini akan membantu memperlancar fluktuasi pendapatan yang menguntungkan bagi perusahaan.Selain itu, dalam kebanyakan kasus, sebuah bisnis dapat mengalami beberapa musim dalam penjualan, yakni permintaan lebih tinggi dari pada biasanya sehingga perusahaan menjual lebih banyak selama beberapa bulan daripada yang lain. Dengan modal kerja yang memadai, maka perusahaan dapat melakukan pembelian ekstra dari pemasok untuk persiapan bulan-bulan sibuk sambil memenuhi kewajiban keuangannya selama periode dimana pendapatan stagnan ataupun berkurang.

Cara menghitung modal kerja

Modal kerja dapat dihitung dengan membandingkan aset lancar perusahaan dengan kewajiban lancar jangka pendeknya. Biasanya ini menggunakan rasio modal kerja yang menempatkan aset lancar dalam pembilang dan kewajiban lancar sebagai penyebut. Rasio modal kerja yang bernilai 1,0 berarti aset lancar perusahaan sama dengan kewajiban lancar. Berikut rumus menghitung rasio modal kerja = aset lancar / (per) kewajiban atau hutang lancar.Itulah penjelasan tentang modal kerja, semoga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai modal kerja yang sangat penting bagi keberlangsungan bisnis ini. 


You Might Also Like