Pahami Apa itu Supplier dan Caranya Mencapai Kesuksesan

pahami_apa_itu_supplier_dan_caranya_mencapai_kesuksesan

Pernahkah kita membayangkan bagaimana proses yang terjadi sebelum suatu produk sampai ke tangan kita dan siap untuk dikonsumsi? Sebagai contoh sebuah produk mebel yaitu meja kerja. Sebelum meja tersebut sampai kepada kita dan siap dipakai bekerja setiap hari, ada serangkaian proses panjang yang telah dilalui produsen hingga dapat menghasilkan meja dan sampai ke rumah kita. Mulai dari mencari bahan baku kayu yang tepat, mengolah kayu mentahan tersebut menjadi papan-papan kayu yang sesuai bentuk dan ukuran, kemudian merakitnya untuk menghasilkan sebuah meja. Tidak berhenti sampai di sana saja, proses akan berlanjut kepada pengemasan, pemasaran, penjualan dan pengiriman ke pelanggan. Pada ujung proses tersebutlah, meja dapat kita manfaatkan. Proses ini pun juga dilalui hampir di semua produk, baik barang maupun jasa. Ada begitu banyak pihak yang dilibatkan dalam serangkaian panjang operasional perusahaan ini. Mulai dari pihak yang memasok bahan baku, pihak yang mengolah bahan baku menjadi suatu produk baru, kemudian pihak yang memasarkan sekaligus mendistribusikannya. Setiap pihak memegang peranan yang penting dan tidak bisa tergantikan fungsinya oleh pihak lainnya. Jika satu pihak tersebut hilang tanpa pengganti yang baru secepatnya, dapat dipastikan rantai proses bisnis ini terganggu keseimbangan dan kelancarannya. Pada pembahasan artikel kali ini, kita akan mengupas salah satu pihak yang berperan besar dalam kesuksesan proses tersebut. Pihak tersebut adalah suplier. 

Sekilas tentang Suplier

Suplier menempati rantai produksi paling awal, yakni menyediakan bahan baku mentah untuk perusahaan/ produsen. Sebagai contoh seperti di atas, maka suplier adalah yang memasok bahan kayu mentah, baik yang masih gelondongan ataupun yang sudah setengah jadi berbentuk papan kayu. Nantinya suplier ini dibagi menjadi dua jenisnya, yang menyediakan bahan mentahan tanpa mereka olah lebih dahulu, dan yang menyediakan bahan baku setengah matang. Suplier bahan baku setengah matang berarti mereka telah melakukan pengolahan bahan baku terlebih dahulu sebelum dijual dan dikirim ke perusahaan rekanannya. Posisi suplier sangat vital dalam menjaga kualitas produk yang dihasilkan suatu perusahaan. Karena kualitas bahan baku mentah memegang peranan kunci yang sama pentingnya dengan proses produksi. Percuma saja jika proses produksi sudah sangat terkontrol dan baik, namun bahan bakunya buruk, maka hasil akhir produknya pun akan buruk. Itulah sebbanya, setiap perusahaan sangat selektif dalam memilih suplier mereka. Tidak heran ketika satu perusahaan berhasil menemukan suplier yang cocok untuk mereka, perusahaan tersebut berani melakukan kerja sama terikat dalam jangka waktu lama. Begitu penting dan krusialnya kontribusi suplier ini, tidak heran jika ada perusahaan yang memasukkan posisi suplier ke dalam bagan struktur organisasi mereka. Suplier dan distributor sangat berbeda. Poin perbedaannya ada pada produk yang mereka suplai atau tawarkan kepada perusahaan. Suplier menawarkan bahan baku mentah untuk diolah oleh perusahaan. Distributor menawarkan jasa penyaluran produk jadi dari produsen pada konsumen. Dalam beberapa kondisi, distributor sekaligus merangkap posisi sebagai bagian marketing perusahaan tersebut. 

Suplier Ada Banyak Jenisnya, Apa Sajakah Itu?

Sebelumnya telah sedikit disinggung mengenai jenis suplier, yaitu ada dua jenisnya. Titik pembedanya adalah apakah suplier melakukan pengolahan terlebih dahulu pada bahan baku ataukah tidak. Suplier yang menyuplai bahan baku mentah langsung kepada perusahaan/ produsen dinamakan suplier non fabrikasi. Sementara suplier fabrikasi terlebih dahulu mengolah bahan baku di tempat mereka sebelum dikirimkan ke produsen.  

Tips Sukses Menjadi Suplier

Kita percaya bahwa kesuksesan itu tidak instan. Sama hal nya dengan menjadi suplier yang sukses di bidang yang dipilih, prosesnya tidak bisa instan. Butuh banyak kerja keras, pengorbanan, tanggung jawab yang besar, keberanian serta kejujuran untuk dapat survive dan terus tumbuh menjadi suplier besar yang dipercaya banyak perusahaan. Nah berikut ini adalah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk memulai langkah menjadi suplier yang sukses. 

  1. Memastikan stok bahan mentah dari produksi/ milik sendiri

Produk yang ditawarkan suplier adalah bahan baku yang berkualitas. Produk ini menjadi variabel dengan porsi kontribusi paling besar untuk menjadi suplier yang sukses. Sebaiknya kita memiliki sumber pasti untuk mendapatkan bahan baku yang tentunya berkualitas. Akan lebih baik jika sumber bahan baku itu dimiliki sendiri oleh suplier, sehingga segala proses pengolahan dan menjaga kualitasnya berada di bawah kendali penuh suplier. Tidak bergantung kepada pihak ketiga lainnya, yang justru dapat memperumit keadaan ketika terjadi masalah. Perusahaan yang disuplai juga akan lebih tenang dan percaya kepada suplier yang memiliki sendiri sumber bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan. 

  1. Memberikan harga yang pantas sesuai kualitas bahan mentah yang dipasok

Kualitas yang baik tentu saja menuntut harga yang tidak murah. Kalimat tersebut seakan menjadi rumus dan pijakan masyarakat dalam menilai kualitas dan harga produk, apakah sepadan ataukah tidak. Jika produk dipatok dengan harga yang mahal, tentu produk yang akan didapatkan sangat baik. Suplier juga perlu mempertimbangkan hal ini. Harga yang ditawarkan kepada produsen harus realistis, wajar dan sepadan dengan kualitas bahan baku yang akan disuplai. 

  1. Memberikan jaminan bahwa bahan mentah sampai ke lokasi produsen cepat dan tepat 

Sebuah kepercayaan datang dari pengalaman puas yang terus terulang. Kunci menjalin kerja sama yang solid dan awet adalah memelihara rasa saling percaya antara suplier dan produsen, salah satunya dengan terus memastikan bahan baku sampai ke lokasi produsen tepat waktu dan tepat kualitasnya. Jangan sampai terlambat apalagi mengalami penurunan kualitas bahan baku produksi. 

  1. Jujur dan amanah 

Tips yang terakhir adalah jadilah suplier yang jujur dan amanah dalam melaksanakan setiap pekerjaan. Perusahaan atau produsen ingin mengetahui kondisi riil di lapangan mengenai bahan baku yang akan mereka produksi. Bagaimana kualitasnya, berapa jumlahnya, fluktuasi harga pasaran, dan yang terpenting adalah ketika kendala-kendala teknis terjadi yang mana dapat menghambat produksi dan berpotensi merugikan produsen. Kerja sama dengan perusahaan akan terjalin erat ketika suplier jujur dan amanah dengan pekerjaannya dan dapat memberikan kepuasaan pada produsen selaku pelanggan mereka. 


You Might Also Like