Dalam setiap perusahaan ada banyak aspek yang mempengaruhi perkembangan perusahaan itu sendiri. Sebut saja mulai dari perputaran modal, pemilihan sumber daya manusia, hingga pemilihan strategi yang digunakan untuk mengembangkan perusahaan. Nah, di luar semua aspek tersebut, anda tidak boleh melupakan tentang utang usaha dan piutang usaha. Keduanya menjadi hal yang sangat berpengaruh terhadap operasional perusahaan ke depannya. Kali ini kita akan mengulas tentang pengendalian piutang usaha bagi perusahaan dagang.
Piutang Usaha
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no. 43 , piutang adalah jenis pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan yang berasal dari transaksi usaha.
Sedangkan secara umum, piutang usaha adalah aktivitas yang muncul karena kegiatan perusahaan yang menjual jasa kepada pihak lain terlebih dahulu dan baru menerima pembayaran di kemudian hari sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Secara sederhana piutang usaha ini akan muncul karena adanya penjualan secara kredit yang dilakukan oleh perusahaan.
Piutang usaha atau penjualan kredit pada perusahaan dagang merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Hal ini karena perusahaan berusaha meningkatkan volume penjualan dengan menyediakan pilihan pembelian kredit bagi pembeli. Sayangnya usaha perusahaan untuk meningkatkan volume penjualan ini bisa berakibat pada kerugian jika piutang usaha tidak terbayarkan.
Pengendalian Piutang Usaha Bagi Perusahaan Dagang
Pada perusahaan dagang, piutang usaha memiliki peranan yang cukup penting dalam operasional dan perkembangan perusahaan secara keseluruhan. Di mana pengaruh dan peranan piutang usaha ini pada akhirnya akan memengaruhi kondisi modal kerja perusahaan.
Pada dasarnya piutang usaha memiliki dua dampak utama bagi perusahaan yaitu klaim perusahaan terhadap uang pelanggan, di mana klaim ini bisa menambah harta perusahaan saat piutang dibayar. Dampak lainnya adalah kerugian yang diderita perusahaan jika piutang tidak tertagih. Kedua dampak yang bertolak belakang ini jelas membuat perusahaan harus benar-benar memiliki strategi atau kebijakan yang bisa mengontrol dan mengendalikan piutang usaha.
Selain piutang tak tertagih, piutang lewat jatuh tempo juga menjadi masalah lain yang muncul karena keeksistensian akun bernama piutang usaha. Tingginya bad debt dalam perusahaan dagang bisa memicu kebangkrutan. Karena itulah dua hal ini harus benar-benar dijauhkan dari perusahaan agar tidak mengganggu kondisi keuangan perusahaan. Nah, untuk membantu anda dalam mengelola dan mengendalikan piutang usaha, berikut ini ada beberapa langkah yang bisa anda lakukan:
Lakukan Penagihan Piutang Usaha Secara Intensif dan Terus Menerus
Untuk melakukan pengendalian piutang dengan mengurangi terjadinya piutang tak tertagih dan piutang lewat jatuh tempo. Maka perusahaan secara konsisten harus melakukan penagihan secara terus menerus. Sebagai penagih piutang, perusahaan harus tahu bahwa ada begitu banyak alasan dan cara yang digunakan oleh pemilik utang untuk tidak atau menunda membayar tagihan.
Karena itulah, perusahaan harus menyiapkan personel khusus untuk menangani masalah ini, termasuk dengan menyiapkan personel lapangan yang akan menagih piutang usaha. Jika sebelumnya penagihan hanya dilakukan melalui telepon atau email maka kini saatnya bagi perusahaan untuk melakukan penagihan ke alamat toko atau alamat kedua yang tercantum.
Tapi perlu diingat juga bahwa penagihan ini harus tetap dilakukan dengan sopan dan sesuai SOP ya.
Tentukan Kebijakan Kredit yang Lebih Ketat
Untuk mengendalikan piutang usaha, perusahaan harus membuat dan memberlakukan kebijakan kredit yang lebih ketat. Misalkan saja jika di ketentuan yang sebelumnya, jatuh tempo setiap kredit milik pelanggan memiliki jangka waktu sekitar 30 hari atau bahkan ada yang 45 hari. Maka untuk melakukan pengendalian piutang, perusahaan harus mempersingkat lama waktu jatuh tempo menjadi 15 atau 20 hari.
Kebijakan ini mungkin akan membuat perusahaan kehilangan beberapa pelanggan atau konsumen yang terbiasa melakukan kredit dengan periode jatuh tempo yang agak lama. Tapi setiap kebijakan pasti ada pro dan kontra, dan perusahaan harus memilih antara menjaga kondisi finansial perusahaan atau mempermudah konsumen. Intinya, perusahaan harus melakukan evaluasi kebijakan kredit untuk melakukan pengendalian piutang usaha.
Hanya Terima Pembelian Tunai
Setali tiga uang dengan poin kedua, perusahaan bisa saja menghapus pembelian secara kredit dan fokus pada pembelian tunai. Pilihan yang ketiga ini mungkin akan membuat konsumen merasa tidak nyaman, namun dengan adanya pemberitahuan dan usaha untuk tetap menjaga atau bahkan meningkatkan kualitas produk dan layanan pasti konsumen akan tetap menjatuhkan pilihan pada produk di perusahaan anda.
Nah, untuk memudahkan anda dalam mengelola dan mengendalikan piutang usaha di perusahaan dagang anda, maka akan lebih baik jika anda memilih sistem keuangan yang terintegrasi seperti software ERP. Mungkin anda bisa mempertimbangkan untuk menggunakan Ukirama ERP dalam perusahaan. Hal ini karena sistem keuangan yang satu ini mampu mencatat, menganalisa dan mengatur keuangan dan akuntansi bisnis anda dengan berbagai fitur dan layanan yang ditawarkan.
Beberapa fitur keren dari Ukirama ERP adalah manajemen stok, pembelian, penjualan, pengelolaan SDM, manufaktur, reparasi hingga sistem akuntansi. Tidak hanya itu, Ukirama ERP juga menampilkan laporan secara terperinci dan terintegrasi dengan bagian akuntansi. Hal ini berarti secara keseluruhan Ukirama ERP mampu meng-cover setiap kebutuhan perusahaan pada umumnya dengan lebih optimal.Untuk informasi lebih lengkap mengenai Ukirama ERP dapat dilihat di sini.