banner iklan

Pengertian Aktivitas Operasi dalam Bisnis

pengertian_aktivitas_operasi_dalam_bisnis.png

Operating Activities (OA) atau aktivitas operasi adalah aktivitas perusahaan yang mana bertujuan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan baik dengan menjual, menyewa, dan menggadaikan produk dan jasa. Setiap aktivitas yang dilakukan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan dalam lingkup kegiatan bisnis utama, dapat dikatakan sebagai aktivitas operasi.Misalnya, sebuah Perusahaan bergerak dalam bidang Penjualan CD. Maka kegiatan utama bisnis perusahaan tersebut adalah menjual CD. Segala kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan CD dapat dikategorikan sebagai aktivitas operasi.Sebaliknya, kegiatan-kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan peningkatan penjualan CD, tidak dapat dikategorikan sebagai aktivitas operasi walaupun aktivitas tersebut bisa meningkatkan pendapatan perusahaan. Sebut saja, capital-gain saham atau pendapatan sewa gudang. Kedua aktivitas tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan penjualan CD.Aktivitas operasi lekat dengan Principal Revenue-Producing Activities karena menjadi penghasil utama pendapatan entitas bisnis. Segala aktivitas yang tak berhubungan dengan aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi akan masuk dalam kategori aktivitas operasi.Besaran jumlah arus kas masuk yang asalnya dari aktivitas operasi bisa dijadikan dasar dalam menilai kinerja perusahaan apakah mereka memiliki kondisi keuangan yang stabil atau tidak. Ketika arus kas dari aktivitas operasi dianggap cukup untuk melunasi hutang, menjaga kemampuan atau aset perusahaan, hingga membayar dividen, maka kondisi keuangan perusahaan tersebut dianggap layak atau stabil.Aktivitas operasi sebagian besar akan menghasilkan arus kas masuk dari penjualan dan informasi seputar arus kas aktivitas operasi bisa dijadikan bahan pertimbangkan untuk memprediksi arus kas di masa depan. Walau demikian, aktivitas operasi tak selalu membahas tentang penghasilan atau pendapatan perusahaan.Arus kas keluar dari aktivitas operasi juga terkadang membebani perusahaan. Misalnya aktivitas operasi yang berkaitan dengan manufaktur, distribusi, pemasaran produk, hingga penjualan produk. Maka dari itu, biaya R&D sebuah produk dapat dikategorikan sebagai aktivitas operasi bahkan kegiatan endorsement juga bisa masuk pada aktivitas operasi.

Pentingnya Aktivitas Operasi

Setiap perusahaan memiliki aktivitas bisnis utama yang berbeda-beda. Bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan publik, pelatihan karyawan bisa menjadi kegiatan operasional. Sedangkan perusahaan yang memproduksi alat rumah tangga, kegiatan operasi dimulai dengan kegiatan manufacturing. Berbeda lagi dengan bank dengan bisnis utama menyalurkan uang berupa pinjaman atau loan ke nasabah.Namun yang pasti, aktivitas operasional akan selalu menjadi penyumbang terbesar dalam arus kas perusahaan. Utamanya arus kas masuk dari aktivitas operasi. Perusahaan perlu meneliti dan memahami dengan baik komponen mana saja yang ternyata sangat signifikan dampaknya pada tingkat keuntungan perusahaan.Dengan data historis dari arus kas sebelumnya, perusahaan jadi bisa memprediksi nilai setiap komponen arus kas masuk aktivitas operasi di masa depan. Dalam cakupan yang lebih luas, perusahaan bisa memikirkan strategi untuk mengurangi arus kas keluar dari aktivitas operasi. Dengan begitu, aktivitas operasi di periode selanjutnya akan jauh lebih efektif dan efisien.Selain dampaknya pada arus kas baik masuk dan keluar, memiliki aktivitas operasi tentu sangat vital karena tanpa aktivitas ini maka perusahaan tak bisa mendapatkan penghasilan. Aktivitas operasional harus dibuat dengan terukur mulai dari produk atau jasa dibuat, diproses, disalurkan, hingga dibeli, dan dirasakan manfaatnya oleh pelanggan.Aktivitas operasi tak hanya berhenti sampai di sana, beberapa perusahaan juga memasukkan kegiatan after-purchasing sebagai aktivitas operasi karena bisa meningkatkan kepercayaan dan customers’ loyalty. Tentunya, dua aspek tersebut bisa meningkatkan penjualan produk atau jasa di masa depan.

Apa Bedanya Aktivitas Operasi, Pendanaan, dan Investasi?

Secara sederhana, aktivitas operasi berkaitan dengan aktivitas untuk menunjang kegiatan utama bisnis. Sedangkan pada aktivitas investasi erat kaitannya dengan kegiatan jangka panjang dan atas dasar pertimbangan di masa depan. Menambah modal untuk meningkatkan kapasitas produksi atau membuat pabrik baru untuk memperkuat posisi bisnis.Sedangkan pada aktivitas pendanaan atau financing, aktivitas ini berkaitan dengan kegiatan untuk meningkatkan struktur modal perusahaan. Artinya, aktivitas ini didasari atas keinginan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan atau memerlukan suntikan modal baru. Contohnya, meminjam uang di Bank, menambah modal baik yang berasal dari owner maupun investor, dan yang lain-lain.

Manfaat Pembuatan Laporan Aktivitas Operasi

Aktivitas operasi tentunya harus dicatat bukan hanya dari segi nama kegiatan namun juga besaran dana yang dibutuhkan per kegiatan. Menyusun laporan Laba Rugi berdasarkan aktivitasnya tentu sangat bermanfaat sehingga memudahkan pihak manajemen dalam menilai performa perusahaan. Laporan laba rugi cukup dibagi menjadi empat bagian saja yaitu,

  1. Pendapatan Operasional
  2. Beban Operasional
  3. Pendapatan Non-Operasional
  4. Beban Non-Operasional 

Dengan melakukan pembagian tersebut, tentunya perusahaan bisa dengan mudan menentukan aktivitas mana yang sebenarnya merugikan, aktivitas mana yang sebenarnya sangat potensial dimanfaatkan, atau mempertimbangkan apakah pendapatan non-operasional bisa diubah menjadi pendapatan operasional di periode akuntansi selanjutnya.Dengan kata lain, perusahaan dapat memutuskan apakah aktivitas operasional sebagai kegiatan utama harus dilanjutkan atau tidak. Pertimbangan ini cukup jelas karena menggunakan informasi dan data yang faktual dari laporan laba atau rugi.

Bagaimana Pajak Terhadap Aktivitas Operasi

Pada aturan pajak Indonesia, pendapatan operasional dan nonoperasional dipisahkan. Pendapatan operasional dianggap sebagai pendapatan usaha sedangkan pendapatan non-operasional sebagai pendapatan non-usaha. Maka dari itu, segala pendapatan yang berasal dari aktivitas operasi akan dikenai pajak sesuai dengan ketentuan Pajak Penghasilan.Secara khusus, aturan pengenaan pajak tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008 dan telah bersifat final serta mengikat. Aturan ini membahas tentang PPh atas penghasilan dari “usaha” yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu.Berdasarkan peraturan pemerintah tersebut juga dapat disimpulkan bahwa dasar dikenakannya pajak penghasilan karena diterimanya imbalan baik berupa uang atau media lain sebagai pengganti atas pertukaran produk atau jasa antara pembeli dan penjual (kegiatan usaha). Maka dari itu, setiap perusahaan sebenarnya lebih baik memisahkan antara aktivitas operasi dan non-operasi pada laporan Laba/Rugi sehingga besaran pajak PPh terutang tidak keliru atau tidak mencakup aktivitas non-operasional.Secara garis besar, aktivitas operasi adalah salah satu aktivitas sangat penting. Hampir setiap perusahaan di dunia memiliki struktur budgeting yang didominasi oleh operating activities. Bagaimana tidak, aktivitas ini menjadi aktivitas utama untuk perusahaan mendapatkan penghasilan baik melalui penjualan produk atau penawaran jasa.Tentunya, membuat laporan tentang aktivitas operasi dalam bentuk laba rugi juga tak kalah pentingnya. Perusahaan bisa dengan mudah menilai apakah aktivitas operasional telah dilakukan secara efektif dan efisien sehingga bisa menambah pendapatan perusahaan atau justru sebaliknya.Semoga artikel ini bermanfaat untuk memahami aktivitas operasi perusahaan ya!


You Might Also Like