Memahami pengertian buku kas sangatlah penting utamanya untuk Anda yang hendak memulai bisnis. Para pelaku usaha baik kecil, mikro, dan besar tentunya wajib untuk memahami apa itu buku kas masuk dan keluar sekaligus cara membuatnya.
Dalam artikel berikut ini, buku kas akan dijelaskan sekaligus jenis serta cara membuatnya yang menjadi tiga bagian. Silakan simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Sekilas Tentang Buku Kas
Menurut Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, Buku Kas diartikan sebagai tempat tercatatnya informasi seputar kas perusahaan. Dalam catatan itu, penerimaan serta pengeluaran baik tunai dan kredit dicatat dengan rinci dan detail.
Catatan tersebut tentunya mengikuti standar umum sehingga bisa dipahami semua orang. Standar umum yang dimaksud seperti penggolongan transaksi, status (penerimaan atau pengeluaran), serta keterangannya.
Dari buku kas tersebut, baik individu maupun perusahaan bisa dengan mudah mengetahui kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh (brief). Buku kas juga bisa dimanfaatkan untuk mengetahui sektor apa yang menjadi sumber pemasukan atau pengeluaran terbesar. Itu mengapa, buku kas secara tidak langsung memegang peranan sangat penting.
Kondisi keuangan perusahaan yang setiap transaksinya tercatat dengan rapi tentu akan sangat bermanfaat untuk dijadikan acuan dalam berbagai hal termasuk proses pengambilan keputusan. Setiap keputusan yang dianggap penting dan menjadi prioritas biasanya akan selalu didasari oleh kondisi keuangan perusahaan yang salah satunya bisa dinilai dari Buku Kas.
Keadaan finansial, penting untuk diketahui bukan hanya dari segi nominal tapi bagaimana kas bisa bertambah atau berkurang dengan melihat buku ini. Dari sana, perusahaan bisa membuat analisis yang tepat sekaligus rencana keuangan masa depan dengan Buku Kas sebagai referensi. Namun, bukan hanya buku kas saja lho! Perusahaan juga bisa menggunakan Jurnal Kas utamanya perusahaan dagang untuk melakukan catatan transaksi. Sebelum itu, mari pahami terlebih dahulu apa saja sih jenis-jenis dari Buku Kas. Yuk simak ulasannya berikut ini!
Jenis Buku Kas
Selain Buku Kas Umum (Cash Book) seperti buku kas masuk dan buku kas keluar ternyata buku kas juga memiliki jenis lain yaitu Buku Pembantu Bank (Bank Book), Buku Kas Pembantu Pajak (The Tax Book), dan Buku Pembantu Panjar (Imprest Book).
Dari keempat jenis buku kas ini, arus kas atau dana perusahaan dapat diamati baik kas masuk atau kas keluar. Perlu diingat bahwa masing-masing dari jenis buku kas ini memegang peranan penting.
Pada Buku Pembantu Bank, yang membedakannya dengan buku kas umum adalah dari aspek kegunaannya. Pada buku ini, arus dana yang dicatat hanyalah dana dari transaksi yang dilaksanakan khusus melalui bank. Maka dari itu, buku pembantu bank hanya mencatat transaksi penerimaan/pengeluaran yang terjadi melalui teller maupun ATM.
Sedangkan, Buku Pembantu Pajak adalah buku yang mencatat segala transaksi yang berkaitan dengan pajak. Mulai dari pemungutan serta penyetoran pajak yang dipungut selaku wajib pungut pajak hingga pencatatan pungutan pajak lain utamanya PPh (Pajak Penghasilan).
Yang terakhir adalah Buku Pembantu Panjar yang mana merupakan buku catatan seputar pengeluaran dan penerimaan kas untuk diserahkan pada pihak tertentu sesuai dengan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Desa). Buku Pembantu Panjar diatur khusus oleh Kementerian Dalam Negeri Indonesia.
Cara Membuat Buku Kas
Dalam membuat Buku Kas, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan. Adapun diantaranya adalah Cara Folio (Scontro) Dwi Halaman, Cara Folio Satu Halaman, dan Cara Tabelaris.
Cara Folio Dwi Halaman
Terdapat dua bagian dalam cara ini yaitu bagian Debet dan bagian Kredit. Pada halaman debet, akan tercatat nominal-nominal seputar pemasukan atau penerimaan kas. Tentunya, mengapa uang kas bisa masuk juga disebutkan secara rinci seperti “Penjualan 50 Kain” dan sebagainya. Pada bagian ini pula tanggal pemasukan, keterangan sumber, nomor urut bukti, dan jumlah penerimaan kas akan dicatat.
Sedangkan pada halaman kredit, digunakan khusus untuk pencatatan transaksi pengeluaran kas. Pada bagian ini pula biasanya dibuat atau dicantumkan alasan mengapa perusahaan harus mengeluarkan kas misalnya “Pembayaran Gaji” atau yang lain. Hampir serupa dengan bagian debet, beberapa hal yang mungkin dicatat pada bagian kredit adalah tanggal, kepada siapa uang dikeluarkan, nomor urut, dan nominalnya.
Cara Folio Satu Halaman
Cara berikut sangat familiar untuk perusahaan kecil karena lebih sederhana dan mudah dibuat. Bagaimana tidak, segala jenis transaksi baik keluar masuknya uang dibuat pada satu halaman saja. Dengan cara ini, akan terdapat sekitar lima kolom yang harus dibuat yaitu:
Kolom pencatatan tanggal transaksi terjadi.
Kolom keterangan transaksi bisa terkait sumber, kuantitas, atau penanda transaksi. Biasanya, pada kolom ini bisa juga diisi dengan keterangan keperluan mengapa kas tersebut diterima atau dikeluarkan.
Kolom nomor urut bukti kas baik pemasukan maupun pengeluaran.
Kolom untuk menulis nominal pemasukan dan pengeluaran kas yaitu pada sisi debet dan kredit.
Kolom terakhir adalah kolom untuk menuliskan pengeluaran kas yang telah dilakukan.
Cara Tabelaris
Cara tabelaris dianggap salah satu cara pembuatan buku kas yang sederhana dan praktis. Dengan cara ini perusahaan hanya perlu membuat lajur-lajur atau golongan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Hampir serupa dengan Skontro, pada bagian kiri adalah bagian debet dan bagian kiri adalah kredit.
Jurnal Kas
Ternyata, selain buku kas, Jurnal Kas juga memiliki fungsi yang sama lho! Walau hanya digunakan oleh perusahaan dagang, Jurnal Kas ternyata juga bermanfaat untuk mengetahui kas masuk dan keluar perusahaan, bedanya, transaksi yang dicatat hanyalah transaksi tunai.
Jurnal kas dapat dibagi menjadi dua yaitu Jurnal Penerimaan Kas yang mencatat seputar penerimaan kas dari pembayaran piutang dan pendapatan penjualan dagang. Sedangkan pada jurnal pengeluaran kas, yang dicatat adalah segala pengeluaran kas dari transaksi pembayaran hutang dan pembayaran beban.
Nah, itu dia ulasan singkat mengenai buku kas masuk dan keluar sekaligus cara membuatnya. Secara umum, buku kas sangat berguna untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan yang mana dapat dinilai dari sumber-sumber pemasukan dan pengeluaran. Bahkan, menurut OJK, buku kas dapat dijadikan acuan dalam pengambilan setiap keputusan penting terkait strategi keuangan perusahaan.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda, ya!