Pengertian dan penerapan Lean Accounting di Perusahaan

pengertian_dan_penerapan_lean_accounting_di_perusahaan

Bagi Anda yang berkecimpung di dalam dunia akuntansi, tentu akan sering menjumpai istilah yang satu ini. Namun, apakah Anda tahu apa itu Lean Accounting?Lean Accounting adalah konsep yang dirancang untuk lebih mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang telah menerapkan proses Lean Manufacturing.Proses Lean Accounting dapat mencakup pengorganisasian biaya dengan teknik value stream, mengubah teknik penilaian persediaan dan memodifikasi Laporan Keuangan untuk memasukkan informasi non-keuangan. Penerapan Lean Accounting pada dasarnya sesuai dengan PABU (Prinsip Akuntansi Berterima Umum) karena pelaporannya juga berbasis akrual dan biaya yang dilaporkan merupakan biaya aktual. Berbeda dengan pelaporan akuntansi konvensional yang masih menggunakan biaya standar yang masih harus dikonversikan ke biaya aktual.Sekilas Pengaplikasian Lean Accounting pada Perusahaan ManufakturAkuntansi tradisional masih menggunakan penerapan biaya standar, Activity-Based Costing, penentuan harga jual berdasarkan harga pokok, dan penerapan lainnya yang dirasa masih kurang efisien. Sedangkan pada Lean Accounting menggunakan Value Stream Costing.Sederhananya, metode Value Stream akan memotong alur pengiriman barang dari hulu ke hilir yang biasanya melewati beberapa departemen fungsional. Sehingga satu aliran dapat mencakup biaya penjualan dan pemasaran, produksi, desain, sampai ke pengumpulan uang kas dari pelanggan. Idealnya, setiap karyawan ditugaskan ke satu Value Stream alih-alih dibagi di beberapa departemen.Penilaian persediaan juga berubah dalam Lean Accounting. Karena fokus pada produksi hanya untuk memenuhi permintaan pelanggan, kuantitas persediaan cenderung jauh lebih rendah daripada operasi manufaktur tradisional. Dengan demikian, penilaian persediaan di Laporan Neraca akan dilakukan lebih cepat.Lean Accounting VS Traditional AccountingLean Accounting cenderung lebih real time karena dengan Lean Accounting, laporan yang dihasilkan tidak harus menunggu tiap akhir minggu atau akhir bulan. Laporan bisa dihasilkan di tiap penghujung hari. Hal ini akan membuat proses evaluasi lebih efektif. Satu lagi perbedaan yang signifikan adalah akuntansi tradisional melihat persediaan sebagai aset. Sedangkan Lean Accounting melihat persediaan sebagai kewajiban. Dengan kata lain, persediaan benar-benar harus dimanfaatkan dan jangan sampai menjadi waste product atau persediaan yang sia-sia karena tidak terpakai.Banyak perusahaan manufaktur besar maupun menengah sudah menerapkan Lean Manufacturing dan Lean Accounting. Dengan kedua metode tersebut, diharapkan proses produksi perusahaan manufaktur dan pelaporan akuntansinya bisa berjalan lebih efektif dan efisien. Ditambah dengan penggunaan  Software  Akuntansi, pencatatan dan pelaporan setiap transaksi perusahaan manufaktur Anda bisa berjalan lebih baik lagi.Penerapan lean accounting dalam pelaporan keuangan


Dalam metode lean accounting, pengumpulan pendapatan serta beban dilakukan dengan dasar value stream costing. Pada umumnya, laporan laba rugi value stream dibuat setiap seminggu sekali oleh stream manager untuk mengendalikan serta pemangkasan biaya. Sebuah perusahaan mungkin saja mempunyai beberapa value stream produk baru, value stream penghasil pendapatan, kelompok orang yang mendukung value stream, namun posisinya tidak ada di dalam value stream, seperti manajer divisi, manajer pabrik, staf pada sistem informasi, staf personalia, dan lain-lain. Biasanya biaya staf pendukung ini relatif lebih kecil dibandingkan biaya value stream.Untuk pelaporan eksternal, seperti laporan laba rugi, value stream biasanya digabungkan dengan biaya staf pendukung yang kemudian akan menghasilkan laporan keuangan divisi. Kadang kala beberapa penyesuaian diperlukan dalam rangka menjadikan laporan keuangan ini sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi berterima umum (atau biasa disebut PABU), misalnya penyesuaian untuk perubahan persediaan dan laba / rugi selisih kurs. Salah satu aspek pengendalian finansial adalah melakukan evaluasi terhadap stok persediaan. Jadi pelaporan keuangan untuk pihak ekstern dengan menggunakan lean accounting telah sesuai dengan PABU (Prinsip Akuntansi Berterima Umum), bahkan dengan International Accounting Standards (IAS).Ketika metode akuntansi tradisional diubah menjadi metode terbaru dari lean accounting, tidak akan ada perubahan akuntansi karena pelaporan akuntansi dengan lean accounting juga memiliki basis akrual, sama dengan yang sudah disyaratkan oleh PABU (Prinsip Akuntansi Berterima Umum). Bahkan, semua yang dilaporkan lean accounting adalah biaya yang aktual, sedangkan akuntansi tradisional masih menggunakan biaya standar sehingga masih harus disesuaikan menjadi biaya aktual untuk tujuan pelaporan eksternal.


You Might Also Like