Pengertian dan Perbedaan Biaya Operasional (Operating Expenses) dan Biaya Non Operasional (Non Operating Expenses)

Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan tentu membutuhkan biaya. Biaya bisa dikatakan sebagai suatu pengorbanan yang harus dilakukan agar proses produksi atau aktivitas perusahaan bisa berjalan. Pengorbanan ini dinyatakan dalam satuan uang, baik yang sudah terjadi maupun yang belum terjadi.Bidang akuntansi mengelompokkan beberapa jenis biaya yang dua diantaranya adalah biaya operasional dan biaya non operasional. Seperti namanya, kedua biaya ini terkait dengan peruntukannya apakah untuk kegiatan operasional perusahaan atau tidak. Agar lebih memahami bagaimana perbedaan keduanya, berikut ulasan lengkapnya.

Pengertian Biaya Operasional (Operating Expenses) dan Biaya Non Operasional (Non Operating Expenses)

Biaya operasional (Operating Expenses) merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk melaksanakan kegiatan pokok (operasional) perusahaan, yakni berupa biaya penjualan dan administrasi untuk memperoleh pendapat. Namun, biaya yang dimaksud ini tidak termasuk pengeluaran yang sudah diperhitungkan pada harga pokok penjualan dan penyusutan.Sedangkan biaya non operasional (Non Operating Expenses) merupakan biaya yang diluar kegiatan operasional perusahaan yang ditanggung perusahaan. Meskipun tidak terkait langsung dengan kegiatan pokok, tetapi biaya non operasional ini tetap harus dikeluarkan untuk terus mendukung keberlangsungan perusahaan.

Mengenal Biaya Operasional (Operating Expenses)

Biaya operasional adalah komponen utama dalam perhitungan pendapatan serta menjadi komponen penting dalam ukuran finansial perusahaan. Bisa dipahami pula bahwa hubungan antara biaya operasional dan keuntungan adalah berbanding terbalik. Semakin kecil biaya operasionalnya, maka lebih menguntungkan bagi sebuah bisnis.Setiap perusahaan memiliki penggolongan biaya operasional dan perhitungan angka masing-masing. Oleh karenanya, membandingkan biaya operasional dan pendapatan hanya bisa dilakukan jika untuk perusahaan di bidang yang sama. Secara umum, dikenal pula dua komponen dari biaya operasional ini, yaitu sebagai berikut.

  1. Biaya Tetap

Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah meskipun ada peningkatan penjualan dan produktivitas. Biaya ini wajib dibayarkan tanpa memperhatikan kondisi performa perusahaan apakah tengah baik atau buruk. Contoh dari biaya tetap ini adalah upah karyawan, sewa gudang, pemeliharaan mesin, dan biaya asuransi.

  1. Biaya Variabel

Biaya variabel merupakan biaya-biaya yang sifatnya tergantung pada aktivitas produksi yang dilakukan. Biaya ini bisa meningkat jika terjadi peningkatan produksi. Begitupun sebaliknya, jika produksi menurun maka biaya variabel akan ikut turun. Contoh dari biaya variabel adalah seperti biaya bahan baku dan ongkos pengiriman.Selain kedua kelompok di atas, sebenarnya ada dua kategori lain yang tergolong biaya operasional, yaitu biaya bunga dan penyusutan. Biaya bunga merupakan biaya yang dikeluarkan atas adanya bunga yang harus dibayar rutin. Contoh dari biaya bunga adalah dari kartu kredit dan saldo belum dibayar. Oleh karena jumlahnya cenderung tetap setiap bulan, sebagian menganggap bahwa biaya bunga adalah bagian dari biaya tetap.Sedangkan penyusutan merupakan nilai yang hilang setiap bulan karena pemakaian Contohnya adalah kendaraan, mesin, dan peralatan kantor yang mengalami penyusutan nilai karena digunakan. Penyusutan dihitung sebagai biaya operasional dan dimasukkan ketika melakukan proses pembukuan setiap bulan. 

Mengenal Biaya Non Operasional (Non Operating Expenses)

Keberadaan biaya non operasional pada perusahaan merupakan bagian yang tidak boleh disepelekan. Angkanya mungkin kecil, tetapi dengan banyaknya elemen yang dimiliki biaya ini, maka jumlahnya juga cukup berpengaruh. Sebagai contoh adalah biaya transfer bank. Perusahaan harus melakukan pencatatan yang tepat terkait jurnal biaya administrasi bank (debit) dan rekening bank (kredit). Terdapat tiga kelompok biaya yang tergolong biaya non operasional, yaitu sebagai berikut.

  1. Biaya Bunga Pinjaman

Biaya bunga (interest expenses) pinjaman merupakan bunga yang harus dibayarkan pada pihak lain atas jasa meminjamkan uang kepada perusahaan. Biaya bunga seperti ini tergolong non operasional karena tidak berlangsung tetap atau rutin.

  1. Biaya Sewa Peminjaman Barang

Biaya sewa (rent expenses) merupakan uang sewa yang harus dibayarkan kepada pihak lain atas jasa meminjamkan suatu harta, baik barang atau properti kepada perusahaan. Biaya sewa peminjaman barang juga tergolong biaya non operasional karena tidak dilakukan setiap waktu.

  1. Rugi atas Penjualan Harta

Maksud dari rugi (loss) adalah biaya yang ditanggung perusahaan karena penjualan harta (assets) selain barang-barang yang merupakan objek usaha pokok. Sebagai contoh adalah penjualan furnitur kantor yang tidak terpakai maka akan ada selisih dari biaya beli barang tersebut. Selisih itulah yang termasuk rugi atas penjualan harta. Hal lain yang juga bisa tergolong rugi adalah selisih kurs mata uang, kehilangan, bencana alam, dan sebagainya.

Perbedaan Antara Biaya Operasional dan Biaya Non Operasional

Seringkali akuntan bingung menentukan apakah biaya yang ada tergolong biaya operasional atau biaya non operasional. Lantas apa yang bisa menjadi pembedanya? Adakah standar khusus untuk membedakan antara keduanya?Perlu diketahui bahwa antara satu perusahaan dengan perusahaan lain bisa memiliki perbedaan dalam menentukan mana yang tergolong biaya operasional dan mana yang tergolong biaya non operasional. Bisa jadi, hal yang tergolong biaya operasional di satu perusahaan justru menjadi biaya non operasional di perusahaan lainnya.Kriteria umum yang bisa dijadikan rujukan untuk membedakan antara biaya operasional dan biaya non operasional adalah sebagai berikut.

  • Biaya Operasional merupakan semua biaya yang dikeluarkan perusahaan yang berkaitan langsung dengan aktivitas operasional perusahaan di luar biaya produksi. Sedangkan biaya non operasional artinya semua biaya diluar biaya operasional yang sudah ditentukan.
  • Meskipun tidak selalu, namun biaya operasional biasanya dikeluarkan dalam kegiatan operasional normal dengan biaya relatif tetap. Sedangkan biaya non operasional lebih bersifat tidak fleksibel.

Oleh karena tidak ada kriteria khusus yang menjadi pembeda antara biaya operasional dan biaya non operasional, maka penting bagi seorang akuntan memahami pengertian dari masing-masingnya. Tidak hanya itu, akuntan harus mampu mengkorelasikannya dengan kegiatan perusahaan sehingga bisa diketahui jelas pembagian mana yang tergolong biaya operasional dan mana yang biaya non operasional.Lantas mengapa penting untuk mengelompokkan biaya menjadi operasional dan non operasional? Hal ini sangat berkaitan dengan kemudahan untuk mengkoordinasikan arus masukan dan keluaran, serta penggunaan sumber daya dalam kegiatan operasional perusahaan. Selain itu, pengelompokkan bisa dijadikan rujukan bagi stakeholder untuk pengambilan keputusan atau strategi perusahaan di masa mendatang.


You Might Also Like