Istilah komoditas familiar sekali untuk kita yang tiap hari menonton berita pagi. Apalagi ketika berita di televisi maupun media sosial santer membicarakan harga bahan pangan pokok sedang naik atau turun drastis. Kata komoditas selalu tersemat di headline news berbagai berita.
Kalaupun kita mau bergerak mundur ke zaman penjajahan, seringkali kita temui juga istilah komoditas dalam pembahasan hasil panen dari tanam paksa yang diekspor pemerintah kolonial ke luar negeri.
Sebenarnya apa yang dinamakan komoditas? Mengacu ke sesuatu apa komoditas itu hingga selalu digunakan beriringan dengan hasil panen, bahan pangan maupun barang tambang? Dan apa pula maksudnya pasar komoditas? Baiklah, akan kita bahas satu per satu dalam artikel ini.
Apa Itu Komoditas?
Komoditas adalah barang. Bukan sembarang barang lantas bisa disebut sebagai komoditas. Namun barang yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Barang yang sangat dibutuhkan dan akan selalu dibutuhkan oleh manusia. Komoditas adalah barang kebutuhan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Keberadaannya berperan vital dalam kelangsungan hidup manusia.
Kita pasti sering mendengar dalam berita istilah-istilah komoditas disematkan untuk menyebutkan barang hasil pertanian atau barang hasil tambang. Seperti misalnya komoditas beras, cabai, jagung dan sebagainya. Itu karena hasil pertanian merupakan salah satu jenis komoditas yang dianggap penting dan berharga serta bernilai tinggi untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Karena nilainya yang sangat penting itulah, nilai komoditas terus dipantau dan sangat fluktuatif. Naik turunnya harga-harga komoditas akan mempengaruhi perekonomian dan kesejahteraan hidup masyarakat. Harga komoditas ada yang sangat terpengaruh oleh inflasi, ada juga yang bisa dikontrol dan diprediksi. Beberapa komoditas yang sangat fluktuatif juga harus dikontrol harganya agar tidak menyebabkan penjual ataupun pembeli merugi.
Sebuah komoditas tidak hanya diperdagangkan di dalam negeri saja, itu karena tidak semua negara mampu memproduksi semua komoditas kebutuhan rakyatnya sendirian. Setiap negara memiliki keunggulan masing-masing pada komoditas tertentu, dan kekurangan komoditas lainnya, karena itulah komoditas juga diperdagangkan antar negara.
Bahkan untuk mengatur perdagangan komoditas antar negara, beberapa negara membentuk komite khusus untuk mengatur harga dan pasokan agar setiap negara tidak kekurangan atau berlebihan stoknya. Contohnya seperti komoditas minyak bumi. Setiap negara pasti membutuhkan minyak bumi, tapi jumlah minyak bumi terbatas dan tidak semua negara memilikinya. Karena itu perdagangan minyak bumi harus dikontrol oleh sebuah komite khusus agar pasokannya terjaga begitu pun dengan harganya.
Jenis Komoditas
Tidak semua barang bisa dikatakan sebagai komoditas. Hanya barang-barang kebutuhan pokok, yang mempengaruhi kelangsungan hidup banyak orang dan bisa diperdagangkan dan menghasilkan timbal balik ekonomi yang sesuai yang bisa dikatakan sebagai komoditas.
Sering kita mendengar tentang komoditas emas, perak, tembaga, minyak bumi. Di lain kesempatan, kita juga tahu ada komoditas hasil pertanian seperti padi, jagung, gula, garam dan kopi. Ya, semua itu adalah barang-barang bernilai ekonomis tinggi yang dibutuhkan oleh manusia. Dan harga di pasarannya bisa berdampak pada harga-harga kebutuhan lain. Kenaikan harga satu komoditas bisa mempengaruhi kenaikan semua harga.
Lantas bagaimana dengan barang-barang elektronik? Apakah juga bisa disebut sebagai komoditas? Bukankah barang elektronik juga memiliki nilai ekonomis dan memenuhi kebutuhan hidup manusia? Untuk menajamkan pemahaman kita mengenai komoditas, berikut akan kita uraikan jenis komoditas.
Komoditas pertanian
Jenis pertama adalah komoditas hasil pertanian. Barang-barang kebutuhan pokok yang berupa bahan pangan dan hasil dari proses bercocok tanam. Pertanian juga meliputi hasil perkebunan. Hasil pertanian menjadi barang penting bernilai ekonomi tinggi sebab berpengaruh langsung pada ketersediaan pangan masyarakat.
Jika terjadi masalah pada komoditas ini, masyarakat terancam kelaparan. Jika produksi panen berlebih dan tidak dikelola dengan baik, juga akan terbuang sia-sia dan kerugian yang didapat tidak tanggung-tanggung.
Komoditas pertanian memiliki fluktuasi harga yang sangat dinamis. Kenaikan harga bisa terjadi tiba-tiba, begitu pun dengan anjloknya harga. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, bisa karena gagal panen, proses distribusi tersendat, menurunnya permintaan pasar, kelebihan panen atau melonjaknya permintaan pasar secara mendadak pada satu momen tertentu.
Contoh komoditas pertanian antara lain padi, jagung, tebu, kelapa sawit, kopi, tembakau, gandum, cengkeh, dan sebagainya.
Komoditas peternakan
Jenis berikutnya adalah hasil peternakan. Hasil peternakan juga berperan besar dalam stabilitas pangan masyarakat. Seperti misalnya telur, daging, susu, keju, kulit dan sebagainya. Komoditas peternakan hampir dimiliki oleh setiap daerah di Indonesia, tapi spesialisasi produknya berbeda-beda.
Komoditas peternakan juga memiliki fluktuasi harga sama dinamisnya dengan pertanian. Karena itu, ketika suatu harga telur melambung tinggi, ini akan mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Sebab telur telah menjadi kebutuhan pokok yang semua orang butuhkan.
Komoditas logam
Komoditas logam adalah barang-barang hasil tambang yang tidak menghasilkan energi. Karena untuk barang tambang yang bisa menghasilkan energi akan masuk ke klasifikasi jenis komoditas energi.
Yang termasuk dalam komoditas logam ini contohnya adalah logam mulia yang bisa menjadi perhiasan. Emas, perak, palladium. Juga batuan mulia, misalkan intan, nikel, timah dan selainnya.
Meski tingkat kebutuhan akan komoditas logam ini tidak setinggi komoditas pertanian dan peternakan yang menjadi bahan pangan pokok, namun nilai komoditas logam tidak kalah tinggi. Dan tidak semua negara mampu memproduksinya sendiri. apalagi kuantitasnya terbatas dan proses memperolehnya cukup sulit. Inilah yang membuat komoditas logam bernilai tinggi.
Komoditas energi
Jenis yang terakhir adalah komoditas energi. Yakni barang-barang hasil tambang yang menjadi bahan mentah/baku penghasil energi. Misalnya minyak bumi, gas alam, batu bara dan sebagainya.
Karakteristik Pasar Komoditas
Pasar komoditas memiliki karakteristik yang cukup unik, diantaranya berkenaan dengan harga dan ketersediaan pasokan yang terus dinamis. Ketika permintaan pasar komoditas tinggi, namun pasokan komoditas sedang rendah, hal itu berakibat tidak semua permintaan bisa dipenuhi. Ketika permintaan tinggi namun pasokan rendah, ini bisa membuat harga komoditas tersebut menjadi mahal.
Begitu pun sebaliknya. Ketika suatu masa hasil panen atau tambang komoditas sedang melimpah ruah, namun pasar tidak memiliki permintaan tinggi, atau daya beli pasar rendah, ini akan membuat harga komoditas anjlok. Dan tentu saja, produsen dan spekulan akan merugi.