Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Contoh Working Capital Ratio

pengertian_tujuan_manfaat_dan_contoh_working_capital_ratio

Bagi anda yang sudah menjalankan suatu bisnis atau anda yang terbiasa bekerja pada bagian keuangan di perusahaan pasti tidak asing dengan istilah berikut working capital ratio (modal kerja). Modal kerja sangat penting dalam suatu bisnis digunakan sebagai pembiayaan terhadap beban -beban yang mendukung suatu bisnis agar tercapai tujuan bisnis. Contohnya: pembiayaan peralatan bisnis, biaya upah karyawan, pembiayaan bahan-bahan usaha dan lainnya. Pengertian menurut para ahli tentang working capital ratio adalah:Menurut kasmir, penulis buku manajemen keuangan, modal kerja adalah modal yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan, modal kerja ini dapat diartikan sebagai investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek berupa: kas, bank, surat-surat berharga, piutang, persediaan serta aktiva lancar.Menurut jumingan (2011:66), modal kerja merupakan jumlah dari aktiva lancar, berupa modal kerja bruto (gross working capital). Pengertian ini termasuk dalam sifat kuantitatif sebab menunjukan sejumlah dana yang dapat digunakan untuk kegiatan operasi jangka pendek. Waktu tersedianya modal kerja akan tergantung pada jenis serta tingkat likuiditas dari unsur – unsur aktiva lancar seperti kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan.Dari kedua pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa working capital ratio (modal kerja) adalah aktiva jangka pendek yang mudah dicairkan untuk kebutuhan operasional suatu bisnis, jenis modal kerja macam – macam berupa: kas, bank, surat – surat berharga, piutang, persediaan. Modal kerja menjadi indikator yang sangat penting bagi perusahaan dan untuk mengetahui kesehatan finansial sebuah perusahaan, caranya dengan menganalisis perbedaan antara aset yang dimiliki perusahaan dengan jumlah hutang jangka pendek yang harus dibayarkan, jika perbedaan sangat jauh bisa dikatakan bahwa perusahaan tersebut aman. Sebaliknya, jika jumlah hutang jangka pendek melebihi aset perusahaan, maka anda harus waspada artinya perusahaan tersebut tidak mampu melunasi hutang – hutang jangka pendek, perusahaan tersebut sudah diambang kebangkrutan.

Tujuan Working Capital Ratio

Pengelolaan modal kerja merupakan tanggung jawab utama dari seorang manajer keuangan untuk mengelola dan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan dan dibantu dengan para teknis dalam menjalankan dana tersebut yang sudah dialokasikan untuk kegiatan bisnis perusahaan. Ini harus memberikan kontribusi yang positif berupa keuntungan untuk menjadikan bisnis perusahaan menjadi berkembang, lebih maju sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan di mata investor. Berikut tujuan dari working capital ratio yaitu:

  1. Untuk mencukupi likuiditas perusahaan.
  2. Sebagai alokasi dana darurat perusahaan dalam membiayai beban – beban jangka pendek atau jangka panjang yang harus dibayarkan sebelum jatuh tempo, merupakan suatu keberhasilan manajemen dalam mengelola modal kerja dengan baik.
  3. Perusahaan mempunyai persediaan barang dagang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan customernya.
  4. Modal kerja bisa diinvestasikan untuk memperoleh tambahan pemasukan dana misalkan dalam menyediakan kredit bagi customer dengan syarat telah disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki customer dalam melakukan pembayaran kredit. Atau modal kerja dapat dialokasikan pada pasar modal berupa saham perusahaan yang diperjual belikan akan mendapatkan tambahan dana modal dari para investor dengan pembagian hasil yang telah ditentukan.
  5. Modal kerja untuk memaksimalkan dalam penggunaan aktiva lancar yang berkaitan dalam peningkatan penjualan serta laba perusahaan.
  6. Menjaga nilai mata uang artinya perusahaan dapat mengalokasikan dananya untuk meminimalisir terjadi inflasi besar – besaran (penurunan) nilai mata uang. Dengan menanamkan modal kerja perusahaan ke berbagai investasi yang terjamin.

Manfaat Working Capital Ratio

Menurut Munawir (2010:116), manfaat modal kerja sebagai berikut:

  1. Melindungi perusahaan terhadap krisis capital ratio disebabkan turunnya nilai dari aktiva lancar.
  2. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban – kewajiban tepat pada waktunya.
  3. Memungkinkan perusahaan untuk bisa beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk mendapatkan barang atau jasa yang dibutuhkan.

Contoh dan Pembahasan Tentang Working Capital Ratio yaitu:Hal yang harus diperhatikan sebelum menghitung working capital ratio yaitu mengumpulkan data – data mengenai total jumlah seluruh aset perusahaan yang dimiliki berupa: jumlah uang tunai dan jumlah uang di rekening bank, tagihan tertunda, inventaris perusahaan, dan aset lain yang bisa dilikuidasi dalam waktu kurang dari 1 (satu) tahun. Semua data aset ini harus tersedia dalam waktu 12 bulan ke depan.Kemudian kumpulkan data-data mengenai total seluruh jumlah hutang perusahaan yang dimiliki berupa: tagihan hutang, gaji karyawan, tagihan pajak, cicilan hutang jangka panjang yang harus segera dilunasi dalam jatuh tempo 12 bulan ke depan.Rumus untuk menghitung working capital ratio adalahWorking capital = current asset – current liabilitiesKeterangan:Current asset = Total seluruh jumlah aset perusahaanCurrent liabilities =  Total seluruh jumlah hutang perusahaanContoh soal:

  1. Sebuah perusahaan dagang bernama cahaya nusantara mempunyai data tentang modal kerja berikut ini:
Rata-rata periode terkaitnya modal kerja :
Lama barang disimpan di gudang8 hari
Lama pengumpulan piutang12 hari
Jumlah 20 hari
Rata-rata pengeluaran kas setiap hari :
Pembelian barang dagang1.400.000
Upah karyawan100.000
Biaya administrasi dan umum15.000
Biaya penjualan35.000
Jumlah 1.550.000

Apabila ditetapkan jumlah kas minimal Rp. 250.000 maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan berapa?Jawab:

Modal kerja =Periode modal kerja   XPengeluaran+ kas
Modal kerja =20 Hari X Rp. 1.550.000 + Rp. 250.000                     
Modal kerja =Rp. 31. 250.000

Jadi kebutuhan modal kerja pedagang cahaya nusantara adalah Rp. 31.250.000.

  1. Dimisalkan aset sejumlah Rp. 600.000.000, sebuah perusahaan memiliki hutang jangka pendek sebesar Rp. 250.000.000 yang harus dibayarkan dalam jatuh tempo 12 bulan ke depan. Berapakah working capital ratio?

Jawab:Working capital = 600.000.000 – 250.000.000 = 350.000.000Ini menunjukan kinerja keuangan perusahaan bagus dalam melunasi hutang – hutang, karena jumlah working capital melebihi jumlah hutang perusahaan.  Namun, jika margin antara working capital dengan hutang (liabilities) sangat tipis atau bahkan lebih kecil, perusahaan tersebut dipastikan tidak mampu membayar hutang – hutang dalam waktu dekat.  Untuk menganalisa mendalam tentang capital ratio kondisi keuangan perusahaan bisa menggunakan metode lain seperti: receivables ratio, inventory-turnover ratio dll.Adapun cara untuk menghitung berapa indikasi kondisi keuangan perusahaan dapat dilihat dari rasio working capital yang dimiliki, rumusnya:Working capital ratio = current asset : current liabilitiesContohnya berikut, aset sejumlah Rp. 600.000.000, sebuah perusahaan memiliki hutang jangka pendek sebesar Rp. 250.000.000 yang harus dibayarkan dalam jatuh tempo 12 bulan kedepan. Berapakah working capital ratio?Working capital ratio = Rp. 600.000.000 : Rp. 250.000.000 = 2,4Dengan working capital ratio 2,4 bisa dikatakan kondisi perusahaan sangat baik. Untuk itu perusahaan harus lebih giat dalam membayar hutang dan terus meningkatkan angka penjualan perusahaan, sehingga tujuan pencapaian keuntungan/laba dapat diperoleh.Tetapi perusahaan harus waspada ketika jumlah rasio yang dihasilkan kurang dari 1 artinya kondisi perusahan diambang kebangkutan karena jumlah hutang yang melebihi aset perusahaan menjadikan perusahaan susah dalam melunasi hutang – hutang tersebut. Sekian pembahasan tentang working capital ratio diharapkan pembaca dapat memahami definisi, fungsi, tujuan dan contoh pembahasan yang sudah dijabarkan dalam artikel ini.


You Might Also Like