banner iklan

Perbedaan Margin dan Markup dan Contoh Cara Menghitungnya

perbedaan_margin_dan_markup_dan_contoh_cara_menghitungnya

Untuk kedua istilah ini mungkin masih asing di telinga beberapa orang. Namun sebenarnya baik margin maupun markup merupakan istilah yang sudah sangat dikenal oleh mereka yang selalu berhubungan dengan penentuan harga di atas harga pokok dan juga berkaitan dengan keuntungan. Lalu kira-kira apa maksud dari dua istilah ini? Apa ada perbedaan antara margin dan markup? Untuk menjawab rasa penasaran Anda, silahkan simak informasi yang kami berikan berikut ini:

Pengertian serta Penggunaan Margin

Di dalam istilah perdagangan, margin berarti keuntungan. Namun istilah ini memang sering dinotasikan sebagai persentase keuntungan. Maka dari itu, ketika seseorang mengucapkan margin, maka yang dimaksud orang tersebut sebenarnya adalah persentase margin. Secara umum, margin merupakan selisih antara satu bidang dengan bidang yang melingkupinya.Jika kita analogikan kertas print, maka margin merupakan selisih antara bidang kertas secara keseluruhan dengan bidang kertas yang akan digunakan untuk mencetak alias print area. Selain itu, dalam Ms. Office pun juga kita bisa menemukan istilah margin pada saat kita melakukan pengaturan halaman atau page setup. Analogi lain yang bisa kami gambarkan adalah dengan menggambar diagram venn. Langkah pertama adalah Anda gambar kotak besar yang berfungsi sebagai semestanya. Setelah itu, Anda gambar lingkaran besar dalam kotak sampai nanti hanya menyisakan sedikit saja di area sekitarnya. Langkah selanjutnya, kita mulai memberi arsir di area lingkaran karena digunakan untuk membedakan area tersebut dengan area sekitar. Di sini nanti Anda bisa melihat sendiri diagram venn dengan semesta kubus dan juga elemen utama yang berupa lingkaran. Sementara itu, di luar lingkaran pun kita masih memiliki sisa yaitu bagian yang tidak diarsir. Area inilah yang dinamakan margin.

Pemakaian Istilah Margin dalam Akuntansi

Di dunia akuntansi, biasanya margin tidak akan disebut sendirian. Namun istilah ini akan digabungkan dengan profit yang disebut profit margin atau selisih keuntungan. Artinya, istilah margin di sini hanya berfungsi untuk memperkuat istilah profit atau keuntungan itu sendiri. Profit margin berarti istilah untuk menggambarkan selisih penjualan dan juga biaya.Sementara itu, profit margin dalam analisa mengenai laporan keuangan diperoleh dari persentase Gross Profit, yaitu keuntungan kotor yang diperoleh dari hasil penjualan setelah sebelumnya dikurangi dari harga pokok penjualan. Sebelum dikurangi biaya administrasi dan penjual yang kemudian menghasilkan Net Profit.

Contoh Margin Keuangan

Untuk mempermudah Anda memahami margin dan penggunaannya. Maka di bawah ini kami akan memberi contoh tentang bagaimana cara menghitung margin keuntungan atau profit margin.SoalSebuah bolpoin dibeli dengan harga Rp. 1.000 dan kemudian dijual dengan harga Rp. 2.000. Kira-kira berapa persentase margin keuntungan yang diperoleh?JawabUntuk menjawab soal ini, maka Anda harus melakukan pendekatan akuntansi. Anda bisa mendapatkan persentase margin keuntungan dengan cara membandingkan selisih dari harga jual dengan harga jual. Artinya, margin ini berkaitan dengan Gross Profit. Sementara untuk rumusnya yaitu:

  • Sales = Harga jual
  • COGS = Harga pokok penjualan
  • GP = Margin

Sementara itu, 

  • GP = Sales – COGS
  • % GP = (Sales – COGS) : Sales x 100%
  • %GP = GP : Sales x 100%

Untuk kasus di atas maka:Sales = 2.000COGS = 1.000Jadi, GP = 2.000 – 1.000GP = 1.000% GP = Rp 1.000 : Rp. 2.000 x 100%% GP = 50%Hasil yang diperoleh adalah sebesar 50%. Artinya, kita memperoleh keuntungan ½ x lipat dibandingkan harga margin.

Pengertian Markup

Sebenarnya istilah markup ini tidak akan ditemukan dalam dunia akuntansi, baik yang berkaitan dengan laporan keuangan maupun laporan tentang laba rugi. Namun istilah markup lebih banyak digunakan di bidang perdagangan yang digunakan untuk menentukan harga jual dari sebuah produk. Seorang pedagang yang tidak terbiasa melakukan penghitungan akuntansi, mereka mungkin lebih menggunakan metode markup di dalam menentukan harga.Di bawah ini kami akan memberikan contoh bagaimana cara menghitung markup dengan soal yang sama dengan soal pada margin yang sudah disebutkan di atas.

  • Sales = Harga jual
  • COGS = Harga pokok penjualan
  • MUp = Markup

Sementara itu, 

  • GP = Sales – COGS
  • % MUp = (Sales – COGS) : COGS x 100%
  • %MUp = GP : COGS x 100%

Untuk kasus di atas maka:Sales = 2.000COGS = 1.000Jadi, %MUp = 2.000 – 1.000%MUp = 1.000 : 1.000 x 100%% GP = Rp 1.000 : Rp. 2.000 x 100%%MUp = 100%Kesimpulan yang bisa kita dapatkan adalah markup dari hasil penjualan tersebut sebesar 100%. Artinya, kita memperoleh keuntungan yang sebanding dengan harga pokok. Ada juga ungkapan lain yang mungkin pernah Anda dengar yakni kita bisa menjual produk dengan harga 2x lipat dari 1.000 yakni 2.000.

Perbedaan Margin dan Markup

Di bawah ini kami akan menjelaskan perbedaan antara margin dan markup dalam bentuk poin. Tujuannya untuk mempermudah Anda dalam memahami perbedaan dari dua istilah ini:

  • Margin merupakan persentase harga jual, sementara untuk markup merupakan pengganda biaya.
  • Margin bisa dihitung dengan cara mengambil harga jual yang digunakan sebagai basisnya. Sementara itu, harga biaya akan dianggap sebagai dasar dalam melakukan penghitungan markup.
  • Margin merupakan pandangan atau perspektif penjual di dalam melihat keuntungan. Sementara itu, markup lebih kepada perspektif pembeli yang sama.
  • Margin bisa dihitung dengan cara mengambil dari harga yang dijadikan sebagai basisnya. Sementara markup menggunakan harga biaya yang akan dijadikan sebagai basis penghitungan markup.
  • Margin merupakan selisih yang didapatkan dari harga jual dan juga harga biaya yang kemudian dibagi dengan harga jual. Kemudian markup merupakan perbedaan antara harga jual dan juga harga biayanya yang kemudian dibagi dengan harga biaya.

 Kesimpulan yang bisa kita ambil dari penjelasan di atas adalah margin dan markup merupakan cara pandang laba yang tidak sama. Markup dihitung melalui harga biaya, persentasenya akan selalu lebih besar dibandingkan margin.


You Might Also Like