Perbedaan neraca saldo dengan neraca lajur sangat penting dipahami bagi Anda yang berkecimpung dalam dunia bisnis. Dalam mengurus laporan keuangan bisnis, Anda akan sering berhadapan dengan dua hal tersebut. Laporan keuangan merupakan komponen penting dalam bisnis. Oleh karena itu, Anda perlu memahami perbedaan neraca saldo dan neraca lajur beserta cara membuatnya.
Sebenarnya, Apa Itu Neraca Saldo Dan Neraca Lajur?
Neraca saldo merupakan daftar jenis nama akun beserta total saldo dari setiap akun. Daftar tersebut disusun secara otomatis sesuai dengan kode akun yang ditentukan oleh buku besar perusahaan pada periode tertentu. Neraca saldo berfungsi untuk melihat kesamaan antara jumlah kredit dan debit di setiap akun dalam buku besar. Namun, neraca saldo tidak bisa menjadi bukti lengkap keakuratan buku besar perusahaan. Jenis neraca ini hanyalah alat untuk memantau kesamaan jumlah debet dan kredit.
Dengan begitu, kesalahan pemindahbukuan ke kolom debit dan kredit buku besar dapat diminimalisir. Sementara itu, neraca lajur merupakan lembar kerja yang digunakan untuk membuat laporan keuangan. Fungsi neraca lajur adalah untuk merangkum data-data yang digunakan dalam pembuatan laporan keuangan. Bisa dibilang, neraca lajur merupakan alat akuntansi untuk membuat proses laporan keuangan lengkap.
Neraca lajur sangat dibutuhkan dalam berbagai jenis bisnis, baik bisnis jasa atau perdagangan. Sebab, neraca lajur bisa menjadi tool untuk mengetahui keadaan keuangan perusahaan yang diperlukan dalam pengambilan keputusan.
Apa Perbedaan Neraca Saldo Dan Neraca Lajur?
Seperti yang disebutkan sebelumnya, neraca saldo merupakan neraca yang berisi daftar saldo dari setiap akun yang ada di buku besar. Neraca saldo merupakan bagian dari neraca lajur yang merupakan alat untuk membantu dalam proses pembuatan laporan keuangan.
Dari pengertian tersebut, ada beberapa perbedaan mendasar antara neraca saldo dengan neraca lajur. Berikut perbedaan tersebut :
1. Waktu pembuatan
Neraca saldo dibuat setelah posting ke buku besar tahap pertama. Sementara itu, neraca lajur digunakan untuk mempermudah proses penyusunan laporan keuangan lengkap.
2. Siklus akuntansi
Neraca saldo merupakan tahapan wajib dalam siklus akuntansi, mulai dari transaksi sampai laporan keuangan. Sebaliknya, neraca lajur bukan tahapan wajib dalam siklus akuntansi.
3. Fungsi
Neraca saldo berfungsi sebagai jembatan penghubung untuk menuju penyesuaian. Sementara itu, neraca lajur berfungsi untuk membantu proses pembuatan laporan keuangan.
4. Isi
Neraca saldo hanya berisi daftar kumpulan saldo-saldo yang ada di setiap perkiraan dalam buku besar. Sedangkan neraca lajur berisi kumpulan perkiraan dalam proses pembuatan laporan keuangan, mulai dari neraca saldo, ayat jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, harga pokok produksi, prediksi untung atau rugi, dan neraca.
Macam-macam Neraca Saldo
Terdapat tiga jenis neraca saldo dalam akuntansi, yakni neraca saldo yang belum disesuaikan, neraca saldo setelah penyesuaian, dan neraca saldo penutup. Berikut penjelasannya :
Neraca saldo yang belum disesuaikan
Neraca saldo yang belum disesuaikan berisi semua saldo yang dibuat setelah diposting ke buku besar.
Jenis neraca saldo ini berguna untuk melacak adanya kesalahan saat posting debit dan kredit ke dalam buku besar. Cara pertama untuk membuat neraca ini adalah memposting transaksi ke buku besar lalu menyiapkan daftar saldo yang belum disesuaikan.
Neraca saldo setelah penyesuaian
Neraca saldo setelah penyesuaian adalah daftar saldo yang dibuat setelah melakukan penyesuaian pada akun-akun tertentu. Ada beberapa akun yang perlu disesuaikan sebelum proses pembuatan laporan keuangan. Bila tidak ada penyesuaian, laporan keuangan yang dihasilkan tidak bisa mencerminkan kondisi yang sebenarnya. Neraca saldo setelah penyesuaian dibuat dengan memindahkan saldo akun dalam jurnal penyesuaian terhadap akun yang memerlukan proses penyesuaian. Setelah itu, Anda bisa memposting semua ayat jurnal penyesuaian dan membuat neraca saldo.
Neraca saldo penutup
Neraca saldo penutup digunakan untuk memastikan bahwa terdapat saldo dalam buku besar untuk awal periode berikutnya. Cara membuat neraca saldo ini adalah dengan melakukan proses tutup buku untuk membuat penyesuaian dalam beberapa akun, lalu memindahkannya ke buku besar. Tutup buku dilakukan dengan memindahkan saldo akun pendapatan dan beban ke rangkuman laba rugi. Setelah itu, rangkuman laba rugi dipindahkan ke akun modal.
Berikut contoh neraca saldo :
Neraca Lajur
Neraca lajur biasanya dikerjakan bersama dengan aktivitas siklus akuntansi pada periode terakhir. Selain itu, neraca lajur juga bisa dibuat setelah aktivitas pencatatan namun dilakukan sebelum penyusunan laporan keuangan. Anda juga bisa mengerjakan neraca lajur setelah laporan keuangan tersusun.
Dalam pembuatan neraca lajur, ada empat tahapan yang perlu Anda. Berikut tahapan tersebut :
Menganalisis transaksi keuangan
Tahap pertama yang perlu Anda lakukan adalah menganalisa klasifikasi transaksi yang terjadi. Hasil analisis bisa Anda gunakan untuk mencatat transaksi dalam jurnal umum dan khusus, sesuai nomor akunnya. Dari tahapan ini, saldo akhir dari setiap akun akan diketahui.
Membuat buku besar
Tahap ini dilakukan dengan memindahkan pencatatan transaksi dari jurnal umum dan khusus ke buku besar.
Membuat neraca saldo
Langkah berikutnya adalah membuat neraca saldo rekening dari buku besar.
Menyusun kertas kerja
Kertas kerja disusun dengan membuat kolom-kolom atau lajur untuk mempermudah pengerjaan. Jumlah kolom pada neraca lajur bisa kita sesuaikan dengan kebutuhan. Dalam satu neraca lajur, terdiri dari beberapa kolom seperti kolom neraca saldo, kolom laba rugi dan neraca. Kolom neraca saldo berisi informasi yang sama persis dengan data pada jurnal laporan neraca saldo. Sedangkan kolom neraca berisi perkiraan prediksi nyata dari akun sebelumnya untuk, melihat adanya kesalahan dalam neraca saldo setelah penyesuaian atau perhitungan yang dilakukan.
Kolom laba-rugi berisi semua data yang akan dimasukan ke dalam laporan perhitungan untung atau rugi. Kolom ini akan mempermudah Anda dalam membuat laporan keuangan dan menyusun data. Elemen-elemen dalam neraca lajur bisa Anda tambahkan sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.
Berikut contoh neraca lajur:
Sangat mudah, kan, memahami perbedaan neraca saldo dan neraca lajur? Dengan memahami keduanya, Anda akan lebih mudah merekam setiap aktivitas keuangan dalam bisnis. Jadi, Anda bisa memahami kondisi finansial bisnis yang dijalani sekaligus mengontrol pemasukan serta pengeluaran yang terjadi.