Perbedaan serta Contoh Produk Homogen dengan Produk Heterogen

perbedaan_serta_contoh_produk_homogen_dengan_prod

Dalam menjalankan bisnis tentu saja setiap perusahaan ingin produknya menjadi produk yang tidak hanya selalu diingat oleh konsumennya tetapi juga sebagai produk yang tidak tergantikan dengan produk lainnya. Namun, untuk bisa mendapatkan hal tersebut dibutuhkan usaha dan waktu yang panjang. Meskipun seorang pemilik bisnis atau orang-orang bekerja dalam menghasilkan dan memasarkan suatu produk, setiap orang pasti menjadi konsumen dari satu atau banyak perusahaan, contohnya seperti perusahaan yang bergerak di bidang kebutuhan sehari-hari seperti produsen shampo, sabun dan lain semacamnya.Berdasarkan pengalaman sebagai seorang konsumen, Anda pasti paham bahwa untuk Anda mempercayai kebutuhan Anda sepenuhnya pada suatu brand, dibutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk memberikan kepercayaan pada brand tersebut. Terlebih lagi brand tersebut harus selalu bisa memenuhi kebutuhan Anda. Oleh karena itu, proses menjadikan suatu brand sebagai top of mind di kalangan target pasar Anda atau masyarakat secara luas akan membutuhkan waktu dan kerja keras.Mungkin ada yang menyadari bahwa ada produk-produk yang jatuh pada kategori atau golongan tertentu. Kategori atau golongan tersebut yaitu produk homogen dan produk heterogen. Bagi yang asing dengan istilah ini jangan khawatir karena sebentar lagi akan dijelaskan maksud dari keduanya agar Anda, jika sedang menjalankan atau berencana untuk menjajaki dunia bisnis bisa menentukan produk seperti apa yang ingin dibuat yang menempatkan brand Anda di pasar.

Ini Maksud dari Produk Homogen dan Heterogen

Produk homogen merupakan produk yang tidak bisa dibedakan dengan produk serupa lainnya dari brand lain yang ada di pasaran. Dengan kata lain, produk homogen memiliki kesamaan hampir dalam semua hal seperti tampilan produk dan kualitasnya. Karena sifatnya yang mirip dengan produk lain, produk yang tergolong dalam produk homogen biasanya tidak memiliki konsumen setia karena dapat digantikan dengan produk dari brand lain. Konsumen tidak merasakan adanya nilai khusus yang didapatkan dari produk tersebut. Oleh karena itu, ketika konsumen membeli suatu produk yang dianggap ‘terbaik’, biasanya kriteria produk yang dipilih adalah berdasarkan dari perbedaan harga yang menjadi bahan pertimbangan paling utama. Jenis produk yang biasanya tergolong ke dalam produk homogen adalah produk-produk agrikultur, dan komoditas atau barang berbasis metal dan energi.Berkebalikan dengan sifat produk homogen, produk heterogen memiliki sifat yang dengan mudah dapat dibedakan dari produk lain yang serupa dari brand pesaing yang ada di pasaran. Dengan sifatnya ini, produk heterogen tidak mudah tergantikan oleh produk serupa dari brand lain karena konsumen mendapatkan nilai lebih dari produk tersebut. Biasanya, ada hal-hal tertentu diluar harga produk yang termasuk dalam bahan pertimbangan konsumen ketika membeli produk jenis ini. Misalnya seperti, bentuk atau tampilan fisik dari produk berbeda dari produk yang serupa lainnya. Perlu diingat juga bahwa nama brand, iklan, kemasan, jaminan, dan elemen desain, seperti warna, ukuran, dan bentuk, dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk tertentu. Sedangkan untuk harga sendiri bisa berbeda secara signifikan dari satu produk ke produk lainnya karena perusahaan dapat membuat produk yang mereka hasilkan tampak berbeda dari pesaingnya.

Lebih Baik Produk Homogen atau Heterogen?

Meskipun setiap perusahaan memiliki pertimbangannya masing-masing dalam hal produk seperti apa yang ingin dibuat dan dipasarkan, namun pastinya setiap perusahaan ingin produknya menjadi nomor satu di kalangan konsumen. Prinsip dasar bisnis, semakin banyak yang beli semakin tinggi keuntungan yang diterima oleh perusahaan.Dengan membuat atau menjual produk heterogen, tidak hanya Anda dapat memiliki lebih banyak konsumen setia yang sudah pasti akan selalu melakukan pembelian ulang, Anda juga bisa menetapkan harga yang lebih menguntungkan bagi perusahaan akibat dari sedikitnya pesaing yang memiliki kesamaan kualitas dan karakteristik seperti yang dimiliki oleh produk Anda.Produk homogen dan heterogen pun masuk ke dalam istilah pasar persaingan sempurna dan tidak sempurna. Produk homogen masuk ke dalam istilah pasar persaingan sempurna dimana yang dimaksud dengan istilah pasar persaingan sempurna adalah suatu struktur pasar yang meliputi kegiatan membeli dan menjual produk yang sifatnya homogen dan menerapkan harga tunggal di pasar. Pasar persaingan sempurna juga disebut dengan persaingan murni karena tidak adanya kompetisi secara langsung antar pemain di pasar akibat dari kesamaan karakteristik produk dan harga yang tidak jauh berbeda atau identik. Meskipun pada kenyataannya, tidak ada bisnis manapun yang bisa menerapkan persaingan yang benar-benar sempurna atau murni pada praktiknya.Sedangkan untuk produk heterogen masuk ke dalam golongan pasar tidak sempurna. Adapun yang dimaksud dengan pasar tidak sempurna adalah suatu struktur pasar dimana hanya memiliki beberapa penjual saya atau bahkan penjual tunggal. Salah satu alasan produk heterogen masuk ke dalam pasar tidak sempurna adalah karena ketergantungan dari konsumen terhadap produk tersebut dimana mereka tidak bisa begitu saja mengganti produk heterogen yang biasa mereka beli dengan produk lainnya akibat dari nilai-nilai atau manfaat yang didapatkan dari produk tersebut. Tentunya ketergantungan ini yang membuat suatu produk sulit dibandingkan dengan produk lainnya dan perusahaan pun bisa mengambil keuntungan dari hal ini dengan menetapkan harga yang bisa jadi lebih tinggi di pasar.

Contoh Produk Homogen dan Heterogen

Pada produk homogen, satu-satunya hal signifikan yang bisa dipersaingkan adalah harga produk. Hal ini dikarenakan konsumen dapat memilih produk yang paling murah namun masih mendapatkan kualitas yang sama dengan produk serupa lainnya yang memiliki harga yang lebih mahal. Contoh untuk produk homogen biasanya adalah produk-produk yang harganya murah yang hanya membutuhkan sedikit usaha untuk memilih dan membelinya, seperti pasta gigi, sabun, dan produk kenyamanan lainnya.Sedangkan produk heterogen cenderung memberikan beberapa peluang baik bagi konsumen dan perusahaan produsen, dimana perusahaan dapat memasarkan produknya dengan beberapa atribut berbeda, seperti bahan, ukuran, berat, rasa, bau, dan manfaatnya, untuk membedakan produknya dan mendorong konsumen untuk lebih memilih produk mereka ketimbang produk pesaing. Sebaliknya, konsumen bisa mendapatkan berbagai pilihan berbeda untuk dipilih yang sekiranya sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan berdasarkan preferensi mereka sendiri. Salah satu contoh dari produk heterogen adalah konsumen dapat membedakan antara mobil brand Honda dengan brand Wuling meskipun keduanya memiliki fungsi dasar yang sama. Akan tetapi, citra brand, desain, iklan, dan brand loyalty dapat menjadi penentu utama konsumen memutuskan untuk membeli produk dari brand tertentu.


You Might Also Like