Prosedur Umum Audit Yang Biasa Dilakukan Auditor

prosedur_umum_audit_yang_biasa_dilakukan_auditor

Audit merupakan kegiatan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengevaluasi sistem, proses, produk atau organisasi agar pekerjaan yang dijalankan sudah memenuhi prosedur yang diinstruksikan. Terdapat istilah audit dalam akuntansi. Fungsi audit dalam akuntansi adalah meminimalkan kesalahan dan mengevaluasi kinerja entitas. Audit juga dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja entitas jadi lebih baik dan memperbaiki kesalahan yang semula menghambat kinerja entitas tersebut. Dalam dunia audit, terdapat beberapa jenis audit diantaranya sebagai berikut :

  1. Audit Kinerja ialah audit yang dilakukan untuk mengevaluasi kinerja entitas. Selain itu audit kinerja digunakan untuk mengukur sampai mana perusahaan telah mencapai tujuan yang mereka inginkan dalam periode tertentu. Audit kinerja digunakan untuk menilai apakah tujuan pemeriksaan tercapai atau tidak.
  2. Audit Finansial berfungsi untuk memberikan pendapat kepada pihak kepentingan akan laporan keuangan. Adanya audit finansial mampu mengurangi kesalahan yang terjadi pada laporan keuangan. Dengan begitu data yang disajikan dalam laporan keuangan ini bersifat transparan, tidak memihak dan bisa dipertanggungjawabkan.
  3. Audit Kepatuhan  merupakan audit yang dilakukan untuk mengevaluasi apakah kegiatan operasional sudah sesuai dengan prosedur SOP yang berlaku saat ini atau tidak.

Prosedur AuditTerdapat beberapa prosedur yang perlu anda lakukan di dalam audit. Prosedur ini selain membantu proses audit juga dibutuhkan untuk mendeteksi kecurangan dan kesalahan yang mungkin terjadi saat pemeriksaan dilakukan. Prosedur audit secara umum bisa anda simak dibawah ini :

  1. Tahap Pertama: Perikatan Audit

Yakni kesepakatan antara pihak auditor dengan perusahaan.  Surat perikatan menjadi bentuk perikatan antara keduanya dimana  klien menyerahkan audit laporan keuangan kepada auditor. Dari sudut pandang sendiri adanya perikatan ini  yang disepakati keduanya mengisyaratkan bahwa auditor menyanggupi untuk melakukan audit laporan keuangan sesuai dengan kompetensinya.

  1. Tahap Kedua: Perencanaan

Dalam tahap ini, auditor merencanakan bagaimana proses audit akan dilakukan. Auditor perlu memahami bagaimana kegiatan perusahaan tersebut untuk memahami bisnis dari perusahaan anda. Dalam tahap perencanaan sendiri juga terdapat beberapa tahapan seperti mempertimbangkan risiko bawaan. Dalam tahap ini auditor mempertimbangkan risiko salah saji yang melekat pada saldo akun. Selanjutnya ada tahap pengembangan strategi audit awal terhadap asersi kemudian mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi saldo awal. Auditor juga perlu mempertimbangkan tingkat materialitas dan melaksanakan prosedur dan analitis.

  1. Tahap Ketiga: Pengujian

Pada tahap pengujian audit, auditor melakukan pengujian analitik, pengendalian dan pengujian substantif. Pengujian substantif adalah prosedur untuk menemukan kesalahan yang mampu memberikan dampak langsung pada laporan keuangan. Pengujian analitik sendiri merupakan kegiatan untuk mempelajari data-data serta membandingkan data dengan informasi lainnya. Pengujian pengendali ialah tindakan verifikasi  efektivitas pengendalian internal klien. Dalam tahap ini, auditor melakukan tahap pemetaan tentang masalah yang muncul dari proses observasi tersebut.

  1. Tahap Keempat: Pelaporan

Pada tahap ini, auditor telah mendapatkan hasil  dan tanggung jawab sebagai auditor telah dilakukan. Pada tahap ini  mungkin saja auditor menemukan kesalahan dari laporan keuangan yang diaudit atau malah sebaliknya. Pada umumnya, semakin besar suatu perusahaan, maka resiko penyimpangan keuangan juga akan semakin besar. Auditor biasanya akan melakukan klarifikasi ulang dan mencocokkan hasil auditor dengan auditor lainnya untuk memastikan kesalahan keuangan tersebut apakah benar terjadi atau tidak. Setelah itu, barulah auditor akan menyusun hasil evaluasinya berupa laporan yang akan diserahkan kepada pihak perusahaan. Di dalam laporan hasil evaluasi tersebut, auditor menulis rekomendasi perkembangan yang dicapai dan memberikan opininya.Opini AuditorAuditor sendiri memiliki beberapa opini  yang digunakan sebagai tolak ukur kualitas laporan keuangan yang disajikan. Opini auditor tersebut diantaranya  adalah sebagai berikut :

  • Wajar Tanpa Pengecualian

Opini jenis ini merupakan opini terbaik yang diberikan terhadap laporan keuangan. Jika laporan keuangan perusahaan anda mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian, maka itu berarti semua komposisi dalam laporan keuangan tersebut sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia.

  • Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelasan

Opini satu ini bisa diibaratkan dengan nilai C dalam mata kuliah. Walau laporan keuangan disajikan secara wajar namun ada beberapa hal tidak sesuai sehingga auditor menambahkan paragraf penjelasan. Sebagai contoh, kurang konsistennya entitas dalam menerapkan GAAP atau ada beberapa data yang diharuskan ada namun tidak disajikan.

  • Tidak Wajar

Auditor akan memberikan opini ini bilamana laporan keuangan yang disajikan secara umum tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia.

  • Tidak Memberikan Pendapat

Auditor juga bisa memberikan opini tidak berpendapat bilamana ruang lingkup pemeriksaannya dibatasi sehingga auditor tidak bisa melakukan pemeriksaan sesuai dengan standar audit yang ditetapkan.

  • Wajar Dengan Pengecualian

Opini ini menerangkan bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar namun masih terdapat penyimpangan sehingga harus dikecualikan.


You Might Also Like