banner iklan

Rasio Likuiditas: Pengertian, Fungsi, Klasifikasi, dan Contohnya

rasio_likuiditas_pengertian_fungsi_klasifikasi_dan_contohnya

Ketika menjalankan suatu perusahaan memiliki pemahaman yang kuat tentang rasio likuiditas merupakan hal yang sangat penting. Untuk melakukan itu, Anda perlu mempelajari rasio likuiditas sedikit lebih detail. Tetapi, apa saat ini Anda sudah mengetahui apa dimaksud rasio likuiditas itu sendiri? Cari tahu semua yang perlu Anda ketahui tentang rasio likuiditas dimulai dengan definisi rasio likuiditas berikut ini.

Pengertian rasio likuiditas

Dilansir dari situs investopedia.com, likuiditas adalah kemudahan aset untuk dapat dikonversi menjadi uang tunai tanpa mempengaruhi harga pasarnya. Sementara itu rasio likuiditas (bahasa Inggris: liquidity ratio) adalah salah satu rasio keuangan yang mengungkapkan apakah suatu perusahaan memiliki modal kerja yang cukup untuk membayar hutang jangka pendeknya. Modal kerja yang dimaksud bisa berasal dari aset lancar, terutama kas dan setara kas (seperti surat berharga yang dapat dijual untuk menciptakan arus kas), investasi jangka pendek, persediaan, dll. Definisi lain, rasio likuiditas adalah alat untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan uang tunai untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek.Dengan mengetahui rasio likuiditas yang menjadi analis keuangan yang berfokus pada kewajiban jangka pendek maka perusahaan pun bisa menilai kesehatan keuangannya. Selain itu, rasio likuiditas perusahaan biasanya juga akan digunakan oleh investor dan kreditur atau pemberi pinjaman untuk menentukan apakah perusahaan tersebut layak untuk diberi pinjaman atau suntikan dana.

Pentingnya rasio likuiditas

Perhitungan rasio likuiditas ini sangat penting bagi perusahaan karena terdapat berbagai fungsi dan manfaat yang menyertainya. Adapun fungsi dan manfaat rasio likuiditas ini antara lain:

Membantu mengidentifikasi kesehatan keuangan perusahaan

Melakukan analisis keuangan merupakan hal penting dalam menjalankan bisnis, dengannya Anda bisa mengetahui kesehatan keuangan perusahaan Anda sedini mungkin, mengukur keberhasilan atau mendeteksi potensi kerugian agar bisa segera diatasi. Rasio likuiditas menjadi salah satu elemen yang dapat menunjukkan hal tersebut. 

Membantu perencanaan keuangan yang lebih baik

Rasio likuiditas juga memungkinkan Anda untuk melihat serta membandingkan likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu. Anda bisa mengetahui mana aktiva lancar yang paling membantu perusahaan dalam memenuhi kewajiban dan mana yang justru membebani perusahaan. Sehingga Anda dapat mengevaluasi dan mengambil kesimpulan untuk memilih strategi serta langkah yang lebih efektif untuk meningkatkan rasio likuiditas perusahaan.

Menentukan kelayakan kredit

Seperti yang telah disebutkan diatas, rasio likuiditas digunakan untuk menilai dan mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban terutama yang sifatnya jangka pendek. Jika rasio likuiditas menunjukkan nilai yang bagus, maka ini dapat membuat kesempatan untuk mendapatkan dana pinjaman yang lebih besar dari kreditur semakin lebih mudah. Karena perusahaan Anda dianggap memiliki kemampuan untuk membayar hutang mereka kembali. Sebaliknya, jika nilai rasio likuiditas menunjukkan suatu ketidakstabilan keuangan maka hal ini dapat mendiskualifikasi perusahaan Anda dari memperoleh pinjaman.

Menentukan kelayakan investasi

Fungsi dan manfaat perhitungan rasio likuiditas selanjutnya adalah dapat menentukan kelayakan investasi. Seperti yang telah diketahui, ketika para investor ingin menyuntikkan dana kepada suatu perusahaan mereka tentu akan menganalisa perusahaan tersebut secara mendalam terlebih dahulu. Rasio likuiditas adalah salah satu elemen yang akan mereka gunakan untuk memastikan bahwa perusahaan sehat secara finansial dan layak untuk investasi mereka.

Jenis-jenis rasio likuiditas 

Rasio likuiditas ini dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

Rasio lancar/ current ratio

Rasio lancar (current ratio) adalah rasio likuiditas paling sederhana untuk dihitung dan diinterpreatasikan. Rasio yang satu ini digunakan untuk menganalisis kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo menggunakan ketersediaan aktiva lancar. Untuk menghitung rasio lancar sendiri dapat dilakukan dengan membagi aset lancar dengan kewajiban/ utang lancarnya.Rasio lancar yang dapat diterima bervariasi tergantung bidang industri. Tetapi umumnya umumnya antara 1,5 dan 3 untuk bisnis yang sehat. Jika rasio lancar perusahaan berada dalam kisaran ini, maka secara garis besar telah menunjukkan kekuatan keuangan jangka pendek yang baik. Sedangkan jika kewajiban lancar melebihi aset lancar (rasio lancar dibawah 1), maka perusahaan mungkin mengalami masalah dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Rasio cepat/ quick ratio

Rasio cepat (quick ratio) digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar total kewajiban menggunakan aset cepat untuk memadamkan atau menghentikan kewajiban lancar dengan segera. Aset cepat sendiri termasuk aset lancar yang mungkin dapat dengan cepat dikonversi menjadi uang tunai yang terdiri dari kas dan setara kas. Setara kas terdiri dari kepemilikan pasar uang, obligasi, surat-surat berharga dapat dijual untuk mendapatkan aset cepat. Sementara itu perusahaan juga pasti memiliki persediaan sebagai aset lancar, akan tetapi perhitungan rasio cepat ini mengecualikannya. Sebab persediaan merupakan aktiva lancar yang tingkat likuiditasnya kecil atau lambat.Untuk menghitung rasio cepat ini bisa memakai rumus: (aktiva lancar - persediaan) : hutang lancar

Rasio kas/ cash ratio

Terakhir, ada rasio kas. Rasio kas adalah rasio keuangan yang dapat digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan Anda untuk melunasi kewajiban Anda saat ini dengan uang kas. Untuk menghitungnya Anda hanya perlu menjumlahkan kas dan setara kas lalu membaginya dengan utang lancar. Sebenarnya, saat ini rasio kas kurang begitu bisa diandalkan untuk memperhitungkan likuiditas keuangannya. Pasalnya, jumlah kas yang berlebih seringkali dianggap sebagai hal yang tidak produktif karena tidak dimanfaatkan dengan baik.Selain itu, tidak bisa dipungkiri bahwa masih ada beberapa rumus rasio likuiditas lain yang mungkin Anda temui. Tetapi secara umum, rasio lancar, cepat, dan kas adalah beberapa rasio likuiditas akuntansi yang harus Anda kuasai.

Contoh sederhana perhitungan rasio likuiditas

Agar lebih jelas dalam memahami tentang rasio likuiditas, berikut ini kami sajikan contoh perhitungannya dengan studi kasus:PT KARYA SENTOSA memiliki aktiva lancar yang terdiri dari kas dan saldo bank sebesar Rp 150 juta, surat berharga Rp 50 juta, serta inventory Rp 30 juta. Sementara itu, PT KARYA SENTOSA juga memiliki utang lancar sebesar Rp 100 juta. Jadi, berapakah rasio lancar, rasio cepat, dan rasio kas PT KARYA SENTOSA?Jawab:

  1. Rasio lancar

150.000.000 : 100.000.000 = 1,5Rasio lancar 1,5 yang dimiliki PT KARYA SENTOSA mengartikan bahwa perusahaan mampu membayar utang lancar ketika jatuh tempo.

  1. Rasio cepat 

(150.000.000 - 30.000.000) : 100.000.000 = 1,2Rasio cepat dengan nilai lebih dari 1,0 menunjukkan bahwa perusahaan telah memiliki kemampuan yang baik dalam memenuhi kewajibannya.

  1. Rasio kas 

(150.000.000 + 50.000.000) : 100.000.000 = 2Itulah penjelasan mengenai rasio likuiditas mulai dari pengertian, fungsi dan manfaat, jenis-jenis hingga contoh sederhana perhitungannya. Saat ini banyak software akuntansi yang menawarkan bantuan untuk mengevaluasi kesehatan uang perusahaan. Seperti salah satunya Ukirama ERP . Untuk info selengkapnya mengenai produk ini, silahkan hubungi kontak kami sekarang juga!


You Might Also Like