BEP adalah kondisi di mana total pendapatan sama dengan total biaya, sehingga bisnis belum menghasilkan keuntungan, tetapi juga tidak mengalami kerugian.
BEP adalah kondisi ketika pendapatan total dari penjualan sama dengan total biaya yang dikeluarkan oleh bisnis. Dalam situasi ini, bisnis tidak mengalami keuntungan maupun kerugian. BEP biasanya dihitung dalam unit produk yang harus dijual atau dalam bentuk pendapatan minimum yang harus dicapai.
ERP penting untuk bisnis konstruksi karena mengintegrasikan manajemen proyek, anggaran, dan sumber daya dalam satu sistem, meningkatkan efisiensi, transparansi, serta meminimalkan risiko kesalahan.
Break Even Point (BEP) adalah titik kritis dalam bisnis total pendapatan sama dengan total biaya, sehingga bisnis tidak mengalami keuntungan maupun kerugian. Dalam bisnis jasa, menghitung BEP penting untuk menentukan berapa lama perusahaan harus bertahan, sampai mencapai titik balik modal.
BOP adalah biaya yang tidak berkaitan langsung dengan biaya produksi unit atau jasa (Law & Owen, 2010). Biaya ini tidak termasuk biaya langsung seperti tenaga kerja dan bahan baku.
Jenis proyek konstruksi meliputi konstruksi gedung, perumahan, rekayasa berat (infrastruktur seperti jalan dan jembatan), serta industri (pabrik dan fasilitas energi) dengan peran vital dalam pembangunan dan ekonomi.
BEP menunjukkan jumlah minimum penjualan yang harus dicapai untuk menutup biaya tanpa mengalami kerugian. Semakin rendah BEP, semakin cepat bisnis bisa mulai menghasilkan keuntungan. Artikel ini membahas lima cara efektif yang dapat kamu terapkan untuk menurunkan BEP, sehingga bisnis kamu lebih cepat mencapai profitabilitas.