Saat ini transaksi bank sudah menjadi makanan sehari-hari di kalangan pekerja maupun pebisnis, termasuk Anda. Layanan yang mudah dan dapat dilakukan dimana saja, membuat banyak orang menggunakan jasa perbankan. Jika Anda perhatikan pada buku bank dan mutasi rekening, akan ada keterangan debit dan kredit pada bagian atas buku atau laporan tersebut.
Jika diperhatikan, bila ada penambahan uang akan tertera di kredit bukan tertera di debit. Sedangkan bila ada pencatatan pengurangan uang justru diletakan di bagian debit.
Jika Anda pelajari dalam sistem pencatatan akuntansi dasar, bila terjadi penambahan pada akun kas (cash) akan dimasukan pada sisi debit, dan bila terjadi pengurangan atau pengeluaran uang, maka akan dimasukan pada sisi kredit. Pada bank pencatatan berbeda, karena bank mencatat dari sisi bank, bukan dari sisi nasabah. Buku tabungan dan mutasi yang Anda cetak merupakan history pencatatan untuk bank.
Jadi, ketika Anda menabung uang di bank, artinya bank menerima titipan uang dari Anda yang artinya bank mempunyai hutang kepada Anda. Sedangkan jika Anda menarik uang tunai, artinya hutang bank pada Anda berkurang. Itulah kenapa pada bank penambahan kas masuk dalam kredit dan pengurangan kas masuk dalam debit.
Untuk definisi dari debit dan kredit pada bank sendiri sama dengan definisi debit dan kredit pada pencatatan dasar akuntansi. Hanya berbeda sudut pandangan pencatatannya. Sampai disini, tahukan Anda apa itu debit dan kredit? Kami akan ulas secara lengkap untuk Anda!
Definisi Debit dan Kredit
Debit adalah pencatatan akuntansi pada laporan keuangan yang terjadi ketika menambah nilai aset yang di dampingi dengan pengurangan nilai hutang atau kewajiban dan nilai modal. Biasanya, debit diletakkan pada sebelah kiri.
Kredit adalah pencatatan akuntansi pada laporan keuangan yang terjadi ketika jumlah hutang dan modal mengalami penambahan, di dampingi dengan pengurangan pada nilai aset. Biasanya kredit diletakan di sebelah kanan.
Perbedaan Debit dan Kredit
Anda dapat melihat contoh klasifikasi akun dibawah ini, untuk semakin memudahkan melihat perbedaan debit dan kredit pada setiap akun.
Tipe Akun | Debit | Kredit |
Aset atau aktiva | Bertambah | Berkurang |
Liabilitas atau kewajiban | Bertambah | Berkurang |
Ekuitas atau modal | Berkurang | Bertambah |
Pendapatan | Berkurang | Bertambah |
Beban dan biaya | Bertambah | Berkurang |
Sederhananya, penempatan debit dan kredit selalu berlawanan. Debit bersifat menambah atau mengurangi sesuatu yang menguntungkan perusahaan, sedangkan kredit bersifat menambah atau mengurangi segala sesuatu yang membutuhkan pengeluaran aset.
Contoh Debit Dan Kredit Pada Pencatatan Dasar Akuntansi
Jika sampai sini Anda masih bingung mengenai debit dan kredit, berikut kami berikan contoh pada pencatatan dasar akuntansi.
Aset atau Aktiva
Aset atau aktiva biasanya dibagi lagi menjadi dua, yaitu aset lancar atau aset bergerak dan aset tidak lancar atau aset tidak bergerak. Biasanya dalam klasifikasi aset, terdapat akun kas, kendaraan, tanah, sewa dibayar dimuka, piutang dagang dan lain sebagainya. Contoh kasus: Pada tanggal 5 April 2018, perusahaan A membayar hutang nya kepada perusahaan Anda lunas sebesar Rp. 90,000,000. Maka Anda dapat mencatat sebagai berikut:
5 April 2018 Kas
Piutang Dagang
Rp. 90,000,000
Rp. 90,000,000
Seperti penjelasan di atas, pada akun dalam aset atau aktiva, jika mengalami penambahan dicatat di debit. Pada kasus ini perusahaan Anda mendapatkan uang tunai yang menambah kas. Karena kas bertambah maka harus diletakan pada debit. Piutang dagang otomatis berkurang, karena termasuk aset, maka Anda harus mengurangi nilainya dan termasuk dalam kredit.
Liabilitas atau Kewajiban
Akun yang termasuk dalam liabilitas atau kewajiban adalah hutang dagang. Contoh kasus, pada tanggal 6 April 2018 perusahaan Anda membeli bahan baku dari perusahaan B sebesar Rp. 20,000,000 dan baru akan dibayar pada bulan depan. Maka jurnal yang harus dibuat adalah sebagai berikut:
6 April 2018
Persediaan bahan baku
Hutang dagang
Rp. 20,000,000
Rp. 20,000,000
Hutang dagang termasuk dalam klasifikasi liabilitas dan kewajiban, sedangkan bahan baku yang Anda dapat menjadi aset.
Ekuitas Atau Modal
Penambahan ekuitas atau modal sebenarnya jarang terjadi pada perusahaan selain perusahaan terbuka. Contoh kasus, pada tanggal 3 Januari 2018 Anda dan 2 teman Anda membangun bisnis bersama, masing-masing menyumbangkan modal sebesar Rp. 20,000,000; Rp. 25,000,000 dan Rp. 30,000,000. Maka jurnal yang harus dibuat adalah sebagai berikut:
3 Januari 2018
Kas
Modal Anda
Rp. 75,000,000
Rp. 20,000,000
Modal A
Modal B
Rp. 25,000,000
Rp. 30,000,000
Pendapatan
Contoh kasus, Pada tanggal 5 Januari 2018 toko pelangi membeli barang hasil produksi perusahaan Anda sebanyak 5 dos dengan jumlah total Rp. 50,000,000 dan dibayar lunas saat itu juga. Maka penempatan debit dan kredit adalah sebagai berikut:
5 Januari 2018
Kas/Penjualan
Pendapatan
Rp. 50,000,000
Rp, 50,000,000
Beban
Beban merupakan biaya yang harus Anda keluarkan karena dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Contoh kasus, pada tanggal 5 februari 2018 dibayarkan gaji karyawan dengan total Rp. 13,000,000. Maka jurnal umumnya sebagai berikut;
5 Februari 2018
Beban Gaji
Kas
Rp. 13,000,000
Rp. 13,000,000
Contoh Debit Dan Kredit Pada Buku Bank
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pencatatan debit dan kredit dalam buku bank dan mutasi atau rekening koran adalah melihat dari sudut pandang bank, buka nasabah. Berikut beberapa contoh kasus yang mempengaruhi debit dan kredit pada buku tabungan Anda.
6 Januari 2018 Anda menabung di bank sebesar Rp. 40,000,000
8 Januari 2018 Anda mendapatkan transfer dari saudara sebesar Rp. 20,000,000
11 Januari 2018 Anda membeli barang dan membayar melalui m-banking sebesar Rp. 1,000,000
19 Januari 2018 Anda mentransfer untuk orang tua sebesar Rp. 5,000,000
Tanggal | Sandi | Mutasi (rupiah) | Saldo | ID | |
Debit | Kredit | ||||
06/01/18 | ABC | Rp. 40,000,000 | Rp. 40,000,000 | 0900 | |
08/01/18 | DEF | Rp. 20,000,000 | Rp. 60,000,000 | 0900 | |
11/01/18 | GHI | Rp. 1,000,000 | Rp. 59,000,000 | 0901 | |
19/01/18 | JKL | Rp. 5,000,000 | Rp. 54,000,000 | 0900 |
Itulah pengertian dan beberapa perbedaan serta contoh dari debit dan kredit pada pencatatan dasar akuntansi dan pada buku bank. Sebenarnya tidak ada perbedaan debit dan kredit pada keduanya, hanya dilihat dari sudut pandang mana. Semoga membantu!