Strategi Bisnis Konsinyasi Di Tengah Pandemik Covid-19

strategi_bisnis_konsinyasi_ditengah_pandemik_covid

<Pandemi Covid-19 yang melanda dunia di tahun 2020 membuat banyak bisnis mengalami kesulitan menjual produknya. Mulai dari pembatasan sosial yang menghambat banyak orang berbelanja ke toko, hingga daya beli yang menurun karena banyaknya karyawan di PHK. Tak terkecuali hal itu menjadi tantangan para pelaku bisnis konsinyasi. Bisnis konsinyasi adalah sistem penjualan dengan menitipkan produk tertentu ke toko atau warung, dengan harapan akan banyak orang tertarik membelinya. Kebanyakan sistem ini dipakai oleh para pedagang besar, mereka melakukan marketing sekaligus penyaluran produk ke para konsumen melalui toko atau warung para pedagang yang lebih kecil. 

Selektif Memilih Toko 

Memang benar kalau menitipkan produk ke semakin banyak toko maka akan semakin besar peluangnya untuk terjual, tapi bukan berarti Anda bisa sembarangan memilih toko. Karena kita pahami kalau di kondisi pandemi seperti sekarang, tak semua toko dikunjungi pembeli. Mengingat daya beli pasar juga menurun, membuat mereka cenderung membeli barang-barang yang memang penting. Salah satu toko yang masih cukup survive di tengah pandemi adalah toko sembako. Karena masyarakat tetap butuh membeli bahan makanan pokok untuk bertahan hidup. Sehingga produk Anda masih berpeluang terjual ketika dilihat oleh para pembeli di toko mereka. Selain tentunya juga memperhatikan produk yang sudah dijual di toko tersebut. Karena jika ada produk sejenis dari pesaing, peluang barang Anda terjual akan semakin kecil. Hal berikutnya yang Anda juga perlu pertimbangkan dalam menitipkan produk adalah lokasi toko. Pastikan kalau memang lokasinya terjangkau oleh pangsa pasar Anda. Hal ini biasanya akan lebih mudah jika produk Anda masih satu kelompok dengan produk warung tempat Anda menitipkan barang. Misalkan Anda menitipkan makanan ringan di warung kelontong yang juga menjual aneka jajanan dan snack. 

Diskon Never Die!

Pahamilah bahwa diskon akan selalu menarik, termasuk di masa pandemi. Apalagi untuk orang-orang yang pendapatannya menurun, harga produk yang lebih murah akan sangat berarti untuk mereka. Karenanya jangan ragu untuk menggunakan strategi ini juga dalam bisnis konsinyasi yang Anda jalankan, misalkan memberikan diskon ketika membeli dalam jumlah lebih banyak. Memang benar kalau itu berefek pada margin yang lebih tipis, tapi tentu saja itu masih lebih baik dibandingkan produk Anda hanya terjual sedikit. Apalagi jika produk Anda tipe yang cepat membusuk seperti makanan ringan misalnya. Ketika produk yang tak terjual akhirnya membusuk atau rusak, Anda justru akan rugi lebih banyak. Selain menarik untuk para pembeli, strategi ini pun juga bisa dimanfaatkan untuk merayu para pemilik warung. Mengingat tak semua dari mereka mau menerima barang konsinyasi. Dengan adanya diskon, yang membuat peluang produk terjual lebih tinggi, mereka pun lebih besar peluangnya untuk mendapatkan keuntungan dari bagi hasil atau laba yang disepakati. 

Pelajari Selera Pasar Ter-Update

Ini juga menjadi strategi yang penting untuk dilakukan oleh bisnis konsinyasi, yakni terus mencari tahu selera pasar terbaru. Terutama jika Anda menjalankan konsinyasi untuk produk yang cenderung berubah-ubah selera pasar, misalnya fashion. Meskipun barang Anda bagus-bagus, tapi jika selera pasar berbeda, produk Anda juga peluangnya kecil untuk terjual. Anda bisa mendapatkan banyak informasi berharga tentang selera pasar terbaru dari pemilik toko. Tentu saja, karena mereka yang berinteraksi secara langsung dengan pelanggan, termasuk mendengarkan setiap kebutuhan dan keinginan mereka terkait produk. Karenanya usahakan untuk menjalin hubungan baik dengan pemilik toko, dengan begitu mereka pun tak akan segan untuk memberikan banyak informasi kepada Anda. Pahami juga bahwa pandemi covid-19 membuat perilaku pasar berubah dalam pembelian produk. Misalkan karena mereka pendapatannya menurun, maka kemudian cenderung mencari produk fashion yang kualitasnya menengah ke bawah. Jika Anda ingin tetap survive, maka lebih baik menyesuaikan hal itu. Meski Anda menjual produk kelas menengah atas, Anda bisa menjual produk edisi khusus pandemi dengan harga yang lebih terjangkau. 

Melakukan Pengembangan Penjualan 

Ketika masa pandemi yang membuat penjualan produk cenderung menurun, itu artinya Anda perlu menambah jumlah toko jika ingin mendapatkan keuntungan yang sama. Misalkan biasanya Anda mendapatkan omset sebesar 10 juta, lalu karena pandemi turun menjadi 6 juta, maka supaya Anda mendapatkan 4 juta untuk menutupi kekurangan, Anda perlu mencari toko baru untuk menitipkan produk. Meskipun terdengar sederhana, tapi perlu diperhatikan bahwa strategi ini membawa konsekuensi. Pertama, dengan semakin banyaknya toko, maka Anda juga membutuhkan semakin banyak aktivitas transportasi untuk pengiriman barang. Termasuk dengan kurir, jika Anda tak mengirimkannya sendiri. sehingga pastikan keuangan bisnis Anda memungkinkan untuk menangani kebutuhan tersebut. Hal kedua yang perlu juga diperhatikan adalah bahwa pandemi ini diusahakan oleh berbagai pihak, pemerintah, pekerja bidang kesehatan, dan elemen lainnya supaya selesai. Artinya ada kemungkinan pandemi ini berhenti dan daya beli masyarakat membaik. Hal itu berpeluang menaikkan tingkat penjualan produk Anda yang dititipkan ke toko-toko. Ketika toko tempat Anda menitipkan produk lebih banyak, otomatis juga semakin besar permintaan pasar nantinya dibanding sebelum pandemi. Karena itu pastikan bisnis Anda juga siap untuk menghadapi permintaan pasar yang lebih tinggi, entah itu dari kapasitas produksi, pembelian stok dari pemasok maupun kapasitas distribusi barang. Sehingga bukan justru nantinya bisnis Anda merugi ketika semuanya sudah membaik. 

Pelajari Momen Spesial 

Kita tahu ada momen-momen tertentu yang berpengaruh secara langsung terhadap perilaku pembelian produk. Misalkan saja seperti hari raya idul fitri untuk para muslim, membuat masyarakat cenderung banyak membeli kue kering untuk hidangan lebaran. Hal ini tentunya menjadi perhatian khususnya bagi Anda yang menjalankan bisnis konsinyasi dengan produk makanan ringan. Jika Anda biasanya membuat makanan ringan secara umum, Anda bisa menggantinya dengan jenis kue kering yang banyak dihidangkan ketika lebaran seperti jenis nastar dan kastengel. Hal itu akan memberikan peluang yang lebih besar untuk produk Anda terjual. Akhirnya tentu saja menjadi udara segar di tengah sulitnya kondisi bisnis selama masa pandemi Covid-19. Itulah beberapa strategi untuk Anda yang menjalankan bisnis konsinyasi di tengah pandemi. Meskipun situasinya sulit, hal yang terpenting adalah Anda tak menyerah untuk mencoba. Karena siapapun yang berusaha dengan sungguh-sungguh, termasuk berani menjalankan strategi bisnis baru, selalu memiliki peluang yang lebih baik daripada mereka yang pasrah terhadap kondisi. Semoga bermanfaat!


You Might Also Like