Strategi Pengambilan Barang di Gudang Untuk Meningkatkan Efisiensi Kerja

strategi_pengambilan_barang_di_gudang_untuk_meningkatkan_efisiensi_kerja

Konsumen pasti selalu menginginkan barang yang dipesan cepat sampai. Namun jika Anda sebagai pemilik usaha masih memiliki kendala yaitu lambatnya proses packing atau pengambilan barang dari gudang,tentu hal tersebut akan menghambat penghasilan usaha anda. Selain itu, bisa saja para konsumen merasa tidak puas dengan pelayanan anda karena lambatnya proses packing dan pengiriman sehingga mungkin saja mereka beralih ke brand kompetitor anda,yang mana itu akan membuat usaha anda menjadi rugi.Anda tidak ingin semua itu terjadi, bukan? oleh karena itu Anda diharuskan memutar otak bagaimana mengatasi permasalahan ini agar tidak mempengaruhi pendapatan usaha anda. Bila anda masih bingung bagaimana caranya agar strategi pengambilan barang di gudang bisa menjadi lebih efisien. Simak artikel tentang strategi pengambilan barang di gudang untuk meningkatkan efisiensi kerja dibawah ini.

  1. Pilih beberapa pesanan sekaligus

Baik pesanan terpisah atau pesanan seluruhnya, Anda harus mempertimbangkan untuk memilih beberapa pesanan secara bersamaan. Dengan melakukan hal itu, Anda mengurangi total waktu perjalanan yang diperlukan bagi petugas pengambil pesanan untuk menyelesaikan pekerjaannya.Ada dua strategi dasar yang tersedia: Pemilihan Berkelompok atau Tumpuk dan Sortir.Pemilihan BerkelompokPada Pemilihan Berkelompok, setiap pesanan memiliki wadah pengambilannya masing-masing (mis. palet atau tas gendong) dan sistem manajemen gudang (warehouse management system/WMS) mengarahkan petugas pengambil ke wadah pengambilan yang benar berdasarkan baris pesanan.Tumpuk dan SortirMenurut strategi Tumpuk dan Sortir, petugas pengambil memilih jumlah total untuk sekumpulan pesanan, yang kemudian diurutkan ke hilir secara mekanis (mis., Sistem sortasi) atau manual. Memang memilih lebih dari satu pesanan sekaligus dapat meningkatkan risiko kesalahan pemetikan. Namun fungsi WMS berjalan jauh untuk mengurangi risiko ini.

  1. Mempertahankan penempatan/slotting

Jika dibiarkan tak tersentuh begitu saja, penempatan produk terdegradasi dari waktu ke waktu. SKU mengubah profil pengiriman. Perusahaan menambahkan dan menghapus SKU, dan awak gudang mengubah cara penyelesaiannya. Pada akhirnya, kita mengatur barang ke tempat yang mudah untuk memperbaiki masalah jangka pendek tanpa mempertimbangkan konsekuensi jangka panjangnya. Studi menunjukkan bahwa gudang tertentu memiliki 50% SKU-nya di slot/posisi yang salah. Penempatan yang buruk mengakibatkan berkurangnya produktivitas pengambilan pesanan di gudang sebanyak 20%. Sehingga sebaiknya jika anda masih merasa penempatan SKU nya masih diposisi yang salah. Segera ubahlah menjadi posisi yang benar.

  1. Melepaskan pesanan dengan cerdik

Dalam kondisi di mana Pemilihan Berkelompok menjadi  prosedur operasi standar, WMS Anda akan memiliki kesempatan untuk membuat kelompok pesanan yang efisien dengan kolam pesanan terbesar. Biarkan pesanan terbentuk dalam antrian sampai memasuki saat terakhir waktu pengiriman.Dengan kata lain, pesanan nanti akan dikirim sekaligus karena sebelumnya sudah dikelompokkan. Ini akan menghemat sangat banyak waktu dalam proses pengiriman. Sehingga anda tidak perlu membuang waktu lebih banyak lagi hanya untuk mengirim semua barang pesanan konsumen.

  1. Hilangkan baris pesanan yang tak terpakai

Sistem manajemen gudang umumnya menciptakan tugas kerja dengan membangun kotak ukuran terbesar untuk sebuah wadah, baik itu palet, jinjing, atau karton pengiriman.Baris Pemesanan Tak Terpakai terjadi ketika bagian dari pesanan dipotong dari tugas kerja dan ditempatkan ke dalam tugas baru.Seringkali, Baris Pemesanan Tak Terpakai ini menciptakan alur perjalanan tetap yang sama untuk tugas pengambilan yang lebih sederhana, yang akhirnya membuat produktivitas pengambilan pesanan menjadi rendah.Tinjau ulang algoritma yang membuat tugas kerja di WMS Anda. Apakah ada pengaturan toleransi yang memungkinkan Anda melebihi batas kotak agar pesanan tetap terjaga?Jika ya, pastikan itu benar dikerahkan. Jika tidak, cari tahu seberapa sering hal itu terjadi (yang mungkin lebih sering dari yang Anda duga) dan kemukakan masalah ini di pertemuan petugas yang menjalankan WMS secepatnya. 

  1. Pengambilan Penempatan Barang yang Dinamis dan Mengambang

Berapa banyak basis SKU Anda aktif pada hari atau minggu tertentu? Untuk beberapa pusat distribusi, bisa jadi hanya 50%. Petugas pengambil pesanan mungkin melewatkan sejumlah SKU pada jalur pengambilan yang tidak akan aktif untuk beberapa lama. Jika kita bisa menghapus SKU-SKU itu dari garis petugas pengambil dan hanya mengurus yang aktif, garis pesanan bisa secara dramatis akan menjadi lebih pendek dan efektif.Intinya, Sistem Muat Mini (mini-load system) bekerja berdasarkan prinsip ini: menyimpan berbagai variasi dan hanya menyediakan SKU yang dibutuhkan segera. Jika Sistem Muat Mini membutuhkan lebih banyak modal daripada yang ingin Anda belanjakan, cobalah memanfaatkan WMS Anda untuk mendukung penempatan dinamis dimana hanya kebutuhan SKU aktif hari itu yang diisi ulang pada jalur pengambilan.Itu tadi artikel pembahasan tentang bagaimana strategi pengambilan barang di gudang untuk meningkatkan efisiensi kerja agar usaha anda bisa berjalan lebih efektif khususnya di bagian pengambilan barang dari gudang. Semoga bermanfaat.


You Might Also Like