banner iklan

Strategi Perencanaan Arus Kas (Cash Flow) untuk Bisnis Distributor

strategi_perencanaan_arus_kas_untuk_bisnis_distributor

Arus kas (cash flow) adalah salah satu indikator keberhasilan sebuah perusahaan dalam mengelola bisnisnya. Jangan sampai aliran dana yang masuk dan aliran dana keluar tidak seimbang sehingga perusahaan menjadi goyah. Nah, di sinilah strategi perencanaan arus kas sangat diperlukan, tak terkecuali untuk perusahaan distribusi atau distributor.

Arus kas sendiri adalah aliran uang masuk dan uang keluar perusahaan. Dalam sebuah perusahaan, biasanya terdapat laporan arus kas untuk mengetahui sejauh mana aliran uang ini seimbang dan menunjukkan hasil positif. Sebelum merancang sebuah bisnis, biasanya pengusaha beserta jajaran manajer keuangan akan merancang strategi perencanaan arus kas.

Seperti yang telah dibahas sebelumnya pada artikel “Cara Membuat Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) Perusahaan”, laporan arus kas ini dibuat demi mencapai tujuan:

  • Prediksi arus kas mendatang

  • Menentukan kapabilitas perusahaan dalam membayar kewajiban perusahaan.

  • Landasan pengambilan keputusan untuk perusahaan.

  • Laporan laba bersih perusahaan.

Selain itu, laporan arus kas juga memberikan manfaat seperti menginformasikan kemampuan entitas suatu perusahaan, kemampuan perusahaan dalam membayar dividen dan dalam memenuhi kewajibannya, serta menginformasikan data mengenai dana masuk atau keluar serta laba bersih.

Memang, setiap perusahaan berpotensi mengalami cash flow gap, yang artinya perusahaan kekurangan cadangan kas pada waktu kas harus keluar. Misalnya saja ketika tagihan datang namun pelanggan belum waktunya melakukan pembayaran. Kegiatan operasional bisa terhambat jika ini tidak diperhitungkan sebelumnya.

Jika ini dibiarkan secara terus menerus, maka beberapa akibat fatal bisa mengintai bisnis Anda. Gaji karyawan tak terbayar, bahan baku perusahaan tak terbeli, sewa toko bahkan bisa jadi tak terbayar. Seperti kata Robert kiyosaki yang dikutip DokterBisnis, arus kas adalah raja dari sebuah bisnis.

Strategi perencanaan arus kas untuk distributor sebenarnya tak jauh berbeda dengan bisnis lain. Dalam menerapkan strategi perencanaan arus kas sendiri Anda harus memperhatikan tiga hal, yaitu:

  1. Prioritas Jangan sampai kas Anda dipakai untuk sesuatu yang justru tidak penting. Pikirkan urgensi dan utilitas pengeluaran. Misalnya: tabungan, cicilan hutang, premi asuransi dan biaya hidup.

  2. Pengendalian Ini adalah bagian yang cukup sulit karena pengusaha seringkali kesulitan membedakan kebutuhan dan keinginan. Pengendalian dapat pula dikatakan dengan penghematan. Namun jangan sampai pula pengendalian justru menggerogoti usaha Anda sendiri. Misalnya saja melakukan penghematan dengan memangkas gaji karyawan sehingga kesejahteraan mereka berkurang. Pengendalian bisa dilakukan dengan cara pemangkasan sesuatu yang tak diperlukan. Misalnya saja berlangganan televisi kabel atau WiFi. Anda juga perlu melakukan substitusi, yang artinya mengganti sesuatu yang fungsinya sama dengan harga yang lebih murah. Yang terakhir adalah mengurangi frekuensi. Misalnya saja mengurangi makan-makan bersama karyawan yang awalnya seminggu sekali menjadi dua minggu sekali.

  3. Alat Pembayaran Alat pembayaran lebih baik menggunakan uang tunai untuk mengurangi kewajiban membayar hutang melalui kartui kredit atau alat hutang lainnya.

Nah, setelah tiga hal tersebut sudah Anda pahami, maka arus kas Anda harus memenuhi beberapa kriteria. Kriteria ini tentu harus bisa dipenuhi guna berjalannya usaha dengan baik.

  1. Operating cash flow positif Tentu ini menunjukkan bahwa bisnis Anda dalam keadaan baik. Jangan sampai beban kas keluar justru lebih besar dari pendapatan. Cek apakah biaya yang timbul sudah efisein? Cek apakah banyak stok barang yang menumpuk di gudang dan bisakah dilakukan retur? Cek apakah jatuh tempo ke supplier bisa lebih panjang? Dan cek apakah harga jual barang sudah sesuai?

  2. Operating Cash Flow harus sama atau lebih besar dari laba Jika memang lebih kecil dari laba, dicek apakah piutang penyebabnya? Jika memang ya, maka waktu jatuh tempo piutang harus diperpendek.

  3. Operating Cash Flow harus lebih besar dari investing cash flow Jika lebih kecil, maka Anda bisa jadi terlalu banyak hutang. Anda bisa menjual aset yang tak terpakai.

  4. Trend operating cash flow harus naik tiap tahunnya Artinya, perkembangan bisnis bisa dilihat dari sini. Bila memang selalu naik, maka bisnis Anda berjalan lancar.

Lalu bagaimana bila arus kas perusahaan mulai tak stabil? Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan.

: Tentu ini harus dilakukan. Buang pengeluaran yang tak perlu. Anda bisa melakukan pemangkasan atau subsitusi yang sebelumnya telah diuraikan.

: Lakukanlah penjualan dengan efektif agar pendapatan meningkat. Lakukan inovasi pada produk ataupun promosi.

: Lakukan investasi atau pengembangan usaha yang potensi selling-outnya kuat. Jangan lupa analisa apakah bisnis tersebut berpotensi menguntungkan atau tidak. Ukur pula kekuatan finansial perusahaan.

: Tumbuhkan kekuatan dalam struktur organisasi perusahaan atau pengembangan informasi serta manajemen yang tepat.

: Ini berkaitan dengan sumber daya manusianya. Tingkatkan kredibilitas dan kapabilitas SDM bila memungkinkan.

Nah, untuk memudahkan anda dalam merencanakan cash flow, akan lebih baik jika anda menggunakan sistem yang terintegrasi seperti Ukirama ERP. Sistem ERP ini mampu mencatat, menganalisa dan mengatur keuangan dan akuntansi bisnis anda dengan berbagai fitur dan layanan yang ditawarkan. Beberapa fitur keren dari Ukirama ERP adalah manajemen stok termasuk proses stock opname, pembelian, penjualan, pengelolaan SDM, manufaktur, reparasi hingga sistem akuntansi. Tidak hanya itu, Ukirama ERP juga menampilkan laporan secara terperinci dan terintegrasi.

Untuk informasi lebih lengkap mengenai Ukirama ERP dapat dilihat di lanjut mengenai Ukirama ERP di sini .

Demikian strategi perencanaan arus kas yang bisa Anda terapkan. Semoga membantu.


You Might Also Like