Bagi para akuntan tentunya metode ABC atau yang biasa disebut Activity Based Costing tentu sudah tidak asing didengar. Namun bagi beberapa orang, isitilah ini masih awam. Jangan khawatir! Disini Anda akan menerima informasi valid mengenai ABC yang bisa diterapkan untuk bisnis Anda.


Definisi Activity Based Costing 

Activity Based Costing (ABC) adalah salah satu metode menghitung biaya yang dikeluarkan untuk suatu produk, termasuk setiap aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan produk. Biaya dari aktivitas ini akan dihitung dan dimasukan dalam Harga Pokok Penjualan (HPP) produk yang akan dijual.


Biasanya perusahaan yang menggunakan metode ABC adalah perusahaan yang ingin menekan biaya atau aktivitas yang tidak diperlukan. Metode ini sudah banyak digunakan saat ini. Dalam menghasilkan suatu produk dibutuhkan banyak aktivitas. Dan untuk menentukan HPP tentu selain menghitung harga beli bahan mentah atau harga beli bahan baku, perusahaan harus menghitung setiap aktivitas yang dikeluarkan untuk menjadikan 1 produk tersebut. Dengan menggunakan metode ABC, perusahaan bisa menghitung dengan rinci HPP produk, dengan menambahkan biaya dari aktivitas yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan produk.


Badan Usaha Yang Cocok Menggunakan ABC

Metode ini dapat diterapkan di berbagai jenis usaha, seperti perusahaan manufaktur, badan usaha dengan aktivitas jual beli, bahkan sudah ada yang mencoba menerapkan pada perusahaan jasa. Jika Anda ingin mengetahui apakah ABC ini efektif untuk perusahaan Anda, maka berikut ciri-ciri perusahaan yang disarankan menggunakan ABC:

  1. Ragam produk yang dihasilkan

Jika badan usaha Anda menghasilkan berbagai macam produk, maka sangat disarankan menggunakan metode ABC. Banyaknya jenis produk berarti memiliki banyak aktivitas yang berbeda dalam setiap produk untuk menghasilkan barang yang siap dijual.


  1. Persaingan harga jual

Biasanya, beberapa harga jual produk dihasilkan dari analisa harga produk saingan. Perusahaan tidak bisa bebas menentukan harga jual karena banyaknya kompetitor yang menjual produk serupa. Bila perusahaan Anda mengalami peristiwa ini, metode ABC sangat tepat jika digunakan. Dengan metode ini, perusahaan dapat menekan biaya aktivitas yang sekiranya tidak perlu, sehingga profit dari suatu produk dapat lebih maksimal diterima oleh perusahaan.


  1. Keputusan strategi

Semakin banyak suatu strategi untuk pengambilan keputusan bagi suatu produk, maka semakin perlu menggunakan metode ABC. Strategi yang dimaksut adalah cara-cara yang perusahaan gunakan untuk penjualan produk. Misalkan dengan melakukan pemasaran melalui iklan, maka ada yang namanya biaya iklan atau dengan cara memberikan bonus, maka ada biaya lain lagi yang harus dimasukan dalam 1 produk supaya tidak rugi.


  1. Pertumbuhan biaya

Coba hitung pertumbuhan biaya perusahaan Anda setiap tahun. Jika pertumbuhannya cukup tinggi, akan sulit dalam mengalokasikan biaya. Bahkan mungkin perusahaan akan mengalami peningkatan distorsi biaya. Situasi ini menyarankan Anda untuk mulai memikirkan ABC sebagai solusi penekanan biaya dan menekankan resiko rugi.



  1. Biaya overhead yang tinggi

Jika biaya overhead tinggi, maka perusahaan akan sulit untuk mengalokasikan biaya. Sekalipun biaya dari aktivitas ini tidak termasuk dalam pembuatan produk atau jasa, namun berperan penting untuk kelangsungan kegiatan operasional perusahaan. Tentunya biaya-biaya ini ditutup dan dibayar dari hasil profit 1 produk dan jasa. Misalkan biaya untuk sewa lahan, biaya sewa alat atau kendaraan dan lain sebagainya.


  1. Memiliki banyak divisi

Perusahaan yang sudah besar biasanya memiliki banyak divisi untuk menjalankan kegiatan operasionalnya. Ada divisi marketing, divisi keuangan, divisi pembelian material, divisi ekspor impor dan lainnya. Setiap produk tentunya sudah ada beban biaya dari setiap divisi. Jumlah divisi yang cukup banyak memungkinkan Anda untuk menggunakan metode ABC sebagai solusi beban yang harus ditanggung 1 produk.


Kegunaan Model Akuntansi Activity Based Costing (ABC)

Adapun kegunaan dari model ABC ini cukup banyak, antara lain:

  1. Membantu pihak manajemen perusahaan untuk pengambilan keputusan. Misal, dalam hal memutuskan apakah akan memakai bahan A atau bahan B, akan menggunakan harga jual sekian atau sekian, apakah perlu menggunakan pemasaran iklan atau pemasaran lewat marketing, dan keputusan lainnya. Sebab pihak manajemen yang tahu betul biaya yang dibebankan pada 1 produk untuk dapat menghasilkan harga yang dapat bersaing di pasaran dengan kualitas sebaik mungkin.


  1. Dapat menentukan harga jual dengan efektif sehingga menekan resiko rugi dan dapat bersaing dengan harga di pasaran.


  1. Membantu manajemen memperbaiki analisis biaya, sehingga memungkinkan pihak produksi untuk meningkatkan jumlah produk yang akan dijual.


  1. Dengan analisis dari pihak manajemen dapat meningkatkan jiwa kompetitif, sehingga dapat membantu produk yang dihasilkan untuk memilih kembali dan melakukan rekayasa ulang proses produksi dengan menggunakan bahan baku atau bahan mentah yang lebih baik. Hasilnya adalah Anda mendapatkan produk yang memiliki mutu dan kualitas lebih baik dari sebelumnya untuk dijual.


  1. Metode akuntansi ABC dapat membantu manajemen melakukan analisis yang lebih akurat untuk menentukan volume produksi yang dibutuhkan untuk mencapai titik Break Even Point (BEP).


Cara Perhitungan Model Akuntansi ABC

Supaya memudahkan Anda untuk lebih mengerti tentang metode akuntansi berbasis aktivitas ini, kami akan menyertakan contoh kasus perhitungan metode ABC.


PT. Jalan Terus memproduksi 2 barang yaitu sepatu dan sandal. Berikut data keuangan yang terhimpun untuk masing-masing produk:

Keterangan

Jenis Barang

Sepatu

Sandal

Volume Produksi (Unit)

1,000

2,000

Harga Jual (Rupiah)

Rp. 20,000

Rp. 10,000

Biaya Utama (Rupiah)

Rp. 10,000

Rp. 5,000

Jam Kerja Langsung

500 Jam

1,000 Jam


Data dari hasil identifikasi manajemen menunjukan aktivitas dan biaya yang dianggarkan adalah sebagai berikut:

Aktivitas

Anggaran

Aktivitas

Rekayasa

Rp. 100,000

Jam

Set up

Rp. 500,000

Jam

Mesin

Rp. 2,000,000

Jam

Packaging

Rp. 200,000

Jumlah



Data dari aktivitas sesungguhnya adalah sebagai berikut:

Aktivitas

Konsumsi

Jumlah

Sepatu

Sandal

Rekayasa

Rp. 35,000

Rp. 15,000

Rp. 50,000

Set up

Rp. 50,000

Rp. 50,000

Rp. 100,000

Mesin

Rp. 250,000

Rp. 150,000

Rp. 400,000

Packaging

Rp. 50,000

Rp. 50,000

Rp. 100,000



Maka perhitungan sistem ABC adalah

Aktivitas

Jumlah anggaran

Jumlah aktivitas

Tarif aktivitas

Rekayasa

Rp. 100,000

Rp. 50,000

Rp. 2

Set up

Rp. 500,000

Rp. 100,000

Rp. 5

Mesin

Rp. 2,000,000

Rp. 400,000

Rp. 50

Packaging

Rp. 200,000

Rp. 100,000

Rp. 2



Setelah itu bebankan biaya overhead kepada masing-masing produk perusahaan.

Produk sepatu

Aktivitas

Tarif

Jumlah

Total Biaya OH

Biaya OH / Unit

Rekayasa

Rp. 2

Rp. 35,000

Rp. 70,000

Rp. 2

Set up

Rp. 5

Rp. 50,000

Rp. 250,000

Rp. 5

Mesin

Rp. 50

Rp. 250,000

Rp. 12,500,000

Rp. 50

Packaging

Rp. 2

Rp. 50,000

Rp. 100,000

Rp. 2

Total



Rp. 12,920,000

Rp. 59



Produk sandal

Aktivitas

Tarif

Jumlah

Total Biaya OH

Biaya OH / Unit

Rekayasa

Rp. 2

Rp. 15,000

Rp. 30,000

Rp. 2

Set up

Rp. 5

Rp. 50,000

Rp. 250,000

Rp. 5

Mesin

Rp. 50

Rp. 150,000

Rp. 7,500,000

Rp. 50

Packaging

Rp. 2

Rp. 50,000

Rp. 100,000

Rp. 2

Total



Rp. 7,880,000

Rp. 59



Jadi, biaya per unit dengan perhitungan metode akuntansi ABC adalah

Keterangan

Sepatu

Sandal

Biaya Utama*

Rp. 10,000,000

Rp. 10,000,000

Biaya OH**

Rp. 59,000

Rp. 118,000

Jumlah

Rp. 10,059,000

Rp. 10,118,000

Unit produksi (unit)

1,000

2,000

Harga per unit***

Rp. 10,059

Rp. 5,059


*Biaya utama = Biaya utama x Volume produksi

**Biaya OH =  Total biaya OH x Volume produksi

***Harga per unit = (Jumlah biaya utama + Biaya OH) : Unit produksi