banner iklan

5 Tips yang Bisa Anda Lakukan Apabila Balance Sheet Anda Tidak Balance (Seimbang)

5_tips_yang_bisa_anda_lakukan_apabila_balance_sheet_anda_tidak_balance__seimbang

Balance Sheet adalah salah satu laporan keuangan yang penting dibuat. Segala jenis akun terhadap setiap transaksi dalam satu periode usaha akan tercatat di Balance Sheet. Selain itu, besaran kredit debit pun akan dibandingkan dengan harapan agar kedua aspek ini memiliki jumlah yang seimbang satu sama lain. Saldo-saldo debit seperti aktiva harus sama dengan saldo kredit atau pasiva.Menyeimbangkan Balance Sheet adalah bagian yang sangat kritikal dalam akuntansi sehingga perusahaan, pihak bank, dan investor bisa mengetahui apa yang sedang dilakukan perusahaan. Balance Sheet memang harus selalu seimbang, bila tidak, bisa menjadi indikasi adanya kecurangan, penipuan, atau bisa membuat rugi perusahaan.

Tujuan Balance Sheet

Balance sheet memiliki tujuan untuk memberikan gambaran tentang kondisi atau status keuangan perusahaan. Terdapat tiga kategori penting yang akan dibahas yaitu aset, hutang, dan ekuitas. Dengan kata lain, Balance Sheet bisa menunjukkan apa yang dimiliki perusahaan, berapa besar hutangnya, dan berapa besar investasinya.Sebelum membahas lebih jauh tentang kesalahan yang terjadi serta tips untuk mengatasinya, kita harus tahu bahwa menyeimbangkan Balance Sheet bermuara pada sistem double-entry accounting. Maksudnya, segala jenis transaksi dicatat dalam debit kredit yang mana jumlah aset harus setara dengan utang ditambah ekuitas perusahaan, Aset = Hutang + Modal.

Kesalahan Yang Sering Terjadi

Dalam membuat Balance Sheet, biasanya terdapat tiga kesalahan lumrah yang bisa membuat Balance Sheet jadi tak seimbang sekaligus membuat bingung para akuntan. Tiga kesalahan tersebut antara lain salah menyusun Balance Sheet, salah menghitung perkiraan, dan kesalahan posting pada buku besar. 

  1. Penyusunan yang Salah. Biasanya, para akuntan sering keliru dan kurang teliti dalam mencatat akun dan nominalnya. Misalnya, akun utang yang dicatat pada kategori aset yang tentu mengubah posisi debit dan kreditnya. Kemudian kurang telitinya dalam menjumlahkan atau mencatat nominal saldo akhir. Seperti Rp505.000 yang dicatat sebesar Rp50.500. Walau kesalahannya terlihat sepele, selisihnya sangat besar dan tentu bisa memusingkan para akuntan.
  2. Penghitungan Perkiraan yang Meleset. Balance Sheet sebenarnya dibuat dua kali, sebelum dan sesudah penyesuaian. Ketika Balance Sheet sebelum penyesuaian telah dibuat, apa yang berada di neraca tersebut adalah jumlah perkiraan. Artinya, Balance Sheet bisa berubah lagi setelah penyesuaian. Namun, akan menjadi masalah ketika Balance Sheet awal memiliki perkiraan yang meleset. Maka dari itu, Balance Sheet yang tak seimbang bisa juga disebabkan oleh perkiraan yang meleset. 
  3. Salah Posting Akun Buku Besar. Kesalahan yang biasanya juga sering terjadi adalah kesalahan dalam membuat catatan buku besar. Terjadi kesalahan dalam penjumlahan dan pengurangan di buku besar sehingga saldo akhir pada akun tidak sesuai. Selain buku besar, kesalahan dalam pembuatan jurnal juga bisa menjadi akar permasalahan tidak seimbangnya Balance Sheet. 

Selain kesalahan-kesalahan tersebut, terdapat pula beberapa area yang bisa diberi perhatian khusus untuk mengetahui letak inkonsistensi. Beberapa area tersebut adalah besaran laba ditahan atau Retained Earnings, paid in capital, dan perubahan persediaan.Pertama adalah retained earning, apabila perusahaan memiliki catatan yang runtut maka tak jadi masalah. Namun, bagi perusahaan yang tak memiliki data yang diperlukan, maka laba ditahan hanya dijadikan nomor plug atau penyeimbang sehingga nominalnya disesuaikan agar neraca seimbang.Beberapa orang masih salah paham dengan paid in capital yang bisa membuat Balance Sheet menjadi tidak seimbang. Paid in Capital atau modal awal adalah sejumlah uang yang diinvestasikan ke bisnis pertama kali, bisa modal sendiri atau suntikan investor.Segala bentuk modal awal masih dalam bagian ekuitas pemilik atau bagian owner’ equity. Sedangkan pada perubahan inventori, walau terlihat sederhana, menghitung persediaan yang tidak akurat bisa mempengaruhi neraca. Bahkan, ini juga bisa membuat laporan arus kas menjadi tidak konsisten.Namun, walau Balance Sheet tidak seimbang, terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menyeimbangkan kembali balance sheet. Berikut ini adalah lima tips mudahnya:

  1. Ketika terjadi kesalahan berupa selisih jumlah debit dan kredit yang tak sesuai, misal selisih sebesar Rp50.000, Rp500.000, atau Rp 5.000.000, maka hitung kembali debit kredit secara teliti. Bila tak ditemukan kesalahan penjumlahan, pindahlah ke buku besar dan pastikan setiap akun di buku besar dan Balance Sheet memiliki saldo akhir yang sama. 
  2. Balance Sheet yang tak seimbang adalah hal wajar. Maka, jangan panik. Kamu harus review kembali setiap akun pada neraca. Apakah setiap akun telah digolongkan dengan benar? Bila sudah cek satu persatu akun, apakah ada angka-angka yang tidak masuk akal alias kebesaran atau kekecilan? Bila ada, bergeraklah dari sana. Cek kembali di buku besar runtutan transaksinya dan pastikan setiap angka ditulis dengan benar. 
  3. Cobalah bagi dua selisih debit kredit. Bila sudah, cari akun di neraca dengan nominal yang sama dengan setengah selisih tersebut. Fokus pada akun tersebut dan cross-check dari jurnalnya hingga ke buku besar dan Balance Sheet. Bisa saja terjadi salah penulisan seperti Rp552.000 menjadi Rp525.000.
  4. Bila masih tidak balance, cobalah melakukan analisis pada bagian debit dan kredit. Cek kembali setiap elemen apakah ada satu akun yang tertinggal atau lupa dicatat sehingga kredit jadi tak seimbang. Mungkin masih ada elemen yang harus ditambahkan pada neraca karena lupa catat dan lain-lain. 
  5. Bila semua cara tak juga menemui hasil, mau tak mau, para akuntan harus bekerja sama untuk mengecek atau menguji ulang setiap akun. Dari jurnal umum, jurnal penyesuaiannya, buku besar, hingga ke Balance Sheet. Pembagian tugas bisa dilakukan berdasarkan kategori yaitu aset, hutang, dan ekuitas. Hal paling mungkin terjadi adalah salah catat nominal (koma dan tanda titik), nama akun, klasifikasi akun, lupa catat di buku besar, atau akun yang lupa dicatat ke Balance Sheet. 

Menghitung Balance Sheet memang bukan pekerjaan mudah. Apalagi ketika Balance Sheet tidak seimbang, energi ekstra harus digunakan sehingga saldo bisa disetarakan dengan valid. Hal ini tentu sangat menyusahkan para akuntan apalagi bila terdapat ribuan transaksi dalam satu periode. Human error memang tak bisa dihindari apalagi accounting adalah pekerjaan yang benar-benar memerlukan tingkat ketelitian dan fokus extra.Namun, saat ini telah terdapat berbagai software akuntansi online hingga ERP yang bisa membantu proses akuntansi secara digital dan realtime. Sehingga, pencatatan bisa dilakukan dengan lebih mudah, mencegah double input, dan bila terjadi kesalahan, bisa dideteksi segera. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu ya!


You Might Also Like