Panduan Lengkap Software ERP: Transformasi Digital Untuk Bisnis

Sindhu Partomo
Jenis-Jenis Biaya Dalam Proyek yang Perlu Anda Tahu! Biaya Overhead Salah Satunya

Daftar Isi


Sekarang ini, nyaris semua perusahaan di dunia memakai software untuk menjalankan bisnis. Bentuk usaha sekecil apapun, paling tidak akan membutuhkan spreadsheet di Google atau Excel untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran. Semakin besar skala usaha, ditambah perkembangan teknologi, tuntutan untuk mentransformasi bisnis ke arah digital semakin kuat.

Saat hampir semua perusahaan sudah memakai software, bisnis di Indonesia menghadapi tantangan baru dalam hal manajemen dan data intelligence. Di tahun 2024, diperkirakan 1,4 juta perusahaan di seluruh dunia sudah mengadopsi sistem ERP (Enterprise Resource Planning). Apa itu ERP, dan kenapa begitu penting?

Sejarah ERP

Kalau kamu baru akhir-akhir ini mengenal istilah ERP, ternyata cikal-bakalnya sudah ada sejak 1950-an, lho. Dulu, Rolls-Royce dan General Electric adalah yang pertama mengeluarkan istilah perencanaan pemakaian material untuk manufaktur. Di momen inilah muncul istilah “Material Requirements Planning”, atau MRP. Dari sini, sejarah ERP dimulai.

MRP secara sederhana adalah sistem yang memastikan ketersediaan bahan baku, mengatur supaya jumlah stok di gudang selalu tepat, dan merencanakan produksi maupun pengadaan bahan baku baru. Di awal perkembangannya, perusahaan seperti GE dan Toyota tentunya hanya punya komputer sederhana di tahun 60-an, dan menjalankan sistem MRP pertama.

Setelah puluhan tahun, perusahaan konsultan multinasional Gartner kemudian memperkenalkan istilah “enterprise resource planning” atau ERP sebagai sebutan untuk sistem perangkat lunak yang mengelola proses manufaktur, dan merupakan kelanjutan dari MRP.

Pada akhirnya, istilah ERP dipakai untuk berbagai sistem yang mengelola bisnis dari awal hingga akhir, dan tidak terbatas pada industri manufaktur saja.

ERP Hari Ini

(Gambar: Ukirama ERP)
(Gambar: Ukirama ERP)

Sejak dekade 1990-an, Gartner terus menjadi salah satu perusahaan konsultan yang terkenal di ranah riset dan implementasi ERP. Pada tahun 2022, Gartner mengeluarkan hasil riset yang memprediksi bahwa sekitar 2,4 juta perusahaan di seluruh dunia akan memakai ERP pada tahun 2030.

Saat ini, banyak perusahaan dari tingkat UMKM, menengah, sampai korporasi multinasional yang memilih ERP, karena terbukti bisa menghemat biaya dalam jangka panjang.

Aplikasi ERP saat ini terbagi dua, yaitu jenis dengan implementasi server fisik yang dikelola sendiri oleh perusahaan pengguna (on premise), dan jenis lainnya adalah server yang ditaruh dalam cloud, seperti Ukirama.

Indonesia adalah salah satu negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Namun, banyak bisnis masih menggunakan metode tradisional yang kurang efisien. Transformasi digital diperlukan untuk:

  • Meningkatkan efisiensi operasional
  • Mengurangi biaya operasional
  • Meningkatkan kepuasan pelanggan
  • Mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan
  • Memperkuat daya saing global

Dasar-Dasar Software ERP

Definisi dan Komponen Utama ERP

Software ERP adalah sistem yang dirancang untuk mengintegrasikan dan mengelola seluruh aspek bisnis dalam satu platform. Komponen utama ERP umumnya meliputi:

  • Modul Keuangan: Mengelola akuntansi, keuangan, dan pelaporan
  • Modul Sumber Daya Manusia: Mengelola rekrutmen, penggajian, dan pengembangan karyawan
  • Modul Produksi: Mengelola proses produksi dan inventaris
  • Modul Penjualan dan Distribusi: Mengelola penjualan, distribusi, dan layanan pelanggan

Evolusi ERP: Dari On-Premise ke Cloud

Awalnya, ERP hanya tersedia dalam bentuk on-premise, yang memerlukan investasi besar dalam infrastruktur dan pemeliharaan. Namun, dengan perkembangan teknologi cloud, banyak bisnis kini beralih ke ERP berbasis cloud yang lebih fleksibel, skalabel, dan hemat biaya.

Cara Menggunakan Software ERP

Menggunakan software ERP memerlukan pemahaman tentang modul-modul yang ada dan bagaimana modul-modul tersebut dapat diintegrasikan untuk mendukung proses bisnis. Langkah-langkah dasar dalam menggunakan ERP meliputi:

  1. Konfigurasi sistem sesuai kebutuhan bisnis
  2. Pelatihan karyawan untuk menggunakan sistem dengan efektif
  3. Monitoring dan analisis data untuk pengambilan keputusan yang lebih baik

Perbedaan Software ERP dengan Software Akuntansi

Meskipun software akuntansi fokus pada pengelolaan keuangan dan pelaporan, ERP memiliki cakupan yang lebih luas. ERP mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis, termasuk keuangan, produksi, penjualan, dan sumber daya manusia, sehingga memungkinkan manajemen yang lebih terpadu dan efisien.

Penggunaan Software ERP di Indonesia

Overview Pasar ERP Indonesia

Pasar ERP di Indonesia terus berkembang seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya transformasi digital. Banyak perusahaan dari berbagai sektor, mulai dari manufaktur hingga jasa, kini mengadopsi ERP untuk meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing.

Perbandingan Software ERP Lokal dan Internasional

ERP lokal biasanya dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik pasar Indonesia, termasuk kepatuhan terhadap regulasi lokal dan dukungan bahasa Indonesia. Di sisi lain, ERP internasional menawarkan fitur yang lebih canggih dan skala yang lebih luas, namun mungkin memerlukan penyesuaian tambahan untuk pasar lokal.

Memilih Software ERP untuk Transformasi Digital

Kriteria Pemilihan yang Sesuai dengan Kebutuhan Transformasi

Dalam memilih software ERP, pertimbangkan kriteria berikut:

  • Kesesuaian dengan kebutuhan bisnis.
  • Fleksibilitas dan skalabilitas.
  • Kemudahan penggunaan.
  • Dukungan teknis dan layanan purna jual.
  • Biaya total kepemilikan.

Tantangan dan Solusi dalam Adopsi ERP

Manajemen yang Sulit Menerima Perubahan

Salah satu tantangan utama dalam adopsi ERP adalah resistensi terhadap perubahan dari karyawan dan manajemen. Untuk mengatasi ini, penting untuk melibatkan karyawan sejak awal, memberikan pelatihan yang memadai, dan menunjukkan manfaat dari sistem baru.

Kendala Anggaran dan Sumber Daya

Implementasi ERP memerlukan investasi yang signifikan dalam hal biaya dan sumber daya. Untuk mengatasi kendala ini, bisnis dapat mencari solusi ERP berbasis cloud yang lebih hemat biaya dan memanfaatkan layanan konsultasi untuk mengoptimalkan proses implementasi.

Kompleksitas Integrasi Sistem

Mengintegrasikan ERP dengan sistem yang sudah ada dapat menjadi kompleks dan memerlukan waktu. Untuk mengatasi ini, penting untuk melakukan perencanaan yang matang, melibatkan tim IT yang berpengalaman, dan tim konsultan bisnis yang memahami kebutuhan perusahaan.

6 Modul Penting ERP

(Gambar: berbagai modul Ukirama ERP)
(Gambar: berbagai modul Ukirama ERP)

Berikut ini 6 modul dan fungsi yang umum dan wajib dipertimbangkan untuk kebutuhan usaha:

  1. Produk dan Inventory
  2. Keuangan dan Akuntansi
  3. Manufaktur
  4. Manajemen Proyek
  5. Pembelian dan Penjualan
  6. Payroll dan HR

Produk dan Inventory

Modul produk dan/atau inventory berfungsi untuk mencatat semua jenis barang yang dimiliki oleh perusahaan, baik aset, stok, barang yang akan dijual, maupun yang tidak akan dijual.

Bagi bisnis yang punya stok dengan ribuan jenis barang, apalagi dengan satuan yang berbeda-beda atau menggunakan barcode, fitur manajemen produk dan inventory wajib ada dan tidak bisa ditawar lagi.

Perusahaan makanan dan minuman (F&B) misalnya, bisa menyetok ribuan jenis bahan baku, yang masing-masing punya satuan pak, galon, botol, liter, kilogram, dan sebagainya. Bagaimana caranya mencatat pemakaian 2 liter susu dari satu galon? Inilah fungsi software ERP yang krusial untuk manajemen produk.

Sementara, fitur manajemen gudang atau inventory diperlukan untuk mengelola beberapa gudang atau cabang sekaligus. Dengan modul inventory, perangkat ERP kamu bisa melacak keberadaan stok dan aset dengan akurat, sekaligus memberi peringatan bila stok sudah menipis, atau malah berlebih.

Keuangan dan Akuntansi

Modul akuntansi dan keuangan sudah jadi standar yang selalu ada di semua software ERP. Alasannya sederhana: karena semua perusahaan, sekecil apapun, pasti butuh pembukuan keuangan. Modul akuntansi dan keuangan mencakup fungsi-fungsi seperti neraca, laporan laba rugi, arus kas, manajemen aset dan buku besar.

Manufaktur

Modul manufaktur memungkinkan kamu mengelola seluruh aktivitas produksi di pabrik mulai dari pengelolaan bahan baku, work in progress (WIP) dan pengelolaan barang jadi dengan satu sistem ERP. Perhitungan material, biaya-biaya produksi, fluktuasi harga, overhead cost, pengelolaan finished good dan pencatatan residu produksi (by product) jadi bisa dilakukan real-time.

Kamu juga bisa menentukan susunan komponen produk kamu secara akurat, serta mengatur detail biaya komponen produksi dan satuan unit bahan baku produksi kamu dengan menggunakan fitur Bill of Material.

Dengan ERP, kamu bisa memonitor seluruh laporan progres kerja produksi, mulai dari pembuatan surat perintah kerja (spk), manajemen Production Planning and Inventory Control (PPIC) dan pengelolaan hasil produksi dengan software ERP.

Manajemen Proyek

Modul ini memudahkan kamu dalam memantau perkembangan proyek, merancang anggaran proyek, mengelola penggunaan material, dan kemudahan dalam membuat RAB dan RAP. Modul proyek penting untuk perusahaan kontraktor, interior design, arsitek, proyek dan sebagainya.

Dengan modul proyek, kamu bisa mendapat perbandingan budget anggaran dengan realisasinya dalam setiap proyek kontraktor secara real-time. kamu juga bisa akses laporan proyek seperti pemakaian bahan baku, laporan progres pekerjaan proyek, laporan laba rugi proyek, laporan budget proyek, dan laporan lainnya.

Pembelian dan Penjualan

Software penjualan dan pembelian dari sistem terpadu, seperti misalnya Ukirama ERP, menunjang berbagai jenis transaksi. Modul pembelian dan penjualan sebaiknya punya fungsi lengkap mulai dari jual putus, drop ship, konsinyasi, cash before delivery, eksport, import, harga perolehan (landed cost), serta memberikan perhitungan margin profit secara real time.

Modul ERP ini juga memungkinkan kamu melakukan aktivitas transaksi dan penerimaan barang dengan berbagai skenario, mulai dari pengiriman parsial, pengiriman lebih, dan sebagainya. Lebih baik lagi bila ada fitur pintar seperti diskon atau fitur perpajakan sesuai PSAK/GAP.

Payroll dan HR

Payroll atau gaji menjadi modul standar yang wajib ada di sistem ERP. Lebih baik lagi kalau software ERP kamu bisa melakukan import data dari mesin absensi sidik jari atau wajah. Baik juga bila ERP kamu memiliki fitur kalender yang menjadwalkan cuti, libur, dan sebagainya.

Bagaimana Cara Mengimplementasikan Modul ERP?

Biasanya, ada lima tahapan yang dilalui saat perusahaan mulai memakai aplikasi ERP:

  1. Analisis kebutuhan perusahaan
  2. Pembuatan Master Data
  3. Migrasi sistem
  4. Pelatihan user
  5. Go live
(Infografis: tahapan implementasi ERP)
(Infografis: tahapan implementasi ERP)

Pertama, konsultan ERP akan menganalisis kebutuhan perusahaan. Setiap perusahaan punya pola pembelian barang, penjualan produk, penyimpanan stok, dan pembukuan yang berbeda. Inilah pentingnya peran konsultan yang punya pengalaman di industri terkait.

Kebutuhan ERP untuk restoran dan kafe misalnya, akan beda jauh dengan perusahaan properti, pabrik mobil, dan seterusnya. Bisnis makanan dan minuman mungkin tidak butuh fungsi modul manufaktur, maka modul tersebut bisa dimatikan atau tidak perlu dipasang.

Kedua, perlu dibuat master data sesuai kebutuhan perusahaan. Isi master data ini akan menyesuaikan modul dan fitur yang nantinya dipakai oleh setiap divisi di perusahaan.

Misalnya, sebuah perusahaan restoran dan kafe memerlukan daftar vendor atau supplier bahan baku, beserta nomor rekening dan detil identitas lainnya untuk setiap entri. Sementara, perusahaan retail dan grosir perlu membuat set data rinci semua item yang dijual, satuan dan harganya, sampai jangka waktu kedaluwarsanya.

Di tahap ini, biasanya ditentukan juga fitur apa saja yang rencananya akan digunakan oleh para user. Contohnya di divisi akuntansi, ada perusahaan yang memakai down payment (DP), ada yang tidak. Ada perusahaan yang mewajibkan dokumen permintaan pengadaan (purchase requisition), dan ada yang tidak. ERP harus di-setting sesuai dengan alur bisnis di setiap divisi dalam perusahaan yang memakainya.

Ketiga, dilakukan migrasi atau pemindahan data, dari sistem lama ke sistem ERP yang baru. Sistem lama ini bisa berupa software akuntansi, software custom, spreadsheet Excel, bahkan tulisan tangan di buku kas fisik.

Khusus untuk ERP yang bermodel On Premise, maka perusahaan harus menyediakan tempat dan perangkat server, serta tim yang menangani pemeliharaan server tersebut. Server inilah yang menangani data perusahaan dan semua laporan yang diproses oleh aplikasi ERP.

Karena itu, sekarang banyak perusahaan yang berlangganan ERP dengan basis cloud computing. Dengan model cloud ini, perusahaan kamu cukup mengakses aplikasi ERP melalui koneksi internet saja, tanpa repot memelihara server sendiri. Salah satu penyedia ERP berbasis cloud yang terkemuka di Indonesia, contohnya Ukirama.

Keempat, konsultan ERP akan melatih para karyawan yang akan menjadi user di perusahaan kamu. Dari divisi keuangan, gudang, penjualan, procurement, sampai direktur dan owner, semua akan dibuat terbiasa dengan fungsi dan tampilan ERP tersebut. Maka, tampilan dan interface yang mudah dipahami sangatlah penting.

Terakhir, kini perusahaan kamu sudah siap untuk memakai ERP dalam operasional sehari-hari, atau biasa disebut “Going live”. Di tahap ini, kualitas aplikasi ERP bukan cuma dilihat dari fiturnya, tapi juga kualitas pelayanan dari penyedia aplikasi. Apa saja yang perlu kamu perhatikan kalau mau mulai memakai ERP?

Hal Penting untuk Diperhatikan

Pertama, kamu harus tahu apakah ERP yang akan kamu gunakan punya fitur-fitur yang dibutuhkan oleh perusahaan. Jangan sampai kita membayar untuk aplikasi yang kurang sesuai. Jangan sampai juga kita membayar terlalu mahal dan mengeluarkan tenaga terlalu banyak karena memakai ERP yang punya segudang fitur dan tidak terpakai oleh kita.

Kedua, perhatikan biaya-biaya tambahan yang akan muncul di masa depan. Apakah instalasi dan implementasi ERP yang kamu mau sudah termasuk biaya pelatihan untuk user? Apakah akan dikenakan biaya untuk update software? Adakah biaya tambahan untuk server? Apakah dikenakan biaya untuk menambah jumlah user?

Ketiga, pastikan bahwa penyedia ERP kamu memberikan pelayanan customer support yang baik. User di perusahaan manapun pasti akan menemui kendala teknis, dan butuh bantuan dari tim support. Ada perusahaan penyedia ERP yang tidak memberikan support sama sekali, dan ada juga yang fokus untuk memberikan pelayanan premium tanpa dikenakan biaya, misalnya Ukirama.

Contoh Software ERP

  1. Ukirama ERP

Ukirama adalah salah satu penyedia software ERP berbasis cloud terbaik di Indonesia. Ukirama menyediakan solusi bisnis yang terjangkau dan implementasi yang cepat serta mudah. Ukirama sudah memiliki modul lengkap mulai dari accounting, finance, purchase & sales, inventory, project management, hingga human resources, yang semuanya terintegrasi.

ERP dari Ukirama punya fitur andalan seperti dashboard dengan visualisasi business intelligence, pemberian approval tunggal maupun bertingkat untuk setiap dokumen, dan sebagainya. Dengan modul lengkap dan basis cloud yang tidak perlu biaya perawatan, Ukirama ERP bisa menjadi pilihan untuk perusahaan yang ingin solusi software jangka panjang, didukung oleh customer support yang baik, lengkap, dan cepat diimplementasikan.

  1. NetSuite

NetSuite adalah perusahaan ERP yang dibeli oleh Oracle, salah satu pionir ERP, pada tahun 2016. Di satu sisi, NetSuite Hadir dengan fitur dan modul lengkap dari accounting hingga manufaktur, tapi di sisi lain, layanan customer support untuk NetSuite relatif terbatas.

Pelanggan NetSuite akan dikenakan biaya tambahan bila membutuhkan bantuan ekstra. Dalam software NetSuite juga agak sulit untuk membuat format laporan inventaris maupun keuangan secara custom. Walau begitu, NetSuite tetap menjadi salah satu pilihan terbaik dengan 13 modul lengkap.

  1. SAP

SAP sebagai salah satu pionir aplikasi sistem operasi bisnis, juga menjadi salah satu pilihan penyedia layanan ERP. Selain memiliki berbagai modul ERP, SAP juga menawarkan fitur unggulan yang memungkinkan integrasi software dengan e-commerce.

Selain integrasi canggih, SAP punya kemudahan yang lebih di aspek data sharing antar-database. Di sisi lain, SAP punya kekurangan dalam aspek biaya yang relatif mahal, serta memerlukan user yang cukup ahli soal teknis. Tidak jarang, perusahaan harus menggaji karyawan lebih tinggi untuk mengoperasikan SAP.

Ini dikarenakan SAP relatif sulit digunakan, sehingga agak kurang bersahabat untuk user pemula. Dengan demikian, SAP bisa jadi pilihan untuk perusahaan yang butuh integrasi tinggi dan punya sumber daya manusia memadai.

Studi Kasus: Transformasi Digital Sukses dengan ERP di Indonesia

Contoh dari Sektor Retail & Distributor

PT Duta Pesona Jaya (DPJ) adalah distributor dari produk skincare dengan brand Gentle Hour. Awalnya, Gentle Hour masih mencatat penjualan, pembelian, dan semua dokumen secara manual. Misalnya: Purchase Order, Delivery Order, Goods Received, dan invoice.

Karena masih manual, banyak terjadi error seperti salah penjumlahan, atau lupa mengganti nama pelanggan saat membuat dokumen. Laporan stok juga selalu lambat.

Setelah menggunakan ERP dari Ukirama, Gentle Hour menghemat 50% waktu pembukuan mulai dari invoice, akuntansi, laporan keuangan, dan terutama mengelola konsinyasi.

Baca juga: manfaat software ERP untuk toko mebel

Contoh dari Sektor Manufaktur

PT ASputra Perkasa Makmur (ASPM) menawarkan kemitraan dengan skema bagi hasil, untuk peternakan ayam broiler. Produk kemitraan ini dikenal dengan nama Paranje.

ASPM sebelumnya menggunakan Excel untuk mencatat pembelian bahan baku dan alat produksi, penggunaan bibit ayam, dan perkembangan ternak. Ini memakan banyak waktu serta rawan error.

Setelah memakai ERP dari Ukirama, ASPM bisa mengelola inventory dengan rinci. Jumlah pakan yang terpakai bisa terukur dalam satuan sak (karung) dan kilogram, sehingga sisa pakan bisa terlihat di laporan stok dengan akurat.

ASPM juga memakai modul manufacturing untuk menjadwalkan siklus panen. Sistem Ukirama ERP kemudian diintegrasikan dengan aplikasi Paranje App supaya mitra bisa memantau pemasukan, pengeluaran, dan perkembangan ternak. Hasilnya, ASPM mengalami peningkatan efisiensi sampai 90% .

Contoh dari Sektor Jasa

Laba Laba adalah penyedia jasa reparasi untuk tas, koper, sepatu, dan barang-barang lainnya. Melalui lima generasi, Laba Laba kini beroperasi dengan lima cabang di Jabodetabek.

Laba Laba tadinya menggunakan software custom, dan menghabiskan banyak jam kerja setiap bulannya hanya untuk konsolidasi data pemasukan di setiap cabang. Kepala divisi front office harus rutin datang ke setiap cabang.

Untuk memudahkan konsolidasi data antar cabang dan memantau keuangan perusahaan, Laba Laba mengadopsi Ukirama ERP.

Laba Laba memanfaatkan fitur Repair Management Dashboard di modul Repair. Setiap proyek reparasi akan memuat detail invoice, karyawan sales yang bertanggung jawab, berikut data cabangnya. Kini, Laba Laba bisa mencatat 40.000+ reparasi di 5 cabang dengan lancar.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apa itu ERP?

ERP (Enterprise Resource Planning) adalah sistem perangkat lunak yang mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis ke dalam satu sistem yang komprehensif. Ini mencakup modul-modul seperti keuangan, sumber daya manusia, produksi, penjualan, dan pengadaan, yang bekerja sama untuk meningkatkan efisiensi operasional dan menyediakan informasi yang akurat dan real-time untuk pengambilan keputusan.

2. Mengapa perusahaan membutuhkan ERP?

Perusahaan membutuhkan ERP untuk:

  • Integrasi data: Menggabungkan data dari berbagai departemen ke dalam satu sistem terpadu.
  • Efisiensi operasional: Mengotomatiskan proses bisnis untuk mengurangi kesalahan dan meningkatkan produktivitas.
  • Pengambilan keputusan: Memberikan data yang akurat dan real-time untuk mendukung keputusan strategis.
  • Skalabilitas: Mendukung pertumbuhan bisnis dengan mudah.

3. Apa saja modul utama dalam ERP?

Modul utama dalam ERP meliputi:

  • Keuangan: Mengelola akuntansi, penganggaran, dan pelaporan keuangan.
  • Sumber Daya Manusia (SDM): Mengelola penggajian, rekrutmen, penilaian kinerja, dan pelatihan.
  • Produksi: Mengelola perencanaan dan penjadwalan produksi, persediaan, dan pengendalian kualitas.
  • Penjualan dan Distribusi: Mengelola pesanan, pengiriman, dan layanan pelanggan.
  • Pengadaan: Mengelola pembelian barang dan jasa.

4. Apa perbedaan antara ERP dan software akuntansi?

ERP mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis dalam satu sistem, mencakup modul-modul seperti keuangan, produksi, SDM, dan lainnya. Software akuntansi fokus pada pengelolaan transaksi keuangan, seperti pembukuan, manajemen piutang dan hutang, serta pelaporan keuangan. ERP lebih komprehensif dan dapat mengelola seluruh operasi bisnis.

5. Bagaimana cara memilih software ERP yang tepat?

Untuk memilih software ERP yang tepat:

  • Identifikasi kebutuhan bisnis: Tentukan modul dan fitur yang dibutuhkan berdasarkan operasi bisnis.
  • Evaluasi vendor: Bandingkan berbagai vendor ERP dan solusi mereka.
  • Pertimbangkan anggaran: Pastikan software ERP sesuai dengan anggaran yang tersedia.
  • Uji coba: Lakukan demo atau uji coba untuk menilai kemudahan penggunaan dan fungsionalitas.
  • Pertimbangkan dukungan dan layanan: Pilih vendor yang menawarkan dukungan teknis dan layanan purna jual yang baik.

6. Apa saja tantangan dalam implementasi ERP?

Tantangan dalam implementasi ERP meliputi:

  • Resistensi terhadap perubahan: Karyawan mungkin enggan beradaptasi dengan sistem baru.
  • Kendala anggaran: Implementasi ERP bisa mahal, terutama untuk perusahaan kecil.
  • Kompleksitas integrasi: Mengintegrasikan ERP dengan sistem lama atau perangkat lunak lainnya bisa menjadi rumit.
  • Manajemen proyek: Memerlukan perencanaan yang matang dan manajemen proyek yang efektif.

7. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan ERP?

Waktu yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan ERP bervariasi tergantung pada ukuran dan kompleksitas perusahaan, serta skala implementasi. Secara umum, implementasi ERP bisa memakan waktu antara beberapa bulan hingga lebih dari satu tahun.

8. Bagaimana ERP mendukung transformasi digital?

ERP mendukung transformasi digital dengan:

  • Integrasi data: Menghubungkan berbagai sistem dan menyediakan data real-time.
  • Otomatisasi proses: Mengotomatiskan proses bisnis untuk meningkatkan efisiensi.
  • Analitik dan pelaporan: Memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti melalui analisis data yang mendalam.
  • Kolaborasi: Memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi antar departemen.

9. Apa manfaat utama menggunakan ERP?

Manfaat utama menggunakan ERP meliputi:

  • Efisiensi operasional: Mengurangi waktu dan biaya operasional melalui otomatisasi.
  • Akurasi data: Memastikan data yang konsisten dan akurat di seluruh departemen.
  • Pengambilan keputusan yang lebih baik: Memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.
  • Skalabilitas: Mendukung pertumbuhan dan ekspansi bisnis.

10. Bagaimana cara mengukur keberhasilan implementasi ERP?

Keberhasilan implementasi ERP dapat diukur melalui:

  • Peningkatan efisiensi: Penurunan waktu dan biaya operasional.
  • Akurasi data: Peningkatan kualitas dan konsistensi data.
  • Kepuasan pengguna: Umpan balik positif dari karyawan yang menggunakan sistem.
  • Pencapaian tujuan bisnis: Mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelum implementasi, seperti peningkatan produktivitas dan pengurangan biaya.

Daftar Istilah

  1. ERP (Enterprise Resource Planning): Sistem perangkat lunak yang mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis seperti keuangan, produksi, penjualan, dan sumber daya manusia ke dalam satu platform terpadu.
  2. Cloud Computing: Metode penyediaan layanan komputasi melalui internet, memungkinkan akses ke sumber daya seperti server, penyimpanan, dan aplikasi tanpa manajemen langsung oleh pengguna.
  3. On-Premise: Jenis implementasi perangkat lunak di mana sistem diinstal dan dijalankan pada komputer atau server yang berada di lokasi perusahaan.
  4. UMKM: Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; kategori usaha berdasarkan ukuran dan pendapatan yang diatur oleh undang-undang di Indonesia.
  5. Modul: Bagian atau komponen terpisah dari sistem ERP yang menangani fungsi bisnis tertentu, seperti modul keuangan atau modul sumber daya manusia.
  6. Transformasi Digital: Proses integrasi teknologi digital ke dalam semua aspek bisnis, mengubah cara operasi dan memberikan nilai kepada pelanggan.
  7. Business Intelligence: Teknologi dan proses untuk menganalisis data bisnis guna mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik.
  8. Implementasi: Proses memasang, mengkonfigurasi, dan mulai menggunakan sistem ERP dalam operasi bisnis sehari-hari.
  9. Konsinyasi: Metode penjualan di mana pemilik barang (konsignor) menitipkan barangnya kepada pihak lain (konsignee) untuk dijual, dengan pembagian keuntungan yang disepakati.
  10. PPIC (Production Planning and Inventory Control): Sistem yang mengatur perencanaan produksi dan pengendalian persediaan dalam proses manufaktur.
  11. RAB (Rencana Anggaran Biaya): Perhitungan perkiraan biaya yang diperlukan untuk suatu proyek atau kegiatan.
  12. RAP (Rencana Anggaran Pelaksanaan): Rencana anggaran yang lebih detail untuk pelaksanaan proyek, biasanya dibuat setelah RAB.
  13. PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan): Standar yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan di Indonesia.
  14. GAP (Generally Accepted Principles): Prinsip-prinsip yang diterima secara umum dalam suatu bidang, dalam konteks artikel ini merujuk pada prinsip akuntansi.
  15. Drop Ship: Metode penjualan di mana penjual tidak menyimpan stok barang, tetapi langsung mengirimkan pesanan dari pemasok ke pelanggan.
  16. Landed Cost: Total biaya yang diperlukan untuk mendatangkan barang impor, termasuk harga barang, biaya pengiriman, asuransi, dan bea masuk.
  17. Custom Software: Perangkat lunak yang dibuat khusus untuk memenuhi kebutuhan spesifik suatu organisasi.
  18. User: Pengguna sistem ERP, biasanya merujuk pada karyawan perusahaan yang mengoperasikan sistem tersebut.
  19. Dashboard: Antarmuka visual yang menampilkan informasi penting dan metrik kinerja bisnis secara ringkas dan mudah dipahami.
  20. Real-time: Pemrosesan data atau informasi yang terjadi secara langsung saat itu juga, tanpa penundaan yang berarti.

Sumber:

HG Insights - ERP Market Report

Binus - Sejarah Perkembangan ERP

Binus - Enterprise Resource Planning

Unrika - Analisis Manfaat Penerapan ERP di Gojek

Telkom University - Analisis Penerapan Sistem ERP terhadap ROI

IBS - Dampak Penerapan ERP

UMJ - Implementasi ERP

Detik - Tips Penting Bisnis Bisa Sukses di 2024

Ukirama ERP memudahkan ratusan perusahaan mengelola bisnis setiap hari

Jadwalkan Demo

Sindhu Partomo
Sindhu Partomo

Seorang penulis dengan fokus pada Branding dan Digital Marketing

You Might Also Like

Hubungi kami via whatsapp