banner iklan

Apa Itu Selisih Kas dan Contoh Cara Pencatatannya

apa_itu_selisih_kas_dan_contoh_pencatatannya_1000

Kas, istilah yang sangat tidak asing, terutama dalam dunia akuntansi dan keuangan. Bahkan untuk orang awam pun juga sudah menjadi hal biasa. Kas adalah uang tunai yang dimiliki. Uang tunai baik dalam bentuk uang yang disimpan di brankas maupun saldo yang ada di bank. Keduanya tetap digolongkan sebagai uang kas. Kas digunakan sebagai alat tukar pembayaran kebutuhan-kebutuhan perusahaan. Meskipun semuanya telah seoptimal mungkin dicatat di dalam jurnal umum dan laporan keuangan, namun tetap ada potensi terjadinya kesalahan. Salah satunya adalah selisih kas. Masalah ini tidak bisa dianggap remeh, sebab selisih kas, sekecil apapun nominalnya bisa membuat laporan keuangan akhirnya tidak balance. Jika selisih kas dibiarkan saja, tentu ini akan merusak neraca keuangan perusahaan dan kesalahan kecil yang dibiarkan, lama-lama bisa menjadi budaya. Selisih kecil jika sudah membudaya dibiarkan, akan menjadi selisih kas yang besar. Dampaknya sudah jelas, kerugian keuangan perusahaan. Kas perusahaan yang tidak balance, uang yang tidak sesuai antara fisik dan laporan, dampaknya bisa lebih panjang lagi. Mulai dari perusahaan kesulitan mengetahui kondisi asli keuangannya, sehingga sulit mengetahui kesehatan keuangan, tidak ada dasar pasti dalam merumuskan kebijakan dan dalam pengajuan kredit atau pinjaman ke bank juga akan kesulitan jika laporan keuangan tidak balance. Baiklah, pada artikel kali ini, akan kita kupas tuntas mengenai selisih kas hingga bagaimana pencatatannya.

Pengertian Selisih Kas dan Jenisnya 

Poin pertama yakni pengertian selisih kas. Untuk mempermudah pemahaman mengenai realitas selisih kas, mari kita simak contoh kasus berikut.Pada akhir minggu, bagian keuangan perusahaan M melakukan penghitungan fisik kas yang ada di brankas kantor dan kas yang tersimpan di bank. Jumlahnya sebanyak 5.000.000 rupiah. Sementara itu, setelah akuntan menyelesaikan laporan keuangannya pada minggu tersebut, hasil akhirnya kasnya 4.500.000 rupiah. Antara kas fisik yang ada dengan catatan keuangan, tidak sama. Inilah yang dimaksud selisih kas. Selisih kas terjadi ketika hasil pencatatan laporan akhir ternyata tidak sama dengan kas fisik yang ada. Ada dua jenis selisih kas yang sering terjadi, yakni selisih kas lebih dan selisih kas kurang. Selisih kas lebih (cash overage) adalah keadaan dimana catatan keuangan lebih kecil saldonya dibanding kas fisik yang ada. Dan sebaliknya, pada selisih kas kurang (cash shortage) adalah keadaan jika catatan keuangan saldo justru lebih besar dibanding kas fisik yang dimiliki.Meskipun jumlah kas fisik yang dimiliki lebih besar dibanding catatannya, tetap saja, alasan kelebihan itu harus dicari dan kelebihannya dituliskan dalam laporan keuangan. Apalagi jika yang terjadi adalah kas fisik di tangan justru kurang dari catatan yang ada. Kenapa selisih kas harus segera diperbaiki? Sebelum membahas dampak selisih kas, terlebih dahulu kita cari tahu dulu mengapa selisih kas bisa terjadi?

Penyebab Selisih Kas 

  1. Salah Input 

Penyebab pertama yakni keliru dalam menginput jenis pengeluaran atau pemasukan ketika melakukan transaksi. Misalkan, sebenarnya transaksi yang terjadi adalah pembayaran listrik sebesar  1 juta rupiah, namun ketika input, yang ditulis adalah pembayaran PDAM sebesar 1,2 juta rupiah. Kesalahan input ini bisa menyebabkan selisih kas, dari segi nama akun yang keliru dan juga nominal pengeluaran yang dilaporkan juga lebih besar dari seharusnya. Kesalahan input ini bisa menyebabkan selisih kas shortage, karena bukti fisik jadi lebih sedikit dibanding laporannya. 

  1. Keliru Dalam Kembalian Lebih Besar Atau Lebih Kecil 

Terkadang dalam transaksi keuangan, bendahara akan memberikan uang lebih dulu untuk kemudian dibelanjakan. Uang yang diberikan tidak selalu pas sesuai kebutuhan, seringnya diberikan uang dibulatkan ke atas. Setelah dibelanjakan, uang sisa akan dikembalikan lagi beserta nota bukti transaksinya. Ada suatu ketika, uang kembalian yang diserahkan ini tidak persis dengan nominal yang tertulis di struk transaksinya. Misalnya ketika belanja di swalayan, ada harga barang Rp 15.278. Uang yang diberikan bendahara Rp 20.000, tapi kembalian yang diterima hanya Rp 4.500. perbedaan ini akan berujung selisih kas.

Dampak Selisih Kas yang Tidak Diatasi

Dampak yang terlihat langsung adalah laporan keuangan tidak bisa mencerminkan keadaan keuangan yang sesungguhnya. Antara keuangan real (fisik) dengan laporannya berbeda. Katakanlah meski uang fisiknya lebih banyak dibanding laporan, meskipun perusahaan tidak dirugikan secara keuangan, namun, selisih yang tidak diselesaikan, justru memberikan kerugian laten untuk perusahaan secara jangka panjang. Apa saja bahaya laten laporan keuangan yang tidak sesuai dengan kondisi fisiknya?

  1. Melahirkan budaya yang tidak sehat 

Budaya yang tidak sehat ini diantaranya adalah kebiasaan tidak jujur, menyepelekan perbedaan nominal yang kecil dan tidak disiplin dalam pelaporan keuangan yang benar. Ini merupakan bahaya laten yang akan berkembang di dalam tubuh perusahaan. 

  1. Manajemen/ pemilik perusahaan tidak tahu bagaimana kesehatan keuangannya secara real

Laporan keuangan dibuat tidak hanya untuk mengetahui berapa besaran laba dan kerugian atau sekadar balance saja. Laporan keuangan dapat menjadi pijakan data ketika manajemen perusahaan merumuskan strategi jangka panjang. Jika datanya ternyata berbeda dengan keadaan asli, keputusan strategi malah akan merugikan dan membahayakan nasib perusahaan.

Studi Kasus dan Pencatatan Selisih Kas

Baiklah, pembahasan terakhir akan kita fokuskan pada bagaimana metode pencatatan selisih kas dan cara mengoreksi laporan keuangannya. Ada dua jenis selisih kas yang masing-masing akan dibahas melalui contoh kasus.Selisih Kas Lebih (Cash Overage)Perusahaan GH senantiasa melakukan pemeriksaan dan balancing laporan keuangannya setiap akhir bulan sebelum tutup buku bulanan. Perusahaan tersebut selalu menghitung kesesuaian kas fisik dengan saldo akhir pada laporan bulanan. Namun pada minggu ke 3, diumumkan bahwa pusat melakukan audiensi keuangan mendadak untuk memeriksa laporan. Pada pemeriksaan itu, dihitung bukti fisik uang sebesar 20.000.000, sementara pada laporan hanya 18.000.000. Ada selisih sebanyak 2.000.000.

Nama Akun Debet Kredit 
Kas2.000.000
      Selisih Kas2.000.000

Selisih Kas Kurang (Cash Shortage)Bisa dibilang kasus selisih kas kurang adalah kebalikannya lebih. Jadi, jumlah kas fisik yang ditemukan ternyata lebih sedikit dari saldo yang dilaporkan. Jadi, misalnya masih dalam kasus perusahaan GH, ketika audit keuangan itu, tim auditor menghitung kas fisiknya sebesar 17.000.000, pada saldo di laporan adalah 20.000.000. Berarti selisih kasnya sebanyak 3.000.000.Berikut penulisan laporannya :

Nama Akun Debet Kredit 
Selisih Kas3.000.000
      Kas3.000.000

You Might Also Like