Daftar Isi
Executive summary adalah ringkasan singkat dari business plan yang menjelaskan poin-poin utama dari bisnis kamu, termasuk tujuan, produk atau layanan yang ditawarkan, strategi pemasaran, target pasar, dan proyeksi keuangan. Tujuan dari executive summary adalah untuk memberikan gambaran umum yang cepat dan ringkas kepada pembaca, biasanya calon investor atau mitra bisnis, tentang potensi bisnismu.
Menurut Harvard Business Review, 74% investor (venture capitalist) melihat model bisnis yang dipresentasikan dalam business plan sebagai faktor utama. Ini artinya, executive summary yang kamu punya adalah penentu pertama dan utama dalam mendapatkan modal.
Jika executive summary ditulis dengan baik, ini bisa menjadi pintu masuk untuk mendapatkan pendanaan atau kemitraan yang kamu butuhkan. Sebaliknya, jika terlalu panjang, membingungkan, atau tidak menarik, kamu bisa kehilangan kesempatan tersebut. Beberapa poin penting yang membuat executive summary krusial adalah:
- Mencuri perhatian dalam waktu singkat: Investor sering kali tidak punya banyak waktu. Dengan ringkasan yang jelas, mereka bisa dengan cepat memahami potensi bisnis kamu.
- Menunjukkan potensi bisnis: Executive summary harus menunjukkan dengan jelas mengapa bisnis kamu layak didanai atau didukung.
- Membangun kepercayaan: Jika kamu bisa menyusun executive summary dengan profesional dan meyakinkan, itu akan meningkatkan kredibilitas di mata investor.
Elemen Penting dalam Executive Summary
Untuk membuat executive summary yang efektif, kamu harus memastikan bahwa beberapa elemen utama selalu ada di dalamnya. Berikut adalah elemen-elemen penting yang harus kamu perhatikan:
- Deskripsi Bisnis Singkat: Jelaskan secara singkat apa bisnis kamu, apa yang ditawarkan, dan di sektor mana bisnis ini beroperasi. Deskripsikan juga tujuan utamamu mendirikan bisnis ini.
Contoh: “XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang makanan cepat saji berbasis tanaman dengan misi menyediakan makanan sehat dan ramah lingkungan.” - Masalah dan Solusi: Jelaskan masalah apa yang ingin bisnismu pecahkan dan bagaimana solusi yang kamu tawarkan berbeda dari kompetitor. Ini menunjukkan relevansi dan daya tarik bisnismu di pasar.
Contoh: “Banyak orang di perkotaan tidak memiliki akses mudah ke makanan sehat dan bergizi. XYZ menawarkan solusi dengan menyediakan makanan cepat saji berbasis tanaman yang lezat dan terjangkau.” - Target Pasar: Jelaskan siapa target pasarmu dan bagaimana kamu berencana untuk menjangkau mereka. Ini bisa mencakup demografi seperti usia, lokasi, atau gaya hidup.
- Keunggulan Kompetitif: Soroti apa yang membuat bisnis kamu unik dan lebih baik dibandingkan dengan kompetitor lainnya.
Contoh: “XYZ menggunakan bahan-bahan lokal yang organik dan mendukung petani kecil di daerah pedesaan, memberikan nilai tambah bagi konsumen yang peduli lingkungan.” - Strategi Bisnis dan Proyeksi Keuangan: Berikan gambaran singkat tentang bagaimana kamu berencana menjalankan bisnismu, termasuk strategi pemasaran, operasional, serta proyeksi pendapatan dan laba selama beberapa tahun ke depan.
- Tim Manajemen: Perkenalkan siapa saja yang ada di tim manajemen dan sebutkan pengalaman atau keahlian yang relevan. Ini membantu membangun kepercayaan investor terhadap kemampuan tim kamu menjalankan bisnis.
Tips Membuat Executive Summary yang Menarik
Menyusun executive summary yang menarik bukanlah tugas yang mudah, namun dengan beberapa tips berikut, kamu bisa memastikan bahwa ringkasan bisnismu mampu menarik perhatian pembaca.
- Jaga Agar Tetap Singkat dan Padat: Usahakan executive summary tidak lebih dari dua halaman. Investor sering kali memiliki waktu yang terbatas, jadi buatlah setiap kata berarti.
- Fokus pada Nilai Tambah Bisnis: Soroti mengapa bisnis kamu berbeda dan memiliki nilai tambah dibandingkan kompetitor. Fokuslah pada solusi yang ditawarkan dan manfaat yang bisa dirasakan oleh konsumen.
- Gunakan Bahasa yang Jelas dan Sederhana: Hindari penggunaan jargon atau istilah teknis yang mungkin tidak dimengerti oleh pembaca. Gunakan bahasa yang mudah dipahami namun tetap profesional.
- Buatlah Visualisasi: Jika memungkinkan, tambahkan grafik atau angka kunci untuk memperkuat poin-poin penting. Misalnya, kamu bisa menyertakan grafik pertumbuhan pasar atau estimasi pendapatan.
- Tunjukkan Passion: Tunjukkan semangat dan dedikasi kamu terhadap bisnis ini. Investor ingin melihat bahwa kamu tidak hanya berbisnis untuk keuntungan, tapi juga memiliki visi dan misi yang kuat.
Contoh Executive Summary yang Sukses Menarik Investor
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut adalah contoh singkat executive summary yang sukses menarik perhatian investor:
Perusahaan XYZ adalah perusahaan teknologi yang berfokus pada pengembangan aplikasi manajemen proyek berbasis cloud untuk usaha kecil dan menengah. Dengan pengalaman lebih dari 10 tahun di industri ini, tim manajemen XYZ memiliki keahlian dalam menciptakan solusi teknologi yang memudahkan pengelolaan proyek secara efisien dan hemat biaya. Aplikasi ini telah digunakan oleh lebih dari 500 perusahaan di seluruh Indonesia, dan pendapatan tahunan perusahaan tumbuh sebesar 20% setiap tahun. XYZ berencana untuk memperluas pasar ke Asia Tenggara dalam 2 tahun ke depan dengan proyeksi pendapatan mencapai Rp 100 miliar.
Ini adalah contoh bagaimana sebuah executive summary bisa memberikan gambaran singkat namun padat tentang bisnis, target pasar, dan potensi keuntungannya.
Kesalahan dalam Menulis Executive Summary
Dalam menyusun executive summary, ada beberapa kesalahan umum yang sering kali dilakukan oleh pemilik bisnis, terutama mereka yang baru memulai. Berikut adalah beberapa kesalahan yang harus kamu hindari:
- Terlalu Panjang: Hindari membuat executive summary yang terlalu detail atau panjang. Ingat, tujuan dari bagian ini adalah memberikan gambaran singkat dan menarik.
- Tidak Jelas atau Terlalu Abstrak: Pastikan executive summary tidak terlalu umum atau abstrak. Kamu perlu menjelaskan secara konkret apa yang bisnismu lakukan dan bagaimana cara kerjanya.
- Tidak Fokus pada Poin Utama: Jangan membuat executive summary berputar-putar. Fokuslah pada poin-poin penting seperti masalah yang kamu selesaikan, target pasar, dan proyeksi keuntungan.
- Melewatkan Angka atau Data Kunci: Investor ingin melihat data konkret. Jangan lupa untuk menyertakan proyeksi keuangan atau angka kunci yang relevan.
- Mengabaikan Audience: Jangan menulis executive summary hanya dari sudut pandangmu. Pikirkan apa yang ingin dilihat oleh investor atau mitra bisnis potensial.
Kamu juga bisa memakai checklist seperti ini, untuk membantu memeriksa kualitas summary yang dibuat:
Apakah executive summary tidak lebih dari 2 halaman?
- Apakah deskripsi bisnis singkat dan jelas?
- Apakah masalah dan solusi yang ditawarkan telah dijelaskan dengan baik?
- Apakah target pasar telah didefinisikan dengan jelas?
- Apakah keunggulan kompetitif telah disorot?
- Apakah strategi bisnis dan proyeksi keuangan telah dimasukkan?
- Apakah tim manajemen telah diperkenalkan dengan baik?
- Apakah bahasa yang digunakan jelas dan bebas dari jargon?
- Apakah ada visualisasi atau grafik yang mendukung poin-poin kunci?
- Apakah passion dan visi bisnis tersampaikan dengan baik?
- Apakah executive summary telah disesuaikan dengan audiens target (investor, mitra bisnis, dll.)?
- Apakah ada data atau statistik yang mendukung klaim-klaim utama?
- Apakah executive summary memiliki struktur yang logis dan mudah diikuti?
Kesimpulan
Membuat executive summary yang menarik memang memerlukan keterampilan dan perencanaan yang matang. Namun, dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu bisa menyusun ringkasan bisnis yang mampu menarik perhatian investor dan mitra bisnis potensial. Ingatlah bahwa executive summary adalah kesempatan pertama untuk memberikan kesan baik, jadi pastikan kamu menyusunnya dengan sebaik mungkin agar bisnismu mendapatkan perhatian yang layak.
Sumber:
Forbes - Business Plan Executive Summary Example & Template
Kumparan - Contoh Executive Summary Bisnis: Pengertian dan Tips Penulisannya
Harvard Business Review - How to Write a Winning Business Plan