Contoh Business Plan Sederhana untuk Usaha Kecil dan Menengah
Membuat business plan adalah langkah penting untuk setiap pengusaha, terutama bagi kamu yang menjalankan usaha kecil dan menengah (UKM). Dengan rencana bisnis yang baik, kamu bisa menentukan arah bisnis, mengevaluasi strategi, dan meyakinkan pihak lain untuk berinvestasi atau berkolaborasi. Artikel ini akan memberikan contoh business plan sederhana yang bisa kamu ikuti, disertai dengan struktur yang jelas.
Struktur Business Plan
Sebelum masuk ke detail contoh, berikut adalah struktur umum yang perlu ada dalam sebuah business plan:
- Ringkasan Eksekutif: Gambaran umum bisnis yang akan kamu jalankan.
- Deskripsi Bisnis: Penjelasan lebih rinci tentang bisnis, produk atau layanan, serta alasan mengapa bisnis kamu akan sukses.
- Analisis Pasar: Analisis target pasar, kompetitor, dan peluang pasar.
- Organisasi dan Manajemen: Penjelasan tentang struktur organisasi dan siapa yang mengelola bisnis.
- Layanan atau Produk: Detail tentang produk atau layanan yang kamu tawarkan dan bagaimana memenuhi kebutuhan pasar.
- Strategi Pemasaran dan Penjualan: Strategi untuk menarik pelanggan dan meningkatkan penjualan.
- Proyeksi Keuangan: Gambaran keuangan, termasuk proyeksi pendapatan, biaya, dan keuntungan.
- Rencana Operasional: Bagaimana operasional sehari-hari bisnis akan berjalan.
Sekarang, mari kita masuk ke contoh business plan yang disesuaikan untuk UKM.
Contoh Business Plan UKM
1. Ringkasan Eksekutif (Executive Summary)
Ringkasan eksekutif adalah bagian yang memberikan gambaran umum mengenai bisnis. Meski ditulis di awal, sering kali lebih baik menulis bagian ini setelah seluruh rencana bisnis disusun.
Contoh: CV Manis Sejahtera adalah usaha kecil yang bergerak di bidang produksi dan penjualan kue tradisional Indonesia, seperti klepon dan onde-onde, dengan fokus pada bahan alami tanpa pengawet. Kami berlokasi di Jakarta dan menargetkan pasar lokal yang mencintai cita rasa tradisional dengan sentuhan modern. Kami berharap dapat membuka tiga gerai dalam dua tahun pertama dan meningkatkan omzet sebesar 50% per tahun.
2. Deskripsi Bisnis (Business Description)
Deskripsi bisnis memberikan penjelasan rinci tentang bisnis yang kamu jalankan, produk atau jasa yang kamu tawarkan, dan keunggulan kompetitif bisnis kamu.
Contoh: CV Manis Sejahtera didirikan pada tahun 2024 dengan misi untuk melestarikan kue tradisional Indonesia. Produk kami menggunakan bahan alami, bebas pengawet, dan diproduksi secara higienis. Kami juga melayani katering untuk acara-acara besar seperti pernikahan, ulang tahun, dan acara kantor. Dengan tim kecil yang beranggotakan 10 orang, kami optimis dapat berkembang menjadi bisnis yang lebih besar dalam tiga tahun ke depan.
3. Analisis Pasar (Market Analysis)
Analisis pasar bertujuan untuk memahami kebutuhan pasar, target konsumen, serta bagaimana bisnis kamu dapat bersaing dengan kompetitor.
Contoh: Target pasar kami adalah masyarakat perkotaan berusia 25-45 tahun yang menghargai makanan tradisional dengan kualitas tinggi dan rasa autentik. Berdasarkan survei, ada peningkatan minat terhadap makanan sehat dan alami di Jakarta. Selain itu, tren nostalgia makanan masa kecil membuat produk kami menarik bagi berbagai segmen. Kompetitor utama kami adalah toko kue lokal, namun kami unggul dalam hal penggunaan bahan alami dan layanan katering fleksibel.
4. Organisasi dan Manajemen (Organization and Management)
Di sini kamu menjelaskan siapa saja yang terlibat dalam bisnis kamu, mulai dari pemilik hingga tim yang membantu menjalankan operasional sehari-hari.
Contoh: Struktur organisasi CV Manis Sejahtera terdiri dari:
- Direktur Utama: Ibu Ani, bertanggung jawab atas pengawasan produksi dan inovasi produk.
- Manajer Keuangan: Bapak Budi, mengelola keuangan dan perencanaan anggaran.
- Manajer Pemasaran: Saudara Rina, bertanggung jawab atas strategi pemasaran digital dan offline.
Kami juga memiliki tim produksi beranggotakan lima koki dan satu tim pemasaran yang berfokus pada penjualan melalui media sosial.
5. Layanan atau Produk (Service or Product Line)
Bagian ini menjelaskan produk atau layanan yang kamu tawarkan, serta bagaimana produk tersebut bisa menjawab kebutuhan pasar.
Contoh: Produk utama kami adalah kue tradisional yang dibuat dari bahan alami tanpa pengawet, seperti klepon, onde-onde, serabi, dan lapis legit. Selain itu, kami juga menawarkan layanan katering untuk acara-acara besar. Setiap produk kami dibuat segar setiap hari dengan resep tradisional yang sudah diuji kualitasnya.
6. Strategi Pemasaran dan Penjualan (Marketing and Sales Strategy)
Strategi pemasaran dan penjualan menjelaskan bagaimana kamu akan memasarkan produk dan menarik pelanggan.
Contoh: Kami akan menggunakan media sosial seperti Instagram dan Facebook untuk menampilkan produk dan promosi kami. Selain itu, kami akan bekerja sama dengan food blogger untuk meningkatkan kesadaran merek di kalangan pecinta kuliner. Kami juga berencana bekerja sama dengan platform layanan pesan antar makanan seperti GoFood dan GrabFood untuk memperluas jangkauan penjualan. Promosi diskon untuk pesanan besar juga akan diterapkan sebagai strategi untuk menarik pelanggan.
7. Proyeksi Keuangan (Financial Projections)
Bagian ini memberikan gambaran realistis mengenai pendapatan, biaya, serta keuntungan yang diharapkan dalam jangka waktu tertentu.
Contoh: Proyeksi pendapatan untuk tahun pertama adalah Rp 500 juta dengan biaya produksi sebesar Rp 300 juta dan biaya operasional lainnya sekitar Rp 150 juta. Dengan demikian, kami menargetkan laba bersih sebesar Rp 50 juta di tahun pertama. Kami optimis bahwa dengan peningkatan pelanggan dan pembukaan gerai tambahan, pendapatan kami akan meningkat hingga 50% di tahun kedua.
8. Rencana Operasional (Operational Plan)
Rencana operasional menjelaskan bagaimana bisnis kamu akan berjalan secara sehari-hari, mulai dari proses produksi hingga distribusi produk.
Contoh: Produksi akan dilakukan di dapur utama kami di Jakarta Barat, dengan kapasitas produksi yang cukup untuk melayani pesanan harian dan katering. Kami menggunakan bahan baku dari supplier lokal yang sudah kami pilih berdasarkan kualitas dan keandalannya. Setiap hari, tim produksi akan membuat kue secara segar, yang kemudian didistribusikan ke toko dan pesanan online melalui layanan pesan antar.
Kami juga berencana untuk membeli peralatan produksi tambahan agar dapat meningkatkan kapasitas produksi seiring dengan pertumbuhan permintaan.
Kesimpulan
Menyusun business plan sederhana namun terstruktur adalah langkah awal yang penting untuk keberhasilan UKM. Dengan mengikuti panduan di atas, kamu dapat memahami kebutuhan pasar, menentukan strategi yang efektif, serta merencanakan keuangan dan operasional dengan lebih baik. Sebuah rencana bisnis yang baik juga akan mempermudah kamu dalam mencari pendanaan, bekerja sama dengan pihak lain, atau sekadar mengevaluasi kinerja bisnis seiring berjalannya waktu.
Sumber:
Miro - How to Make a Business Plan
Forbes - Simple Business Plan Template
Pegadaian - Contoh Bisnis Plan Sederhana
Binus - Contoh Business Plan dan Langkah-langkah Membuatnya /
Kontrak Hukum - Panduan Lengkap dan Contoh Business Plan bagi Pemula