Seperti telah dibahas sebelumnya, perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengelola bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi. Biasanya, perusahaan ini mendapatkan penghasilannya dari penjualan produk. Dalam perusahaan manufaktur juga terdapat biaya produksi seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead.Dalam tiap pendapatan dan biaya itu lah terdapat banyak transaksi di dalamnya. Ketika satu transaksi berjalan, maka sangat penting bagi seorang pebisnis mencatatnya dalam sebuah jurnal. Ya, pencatatan jurnal adalah salah satu proses akuntansi yang dilakukan setelah seorang akuntan membuat bukti transaksi.Jurnal yang dipakai perusahaan manufaktur sendiri sebetulnya bermacam, yakni:
- Jurnal penjualan yang mencatat penjualan secara kredit dan harga pokok penjualannya.
- Jurnal penerimaan kas yang mencatat semua penerimaan kas.
- Jurnal pembelian yang mencatat semua pembelian secara kredit.
- Jurnal pengeluaran kas yang mencatat semua pembayaran.
- Jurnal voucher yang digunakan sebagai pengganti jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran dalam sistem voucher.
- Register cek yang digunakan dalam sistem voucher untuk mencatat cek yang dikeluarkan.
- Jurnal pemakaian bahan yang digunakan untuk mencatat pemakaian bahan dalam proses produksi.
- Jurnal pengembalian bahan untuk mencatat bahan yang dikembalikan ke gudang dari pabrik.
- Jurnal upah dan gaji untuk mencatat upah dan gaji karyawan.
- Jurnal overhead untuk mencatat overhead yang dibebankan ke dalam produksi.
- Jurnal pesanan selesai yang digunakan dalam kalkulasi biaya produksi pesanan.
- Jurnal umum yang mencatat transaksi lainnya yang tak dicatat dalam jurnal lainnya.
Namun kali ini, kita akan masuk pada pembahasan mengenai jurnal umum pada perusahaan manufaktur. Berikut ulasannya.
Tentang Jurnal Umum
Jurnal umum sendiri adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat segala jenis transaksi keuangan dalam suatu periode tertentu. Biasanya, penyusunan jurnal dilakukan demi mencatat semua transaksi secara kronologis. Secara gamblang, tujuan pembuatan jurnal umum adalah untuk melakukan identifikasi, penilaian dan pencatatan dampak ekonomi dari sebuah atau beberapa transaksi dalam satu perusahaan.Jurnal umum juga memiliki fungsi yang perlu Anda ketahui. Dikutip sebuah blog untuk belajar akuntansi, fungsi jurnal umum adalah sebagai berikut.Fungsi analisis: untuk melakukan penentuan terhadap sebuah akun dan saldo yang harus didebit atau dikredit.Fungsi pencatatan: melakukan pencatatan atas segala pengaruh yang timbul karena transaksi keuangan dengan bukti transaksi keuangan yang ada.Fungsi historis: melakukan pencatatan transaksi yang sistematis dan kronologis berdasarkan urutan waktu kejadian.Fungsi instruktif: memberikan perintah atau petunjuk dalam proses mem-posting ke buku besar.Fungsi informatif: memberikan informasi untuk melakukan pencatatan bukti transaksi.Jurnal umum juga memiliki prinsip dasar, yakni:- Mengidentifikasi bukti transaksi keuangan yang muncul dan transaksi keuangan yang dilakukan perusahaan.
- Menentukan akun yang terpengaruh dengan transaksi yang terjadi dan menggolongkan jenisnya.
- Menetapkan penambahan dan pengurangan akun terkait dengan transaksi.
- Penetapan debit atau kredit akun yang terkait dengan transaksi.
Penyusutan Jurnal Umum
Pada dasarnya, setiap perusahaan bebas untuk memilih buku jurnal, asalkan harus efektif dan efisien. Jurnal umum harus dicatat secara kronologis. Dalam mencatatnya, sistem yang digunakan adalah sistem berpasangan atau double entry.Adapun langkah yang bisa diikuti dalam mencatat jurnal umum adalah:- Mengidentifikasi mana akun yang berhubungan dengan transaksi.
- Identifikasi untuk saldonya akan mengurangi atau bertambah. Perhatikan saldo normal dan jenis kegiatan transaksinya.
- Anda diharuskan teliti dalam menulis nominal dan sesuai dengan yang ada di bukti transaksi.
- Analisa untuk mengetahui jumlah didebet atau dikredit harus sama.
Ketentuan jurnal umum:Sebelum ke tahap pembuatan, Anda harus tahu saldo normal di tiap masing-masing akun.
Nomor Kepala Akun | Nama Akun | Debet | Kredit | Saldo Normal |
1 | Assets | + | - | Debet |
2 | Kewajiban | - | + | Kredit |
3 | Modal | - | + | Kredit |
4 | Pendapatan | - | + | Kredit |
5 | Beban | + | - | Debet |
- Jika aktiva bertambah maka posisi ada di debet, jika berkurang ada di kredit.
- Jika kewajiban bertambah maka ada di posisi kredit, jika berkurang ada di posisi debet.
- Jika modal bertambah maka ada di posisi kredit, jika berkurang ada di posisi debet.
- Jika pendapatan bertambah maka ada di posisi kredit, jika berkurang maka ada di posisi debet.
- Jika beban bertambah maka ada di posisi debet, jika berkurang ada di posisi kredit.
Contoh jurnal umumPerusahaan XYZPeriode September 2018
Tanggal | Keterangan | Saldo | |
Debet | Kredit | ||
8-Sep | Kas | xxxx | |
Modal Usaha | xxxx | ||
9-Sep | Bahan Baku | xxxx | |
Hutang | xxxx | ||
9-Sep | Barang Dalam Proses | xxxx | |
Bahan Baku | xxxx | ||
9-Sep | Barang Jadi | xxxx | |
Barang Dalam Proses | xxxx | ||
10-Sep | Beban listrik | xxxx | |
Kas | xxxx | ||
TOTAL | xxxx | xxxx |
Demikian ulasan mengenai jurnal umum yang Anda harus ketahui sebelum memulai laporan keuangan lainnya. Penting untuk diingat bahwa jurnal umum harus dilakukan secara teliti agar saldo tetap seimbang. Anda juga perlu melakukannya secara berkala agar hapal dengan akun-akun yang berkaitan.Untuk dapat lebih memudahkan Anda melakukan penjurnalan, ada baiknya Anda menggunakan sistem yang terintegrasi seperti Ukirama ERP. Sistem ERP ini dapat mencatat seluruh transaksi dan kegiatan bisnis di perusahaan Anda. Sistem juga dapat menghasilkan jurnal dan laporan lainnya secara terintegrasi. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Ukirama ERP dapat dilihat di sini .Jadi mulai sekarang, Anda tak perlu pusing lagi bila hendak menyusun jurnal umum untuk perusahaan manufaktur Anda. Jadi, selamat mencoba!