Mengelola perusahaan manufaktur di Kawasan Berikat (Bonded Zone) memiliki tantangan ganda: Anda harus mengejar target efisiensi produksi sekaligus mematuhi regulasi ketat dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Kesalahan kecil dalam pencatatan bahan baku atau selisih stok bisa berakibat pada denda administratif hingga pembekuan izin.
Oleh karena itu, memilih perangkat lunak (software) tidak bisa sembarangan. Software akuntansi standar sering kali tidak cukup. Anda membutuhkan Software Manufaktur (ERP) yang memiliki fitur spesifik untuk mengakomodasi kebutuhan unik Kawasan Berikat. Apa saja fitur-fitur tersebut?
Mengapa Perusahaan Kawasan Berikat Membutuhkan Software Manufaktur Khusus?
Perusahaan umum mungkin hanya fokus pada laba rugi. Namun, perusahaan di Kawasan Berikat memiliki kewajiban IT Inventory—sebuah subsistem yang menjembatani kegiatan operasional perusahaan dengan kepentingan pengawasan Bea Cukai.
Software manufaktur khusus harus mampu menjawab pertanyaan auditor Bea Cukai seperti: "Bahan baku impor dari dokumen BC 2.3 nomor sekian, sekarang posisinya ada di mana? Sudah jadi barang jadi, masih di mesin produksi, atau sudah diekspor?" Tanpa fitur yang tepat, menjawab pertanyaan ini bisa memakan waktu berhari-hari.
1. Integrasi dengan Laporan Bea Cukai (Dokumen BC)
Fitur paling fundamental adalah kemampuan sistem untuk memetakan transaksi bisnis sehari-hari ke dalam format laporan yang disyaratkan Bea Cukai.
- Mapping Dokumen Otomatis: Sistem harus bisa mengidentifikasi bahwa Penerimaan Barang dari impor adalah BC 2.3, pembelian lokal adalah BC 4.0, dan pengeluaran ekspor adalah BC 3.0.
- Laporan Pertanggungjawaban Mutasi: Software harus mampu menghasilkan laporan mutasi bahan baku, barang dalam proses (WIP), dan barang jadi secara otomatis untuk periode tertentu tanpa perlu rekap manual di Excel.
2. Manajemen Inventory Real-Time
Di Kawasan Berikat, stok fisik dan stok sistem harus mirroring (sama persis). Fitur inventory standar tidak cukup; Anda memerlukan:
- Multi-Warehouse & Multi-Location: Kemampuan memisahkan stok berdasarkan lokasi spesifik (Gudang Bahan Baku, Gudang Karantina/Reject, Gudang Barang Jadi).
- Stock Card Live: Setiap pergerakan barang sekecil apapun (misal: pengambilan sampel untuk QC) harus tercatat detik itu juga untuk menjaga akurasi IT Inventory.
3. Modul Production Planning & Control
Ini adalah jantung dari perusahaan manufaktur. Sistem harus mampu melacak konversi dari bahan mentah menjadi barang jadi.
- Bill of Materials (BoM) Berjenjang: Mencatat resep produksi secara detail.
- Pencatatan Barang Sisa (Scrap/Waste): Ini sangat krusial di Kawasan Berikat. Bea Cukai mewajibkan pencatatan sisa produksi (potongan kain, serbuk besi, dll) karena barang sisa pun masih terutang pajak jika tidak dimusnahkan atau dijual dengan prosedur yang benar. Software yang baik menyediakan fitur input khusus untuk scrap.
4. Quality Control & Traceability
Fitur ini memastikan Anda bisa menelusuri asal-usul barang (traceability) dari hulu ke hilir, yang juga menjadi syarat audit.
- Batch & Serial Number Tracking: Anda harus bisa melacak: "Barang Jadi Batch A-100 ini menggunakan Bahan Baku dari Dokumen Impor BC 2.3 yang mana?"
- Expiry Date Management: Mengelola masa kadaluarsa bahan baku untuk mencegah pemusnahan barang yang tidak perlu, yang proses administrasinya cukup rumit di Kawasan Berikat.
5. Audit Trail dan Compliance Monitoring
Transparansi adalah kunci kepercayaan Bea Cukai. Sistem ERP harus memiliki fitur keamanan data yang mumpuni.
- Log Aktivitas (Logbook): Merekam siapa yang menginput data, siapa yang mengedit, dan kapan itu terjadi.
- Anti-Delete Policy: Untuk transaksi yang sudah diposting dan dilaporkan, sistem sebaiknya membatasi penghapusan data sembarangan. Koreksi harus dilakukan melalui jurnal koreksi atau adjustment resmi agar jejak perubahannya terlihat jelas oleh auditor.
6. Multi-Level Approval dan Hak Akses
Untuk mencegah human error atau kecurangan yang bisa membahayakan status fasilitas Kawasan Berikat, kontrol akses sangat diperlukan.
- Approval Workflow: Pembelian bahan baku atau penyesuaian stok (stock adjustment) dalam jumlah besar harus melalui persetujuan manajer terkait sebelum masuk ke sistem.
- Segregasi Tugas: Memastikan staff gudang hanya bisa input penerimaan barang, dan tidak bisa mengubah nilai/harga beli yang menjadi ranah bagian Purchasing atau Finance.
7. Dashboard Analitik dan Reporting
Terakhir, software harus membantu manajemen mengambil keputusan, bukan hanya sekadar tempat input data.
- Visualisasi Data: Grafik tren pemakaian bahan baku, efisiensi produksi, hingga status pengiriman ekspor.
- Alert System: Notifikasi jika stok menipis atau jika ada barang yang tertahan terlalu lama di gudang (slow-moving), membantu perusahaan menjaga cash flow dan efisiensi ruang gudang.
Kesimpulan
Beroperasi di Kawasan Berikat membutuhkan disiplin administrasi tingkat tinggi. Menggunakan software manufaktur dengan fitur-fitur di atas bukan lagi sekadar pilihan untuk efisiensi, melainkan investasi keamanan bisnis.
Ukirama ERP hadir dengan fitur manufaktur lengkap yang dirancang untuk mendukung kepatuhan IT Inventory sekaligus mengoptimalkan rantai pasok Anda. Dengan sistem yang terintegrasi, Anda bisa menghadapi audit Bea Cukai dengan tenang dan fokus mengembangkan pasar ekspor Anda.

