banner iklan

Ini Cara Membuat Jurnal Penyesuaian untuk Perusahaan Manufaktur

ini_cara_membuat_jurnal_penyesuaian_untuk_perusahaan_manufaktur

Bagi semua pebisnis manapun, pengaturan keuangan yang teliti merupakan hal yang wajib dilakukan demi kesehatan keuangan dan keberlangsungan bisnis yang dijalankan. Pasalnya laporan keuangan yang sehat memungkinkan Anda untuk memahami kondisi sebenarnya dari bisnis yang sedang beroperasi serta menentukan apa langkah selanjutnya yang perlu dilakukan untuk mencapai target yang diinginkan. Oleh sebab itu, banyak yang menyarankan kepada para pelaku bisnis yang belum bisa menggunakan jasa akuntan profesional yang baik dan berpengalaman untuk belajar serta memahami lebih dalam tentang ilmu akuntansi agar dapat membuat laporan keuangannya sendiri.Bisa dikatakan ilmu akuntansi termasuk ke dalam salah satu topik yang cukup rumit untuk dipelajari terutama dalam waktu singkat sehingga membuat ilmu yang satu ini menjadi salah satu yang paling dihindari oleh banyak orang. Sayangnya, bagi pelaku bisnis yang terpaksa harus membuat laporan keuangannya sendiri maupun hanya ingin sekedar memahami cara pembuatannya, ilmu akuntansi menjadi salah satu ilmu yang perlu dikuasai.

Apa Itu Jurnal Penyesuaian?

Ada berbagai macam hal yang perlu dipelajari dari ilmu akuntansi salah satunya, yaitu jurnal penyesuaian. Bagi Anda yang belum akrab dengan istilah yang satu ini, jurnal penyesuaian merupakan jurnal akuntansi yang digunakan oleh perusahaan dagang, jasa, manufaktur dan entitas lainnya seperti LSM/NGO, lembaga pengelola zakat, sekolah dan yayasan, untuk melakukan penyesuaian terhadap transaksi-transaksi tertentu pada saat proses penyusunan laporan keuangan berdasarkan catatan ataupun fakta yang sebenarnya pada akhir periode akuntansi. Biasanya, jurnal penyesuaian akan disusun berdasarkan data-data yang berasal dari neraca saldo dan data informasi penyesuaian pada akhir periodenya.Beberapa contoh transaksi yang dapat dicatat dengan menggunakan jurnal penyesuaian seperti asuransi yang dibayar di muka, pendapatan yang dibayar di muka, biaya sewa yang dibayar di muka serta penyusutan aktiva tetap perusahaan. Tujuan dari dibuatnya jurnal penyesuaian bagi perusahaan adalah untuk mengetahui besaran dari harta, utang, modal, pendapatan serta beban yang sebenarnya.Pada kali ini kita akan membahas bagaimana cara membuat jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufaktur berikut dengan contohnya. Seperti yang telah diketahui, perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang mengolah bahan baku mentah menjadi produk yang siap dipakai oleh konsumen akhir. Sering juga disebut sebagai proses produksi.

Perbedaan Perusahaan Manufaktur dengan Perusahaan Dagang

Untuk dapat membuat jurnal penyesuaian yang baik, beberapa akan akan diperlukan. Berikut di bawah ini merupakan beberapa data yang biasanya sangat dibutuhkan dalam akuntansi untuk perusahaan manufaktur:

  • Persediaan

Persediaan ada 3 macam, yaitu persediaan bahan baku, persediaan barang yang masih dalam proses pembuatan, dan persediaan barang yang sudah jadi serta siap untuk didistribusikan. Pada persediaan bahan baku akan memberikan informasi mengenai harga pokok bahan baku yang ada pada tanggal neraca. Bahan baku merupakan barang-barang yang digunakan dalam proses produksi yang dilakukan.Sedangkan yang dimaksud dengan persediaan dalam proses biasanya terdiri dari biaya bahan baku serta biaya-biaya lainnya yang harus dikeluarkan selama proses produksi barang yang belum selesai. Yang terakhir, yang dimaksud dengan persediaan barang barang jadi terdiri dari total biaya yang dikeluarkan untuk barang-barang yang telah selesai diproduksi, tetapi belum dijual kepada pelanggan. Oleh karenanya, perusahaan manufaktur harus menyediakan tiga perkiraan untuk persediaan.

  • Biaya Manufaktur

Yang termasuk ke dalam biaya ini adalah seluruh biaya penyelesaian produksi barang yang masih sebagian selesai di awal periode, barang-barang yang dimasukkan dalam proses produksi per periode, dan barang-barang yang baru dapat diselesaikan di akhir periode.Terdapat 3 macam biaya manufaktur yang perlu Anda ketahui, yang pertama yaitu biaya untuk bahan baku yang merupakan biaya untuk bahan-bahan yang dibutuhkan yang bisa dengan mudah atau secara langsung diproduksi menjadi barang jadi. Yang kedua adalah biaya tenaga kerja langsung dimana yang dimaksud dengan tenaga kerja langsung atau buruh langsung contohnya seperti tukang kayu dalam perusahaan mebel atau pelinting rokok.Yang terakhir ada biaya overhead pabrik atau sering disingkat dengan BOP yang merupakan seluruh biaya lainnya yang dikeluarkan oleh pabrik selain dari bahan baku dan tenaga kerja langsung. Biasanya biaya ini berkaitan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk sesuatu yang tidak dapat dijadikan barang jadi. Contohnya, biaya bahan pembantu seperti perlengkapan pabrik (mur, baut dll), biaya tenaga kerja tidak langsung seperti gaji mandor, pemeliharaan dan perbaikan, serta biaya listrik, air dan lain-lain.

  • Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan seluruh biaya yang harus dikeluarkan oleh pabrik dalam proses produksi barang selama suatu periode tertentu yang terdiri dari persediaan barang dalam proses awal ditambah dengan biaya manufaktur dan dikurangi persediaan barang dalam proses akhir.

  • Beban Pokok Produksi

Biaya yang satu ini merupakan biaya yang telah dikeluarkan selama suatu periode tertentu yang dikenal juga dengan beban pokok produksi barang selesai atau disingkat dengan beban pokok produksi. Untuk menentukan harga pokok ini, biasanya biaya manufaktur ditambah dengan persediaan dalam proses awal periode dan dikurangi persediaan dalam proses akhir periode. Beban pokok produksi selama suatu periode tertentu dilaporkan ke dalam laporan harga produksi.

Langkah-Langkah Membuat Jurnal Penyesuaian

Pada perusahaan manufaktur, proses transaksi pembelian yang dilakukan selama operasional akan lebih melibatkan banyak jenis dokumen, salah satu contohnya Purchase Requisition, Purchase Order (PO) hingga nota invoice. Hal ini dikarenakan yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur tidak hanya membeli dan menjual suatu produk tetapi juga memproses berbagai macam bahan baku mentah menjadi barang jadi yang dapat digunakan oleh konsumen akhir.

  1. Penjurnalan

Jika Anda telah menerima semua dokumen transaksi yang dilakukan pada suatu periode tertentu akan dilaporkan pada laporan keuangan melalui penjurnalan yang dilakukan. Ada dua jenis penjurnalan dalam akuntansi yang perlu diketahui, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Perbedaan dari keduanya ada dalam detail informasi yang dicatat seperti informasi yang dicatatkan pada jurnal umum nantinya akan diterangkan secara lebih detail pada jurnal khusus. Contohnya, nama vendor dan lain-lainnya.

  1. Buku Besar

Setelah mencatat seluruh detail informasi transaksi pada jurnal umum dan jurnal khusus, selanjutnya informasi tersebut dimasukkan ke dalam buku besar. Setiap kegiatan transaksi yang tercatat pada jurnal umum dan khusus pada periode tertentu, contohnya selama tiga bulan, akan dijadikan satu di dalam buku besar seperti akun kas, piutang usaha, biaya-biaya, utang usaha, dan sebagainya dan akan dirangkum secara mendetail.

  1. Neraca Saldo

Langkah berikutnya setelah buku besar telah diisi dengan semua detail transaksi, Anda diharuskan untuk membuat neraca saldo. Neraca saldo ini salah satu fungsinya adalah sebagai alat koreksi bagi seluruh transaksi yang telah dicatat pada buku besar karena pada neraca saldo total nilai transaksi dari debit dan kredit harus sama atau sering disebut juga balance.Dikarenakan perusahaan manufaktur menggunakan konsep akuntansi berbasis akrual, Siklus Akuntansinya tidak berakhir sampai di neraca saldo saja. Nantinya, akan ada berbagai penyesuaian yang biasanya dilakukan pada akhir bulan atau akhir periode waktu tertentu. Disinilah Jurnal Penyesuaian dibuat yang setelahnya akan kembali dimasukkan ke dalam Neraca Saldo dan akan berubah menjadi Neraca Saldo Setelah Penyesuaian.

  1. Jurnal Penyesuaian

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa perusahaan manufaktur lebih menggunakan konsep akuntansi berbasis akrual yang artinya suatu transaksi akan dicatat sesuai dengan waktu terjadinya transaksi dan bukan berdasarkan terjadinya kas masuk atau keluar. Inilah yang membedakan Siklus Akuntansi perusahaan manufaktur dengan jenis perusahaan lainnya. Selain itu juga akan ada pencatatan penyesuaian persediaan yang berbeda dengan yang dilakukan pada jenis perusahaan lainnya seperti penyesuaian persediaan akhir bahan baku mentah, barang dalam proses, dan barang jadi. Berikut adalah contoh dalam membuat Jurnal Penyesuaian untuk perusahaan manufaktur.

TglNo. BuktiKeteranganRefDebitKredit
2019(A)
Des-31Ikhtisar biaya produksi421197
      Persediaan bahan baku (awal)115197
(B)
Persediaan bahan baku (akhir)115243
      Ikhtisar biaya produksi421243

Ayat jurnal penyesuaian (A) menyatakan jumlah persediaan awal bahan baku yang dimiliki dimana jumlah yang terdapat pada neraca saldo merupakan saldo awal dari bahan baku. Jurnal penyesuaian diperlukan untuk membebankan saldo awal tersebut ke harga pokok produksi.Sementera untuk ayat jurnal penyesuaian (B) dibuat dengan mencantumkan jumlah bahan baku yang dimiliki pada akhir periode. Melalui jurnal penyesuaian tersebut, maka Anda dapat mengetahui jumlah pemakaian bahan baku. Selain itu juga pada akun ikhtisar harga pokok produksi yang digunakan untuk biaya seperti biaya pabrik, pembelian bahan baku, persediaan bahan baku, dan persediaan dalam proses. Dari sini, Anda dapat menghitung harga pokok produksi.Hal serupa juga dilakukan untuk pencatatan persediaan dalam proses dan persediaan barang jadi pada jurnal penyesuaiannya. Contohnya seperti berikut :

TglNo. BuktiKeteranganRefDebitKredit
2019Ikhtisar biaya produksi42115
Des-31       Persediaan dalam proses (awal)11615
Persediaan dalam proses (akhir)11620
      Ikhtisar harga pokok produksi42120
Ikhtisar laba rugi422285
      Persediaan Barang Jadi (awal)117285
Persediaan Barang Jadi (akhir)117257
        Ikhtisar laba rugi422257

You Might Also Like