Kenali Apa Itu Blockchain Dan Manfaatnya Pada Bisnis

kenali_apa_itu_blockchain_dan_manfaatnya_pada_bisnis_1000.png

Istilah blockchain mungkin lebih asing dipahami daripada bitcoin. Padahal kedua istilah itu ada dalam satu dunia yang sama, dan bitcoin merupakan bagian dari blockchain. Sederhananya, bitcoin adalah reward yang berupa uang digital atas suatu prestasi dalam sistem blockchain, sedangkan blockchain adalah teknologi yang melahirkan bitcoin itu. Pada awal mula terciptanya teknologi ini, tidak serta merta mendapatkan sambutan sepositif sekarang. Banyak pihak yang resah dan merasa terancam dengan terobosan sistem keuangan yang baru ini. Terutama pihak-pihak yang perannya bisa tergantikan dengan kehadiran blockchain. Seperti perbankan misalnya. Teknologi blockchain dapat mengambil alih peranan bank yang selama ini bertindak sebagai pihak ketiga atas berbagai transaksi keuangan penggunanya. Itu karena, sistem blockchain menawarkan kemudahan dan biaya rendah pada penggunanya untuk bertransaksi keuangan dengan siapapun, bahkan berbeda negara, tanpa harus melalui bank. Namun, seiring perkembangan waktu dan penyempurnaan terus menerus, teknologi blockchain ini semakin digemari. Perusahaan-perusahaan besar mulai melakukan penyesuaian sistemnya dengan teknologi blockchain. Hal tersebut ditempuh perusahaan agar tidak ketinggalan teknologi dan daya saingnya di pasar. Semakin banyak perusahaan besar yang bergabung, semakin tinggi pula nilai bitcoin di pasaran. Semakin diincar pula bitcoin tersebut. Terlebih, harga bitcoin yang tidak terpengaruhi krisis covid, menjadikannya alternatif investasi yang menggiurkan. Tapi, investasi bitcoin tidak semudah yang terlihat. Butuh kerja keras dan peras otak yang lumayan untuk menghasilkan bitcoin. Sebab proses mendapatkannya yang sulit dan rumit. Bagaimana cara kerja blockchain dan bitcoin, akan kita bahas pada subbab di bawah ini. Namun sebelumnya, mari kita pahami dulu apa itu sistem dan teknologi blockchain ini.

Jenis Digital Marketing

Teknologi blockchain adalah terobosan baru untuk sistem keuangan yang lebih digital, mudah, murah dan sangat aman. Blockchain ini seperti sebuah buku besar transaksi raksasa yang berbentuk digital. Ini adalah kumpulan catatan keuangan digital yang saling terhubung satu sama lain.Setiap catatan dari akun pengguna dinamakan block. Setiap block ini terikat dalam jaringan yang terenkripsi dengan aman dan tersebar dalam banyak server sekaligus. Tidak ada sistem server terpusat dalam blockchain, block data terdistribusikan dengan merata dan semua pengguna bisa mengetahui catatan transaksi pengguna lainnya. Namun, butuh kerja ekstra jika ingin mencari tahu catatan transaksi pengguna lain. Itu karena setiap akun hanya menampilkan nama kode kripton yang berupa rangkaian huruf dan angka yang banyak dan susah dihafalkan. Jadi, Anda harus mengetahui nama akun kripton dahulu untuk mencari transaksi akun lain.Bagi sebagian pihak, sistem yang terbuka dan transparan ini adalah kekurangan yang membuat tidak nyaman. Karena transaksi keuangannya dapat dilihat oleh pihak luar. Namun ada juga pihak yang justru menganggap ini adalah kelebihan yang diunggulkan.

Jenis-jenis Blockchain

Setelah melalui pembaruan sistem berkali-kali, teknologi blockchain ini memiliki solusi untuk masalah transparansi tersebut dengan melahirkan dua jenis blockchain:

  1. Private Blockchain 

Teknologi jenis ini memberikan batasan pada siapa saja yang bisa melihat transaksi akun yang di private. Blockchain memberikan kode enkripsi yang tidak bisa sembarang diakses oleh akun yang tidak diizinkan. Privat blockchain ini biasanya dikelola oleh perusahaan yang memanfaatkan sistem blockchain. 

  1. Public Blockchain

Kebalikan dari privat blockchain, public blockchain memberikan akses yang terbuka untuk semua orang. 

Keunggulan Blockchain Dibanding Sistem Konvensional

  1. Sangat aman 

Sistem blockchain sulit sekali dibobol oleh hacker. Itu karena sistem enkripsi yang berlapis-lapis dan blockchain tidak memiliki satu server terpusat. Sistem blockchain terdistribusi secara merata ke semua server pengguna. Jadi ibaratnya, karena blockchain ini desentralisasi, maka semua pengguna sudah seperti server pusat. Semua data saling terhubung dan terkunci dengan aman. Itulah kenapa sistem ini sulit sekali dibobol. Karena jika ingin membobol, harus menguasai 51% server pengguna. Sangat sulit dan butuh biaya yang mahal untuk menyiapkan infrastruktur dengan kapasitas raksasa. Berbeda dengan sistem konvensional dimana perangkat mengandalkan satu server terpusat untuk semua data. Pada sistem terpusat, celah pembobolan lebih mudah, sebab hanya butuh memasuki satu server saja dan semua jaringannya bisa dikuasai. 

  1. Tidak ada biaya transaksi 

Pada sistem konvensional, kita membutuhkan pihak ketiga, seperti bank, pada setiap transaksi keuangan. baik untuk transfer biaya, pembayaran-pembayaran dan sebagainya. Dan biasanya pada setiap transaksi tersebut dikenakan biaya administrasi dari transaksi. Biayanya beragam tergantung transaksinya.Sedangkan teknologi blockchain ini dapat menggantikan peran pihak ketiga dan tanpa memungut biaya administrasi tiap transaksi. Jika pun ada, biayanya sangat rendah, bisa 1/100 persen. Jadi, untuk transfer dana ke luar negeri yang biasanya adminnya mahal, dengan blockchain, jadi sangat murah sampai gratis tanpa melalui bank. Namun, meski tidak ada biaya transaksi, teknologi ini mensyaratkan infrastruktur dengan kapasitas yang besar dan canggih agar proses transaksi lancar tanpa hambatan.

Kelemahan Teknologi Blockchain

  1. Sistem yang rumit 

Sistem kerja blockchain yang sangat aman, karena kerumitan sistem yang dibangun di belakangnya. Untuk mengirimkan uang ke akun lain, Anda perlu mengetahui nama akun teman Anda yang bukan berupa nama, tapi barisan huruf kripto yang panjang dan sulit dihafal. Sedangkan menjaga keamanan catatan transaksi Anda, Anda perlu menyimpannya dalam folder tersendiri dengan tersegel. Untuk mendapatkan segel ini, harus mencari kode yang sesuai. Karena misal barisan angka, setelah dimasukkan ke mesin pembuat segel, akan mengalami perubahan menjadi barisan huruf yang sulit ditemukan polanya. Setiap folder keuangan yang akan disimpan, harus disegel agar aman. Segelnya harus menemukan kombinasi angka ketika dimasukkan ke mesin segel, bisa menghasilkan kode yang sama dengan segel awal. Proses ini sangat sulit dan rumit. 

  1. Tidak bisa membatalkan transaksi yang salah 

Inilah salah satu kekurangan yang ditakuti oleh pengguna sistem blockchain. Jika salah mengirim uang ke akun lain, uang tersebut akan hilang, sebab tidak bisa dibatalkan. Mungkin salah satu atau dua huruf kode kripton akunnya, maka uang akan dikirimkan ke akun yang salah. Uang Anda hanya bisa kembali jika pemilik akun tujuan yang salah tadi mau mentransfer balik pada Anda. Setiap transaksi yang dilakukan dalam blockchain sifatnya abadi, tidak bisa di undo. Meskipun begitu tak dipungkiri manfaat blockchain akan sangat membantu transaksi keuangan kita lebih transparan, aman, murah dan cepat. Kita tidak perlu melibatkan pihak ketiga untuk mengatur transaksi kita. Namun kelemahannya, setiap transaksi yang dilakukan sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna.


You Might Also Like