Kesalahan Umum dalam Pitching yang Harus Dihindari

Sindhu Partomo

Daftar Isi


Pitching kepada investor adalah salah satu langkah penting dalam perjalanan bisnis, baik untuk startup maupun UMKM. Pitching yang tepat dapat menarik pendanaan yang kamu butuhkan untuk mempercepat pertumbuhan bisnismu, namun pitch yang buruk bisa menutup peluang tersebut.

Meskipun ide bisnis yang solid sangat penting, cara kamu menyampaikannya sama pentingnya. Banyak pengusaha, terutama yang baru pertama kali melakukan pitching, sering melakukan kesalahan yang bisa menghambat kesuksesan mereka. Dalam artikel ini, kita akan membahas kesalahan umum dalam pitching yang harus kamu hindari agar dapat memberikan presentasi yang lebih efektif dan menarik bagi investor.

Tidak Mengenal Audiens (Investor)

Salah satu kesalahan paling mendasar yang sering dilakukan adalah tidak mengenal audiens, yaitu investor. Banyak orang fokus pada apa yang mereka anggap penting tanpa mempertimbangkan apa yang sebenarnya ingin didengar oleh investor. Investor tidak hanya tertarik pada produk atau layananmu, tetapi juga bagaimana mereka bisa mendapatkan keuntungan dari investasi mereka.

Kesalahan yang Umum Terjadi:

  1. Tidak Menyesuaikan Pitch dengan Tipe Investor: Setiap investor punya preferensi yang berbeda. Misalnya, venture capital lebih tertarik pada potensi pertumbuhan besar, sementara angel investor lebih memperhatikan visi jangka panjang. Jika kamu tidak menyesuaikan presentasi sesuai dengan tipe investor, pesanmu bisa jadi tidak relevan.
  2. Tidak Mengidentifikasi Minat Investor: Jika kamu tidak memahami industri atau pasar yang diminati investor, presentasimu mungkin tidak akan menarik perhatian mereka sejak awal. Misalnya, jika investor lebih tertarik pada teknologi lingkungan tetapi kamu mempresentasikan teknologi finansial tanpa ada hubungan dengan lingkungan, kemungkinan besar mereka tidak akan tertarik.

Cara Menghindari:

Lakukan riset mendalam tentang investor sebelum pitching. Pelajari portofolio mereka, bidang minat, dan jenis bisnis yang mereka dukung. Dengan begitu, kamu bisa menyesuaikan pesan sesuai dengan ekspektasi mereka dan meningkatkan peluang mendapatkan perhatian mereka.

Terlalu Fokus pada Detail Teknis

Kesalahan umum berikutnya adalah terlalu banyak fokus pada detail teknis produk atau layananmu. Meskipun detail teknis itu penting, terutama dalam industri teknologi, investor biasanya lebih peduli pada gambaran besar dan potensi pasar. Mereka ingin tahu bagaimana produk atau layananmu dapat memenuhi kebutuhan pasar dan menghasilkan keuntungan, bukan hanya bagaimana cara kerjanya secara teknis.

Kesalahan yang Umum Terjadi:

  1. Menghabiskan Terlalu Banyak Waktu pada Fitur Teknis: Kadang kamu mungkin terlalu bersemangat menjelaskan fitur teknis seperti algoritma atau spesifikasi teknis yang rumit. Padahal, investor lebih tertarik pada bagaimana solusi kamu bisa mengatasi masalah nyata di pasar.
  2. Menggunakan Terlalu Banyak Jargon: Penggunaan istilah teknis yang tidak familiar bagi investor dapat membuat mereka bingung dan kehilangan minat.

Cara Menghindari:

Sederhanakan penjelasan teknis dan fokuskan pada manfaat atau hasil yang akan diberikan produkmu. Jelaskan bagaimana teknologi tersebut dapat menyelesaikan masalah nyata dan memberikan dampak besar bagi pasar. Simpan detail teknis untuk diskusi lanjutan jika investor ingin tahu lebih dalam.

Mengabaikan Data Keuangan yang Penting

Data keuangan adalah salah satu elemen kunci dalam pitching yang sering diabaikan atau disajikan dengan tidak lengkap. Investor ingin melihat proyeksi keuangan yang jelas, termasuk estimasi pendapatan, biaya, dan potensi keuntungan. Tanpa data keuangan yang solid, investor tidak akan memiliki keyakinan bahwa bisnismu memiliki prospek yang menguntungkan.

Kesalahan yang Umum Terjadi:

  1. Proyeksi Keuangan yang Tidak Realistis: Beberapa pengusaha membuat proyeksi keuangan yang terlalu optimis tanpa data pendukung yang kuat. Investor cenderung meragukan klaim-klaim ini.
  2. Tidak Menyajikan Penggunaan Dana: Jika kamu tidak menjelaskan secara jelas bagaimana dana investasi akan digunakan, investor mungkin akan berpikir bahwa rencana bisnismu kurang matang.
  3. Tidak Menyediakan Data Keuangan Saat Ini: Jika bisnismu sudah berjalan, penting untuk menyajikan laporan keuangan saat ini, seperti laba rugi dan arus kas.

Cara Menghindari:

Pastikan kamu menyertakan proyeksi keuangan yang realistis dan jelas, serta menjelaskan bagaimana kamu akan menggunakan dana investasi untuk mendorong pertumbuhan bisnis. Sediakan data keuangan yang akurat untuk menunjukkan bahwa kamu benar-benar menguasai aspek keuangan bisnismu.

Pitch Terlalu Panjang atau Berbelit-belit

Investor memiliki waktu terbatas, jadi pitch yang terlalu panjang atau berbelit-belit bisa membuat mereka kehilangan minat. Salah satu kesalahan besar dalam pitching adalah tidak segera menuju inti pembahasan atau terlalu banyak membahas hal-hal yang kurang penting.

Kesalahan yang Umum Terjadi:

  1. Pengantar yang Terlalu Panjang: Menghabiskan terlalu banyak waktu untuk memberikan pengantar tanpa segera menunjukkan solusi atau manfaat utama bisnismu bisa membuat investor bosan.
  2. Pitch yang Tidak Terstruktur: Pitch yang melompat-lompat tanpa alur yang jelas akan membuat investor bingung.
  3. Mengulang Poin yang Sama: Mengulang-ulang informasi yang sudah disebutkan hanya akan membuat pitch terasa bertele-tele.

Cara Menghindari:

Buatlah pitch yang singkat, padat, dan langsung menuju poin utama. Gunakan waktu secara efisien dengan menyampaikan informasi yang relevan dan fokus pada hal-hal yang paling menarik bagi investor. Susun presentasi dengan alur yang logis, mulai dari permasalahan, solusi, hingga rencana penggunaan dana.

Tidak Memiliki Storytelling yang Menarik

Storytelling adalah salah satu cara paling efektif untuk membuat investor terhubung dengan visi kamu. Sayangnya, banyak pengusaha yang tidak menggunakan storytelling dalam pitching mereka, dan hanya menyajikan data serta angka. Padahal, cerita yang menarik dapat membuat presentasi lebih hidup dan lebih mudah diingat.

Kesalahan yang Umum Terjadi:

  1. Pitch yang Terlalu Kaku: Pitch tanpa elemen cerita bisa terasa kering dan formal. Investor mungkin kesulitan memahami visi besarmu jika kamu hanya berfokus pada angka.
  2. Kurangnya Elemen Emosi: Investor ingin melihat passion dan motivasi di balik bisnismu. Tanpa sentuhan emosional, pitchmu mungkin tidak akan memberikan dampak yang diharapkan.

Cara Menghindari:

Gunakan storytelling untuk menjelaskan perjalanan bisnismu. Ceritakan bagaimana ide bisnis kamu lahir, tantangan yang kamu hadapi, dan bagaimana kamu membayangkan masa depan bisnismu. Cerita yang kuat dapat membantu investor memahami motivasi kamu dan lebih terlibat dalam visi bisnismu.

Kesimpulan

Pitching kepada investor memerlukan strategi komunikasi yang efektif dan persiapan yang matang. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan umum seperti tidak mengenal audiens, terlalu fokus pada detail teknis, mengabaikan data keuangan, pitch yang terlalu panjang, dan kurangnya storytelling, kamu dapat memberikan presentasi yang lebih menarik dan meyakinkan. Kesuksesan pitching terletak pada bagaimana kamu menyajikan bisnismu dengan cara yang paling relevan dan memikat bagi investor.

Pitching yang sukses membutuhkan kombinasi antara pemahaman audiens, penyajian data yang kuat, storytelling yang menarik, serta pitch yang ringkas dan terstruktur. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan umum yang sering dilakukan, kamu bisa meningkatkan peluang mendapatkan pendanaan dan menarik minat investor terhadap bisnismu.

Sumber:

Active Campaign - Business Pitch

UMY - Hal yang Harus Diperhatikan dalam Pitching

30 Kesalahan Pitching

Ukirama ERP memudahkan ratusan perusahaan mengelola bisnis setiap hari

Jadwalkan Demo

Sindhu Partomo
Sindhu Partomo

Seorang penulis dengan fokus pada Branding dan Digital Marketing

You Might Also Like

Hubungi kami via whatsapp