Era digital telah menjadi pencetus utama yang dapat mengintegrasikan jual beli online ke dalam gaya hidup masyarakat. Kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat memungkinkan terjadinya transaksi jual beli yang sangat mudah melalui gadget yang kita miliki. Hal ini memicu seluruh pelaku usaha untuk beralih dari cara berjualan konvensional ke berjualan secara digital.Dengan beralih ke berjualan online, maka para pelaku usaha dapat memperluas jangkauan pemasaran dan penjualan produk atau jasa yang dimiliki. Para pelaku usaha pun sekarang membuka peluang sebesar-besarnya untuk melakukan kerjasama dengan dropshipper. Hal ini juga dapat memperlebar jaringan mitra sekaligus meningkatkan kuantitas penjualan.Dengan adanya sistem dropship dan sistem reseller, setiap orang dapat melakukan transaksi jual beli tanpa memerlukan modal yang besar. Sistem dropship online memiliki kesederhanaan dalam sistematika kemitraan. Hal ini memberikan daya tarik yang besar untuk para dropshipper pemula. Lebih lanjut, keuntungan yang ditawarkan dari usaha reseller model ini juga sangat menarik dengan adanya transaksi jual beli online yang sangat mudah dilakukan.Permasalahan yang biasa dihadapi oleh seller seperti penumpukan barang yang belum terjual dapat diatasi dengan sistem dropship. Semakin banyak seller memiliki dropshipper maka semakin tinggi pula peluang untuk menjual barang dengan kuantitas yang lebih banyak. Sistem dropship online memberikan kesempatan yang sangat baik kepada Anda yang ingin menjadi dropshipper. Usaha reseller seperti ini dapat dengan mudah dilakukan dimana saja dan kapan saja.Apakah Anda tertarik untuk menerapkan sistem dropship pada bisnis yang Anda sedang jalankan? Atau apakah Anda ingin memulai usaha untuk menjadi dropshipper? Silahkan simak dan fahami ulasan mengenai sistem, mekanisme kerja, fungsi, peluang, dan risiko terkait sistem dropship online yang telah kami sajikan sebagai berikut:
Apa Itu Sistem Dropship?
Sistem dropship merupakan salah satu model pemenuhan pesanan barang melalui outsourcing pada proses pengadaan, penyimpanan, dan pengiriman barang ke pihak ketiga. Berbeda halnya dengan sistem reseller online, sistem dropship menjadikan pihak ketiga sebagai perantara saja. Seluruh proses pengiriman barang tetap dilakukan oleh supplier atau reseller tangan pertama yang akan mengirimkan barang ke para pelanggan.Sistem dropship online biasanya akan menarik para pelaku bisnis yang sedang mencari efisiensi dan biaya overhead yang rendah. Hal ini juga dapat meningkatkan pengalaman pelanggan dalam melakukan transaksi pembelian produk yang bisnis Anda tawarkan. Lebih lanjut, sistem dropship ini memiliki potensi yang besar untuk menghemat waktu dan menyederhanakan proses bisnis yang Anda sedang jalankan.
Mekanisme Kerja Sistem Dropship
Sistem dropship memiliki keunggulan dibandingkan dengan sistem reseller. Reseller diwajibkan untuk dapat melakukan pengadaan dan penyimpanan stok barang. Sedangkan, dropshipper tidak melakukan hal tersebut. Dropshipper hanya perlu melakukan promosi barang yang dijual melalui berbagai platform jual beli online, media sosial, atau website online lainnya kepada para pelanggan.Sebelum melakukan sistem dropship, penjual atau supplier harus menandatangani perjanjian dengan dropshipper. Setelah melakukan promosi dan menarik para pelanggan, maka pemesanan atau order yang dilakukan oleh pelanggan akan diterima oleh dropshipper. Selanjutnya, dropshipper akan memberikan pesan kepada supplier, melakukan transfer sejumlah uang, dan mengonfirmasi alamat pelanggan yang melakukan pembelian. Supplier akan menyiapkan pesanan dari untuk nantinya dikirimkan ke alamat pelanggan. Lebih lanjut, barang akan dikirimkan oleh jasa pengiriman barang ke alamat pelanggan atas nama dropshipper.
Pencatatan Transaksi Pada Sistem Dropship
Pencatatan transaksi merupakan aspek yang penting untuk diperhatikan untuk setiap model bisnis termasuk pada sistem dropship. Pencatatan transaksi bertujuan untuk mengontrol dan mengevaluasi stok barang, volume transaksi, dan menganalisis pembelian dan penjualan. Software dropship atau software akuntansi online dapat digunakan untuk melakukan pencatatan transaksi pada sistem dropship.Langkah awal yang harus dilakukan adalah membuat daftar supplier, dropshipper, dan jenis beserta stok barang yang dimiliki. Anda juga harus memperhatikan harga beli dan harga jual untuk setiap produknya. Anda juga harus melakukan pendataan yang terperinci mengenai akun media promosi dan akun e-commerce dari supplier dan dropshipper. Hal ini penting untuk menunjang kegiatan operasional penjualan barang.Sistem akuntansi yang baik sangat berpengaruh terhadap proses dropshipping. Melalui sistem ini juga, Anda harus dapat mengatur batas utang maksimal supplier sehingga meminimalisir risiko utang yang tidak dapat terbayarkan. Aplikasi akuntansi berbasis web dapat Anda gunakan membuat laporan transaksi online. Aplikasi ini juga dapat merekam berbagai metode pencatatan pembayaran. Pada saat ada order yang masuk dari pelanggan, maka software akuntansi online akan mencatat order tersebut beserta dengan metode pembayarannya. Aplikasi ini dapat memberikan laporan neraca online beserta dengan utang piutang dari supplier atau pelanggan secara real time dan mudah untuk diakses. Seluruh laporan transaksi termasuk aliran kas, neraca laba rugi, dan bukti transaksi (invoice) harus dapat dicatat dengan baik untuk memudahkan pelacakan dan evaluasi bisnis.
Peluang dan Risiko Sistem Dropship
Seluruh model bisnis pasti memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing termasuk sistem dropship. Kemudahan dalam melakukan model bisnis ini didukung juga dengan perkembangan teknologi dan sistem jaringan internet. Di Indonesia sendiri, lebih dari 70% warga negara Indonesia telah familiar dan menjadi pengguna aktif internet. Hal ini merupakan peluang yang sangat besar untuk memperoleh pangsa pasar yang besar. Ditambah dengan e-commerce dan media sosial yang terus menuai popularitas.Selain mudah untuk dilakukan, fleksibilitas yang tinggi juga dimiliki oleh sistem dropship. Anda dapat menjadi mitra bisnis dropshipper dengan sangat mudah. Aplikasi supplier juga dapat digunakan untuk memilih supplier yang dapat diandalkan. Dengan menajalankan model bisnis ini juga, Anda sebagai dropshipper dapat mengeliminasi biaya penyimpanan stok barang. Di sisi lain, jika Anda supplier maka Anda akan dapat memperluas jaringan promosi dan penjualan dengan bekerjasama dengan para dropshipper.Namun, sistem dropship juga memiliki beberapa kelemahan yaitu tidak adanya kontrol ketika adanya overstock dikarenakan dropshipper tidak memiliki tanggung jawab untuk menyimpan barang. Keuntungan atau margin yang diperoleh oleh dropshipper juga lebih kecil dibandingkan dengan penjualan secara retail atau borongan. Anda juga tidak memiliki kontrol terhadap pengalaman pelanggan. Hal ini dikarenakan Anda akan bergantung pada sikap bisnis yang dilakukan oleh supplier mitra. Lebih lanjut, Anda juga akan kesulitan untuk membangun kepercayaan kepada brand yang Anda lakukan dropship karena tidak memiliki andil langsung terhadap kualitas barangnya. Intinya, mengingat biaya rendah dan investasi untuk memulai, dropshipping adalah bidang yang sangat kompetitif untuk ditekuni.
Keahlian yang Diperlukan untuk Melakukan Sistem Dropship
Meskipun terlihat mudah, namun menjadi dropshipper atau bekerja sama dengan model sistem dropship juga memerlukan kemampuan tertentu. Hal ini harus diperhatikan agar sistem kerjasama ini dapat terus berjalan dengan baik. Membuat situs web yang menjual produk dropshipping merupakan keterampilan utama yang Anda butuhkan untuk melakukan bisnis dropshipping. Hal ini mencakup pengetahuan pengembangan web dasar, waktu muat halaman, dan aspek penting lainnya untuk mengoptimalkan website Anda. Pemahaman terhadap penggunaan e-commerce juga sangat penting untuk dapat mempromosikan barang yang akan dijual melalui sistem dropship.Anda juga perlu memiliki keterampilan Search engine optimization (SEO) untuk jangkauan bisnis e-commerce yang lebih baik. Anda dapat mengoptimalkan keterjangkauan informasi barang yang kita jual melalui mesin pencari seperti Google, Yahoo, atau Bing.Meskipun sistem dropship mungkin terdengar mudah untuk dilakukan, namun membutuhkan upaya pemasaran yang konstan untuk menarik pelanggan baru. Keterampilan yang diperlukan mencakup beberapa pengetahuan dasar tentang cara kerja media sosial dan cara kerja platform populer seperti AdWords dan Facebook. Lebih lanjut, kemampuan komunikasi juga sangat penting. Untuk menjual produk secara online, Anda harus memiliki keterampilan komunikasi dan jaringan yang kuat. Hal ini berarti Anda harus dapay membuat pesan persuasif yang meyakinkan calon pembeli untuk membeli produk Anda. Komunikator yang efektif dapat menyampaikan maksud mereka dengan jelas dan ringkas dan mendengarkan orang lain dengan penuh perhatian. Anda juga harus tahu bagaimana membangun hubungan dan bekerja sama dengan orang lain.Oleh karena itu, dengan berbagai keunggulan dan tantangan dari sistem dropship, Anda harus mempersiapkan diri untuk dapat mengimplementasikannya dengan baik dan benar.