banner iklan

Ketahui Cara Menghitung Biaya Produksi dalam Laporan Keuangan

ketahui_cara_menghitung_biaya_produksi_dalam_laporan_keuangan

Memahami biaya produksi tak akan sesulit dibanding istilah lainnya dalam lingkup ekonomi dan bisnis. Pengertian biaya produksi cukup sederhana untuk dipahami bahkan untuk kita yang baru memulai terjun dalam dunia bisnis. Biaya produksi tak lain adalah keseluruhan biaya yang diperlukan perusahaan dalam prosesnya menghasilkan produk. Produk yang dimaksud dalam hal ini bisa berupa barang maupun jasa. Pemahaman keliru yang banyak terjadi adalah memandang bahwa biaya produksi hanya tentang memproduksi barang saja, padahal tidak demikian. Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pun juga melakukan proses produksi untuk menghasilkan jasa tersebut dan keseluruhan biayanya bisa dikatakan sebagai biaya produksi. Misalnya pada perusahaan dealer alat berat yang tak hanya bergerak dalam penjualan kendaraan alat berat dan spare part saja, namun juga menjual jasa perbaikan pada kerusakan yang mungkin terjadi. Dalam proses menghasilkan jasa perbaikan tersebut, perusahaan melakukan beberapa hal seperti harus menyediakan teknisi yang handal, perlengkapan yang dibutuhkan untuk perbaikan secara lengkap dan sebuah lokasi atau bengkel untuk perbaikannya. Untuk menyediakan semuanya membutuhkan biaya produksi. Jika mengambil sudut pandang penyediaan produk berupa barang, mungkin lebih mudah dipahami. Katakanlah menjual spare part alat beratnya, maka perusahaan perlu memproduksi spare part, menggaji tenaga kerja terlatih dan memiliki tempat produksi yang lengkap dengan semua peralatan dan bahan baku yang diperlukan. Semua biaya dalam rangkaian proses untuk menghasilkan produk bisa dikategorikan dalam pengertian biaya produksi. Lalu kenapa menghitung biaya produksi ini sangat penting?

Nilai Penting Mengetahui Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan poin inti dalam banyaknya biaya operasional perusahaan. Mengetahui besaran biaya produksi sangat bermanfaat dalam banyak hal, ini dia diantaranya: 

  1. Sebagai landasan penentuan strategi dan keputusan managemen

Jika anda seorang manager atau owner perusahaan, anda tak mungkin terus maju tanpa tahu bagaimana kondisi keuangan perusahaan, berapa biaya yang diperlukan pada setiap proses produksi hingga menghasilkan penjualan dan menjadi laba perusahaan. Serangkaian proses kompleks tersebut akan menjadi bahan pertimbangan yang penting sekali untuk menentukan arah kemana perusahaan akan melangkah. Biaya produksi menjadi salah satu poin inti yang harus diketahui manajer sebelum membuat keputusan strategis.  

  1. Kontrol biaya produksi 

Keputusan strategis yang ditentukan seorang manager salah satunya adalah kontrol biaya. Dengan mengetahui berapa banyak biaya yang dikeluarkan perusahaan, kemudian dibandingkan dengan hasil penjualan, kondisi keuangan makro perusahaan dan juga ekonomi pasar teraktual, seorang manajer dapat memilih untuk menekan harga atau justru menambah volume produksi yang akan berimbas pada anggaran biaya produksi selanjutnya. 

  1. Menentukan strategi harga melalui harga biaya produksi satuan 

Harga penjualan tak bisa dibuat sembarangan. Jika terlalu mahal, laba bisa besar tapi akan sulit bersaing dengan kompetitor yang produknya lebih murah. Jika terlalu murah, perusahaan bisa rugi dan bangkrut. Oleh karenanya, harga penjualan harus dihitung baik-baik. Salah satu variabel yang mesti diperhitungkan adalah biaya produksi produknya. Biaya produksi akan menjadi harga acuan untuk penentuan berapa besar margin yang diinginkan sehingga menghasilkan harga jual yang tepat. 

Unsur Biaya Produksi

Begitu pentingnya mengetahui besaran biaya produksi, sehingga kita pun butuh memahami bagaimana cara menghitung biaya produksi tersebut. Namun sebelum itu, mari kita uraikan lebih dulu apa saja unsur-unsur yang mempengaruhi biaya produksi ini. Unsur-unsur inilah yang nantinya menjadi variabel penghitungan biaya produksi. Setidaknya ada tiga unsur: 

  1. Biaya tenaga kerja 

Labor cost menjadi unsur penting yang hampir mustahil ditiadakan, sebab tenaga kerja pasti dibutuhkan hampir di seluruh proses produksi. Biaya tenaga kerja ini meliputi gaji dan semua tunjangan yang diberikan kepada pekerja yang terlibat langsung dalam proses produksi. Semakin banyak tenaga kerja yang dibutuhkan, labor cost semakin tinggi. Tak hanya banyak secara kuantitas pekerja saja, namun juga semakin ahli tenaga kerja terlibat, gaji yang diberikan perusahaan seharusnya semakin tinggi. 

  1. Biaya material langsung 

Bisa disebut sebagai biaya untuk bahan baku. Ini adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan bahan baku yang terlibat langsung pada proses produksi. Baik itu bahan baku yang mentah atau setengah jadi atau sudah matang. Biaya bahan baku ini juga akan naik turun berdasarkan berapa banyak produk yang diproduksi. 

  1. Biaya overhead pabrik 

Unsur ketiga meliputi seluruh biaya yang tidak termasuk dalam dua unsur sebelumnya, dan terhitung sebagai perlengkapan yang dibutuhkan selama proses produksi berjalan. Seperti ketersediaan lokasi (pabrik), perlengkapan produksi, dan pengeluaran lainnya yang masih dalam ruang lingkup tersebut. 

Cara Menghitung dan Contoh Biaya Produksi

Ketiga unsur utama dalam biaya produksi dijumlahkan sehingga didapatlah berapa banyak biaya produksi yang dibutuhkan dalam satu kali proses produksi. Penghitungan biaya produksi biasanya sampai menghitung biaya per satuan produknya. Dari keseluruhan biaya yang sudah dikeluarkan perusahaan, kemudian dibagi dengan berapa banyak produk yang dihasilkan, hasil rata-ratanya menjadi biaya produksi per satuan produk. Nah, harga tersebut yang akan menjadi pijakan penentuan tahapan selanjutnya hingga sampai pada harga penjualan. Begini contoh penghitungannya pada sebuah case:Perusahaan spare part motor, mampu memproduksi 1000 pcs kaca spion dalam satu kali produksi. Biaya yang dibutuhkan adalah: Biaya tenaga kerja 10 orang= 30 juta. Biaya bahan baku= 50 juta. Biaya overhead pabrik= 40 juta. Penghitungan ditotal semuanya 🡪 labor cost + bahan baku+ overhead pabrik = 30+50+40 = 120 juta. Biaya yang dibutuhkan untuk produksi 1000 kaca spion sebesar 120 juta rupiah. Jika dilanjutkan mencari biaya produksi per satuan, maka 120 juta ini dibagi 1000 pcs = 120 ribu rupiah. Kemudian dari biaya produksi per satuan ini, perusahaan dapat melanjutkan prosesnya untuk menghitung biaya penjualan pada harga berapa yang paling tepat, dengan mempertimbangkan besaran margin yang diinginkan, kondisi ekonomi pasar dan persaingan harga dengan kompetitor. Tanpa menghitung biaya produksi, perusahaan tidak akan mengetahui persis kondisi internalnya, kondisi keuangannya dan pertimbangan-pertimbangan lain dalam menentukan strategi akan mengambang karena tidak berpijak pada data yang pasti. Semoga artikel ini dapat membantu anda menambah wawasan seputar biaya produksi.


You Might Also Like