Daftar Isi
OEM Adalah
OEM (Original Equipment Manufacturer) adalah istilah yang mengacu pada perusahaan yang memproduksi komponen atau produk untuk digunakan dalam produk akhir perusahaan lain. Contoh yang paling umum adalah komponen smartphone. Di beberapa seri, iPhone keluaran Apple menggunakan layar dari Samsung, dan perangkat kamera dari Sony. Tujuannya untuk mengurangi biaya produksi, sehingga margin untuk profit bisa lebih besar.
Apakah OEM sama dengan asli? Jawabannya: ya. Ketika kamu membeli komponen OEM, berarti kamu membeli komponen dari produsen yang disarankan oleh pemegang brand tersebut.
Dalam banyak kasus, produk yang dihasilkan bisa dijual kembali dengan merek pihak lain, sehingga OEM sering bekerja di balik layar. Produk ini bisa ditemukan di berbagai industri, termasuk otomotif, elektronik, dan komputer.
Salah Kaprah OEM vs KW (Palsu)
OEM | Palsu |
---|---|
Diproduksi pabrik dengan izin pemegang merk | Pabriknya tidak jelas |
Ada garansi | Tidak ada garansi |
Standar harga jelas | Harga di bawah pasaran |
Hati-hati! Banyak oknum tidak bertanggung jawab yang menjual barang palsu, dan menyebutnya sebagai barang OEM, “mirror quality”, “1:1”, dan semacamnya. Kalau kamu menemukan barang seperti ini di marketplace atau toko apapun, kamu bisa menghindari atau melaporkannya.
Perlu dipahami bahwa produk ini adalah asli, karena diproduksi oleh pemasok resmi yang bekerja sama dengan merek-merek besar. Sebaliknya, produk KW adalah barang tiruan yang diproduksi oleh pabrik lain, dan tidak bekerjasama dengan merek tersebut. Produk KW atau palsu hanya menaruh label, logo, dan brand yang ditirukan, dan merupakan produk ilegal.
OEM vs Aftermarket
Selain OEM, ada istilah lain yaitu “Aftermarket”. Ini biasanya mengacu ke spare parts otomotif atau komponen elektronik yang diproduksi oleh pihak ketiga, dan membawa nama brand/merek sendiri. Misalnya, kamu memiliki sepeda motor merk Honda, lalu mengganti velgnya dengan merk Vrossi. Ini artinya, kamu memakai komponen aftermarket.
Komponen aftermarket bukan berarti kualitasnya lebih jelek daripada original. Di dunia otomotif, banyak komponen aftermarket yang dipakai sebagai upgrade dari komponen original. Misalnya, kalau kamu memasang rem merk Brembo yang lebih bagus dari bawaan asli motormu.
OEM vs Maklon
Maklon, juga dikenal sebagai contract manufacturing di dunia internasional, merupakan proses produksi yang dilakukan oleh pihak ketiga yang memproduksi barang atau produk berdasarkan pesanan perusahaan lain, tetapi dengan fleksibilitas lebih besar dari segi pengembangan produk. Dalam model maklon, perusahaan pemesan sering kali dapat menggunakan bahan dan formula yang disediakan oleh pabrik maklon, sehingga maklon tidak selalu membutuhkan spesifikasi teknis yang detail dari pemesan, tetapi lebih menawarkan produk yang siap diproduksi dengan penyesuaian kecil.
Industri maklon sangat umum di sektor kosmetik, makanan, dan pakaian, di mana pabrik maklon menghasilkan produk yang siap dikemas dan dijual oleh perusahaan lain dengan merek mereka sendiri.
Karakteristik Maklon:
- Pengembangan Produk: Dalam model maklon, pabrik maklon sering kali memiliki formula atau desain produk standar yang dapat digunakan oleh perusahaan pemesan, tetapi mereka juga memberikan opsi untuk menyesuaikan produk sesuai keinginan pemesan.
- Fleksibilitas Produksi: Maklon menawarkan fleksibilitas dalam hal skala produksi, dari volume kecil hingga besar.
- Bahan dan Formula: Dalam maklon, pabrik dapat menyediakan bahan baku atau formula standar yang mereka miliki, namun perusahaan pemesan bisa juga menentukan bahan atau formula yang ingin digunakan.
- Kepemilikan Merek: Produk yang dihasilkan oleh maklon dijual di bawah merek perusahaan pemesan, mirip dengan OEM.
Perbedaan Utama Antara OEM dan Maklon
Meskipun keduanya melibatkan pihak ketiga dalam proses produksi, OEM dan maklon memiliki perbedaan mendasar yang terletak pada proses pengembangan produk, tanggung jawab produksi, dan fleksibilitas.
1. Kontrol Desain dan Pengembangan Produk
- OEM: Pada model ini, desain dan spesifikasi produk sepenuhnya ditentukan oleh perusahaan pemilik merek. OEM hanya memproduksi barang sesuai instruksi yang telah ditentukan.
- Maklon: Dalam model maklon, pabrik maklon sering kali memiliki produk atau formula dasar yang sudah siap diproduksi, dan perusahaan pemesan hanya perlu menentukan beberapa penyesuaian atau branding. Fleksibilitas untuk menggunakan formula atau bahan dari pabrik maklon adalah salah satu keunggulannya.
2. Fleksibilitas dalam Produksi
- OEM: cenderung melayani produksi dalam jumlah besar karena mereka lebih fokus pada produksi massal. Skala produksinya biasanya lebih besar, dan lebih cocok digunakan oleh perusahaan dengan permintaan pasar yang tinggi.
- Maklon: Maklon menawarkan fleksibilitas produksi, baik untuk produksi dalam jumlah kecil maupun besar. Ini cocok untuk perusahaan yang baru memulai bisnis atau perusahaan kecil yang belum memiliki kapasitas untuk memproduksi barang dalam skala besar.
3. Penggunaan Bahan dan Formula
- OEM: Pada model ini, semua bahan dan spesifikasi teknis biasanya disediakan oleh perusahaan pemesan, dan pabrik hanya bertindak sebagai produsen yang merakit atau memproduksi produk berdasarkan spesifikasi tersebut.
- Maklon: Pabrik maklon sering kali sudah memiliki bahan atau formula yang mereka tawarkan kepada perusahaan pemesan. Perusahaan pemesan dapat memilih untuk menggunakan bahan yang sudah ada, atau mereka bisa menyediakan bahan sendiri jika ingin membuat produk yang lebih spesifik.
4. Biaya Produksi
- OEM: Model ini umumnya memerlukan investasi yang lebih besar di awal, karena perusahaan pemesan harus menyiapkan desain produk yang detail dan sering kali perlu memesan dalam jumlah besar. Oleh karena itu, biaya produksi bisa lebih tinggi jika dibandingkan dengan maklon, terutama untuk volume kecil.
- Maklon: Model maklon lebih fleksibel dari segi biaya, karena perusahaan pemesan dapat menggunakan formula atau bahan yang sudah disediakan oleh pabrik maklon. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memulai produksi dengan biaya yang lebih rendah dan pesanan yang lebih kecil.
Kapan Menggunakan OEM atau Maklon?
Setiap model produksi memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat membantu perusahaan menentukan apakah mereka harus menggunakan OEM atau maklon:
OEM Cocok untuk Perusahaan yang:
- Memiliki Desain Produk Khusus: Jika perusahaan sudah memiliki desain atau spesifikasi produk yang unik dan ingin menjaga hak cipta atas produk tersebut, ini adalah pilihan yang tepat.
- Membutuhkan Produksi dalam Jumlah Besar: Perusahaan besar dengan distribusi luas yang membutuhkan produksi massal sebaiknya menggunakan skema ini, karena mereka mampu menangani volume produksi besar.
- Menginginkan Kendali Penuh atas Kualitas: Karena perusahaan pemesan yang memberikan semua spesifikasi, OEM cocok untuk bisnis yang menginginkan kontrol penuh atas kualitas dan detail produk.
Maklon Cocok untuk Perusahaan yang:
- Ingin Memulai dengan Biaya Rendah: Perusahaan yang baru memulai atau ingin bereksperimen dengan produk baru tanpa investasi besar dapat memanfaatkan maklon untuk memproduksi dalam skala kecil dengan biaya lebih rendah.
- Membutuhkan Fleksibilitas dalam Produksi: Maklon cocok untuk bisnis yang membutuhkan fleksibilitas, baik dalam hal jumlah produksi maupun bahan yang digunakan.
- Ingin Menggunakan Produk Standar yang Siap Produksi: Bisnis yang tidak terlalu mempermasalahkan spesifikasi unik dan lebih fokus pada branding serta pemasaran dapat menggunakan maklon yang menawarkan produk siap pakai.
Aspek | OEM | Maklon |
---|---|---|
Desain Produk | Ditentukan sepenuhnya oleh pemesan | Bisa menggunakan produk standar dari maklon |
Bahan dan Formula | Pemesan harus menyediakan bahan atau spesifikasi | Maklon bisa menyediakan bahan atau formula |
Volume Produksi | Biasanya dalam jumlah besar | Fleksibel, bisa dalam jumlah kecil atau besar |
Biaya Produksi | Lebih tinggi untuk volume kecil | Lebih rendah untuk volume kecil |
Kontrol Kualitas | Penuh pada pemesan | Dikendalikan bersama antara pemesan dan maklon |
Umumnya, OEM lebih cocok untuk perusahaan besar yang membutuhkan kontrol penuh atas desain dan kualitas produk, sementara maklon menawarkan fleksibilitas lebih besar serta solusi biaya rendah bagi perusahaan yang ingin memulai produksi tanpa harus memikirkan detil teknis yang rumit.
Manfaat untuk Bisnis
Keberadaan OEM memungkinkan banyak perusahaan untuk lebih fokus pada aspek lain dari bisnis mereka, seperti pemasaran dan distribusi, tanpa harus terbebani oleh biaya dan kompleksitas produksi. Berikut adalah beberapa manfaatnya bagi perusahaan:
a. Efisiensi Biaya Produksi Melalui Outsourcing
Menggunakan OEM memungkinkan perusahaan untuk mengalihdayakan produksi ke pihak ketiga yang memiliki spesialisasi di bidang tersebut. Ini sangat penting terutama bagi perusahaan yang tidak memiliki fasilitas produksi sendiri. Melalui pengalihan proses produksi ini, perusahaan dapat mengurangi biaya investasi infrastruktur dan tenaga kerja.
Misalnya, sebuah perusahaan yang ingin memproduksi smartphone tidak perlu memiliki pabrik sendiri. Mereka dapat bekerja sama dengan pabrik yang sudah berpengalaman dalam produksi komponen elektronik, seperti layar, prosesor, atau baterai. Perusahaan ini hanya perlu merancang spesifikasi dan desain produk, sementara pabrik akan menangani seluruh proses produksinya.
Dengan menggunakan model outsourcing ini, perusahaan juga bisa lebih fleksibel dalam menyesuaikan jumlah produksi sesuai dengan kebutuhan pasar tanpa harus khawatir mengenai kapasitas produksi.
b. Skalabilitas dan Penghematan Waktu dalam Produksi
Salah satu manfaatnya adalah skalabilitas. Karena pabrik yang bermitra sudah memiliki infrastruktur produksi yang mapan, mereka dapat dengan mudah meningkatkan atau menurunkan volume produksi sesuai dengan permintaan pasar. Hal ini memberikan keuntungan besar bagi perusahaan yang ingin memperluas pasar mereka secara cepat.
Selain itu, waktu yang diperlukan untuk meluncurkan produk baru juga lebih singkat karena perusahaan tidak perlu memulai dari nol dalam hal pengadaan material atau membangun fasilitas produksi. Ini memungkinkan perusahaan untuk mempercepat proses produksi, karena mereka sudah memiliki rantai pasokan yang stabil serta hubungan yang baik dengan pemasok bahan baku.
c. Kualitas Produk yang Konsisten
OEM biasanya memiliki standar produksi yang ketat dan konsisten. Karena mereka sering bekerja dengan banyak perusahaan besar, mereka harus menjaga reputasi dan kredibilitasnya di pasar. Standar kualitas ini mencakup pengujian produk, kontrol kualitas selama proses manufaktur, hingga sertifikasi produk sebelum pengiriman.
Dengan standar kualitas yang terjaga, perusahaan yang menggunakan jasa pabrik dapat memastikan bahwa produk yang diproduksi akan memiliki kualitas yang konsisten. Hal ini sangat penting bagi perusahaan yang ingin mempertahankan kepercayaan konsumen.
d. Fokus pada Branding dan Pemasaran
Karena proses produksi ditangani oleh pabrik lain, perusahaan dapat lebih fokus pada pengembangan merek dan strategi pemasaran. Ini memberikan waktu dan sumber daya tambahan untuk meningkatkan brand awareness, mengembangkan produk baru, atau memasuki pasar baru.
Dalam banyak kasus, perusahaan yang menggunakan OEM berhasil menciptakan produk berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif di pasar. Mereka tidak hanya menghemat biaya produksi, tetapi juga dapat berinvestasi lebih banyak dalam promosi dan peningkatan nilai tambah bagi konsumen.
Proses dalam Manufaktur
Untuk memahami bagaimana OEM bekerja, penting untuk mengetahui tahapan-tahapan yang terlibat dalam proses produksi, mulai dari perencanaan hingga pengiriman produk akhir ke tangan konsumen.
a. Perencanaan
Proses kerja dimulai dengan perencanaan. Pada tahap ini, perusahaan pemilik merek dan OEM akan bekerja sama untuk menentukan spesifikasi produk, termasuk desain, material, dan fitur. Setelah spesifikasi ditetapkan, pabrik akan mulai melakukan produksi dengan mengikuti standar yang telah disepakati.
Tahapan ini biasanya melibatkan beberapa langkah utama:
- Perancangan Produk: Perusahaan memberikan desain dan spesifikasi produk.
- Produksi: Pabrik memproduksi komponen atau produk sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati.
- Pengujian Kualitas: Produk yang telah selesai diproduksi akan melalui proses pengujian kualitas.
- Pengiriman: Produk yang telah lolos uji kualitas akan dikirimkan ke perusahaan pemilik merek.
Tahapan-tahapan ini membutuhkan koordinasi yang baik antara perusahaan dan pabrik untuk memastikan produk yang dihasilkan sesuai dengan harapan. Dalam banyak kasus, komunikasi yang efektif sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman dan menjaga mutu produk.
b. Kerjasama dengan Produsen
Kerjasama antara perusahaan dan pabrik bukan hanya sekedar hubungan bisnis biasa. Ini lebih menyerupai kemitraan strategis. Perusahaan dan pabrik harus memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan, standar kualitas, serta tenggat waktu.
Proses ini biasanya dimulai dengan negosiasi kontrak, di mana kedua belah pihak akan membahas harga, kuantitas produksi, serta tenggat waktu. Setelah itu, perusahaan akan memberikan spesifikasi teknis dan desain produk kepada pabrik, yang kemudian akan mengelola produksi berdasarkan spesifikasi tersebut.
Selama proses produksi, perusahaan juga bisa melakukan pengawasan dan inspeksi untuk memastikan bahwa standar kualitas terpenuhi. Ini membantu menjaga mutu produk dan memastikan bahwa semua komponen yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
c. Quality Control
Meski pabriklah yang melakukan produksi, tanggung jawab atas kualitas produk tetap berada pada perusahaan pemilik merek. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk melakukan pengawasan ketat terhadap proses produksi. Salah satu cara yang sering dilakukan adalah dengan melakukan audit berkala di pabrik dan menerapkan proses kontrol kualitas secara internal.
Dengan pengawasan yang tepat, perusahaan bisa memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Ini juga membantu mengurangi risiko produk cacat atau tidak sesuai dengan spesifikasi.
Tantangan dalam Menggunakan OEM dan Cara Mengatasinya
Meskipun memiliki banyak manfaat, perusahaan yang menggunakan model ini juga harus menghadapi beberapa tantangan. Berikut adalah tantangan-tantangan umum dan cara mengatasinya.
a. Menjaga Kualitas Produk
Salah satu tantangan terbesar dalam bekerja dengan pabrik lain adalah menjaga kualitas produk tetap konsisten. Karena produksi dilakukan oleh pihak ketiga, ada risiko bahwa standar kualitas yang diharapkan tidak selalu terpenuhi.
Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan harus memiliki proses pengawasan kualitas yang kuat. Pengawasan ini bisa melibatkan audit pabrik secara berkala, pengujian produk sebelum pengiriman, serta komunikasi yang jelas mengenai spesifikasi dan standar yang diharapkan.
b. Pengiriman dan Ketepatan Waktu
Pengiriman yang terlambat adalah masalah lain yang sering ditemui. Dalam beberapa kasus, penundaan dalam pengiriman dapat menyebabkan masalah besar dalam rantai pasokan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kepuasan pelanggan.
Untuk mengatasi tantangan ini, penting bagi perusahaan untuk memiliki rencana cadangan serta timeline produksi yang jelas. Selain itu, memilih pabrik yang memiliki rekam jejak baik dalam hal pengiriman tepat waktu juga merupakan langkah penting.
Manfaat untuk Bisnis Kecil dan Menengah
Meskipun OEM biasanya digunakan oleh perusahaan besar, bisnis kecil dan menengah (UKM) juga bisa mendapatkan manfaat besar dari model ini. Dengan menggunakan pabrik lain, UKM dapat mengurangi biaya produksi dan fokus pada pemasaran serta pengembangan bisnis.
a. Manfaat untuk Bisnis Kecil
Bisnis kecil dapat memanfaatkan OEM untuk mengurangi biaya pengembangan produk. Dengan bekerja sama dengan OEM, bisnis kecil tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk membangun pabrik atau mengelola proses produksi. Mereka hanya perlu fokus pada desain dan spesifikasi produk, sementara OEM akan menangani produksinya.
b. Tips Menemukan Pabrik yang Sesuai dengan Anggaran dan Skala Bisnis
Mencari pabrik yang sesuai dengan anggaran dan skala bisnis adalah tantangan tersendiri. Bisnis kecil harus melakukan riset menyeluruh sebelum memilih. Beberapa tips untuk menemukan produsen yang tepat meliputi:
- Melakukan survei pasar dan membandingkan harga dari beberapa mitra.
- Meminta referensi dari mitra bisnis lain.
- Memilih mitra yang memiliki reputasi baik dalam hal kualitas dan ketepatan waktu pengiriman.
Dengan mengikuti panduan ini, bisnis kecil dapat menemukan mitra produksi yang tepat dan memanfaatkan model ini untuk tumbuh dan bersaing di pasar yang lebih besar.
Masa Depan di Era Digital
- **Peran teknologi seperti IoT dan AI dalam mengoptimalkan proses OEM
**Teknologi seperti Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI) memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi proses manufaktur, dari pemantauan kualitas hingga manajemen rantai pasokan. - **Tren masa depan: Dari manufaktur massal ke personalisasi produk
**Seiring dengan perkembangan teknologi, OEM kini mulai beradaptasi untuk memproduksi barang-barang yang lebih personalisasi sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
- Apa arti OEM dalam bisnis manufaktur? OEM mengacu pada perusahaan yang memproduksi produk atau komponen untuk dijual oleh perusahaan lain yang memasarkannya dengan merek mereka sendiri.
- Bagaimana cara kerja OEM? Perusahaan pemilik merek membuat kesepakatan dengan produsen OEM untuk memproduksi barang sesuai spesifikasi yang ditentukan, lalu menjualnya dengan merek mereka sendiri.
- Apa manfaat menggunakan model OEM bagi bisnis? Manfaatnya termasuk penghematan biaya produksi, waktu yang lebih cepat ke pasar, serta memungkinkan fokus pada branding dan pemasaran.
- Apakah produk OEM memiliki kualitas yang baik? Kualitas produk OEM dapat sangat baik, karena produsen OEM biasanya memiliki standar kualitas tinggi yang disepakati dengan perusahaan pembeli.
- Apakah OEM selalu lebih murah? Produk OEM seringkali lebih murah karena diproduksi dalam volume besar dengan model kontrak, tetapi harga bergantung pada spesifikasi dan kompleksitas produk.
- Kapan bisnis harus memilih OEM daripada memproduksi sendiri? Bisnis biasanya memilih OEM ketika ingin menekan biaya produksi, memanfaatkan keahlian manufaktur pihak ketiga, atau tidak memiliki fasilitas produksi sendiri.
- Bagaimana cara memilih mitra OEM yang tepat? Pastikan untuk memilih mitra yang memiliki rekam jejak kualitas, sesuai dengan spesifikasi teknis yang diperlukan, dan mampu memenuhi tenggat waktu.
- Apakah produk OEM bisa dipersonalisasi? Ya, meskipun OEM umumnya memproduksi dalam volume besar, banyak produsen yang menawarkan opsi personalisasi produk berdasarkan permintaan pembeli.
- Bagaimana pengawasan kualitas dalam produksi OEM dilakukan? Pengawasan dilakukan melalui inspeksi kualitas yang ketat, baik oleh tim OEM maupun oleh perusahaan yang membeli produk tersebut, untuk memastikan produk sesuai standar.
- Apa tantangan terbesar dalam menggunakan OEM? Tantangan utama termasuk menjaga kendali kualitas, memastikan pengiriman tepat waktu, dan mengelola risiko ketergantungan pada pihak ketiga untuk produksi.
Kesimpulan
OEM adalah model bisnis yang bisa memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, terutama dalam hal penghematan biaya dan peningkatan efisiensi produksi. Dengan memilih mitra OEM yang tepat, kamu dapat fokus pada aspek lain dari bisnismu, seperti pemasaran dan pengembangan produk baru.
Kalau kamu pemilik bisnis kecil dan menengah yang ingin berkembang, OEM memberi opsi untuk bersaing dengan merek-merek besar, tanpa harus menunggu investasi besar. Dengan strategi yang tepat, usaha kecil dan menengah bisa memanfaatkan pabrik-pabrik OEM untuk meluncurkan produk inovatif dan menembus pasar baru, dengan risiko yang masih masuk akal.
Kamu bisa pelajari lebih jauh tentang OEM, supply chain, dan software manajemen stok di sini.
Sumber:
Corporate Finance Institute - Original Equipment Manufacturer