Langkah-Langkah Menggunakan FOB (Free on Board) untuk Bisnis Anda

Sindhu Partomo
Langkah-Langkah Menggunakan FOB (Free on Board) untuk Bisnis Anda

Daftar Isi


Pengertian FOB (Free on Board)

FOB atau Free on Board adalah salah satu istilah dalam Incoterms (International Commercial Terms) yang diterbitkan oleh International Chamber of Commerce (ICC). Dalam konteks FOB, penjual bertanggung jawab untuk mengirimkan barang hingga ke atas kapal di pelabuhan pengiriman yang telah ditentukan. Setelah barang berada di atas kapal, semua biaya dan risiko selanjutnya beralih kepada pembeli. Ini berarti pembeli bertanggung jawab atas biaya pengiriman, asuransi, dan bea cukai di negara tujuan.

Komponen Penting dalam FOB

  • Pelabuhan Pengiriman: Lokasi di mana penjual mengirimkan barang ke kapal.
  • Kapten Kapal: Bertanggung jawab atas barang selama pengiriman laut.
  • Pengalihan Risiko: Terjadi saat barang berada di atas kapal.

Kewajiban Penjual dan Pembeli

  • Penjual: Bertanggung jawab atas pengemasan, pengangkutan ke pelabuhan, dan biaya muat barang ke kapal.
  • Pembeli: Bertanggung jawab atas biaya pengangkutan dari pelabuhan pengiriman, asuransi, dan biaya pabean di negara tujuan.

Manfaat Menggunakan FOB dalam Bisnis

Menggunakan FOB dalam bisnis memiliki sejumlah manfaat yang signifikan, baik bagi penjual maupun pembeli.

Manfaat bagi Penjual

  • Kendali Biaya: Penjual hanya bertanggung jawab hingga barang dimuat ke kapal, sehingga biaya yang dikeluarkan lebih terkendali.
  • Minimalisasi Risiko: Risiko kerusakan atau kehilangan barang setelah berada di atas kapal menjadi tanggung jawab pembeli.
  • Kepastian Transaksi: Menjamin bahwa penjual telah memenuhi kewajibannya saat barang sudah di atas kapal.

Manfaat bagi Pembeli

  • Kontrol Pengiriman: Pembeli memiliki kontrol penuh atas pengiriman dari pelabuhan asal hingga tujuan akhir.
  • Negosiasi Tarif Pengiriman: Pembeli bisa menegosiasikan tarif pengiriman dan asuransi sesuai kebutuhan.
  • Transparansi Biaya: Biaya pengiriman dan asuransi bisa lebih transparan dan mungkin lebih murah dibandingkan jika diurus oleh penjual.

Langkah-Langkah Menggunakan FOB dalam Transaksi Ekspor-Impor

Untuk menggunakan FOB dalam transaksi ekspor-impor, ada beberapa langkah yang perlu diikuti:

  1. Menyepakati Ketentuan Kontrak
    • Negosiasi: Penjual dan pembeli harus sepakat menggunakan term FOB dalam kontrak mereka.
    • Dokumen Kontrak: Semua ketentuan harus dituangkan dalam dokumen kontrak yang jelas.
  2. Mengatur Pengemasan dan Pengangkutan ke Pelabuhan
    • Pengemasan Barang: Penjual harus memastikan barang dikemas dengan baik untuk pengiriman.
    • Transportasi ke Pelabuhan: Penjual mengatur pengangkutan barang dari gudang ke pelabuhan pengiriman.
  3. Proses Muat Barang ke Kapal
    • Dokumentasi: Penjual menyediakan semua dokumen yang diperlukan, seperti bill of lading, faktur komersial, dan packing list.
    • Muat Barang: Penjual bertanggung jawab atas biaya dan proses muat barang ke kapal.
  4. Pengalihan Risiko dan Biaya ke Pembeli
    • Pengalihan Risiko: Setelah barang berada di atas kapal, risiko dan biaya beralih ke pembeli.
    • Pelacakan Pengiriman: Pembeli dapat melacak pengiriman dan mengatur asuransi sesuai kebutuhan.
  5. Proses Pengiriman dan Pabean di Negara Tujuan
    • Asuransi: Pembeli mengatur asuransi untuk melindungi barang selama pengiriman.
    • Bea Cukai: Pembeli mengurus bea cukai dan pajak impor di negara tujuan. Biaya ini tergantung pada jenis barang, yang secara global diatur menggunakan sistem HS Code.

Perbedaan FOB dengan Incoterms Lainnya

Memahami perbedaan FOB dengan Incoterms lainnya membantu dalam memilih term yang tepat untuk transaksi tertentu.

FOB vs CIF (Cost, Insurance, and Freight)

  • FOB: Penjual bertanggung jawab hingga barang berada di atas kapal.
  • CIF: Penjual menanggung biaya, asuransi, dan pengiriman hingga pelabuhan tujuan. Risiko tetap beralih di atas kapal, tetapi penjual mengurus asuransi dan pengiriman.

FOB vs EXW (Ex Works)

  • FOB: Penjual bertanggung jawab hingga barang berada di atas kapal.
  • EXW: Penjual hanya bertanggung jawab menyediakan barang di lokasi penjual, semua biaya dan risiko ditanggung pembeli sejak pengambilan barang.

FOB vs DDP (Delivered Duty Paid)

  • FOB: Penjual bertanggung jawab hingga barang berada di atas kapal.
  • DDP: Penjual bertanggung jawab atas semua biaya dan risiko hingga barang tiba di tempat tujuan pembeli, termasuk bea cukai dan pajak.

FOB vs CFR (Cost and Freight)

  • FOB: Penjual bertanggung jawab hingga barang berada di atas kapal.
  • CFR: Penjual bertanggung jawab atas biaya pengiriman.

Perbedaan Utama Antara FOB, CFR, dan DDP

Risiko dan Tanggung Jawab

  • FOB: Risiko beralih ke pembeli saat barang dimuat ke kapal di pelabuhan asal. Penjual bertanggung jawab hingga barang dimuat ke kapal.
  • CFR: Risiko beralih ke pembeli saat barang dimuat ke kapal di pelabuhan asal, tetapi penjual menanggung biaya pengangkutan hingga pelabuhan tujuan.

DDP: Penjual menanggung semua risiko dan biaya hingga barang tiba di lokasi tujuan yang ditentukan oleh pembeli.

Biaya Pengiriman dan Asuransi

  • FOB: Penjual hanya menanggung biaya pengiriman hingga barang dimuat ke kapal. Pembeli menanggung biaya asuransi.
  • CFR: Penjual menanggung biaya pengiriman hingga pelabuhan tujuan, tetapi pembeli menanggung biaya asuransi.
  • DDP: Penjual menanggung semua biaya pengiriman, asuransi, dan bea cukai hingga barang tiba di lokasi tujuan.

Kemudahan dan Kontrol

  • FOB: Memberikan pembeli lebih banyak kontrol atas pengiriman dan asuransi, tetapi juga lebih banyak tanggung jawab dan risiko.
  • CFR: Menawarkan keseimbangan antara kontrol dan tanggung jawab, dengan penjual menanggung biaya pengiriman tetapi pembeli menanggung risiko dan asuransi.
  • DDP: Memberikan kemudahan maksimal bagi pembeli, karena penjual menanggung semua biaya dan risiko hingga barang tiba di lokasi tujuan.

Kapan Menggunakan FOB, CFR, atau DDP?

FOB (Free on Board)

  • Situasi yang Sesuai:
    • Pembeli memiliki jaringan logistik yang kuat dan ingin mengontrol pengangkutan dan asuransi barang.
    • Transaksi yang melibatkan pengiriman laut.
  • Keuntungan:
    • Pembeli dapat memilih penyedia asuransi dan pengiriman sesuai preferensi.
    • Penjual tidak menanggung risiko setelah barang dimuat ke kapal.

CFR (Cost and Freight)

  • Situasi yang Sesuai:
    • Penjual ingin menawarkan nilai tambah dengan menanggung biaya pengiriman hingga pelabuhan tujuan.
    • Pembeli siap menanggung risiko dan asuransi sejak barang dimuat ke kapal.
  • Keuntungan:
    • Penjual menanggung biaya pengiriman, membuat transaksi lebih menarik bagi pembeli.
    • Risiko dan asuransi tetap menjadi tanggung jawab pembeli.

DDP (Delivered Duty Paid)

  • Situasi yang Sesuai:
    • Pembeli menginginkan kemudahan maksimal tanpa perlu mengurus logistik dan bea cukai.
    • Transaksi yang melibatkan pengiriman ke negara dengan prosedur bea cukai yang kompleks.
  • Keuntungan:
    • Pembeli tidak perlu mengurus biaya pengiriman, asuransi, dan bea cukai.
    • Penjual menanggung semua risiko hingga barang tiba di lokasi tujuan.

Contoh Kasus Penggunaan FOB, CFR, dan DDP

FOB

  • Contoh: Sebuah perusahaan di Indonesia membeli komponen elektronik dari pemasok di Jepang menggunakan term FOB. Perusahaan Indonesia mengatur pengangkutan dan asuransi dari pelabuhan Tokyo hingga pelabuhan Tanjung Priok.
  • Keuntungan: Perusahaan Indonesia dapat memilih penyedia asuransi dan pengiriman dengan biaya yang lebih kompetitif.

CFR

  • Contoh: Sebuah perusahaan tekstil di Brasil mengekspor kain ke pembeli di Jerman menggunakan term CFR. Penjual Brasil menanggung biaya pengiriman hingga pelabuhan Hamburg, tetapi pembeli Jerman mengatur asuransi.
  • Keuntungan: Pembeli Jerman mendapatkan kepastian biaya pengiriman tanpa harus mengurus asuransi.

DDP

  • Contoh: Sebuah perusahaan manufaktur di Kanada membeli mesin dari pemasok di China menggunakan term DDP. Penjual China menanggung semua biaya pengiriman, asuransi, dan bea cukai hingga mesin tiba di pabrik pembeli di Toronto.
  • Keuntungan: Pembeli Kanada tidak perlu mengurus logistik dan bea cukai, menerima barang langsung di lokasi tujuan.

Contoh Kasus Penggunaan FOB dalam Dunia Nyata

Kasus 1: Ekspor Tekstil dari Indonesia ke Amerika Serikat

  • Situasi: Sebuah perusahaan tekstil di Indonesia mengekspor produk ke pembeli di Amerika Serikat.
  • Proses:
    • Penjual mengemas dan mengangkut barang ke pelabuhan Tanjung Priok.
    • Barang dimuat ke kapal, dan risiko beralih ke pembeli.
    • Pembeli mengurus pengiriman dan asuransi dari pelabuhan Tanjung Priok hingga pelabuhan di Amerika Serikat.

Kasus 2: Impor Elektronik dari China ke Indonesia

  • Situasi: Sebuah perusahaan elektronik di Indonesia mengimpor komponen dari China.
  • Proses:
    • Penjual di China mengemas dan mengangkut barang ke pelabuhan Shanghai.
    • Barang dimuat ke kapal, dan risiko beralih ke pembeli di Indonesia.
    • Pembeli mengurus asuransi dan pengiriman dari pelabuhan Shanghai hingga pelabuhan Tanjung Priok, serta bea cukai di Indonesia.

Kasus 3: Ekspor Produk Pertanian dari Australia ke Jepang

  • Situasi: Sebuah perusahaan pertanian di Australia mengekspor buah-buahan ke Jepang.
  • Proses:
    • Penjual mengemas dan mengangkut barang ke pelabuhan Sydney.
    • Barang dimuat ke kapal, dan risiko beralih ke pembeli di Jepang.
    • Pembeli mengurus pengiriman dan asuransi dari pelabuhan Sydney hingga pelabuhan Tokyo, serta proses pabean di Jepang.

Kesimpulan

Menggunakan FOB dalam bisnis internasional menawarkan berbagai manfaat, termasuk kontrol biaya dan risiko yang jelas antara penjual dan pembeli. Memahami pengertian, manfaat, dan langkah-langkah praktis dalam menggunakan FOB sangat penting untuk memastikan transaksi berjalan lancar. Dengan membandingkan FOB dengan Incoterms lainnya dan mempelajari contoh kasus nyata, kamu bisa lebih siap dalam mengelola transaksi ekspor-impor yang menggunakan term FOB. Semoga panduan ini membantu kamu dalam menjalankan bisnis internasional dengan lebih efektif dan efisien.

Kalau kamu mau tahu lebih banyak tentang bisnis, akuntansi, ERP, atau ingin bisa menjalankan pencatatan dan analisis akuntansi secara serba otomatis, pelajari fitur dari Ukirama di sini.

Sumber:

Arsip Bea Cukai
Incoterms - Free on Board
International Chamber of Commerce
US International Trade Administration

Ukirama ERP memudahkan ratusan perusahaan mengelola bisnis setiap hari

Jadwalkan Demo

Sindhu Partomo
Sindhu Partomo

Seorang penulis dengan fokus pada Branding dan Digital Marketing

You Might Also Like

Hubungi kami via whatsapp