Mengapa Diperlukan Skala Prioritas dalam pengelolaan Keuangan? Pahami juga cara menyusunnya

mengapa_diperlukan_skala_prioritas_dalam_pengelolaan_keuangan_pahami_juga_cara_menyusunnya

Dalam beberapa situasi, skala prioritas dan sebuah pengelolaan keuangan tidak dapat dipisahkan. Di dalam sebuah pengelolaan keuangan yang baik, akan selalu dijumpai skala prioritas keuangan yang dijadikan pijakan seorang manajer untuk mengatur pengeluaran keuangan perusahaannya. Tidak hanya diterapkan dalam pengelolaan keuangan perusahaan besar saja, bahkan untuk kebutuhan keuangan pribadi juga memerlukan penetapan skala prioritas dalam pembelanjaan keuangannya. Seringkali ditemukan keluhan di media sosial dimana kebahagiaan gaji hanya bertahan satu hari saja, atau adanya istilah tanggal tua dimana ada kebutuhan-kebutuhan dasar yang tidak dapat dipenuhi di tanggal-tanggal Akhir bulan karena uang telah habis digunakan di tanggal muda sampai tengah bulan. Fenomena yang demikian tidak akan terjadi jika semenjak awal sudah dibuat skala prioritas dalam pengelolaan keuangan. Kebutuhan-kebutuhan yang wajib dan mendasar dapat dipenuhi dan tidak ada kecemasan tanggal tua. Keuangan dapat dialokasikan untuk pos-pos yang tepat dengan jumlah yang tepat pula. Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan oleh skala prioritas, terkadang kita masih ragu untuk memulai mencoba menerapkan ini dalam pengelolaan keuangan kita. Nah berikutnya adalah alasan paling mendasar kenapa kita butuh membuat skala prioritas? 

Mengapa Skala Prioritas Diperlukan?

“Manusia adalah mahluk yang tidak pernah merasa pernah puas.” Barangkali kalimat tersebut benar adanya. Ketika satu kebutuhan atau keinginan sudah terpenuhi, akan muncul kebutuhan dan keinginan yang baru yang menuntut untuk dipenuhi juga. Namun, kebutuhan dan keinginan yang tidak pernah selesai itu tidak selamanya dapat dipenuhi apalagi dipuaskan. Hal itu karena kita sebagai manusia memiliki kapasitas dan sumber daya yang terbatas untuk dapat memenuhi semua keinginan yang terus menerus muncul. Atas alasan inilah perlu direncanakan pengelolaan keuangan dengan membuat skala prioritas. 

Manfaat Memiliki Skala Prioritas

Ada berbagai manfaat yang dapat dirasakan dari menerapkan skala prioritas keuangan. Berikut ini adalah beberapa contoh manfaatnya: 

  1. Mengamankan pemenuhan kebutuhan  

Kebutuhan hidup sehari-hari tidak dapat ditawar lagi, bagaimana pun keadaannya, kebutuhan tersebut harus dipenuhi. Kebutuhan pokok menjadi penentu eksistensi kehidupan seseorang di dunia ini. Namun, ada saatnya kita juga tergiur untuk membelanjakan uang yang dimiliki untuk memenuhi keinginan yang membahagiakan. Padahal keinginan tersebut tidak terlalu dibutuhkan dan karena harganya yang mahal dapat mengurangi anggaran untuk kebutuhan pokok. Alhasil, kebutuhan pokok tidak terpenuhi. Membuat skala prioritas di awal periode keuangan dapat menjadi solusi untuk masalah ini. Kebutuhan pokok ditempatkan pada prioritas dan harus dianggarkan terlebih dahulu di atas semua kebutuhan tambahan lainnya. Dengan membuat skala prioritas kita dapat berpikir dan mempertimbangkan mana sebetulnya pengeluaran-pengeluaran yang benar-benar dibutuhkan dengan yang hanya sekadar keinginan. 

  1. Disiplin pengeluaran dan perencanaan 

Masuk dalam poin kedua, yaitu disiplin dalam pengelolaan keuangan. Skala prioritas secara tidak langsung akan memaksa kita membuat perencanaan keuangan secara ketat. Skala prioritas akan berhasil dengan diimbangi sikap disiplin pada perencanaan itu. Apa saja pengeluaran yang tidak prioritas sedapat mungkin ditahan dan anggaran dialihkan pada kebutuhan yang prioritas. Tanpa disiplin yang tinggi, pembuatan skala prioritas akan gagal direalisasikan. 

  1. Keinginan terpenuhi

Manfaat lainnya yang dapat dirasakan yaitu dapat memenuhi semua kebutuhan primer tanpa harus mengabaikan kebutuhan lainnya yang bersifat sekunder atau tersier. Karena semua dianggarkan berdasarkan skala prioritas yang disusun, tidak perlu khawatir jika ada salah satu pos yang tidak terpenuhi. 

Kiat Menyusun Skala Prioritas

Dengan segudang manfaat yang ditawarkan oleh perencanaan keuangan berbasis skala prioritas ini, selanjutnya perlu dipahami bagaimana cara membuat skala prioritas keuangan ini. Ada beberapa kiat yang dapat dicoba untuk memulai menetapkan skala prioritas. Berikut ini adalah beberapa hal yang menjadi pertimbangan awal menyusun skala prioritas:

  1. Urgensitas kebutuhan 

Mendesak tidaknya suatu kebutuhan menjadi pertimbangan pertama untuk menentukan skala prioritas pengeluaran keuangan. “Apakah suatu kebutuhan tersebut harus dipenuhi sekarang juga, ataukah masih mungkin ditunda dikemudian hari?”, “Apa dampaknya jika kebutuhan tersebut ditunda saat ini?”, “Apakah kebutuhan tersebut pemenuhannya dapat disubtitusi dengan yang lainnya ataukah tidak?“. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat menjadi pertimbangan awal untuk menghitung tingkat urgensitas kebutuhan kapan harus dipenuhi. Kebutuhan yang paling mendesak adalah yang paling tidak dapat ditunda. Jika ditunda, dampaknya tidak dapat atau sulit untuk diatasi. Misalkan kebutuhan operasional sehari-hari, yang ketika tidak dipenuhi akan berdampak pada terhambatnya aktivitas bisnis perusahaan. 

  1. Kebutuhan di masa depan 

Selain mempertimbangkan kebutuhan paling mendesak yang harus didahulukan, juga perlu menghitung alokasi kebutuhan di masa depan yang perlu menjadi prioritas. Kebutuhan di masa depan tidak dapat disepelekan, apalagi yang menyangkut kebutuhan dengan nilai fantastis dan jangka panjang. Kebutuhan di masa depan perlu dijadikan prioritas, namun bagaimana porsinya dibandingkan lainnya, hal tersebut yang wajib dihitung. Misalnya perusahaan menargetkan untuk mengembangan bisnis dan membangun kantor cabang.

  1. Kesempatan yang ada 

Kesempatan tidak datang dua kali. Jika suatu kesempatan datang, potensi untuk terulang kembali sangat kecil. Dalam kondisi tersebut, maka kesempatan itu dapat menjadi skala prioritas utama. Namun hal ini tetap mempertimbangkan pemenuhan apa yang terlibat dalam kesempatan itu. Setelah menentukan poin-poin atau pos-pos penting pengeluaran keuangan untuk pemenuhan kebutuhan seperti di atas, maka langkah selanjutnya yaitu membuat persentasi dan menyusun skala prioritasnya. Kita dapat mengelompokkan mana diantara kebutuhan tersebut yang paling mendesak dan penting untuk dipenuhi pertama, serta mana daftar kebutuhan yang masih memungkinkan untuk ditunda. Lalu yang kedua, dengan mempertimbangkan dampak jika pemenuhan tersebut ditunda. Dampak terbesar yang tidak dapat atasi, harus menjadi skala prioritas pertama yang harus dipenuhi. Kita dapat membuat scoring pada kebutuhan-kebutuhan tersebut dengan hasil pertimbangan yang sudah disampaikan sebelumnya. Scoring ini dapat menyederhanakan pertimbangan dalam memilih. Skor akan semakin besar jika kebutuhan semakin urgent, semakin langka dan begitu seterusnya. Maka, kebutuhan itu harus didahulukan pemenuhannya. Skala prioritas yang sudah ditentukan dapat menjadi pijakan pengeluaran dan pembelajaan uang yang dimiliki. Semoga bermanfaat!


You Might Also Like