Setiap perusahaan tentu memiliki akun bank. Hal ini sama seperti rekening pribadi yang kita miliki dimana perannya dibutuhkan untuk menyimpan uang. Hanya saja bagi skala perusahaan, kepemilikan akun bank sangat penting karena bisa menjadi acuan legalitas usaha secara lengkap dan sah. Selain itu, keamanan dan kemudahan urusan kas perusahaan juga akan banyak terbantu. Sebut saja setoran, transaksi harian, penerimaan dan pengeluaran giro, pinjaman, dan lain sebagainya bisa dilakukan melalui kepemilikan kas di bank.Kas bank merupakan sisa rekening giro perusahaan yang bisa dipakai secara bebas untuk pembiayaan berbagai transaksi atau kegiatan perusahaan. Ragam transaksi yang dilakukan bisa berupa penyetoran, penarikan, dan pemindahan. Kas menjadi aktiva paling lancar yang harus disediakan dalam jumlah yang tepat. Hal ini lantaran kelebihan kas bisa menyebabkan idle kas namun jika kekurangan bisa menyebabkan tersendatnya aktivitas perusahaan. Berdasarkan penjabaran di atas, maka kas bank dari sebuah perusahaan bisa bertambah dan berkurang. Hal itu tak lain karena adanya transaksi-transaksi yang dilakukan. Transaksi yang menyebabkan bertambah dan berkurangnya kas bank inilah yang disebut sebagai mutasi kas bank. Apa itu mutasi kas bank? Bagaimana pula contoh pencatatannya?
Pengertian Mutasi Kas Bank
Mutasi dipahami sebagai suatu pemindahan. Begitupun dalam kas bank, mutasi merupakan suatu pemindahan dari satu akun ke akun lain. Pemindahan akun ini dilakukan karena adanya transaksi-transaksi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan. Transaksi penerimaan kas contohnya adalah setoran modal, penjualan tunai, pinjaman uang, penerimaan piutang, bunga simpanan, dan pemasukan lainnya. Sedangkan transaksi pengeluaran kas contohnya adalah pengambilan pribadi, pembelian tunai, bunga pinjaman, pembayaran utang, beban administrasi, dan pengeluaran lain.Layaknya aktivitas perbankan lain, mutasi kas bank juga harus menyertakan dokumen. Dokumen transaksi ini dijadikan dasar untuk melakukan pencatatan akuntansi. Untuk penerimaan kas, maka dokumen mutasi yang dibutuhkan diantaranya ialah kuitansi, faktur penjualan tunai, Daftar Surat Pemberitahuan, Surat Pemberitahuan, Pita Register Kas, Memo Kredit Bank, dan Bukti Setor Bank. Sedangkan untuk pengeluaran kas, maka dokumen yang dibutuhkan adalah seperti kuitansi, faktur pembelian tunai, bukti penerimaan barang, bukti permintaan cek, faktur pembelian kredit, bukti pengeluaran kas kecil, permintaan pengisian kas kecil, dan surat permintaan pengeluaran kas kecil.Pencatatan Mutasi Kas Bank
Secara sederhana, transaksi penerimaan kas dicatat dalam Jurnal Penerimaan Kas sedangkan transaksi pengeluaran kas dicatat dalam Jurnal Pengeluaran Kas. Jurnal Penerimaan Kas dan Jurnal Pengeluaran Kas ini akan diposting secara berkala ke dalam Buku Besar agar diketahui saldo kas perusahaan tersebut. Dalam penerapannya, kegiatan penerimaan dan pengeluaran kas bank oleh perusahaan dilakukan melalui beberapa hal.Berikut adalah beberapa mutasi kas yang dilakukan serta dimana pencatatannya untuk akuntansi perusahaan :- Penerima dana uang atau cek yang diterima dari pihak lain. Transaksi penerimaan seperti ini umumnya akan dicatat dalam buku Jurnal Penerimaan Kas.
- Penyetoran uang tunai atau cek ke bank. Transaksi ini akan dicatat dalam bentuk Daftar Setoran ke Bank yang didasarkan pada slip setoran.
- Pengeluaran kas umum dengan cek atau bilyet giro. Hal ini berupa penarikan uang simpanan di bank, termasuk pengeluaran untuk pembentukan dan pengisian kembali dana kas kecil. Transaksi ini akan dicatat dalam buku Jurnal Pengeluaran Kas atau di Cek Register.
- Pengeluaran kas kecil khusus untuk suatu pembayaran yang dianggap rumit jika dibayar memakai cek atau dalam dalam jumlah yang sudah ditetapkan. Transaksi ini akan dicatat dalam buku Jurnal Kas Kecil.
Contoh Cara Pencatatan Mutasi Kas Bank
Bagi seorang akuntan di perusahaan, maka harus memahami bagaimana cara pencatatan mutasi kas bank. Agar lebih memahami bagaimana cara pencatatan mutasi kas bank, berikut adalah contohnya.Perusahaan X memiliki saldo per 1 Desember 2019 adalah Rp100 juta. Pencatatan mutasi kas pada bulan Desember tersebut bisa dilihat pada data berikut.Mutasi Kas BankBerdasarkan informasi catatan kas bank di atas, maka bisa dibuat Buku Jurnal Kasnya sebagai berikut :Jurnal Kas Masuk
Jurnal Kas keluar
Berdasarkan Jurnal di atas, maka bisa dibuat Buku Besar bulan Desember sebagai berikut :Buku Besar
Perlu diingat pula bahwa mutasi kas bank ini harus diawasi dan diperiksa oleh internal perusahaan secara berkala ataupun sidak. Pemeriksaan tersebut dilakukan melalui beberapa cara seperti menguji catatan dan dokumen, serta memeriksa fisik kas melalui perhitungan.