Menghitung Penyusutan Aset Kendaraan Mobil dengan Metode Garis Lurus

menghitung_penyusutan_aset_kendaraan_mobil_dengan_metode_garis_lurus

Penyusutan aset ini merupakan penurunan harga dari suatu aset fisik seperti kendaraan bermotor, mesin, karena terkait dengan seringnya pemakaian. Semisal pada aset mobil yang Anda miliki, Anda gunakan untuk kepentingan sehari-hari. Tentu saja dengan jangka waktu yang akan datang mobil ini akan memiliki harga yang lebih rendah, jika mobil tersebut dijual kembali. Itu karena ada beberapa faktor yang menyebabkan penyusutan harga antara lain yakni:

  • Faktor teknis ini biasanya terjadi karena mobil mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh penggunaan dengan jangka waktu lama. Atau terjadi korosi mobil, karena terjadi penuaan mobil, dan kerusakan yang tidak terduga misal adanya bencana alam.
  • Faktor ekonomis
    • Harga perolehan mobil (harga barang + biaya-biaya yang menyertainya)
    • Harga buku aktiva tetap (harga perolehan – akumulasi penyusutan aktiva tetap)
    • Nilai residu disebut juga dengan nilai sisa yaitu perkiraan nilai aktiva tetap setelah dipakai sesuai umur ekonomis.
    • Umur ekonomis adalah batas waktu penggunaan mobil atau perkiraan usia mobil.

Cara menghitung penyusutan aset kendaraan mobil dengan metode garis lurus1. Metode Penyusutan Aktiva Tetap Garis LurusMenggunakan metode garis lurus ini cukup sederhana, metode ini menghubungkan alokasi biaya dengan berlalunya waktu. Mengakui pembebanan periode yang sama panjangnya dengan umur aktiva. Anggapan mendasar tentang metode garis lurus ini yakni aktiva yang bersangkutan akan memberikan manfaat yang hampir sama dengan setiap periodenya. Sepanjang umur aktiva dan pembebanan tidak mempengaruhi perubahan produktifitas ataupun efisiensi aktiva.Estimasi umur ekonomis ini bisa dibuat dengan waktu periode bulanan atau bisa juga dengan tahunan. Lalu selisih antara harga perolehan dengan nilai residu ini dibagi dengan masa manfaat dari aktiva akan menghasilkan beban penyusutan periode. Untuk hasil perhitungan penyusutan dengan metode garis lurus ini dianggap tepat atau efektif. Tetapi jika Anda memenuhi asumsi seperti berikut ini : beban perbaikan dan pemeliharaan tetap konstan sepanjang umur aktiva.Efisiensi operasi aktiva berjalan sama baiknya dengan periode sebelumnya, pendapatan yang didapatkan dengan menggunakan aktiva tersebut jumlahnya konstan selama bertahun-tahun umur aktiva. Semua estimasi diperlukan, seperti estimasi masa manfaat diprediksi dengan tingkat kepastian yang cukup memadai. Tetapi ada ketidakpastian dari sebagian besar faktor yang ada di atas, maka dalam menemukan suatu metode penyusutan. Yang dapat menampung beberapa faktor yang ada, itu merupakan suatu hal yang cukup sulit. Karena itulah dengan menggunakan metode garis lurus ini, sering diasumsikan sama akuratnya dengan metode lain yang ada. Tidak hanya itu saja, menggunakan metode garis lurus juga sering dianggap cara yang mudah untuk dilakukan dan mudah dipahami. Berikut ini akan kami berikan contoh menghitung dengan menggunakan metode garis lurus, untuk mengetahui besarnya beban penyusutan periode, silahkan simak dibawah ini.Berikut ini ada rumus penyusutan aktiva tetap metode menurun gandaPenyusutan = {2 x (100% : umur ekonomis)} x Harga buku aktiva tetap

  1. Ada satu unit kendaraan bermotor dengan harga yang didapatkan sebesar Rp. 6.400.000 memiliki umur ekonomis kurang lebih 5 tahun dan nilai residunya ditaksir sebesar Rp.  1.600.000.

Cobalah buat perhitungan besarnya penyusutan pada soal diatas, dengan menggunakan metode jumlah angka tahun.Pembahasan :Tarif penyusutan       = Angka Tahun dibalik   X   (HP – NS)Jumlah Angka TahunJumlah angka tahun = 1+2+3+4+5 = 15Penyusutan Tahun 1             = 5 / 12 ( Rp. 64.000.000 – Rp. 16.000.000 )= Rp. 16.000.000Penyusutan Tahun 2             = 4/15  ( Rp. 64.000.000 – Rp. 16.000.000 )= Rp. 12.800.000Penyusutan Tahun 3             = 3 / 15 ( Rp. 64.000.000 – Rp. 16.000.000 )= Rp. 9.600.000Penyusutan tahun 4              = 2 / 15 ( Rp. 64.000.000 – Rp. 16.000.000 )= 6.400.000Penyusutan tahun 5              = 1  ( Rp. 64.000.000 – Rp. 16.000.000 )= Rp. 3.200.000Jika dilihat secara umum perusahaan dalam menentukan perhitungan penyusutan ini menggunakan beberapa metode penetapan nilai penyusutan. Menggunakan Metode menurun ganda, Metode Saldo Menurun, Metode jam jasa, Metode Nilai Produksi dan Metode Jumlah Angka‐Angka Tahun. Itulah tadi beberapa metode yang digunakan dalam menghitung penyusutan kendaraan. Tetapi sebagian besar perusahaan dalam menghitung jumlah penyusutan ini memilih salah satu menggunakan metode menurun ganda.Sebagian besar perusahaan dalam menentukan perhitungan penyusutan menggunakan beberapa metode penetapan nilai penyusutan seperti yang sudah kami sampaikan diatas yaitu. Menggunakan Metode menurun ganda, Metode Saldo Menurun, Metode jam jasa, Metode Nilai Produksi dan Metode Jumlah Angka‐Angka Tahun. Tetapi secara umum biasanya perusahaan menggunakan salah 1 dari banyak metode yang ada tersebut. Dan perusahaan sebagian besar metode yang digunakan adalah metode menurun ganda.Ya itulah tadi metode untuk menghitung penyusutan kendaraan bermotor, semoga artikel kali ini bisa bermanfaat untuk kita semua.


You Might Also Like